Calla Lily

Por irmamahatei2

108K 8.4K 383

" Ayo pulang! " " Nggak mau " " Jangan bandel! " " Aku nggak bandel ya " " Ngelawan kata aku itu Artinya... M谩s

馃尫Bandel
馃尫Jalan-jalan
馃尫Motor Baru Ali
馃尫Kebucinan Ali
馃尫Pole Dance
馃尫Kemarahan Ali
馃尫Prilly Norak
馃尫 RISA ?
馃尫Siapa ?
馃尫Teror
馃尫Misteri
馃尫Dia Yang Berkacamata
馃尫Maaf
馃尫Dimas
馃尫Kepulangan Ali
馃尫Sedikit Terungkap
馃尫Kejutan kecil
馃尫Boneka
馃尫Curiga
馃尫Clara - Dimas -Risa
馃尫Ungkapan Hati Dimas
馃尫Pertunangan
馃尫HILANG
馃尫 Teka Teki
馃尫Clara is the best
馃尫Bye Bye
馃尫Prilly kenapa ?
馃尫Cincin
馃尫Pembalasan
馃尫Akhirnya
馃尫pengantin baru
馃尫 Bumbu Rumah Tangga
馃尫 End
SIAP SIAP
SUDAH RILIS !!!!

馃尫Balapan

4K 292 3
Por irmamahatei2

Kini Prilly tengah duduk diatas motor gedenya,  dengan memakai celana sobek dibagian paha dan jaket hitamnya Prilly terlihat begitu cantik.  Malam ini tepat jam 11 malam Prilly akan melakukan balapan.  Hadiah yang dipertaruhkan kali ini terbilang banyak. Prilly berfikir jika dia menang lumayan kan duitnya bisa buat beli bunga calla lily satu truk. 

" Dateng juga lo " tanya Rita -- teman Prilly yang tadi menelphonya. 

" kan gue udah janji "

" pawang lo si Ali mana? "

" Sttt!!  Takut gue kalo lo nyebut Ali,  takut tiba-tiba nongol "

Rita hanya terkekeh. 

Balapan sudah akan dimulai.  Prilly dan ketiga orang lainya terlihat sudah siap dengan motornya,  bunyi knalpot motor yang sengaja digas dengan kencang membuat suasana area semakin panas.  Cukup 3 kali putaran saja mereka bisa menentukan siapa pemenangnya. 

Terlihat wanita sexi berdiri ditengah-tengah jalan beraspal dengan membawa bendera,  seperti akan memberi kode dengan mengangkat tinggi-tinggi bendera yang ia pegang, keempat peserta balapan tengah ber ancang-ancang menarik gas motor mereka.

Ketika mereka sudah diberi kode dengan diturunkannya bendera  dan suara 'mulai' mereka berempat menarik gas motornya dengan kencang. 

Prilly yang kini terlihat berada diposisi kedua mencoba menambah gigi kompling untuk menambah kecepatan. Prilly sudah berada persis dibagian belakang peserta yang sejak awal bisa menduduki posisi pertama.  Dengan lincah Prilly menyalip ketika mereka berada pada tikungan. 

Prilly tersenyum miring saat melihat saingannya tertinggal jauh dibelakangnya . Tinggal satu putaran lagi dan dia akan menang. 

Tapi tunggu.. 

Tepat digaris finish Prilly menajamkan pandangannya.  Terlihat laki-laki tampan dengan setelan kaos putih pas body,  celana jins biru dan snickers putih tengah berdiri ditengah-tengah garis finish dengan bersandar santai disamping motor sport nya.. 

Semakin dekat dengan garis finish Prilly semakin yakin siapa laki-laki tersebut.  Dengan jantung yang berdegup kencang Prilly memelankan laju motornya.  Persetan dengan pertandingan ini.  Yang dia pikirkan hanya nasipnya setelah ini.

Mati gue!!

Prilly berhenti tepat didepan Ali.  Membuka helmnya dengan pelan.  Sorakan tanda kemenangan telah terdengar tapi Prilly berusaha menulikan pendengarannya. 

" h--aaii" sapanya takut.

Ali menoleh kearah Prilly. 

" kam--" belum sempat Prilly berbicara tanganya dicekal kuat oleh Ali.  Nyali Prilly semakin menciut saja. 

" Pulang!! "

"Iya iya..  Motor aku gimana? "

Ali melirik motor Prilly " Abis ini aku bakar! "

" hah?  Ali jan--"

" APA?? " Ali benar-benar tidak membiarkan Prilly berbicara. 

Sampai dimobil Ali mendorong Prilly masuk. 

" Ali jangan marah dong "

Ali hanya diam lebih memilih menatap jalanan yang terlihat sepi.

Prilly menggoyang-goyangkan tubuh Ali.  Berharap Ali akan menoleh padanya. 

" alii..  Jangan diem aja..! "

" DIEM! "

Prilly terjangkit kaget. Matanya mulai memanas mendengar bentakan Ali.

" Masih mau balapan lagi? " tanya Ali mulai membuka suara. 

" Nggak lagi..  "

" nggak apa-apa kalo masih mau balapan "

" Nggak mau "

" halahh! "

" jangan gitu dong..  Iya aku salah.  Minta maaf ya " Ujar Prilly menyodorkan tanganya. 

