"Lo... Anak cewek itu ya?"ucap pria berbahu lebar itu pada Nayoung.
"I-iyaa..."
'Mukanya... Kalo ga salah.. Seokjin ya? Bener ga sih? Yang anak pertama?' benak Nayoung
Mereka saling bertatapan tanpa bicara satu sama lain. Tatapan pria itu sangat menyeramkan ke arah Nayoung.
"O-oh, aku Nayoung... Salam kenal kak"ucap Nayoung sambil tersenyum lebar
"Kamar lo sebelah sana"jin menoleh ke arah kanannya
"Yang mana kak? Pintunya banyak... Hehehe"
"Biar gue anter"ucap Jin yang langsung meninggalkan Nayoung. Tanpa membantu Nayoung membawa barang barangnya.
Setelah bersusah payah Nayoung berhasil membawa barang barangnya ke kamarnya yang telah ditunjukan Jin.
Setelah Nayoung sampai Jin langsung meninggalkan Nayoung di kamar nya tanpa basa basi.
'Kayaknya mereka pada jarang ngomong karena rumah ini kegedean. Iya ga sih? Rumahnya aja kayak istana. Tapi mereka ganteng ganteng semua,Mereka semua artis kali ya? Tapi tadi papa kim udah ngasih tau kerjaan mereka' benak Nayoung, ia sibuk membersihkan kaca mata tebalnya
'Tapi hal paling gila yang terjadi hari ini kejutan rumah papa kim sih. Padahal gue udah siap bakal terus kerja sambilan untuk hidupin papa kim, ternyata papa kim orang kaya raya'
"Lo..."
"E-eh? Kenapa kak?"ucap Nayoung yang menjawab panggilan Jin yang tiba tiba saja ada di depan pintu kamarnya.
"Ini kartu nama gue, kirim ukuran seragam, sepatu, sama ukuran pinggang lo untuk seragam sekolah baru. Gue tunggu sekarang"ucap Jin dengan wajah dinginnya
"I-iya kak. Makasih"Nayoung membungkuk ke arah Jin.
Jin lagi lagi meninggalkan Nayoung begitu saja.
'Gue harap kita bisa jadi keluarga yang harmonis