" Ngapain? "

" Minta maaf "

" Nggak aku maafin! "

" ih kok gitu sih "

" Aku nggak main-main ya..  Sekali aku tau kamu balapan lagi aku bakal buang kamu kelaut "

" aku bilangin Mama lho "

" Mama kamu udah ngasih ijin "

Prilly memilih diam.  Melawan kata Ali nanti dibilang bandel lagi.  Syukur-syukur Ali nggak ngamuk macam Singa. Masalah motor biarlah dibakar Ali.  Nanti dia bisa minta papanya lagi.   Prilly jadi terkekeh sendiri dengan rencananya. 

" Nggak usah senyum . Nggak bakalan kamu dapet motor baru " pernyataan Ali seperti tau isi pikiran Prilly.

" Nggak kok "

" Padahal tadi aku hampir menang lho " Gerutunya pelan.

Ali mengerem mobilnya mendadak.  Menatap Prilly tajam.  Prilly sadar apa yang dia katakan berakibat fatal. Segera dia menepuk mulutnya keras. 

Mulut sialan!

Kita balik aja.  Males gue sama lo "

" Ali jangan dong..  Iya maaf..  Alii ayo pulang..  "

" nggak!  Capek gue ngasih tau lo "

" Ali jangan lo gue dong " rengeknya hampir menangis.

" sekarang gue tanya ya..  Buat apa ikut balapan kayak tadi?  Mau mati konyol? "

Prilly segera memeluk Ali erat ketika dilihat ada kilatan amarah dalam matanya.

" Lepas!  Nggak usah peluk!  Gue nggak mau dipeluk cewek bar-bar kayak lo! "

Prilly menangis kencang! 

" Ali..  Jangan bilang gitu.  Aku nggak bar-bar lho "

" kalo nggak bar-bar terus apa?  Malem-malem keluyuran!  Balapan liar "

" iya iya..  Aku salah.  Jangan marah-marah.  Aku takut "

Ali melajukan mobilnya kembali.  Dirasa malam sudah semakin larut.  Tidak baik juga buat kesehatan Prilly.  Mau bagaimanapun marahnya Ali,  dia tetap memikirkan kesehatan Prilly.  Karna bagi dia Prilly yang utama. 

" minggir dulu..  Gue lagi nyetir! "

" Nggak mau..  Nanti kamu marah lagi "

" gue malah tambah marah kalo sampe mobil gue nabrak! "

" jadi lebih pentingkan mobil dari pada aku " Gas Prilly dengan melepas pelukannya. 

" iya lah..  Ngapain juga mentingin lo.  Lo aja nggak mentingin diri sendiri kok "

Prilly diam.  Hanya isakan kecil yang kini terdengar didalam mobil.

" Nggak usah cengeng bisa? "

Prilly mengangguk dan mulai menghapus air matanya.

" Ali aku laper "

" Dari tadi belum makan? "

Prilly menggeleng.

" Ck " decak Ali dengan keras. 

Dillajukanya dengan kecepatan tinggi mencari rumah makan yang sekiranya masih buka dijam maling seperti ini.

Setelah makan malam kini Prilly berada dirumah Ali.  Katanya Prilly nggak mau pulang.  Takut dibuang kelaut beneran sama Mama.

" Cuci muka dulu,  gosok gigi dulu baru tidur " tegur Ali karna dilihatnya Prilly ingin merebahkan tubuhnya dikasur milik Ali.

" Males ahh "

Tanpa diduga Ali menyeret tubuh Prilly hingga berada disisi ranjang.  Digendongnya Prilly kearah kamar mandi. 

" Gue nggak mau sampe kasur gue kotor !" terang Ali dengan nada yang masih judes.

Prilly membuang nafasnya kasar.  Menatap Ali tajam dan berjalan melewati Ali begitu saja. 

" Mau kemana? "

" Pergi!  "

Ali menyekal tangan Prilly ketika Prilly ingin keluar dari kamarnya. 

" Lepas nggak!  Aku nggak mau disini sama orang yang udah nggak sayang sama aku lagi "

" Siapa yang bilang " tanya Ali dengan masih menyekal tangan Prilly. 

" lo gue itu artinya udah nggak sayang.  Udah sana minggir..  Lepasin tangan Aku.   Aku mau pergi aja " cerocos Prilly dengan mata yang mulai berair. 

Tak tega melihat Prilly menangis,  ditariknya Prilly dalam rengkuhan Ali.  Diusapnya lembut punggung Prilly. 

" Udah nggak usah nangis.  Tambah jelek lho " Godanya hingga membuat Prilly berhenti menangis. 

Digoyang-goyangkan tubuh Prilly kekanan dan kekiri sambi Ali menciumi rambut Prilly. 

" maaf ya.. "

Prilly mengangguk dalam pelukannya. 

Seguir leyendo

Tambi茅n te gustar谩n

331K 15.5K 29
Valerie Grazella Margaretta adalah gadis yang bebas melakukan apapun semau dia. Pakai rok mini? Boleh. Mabuk? boleh. Punya banyak pacar? Kenapa tidak...
3.5M 180K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
2.7M 280K 65
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
Love Hate Por C I C I

Novela Juvenil

3.5M 232K 39
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...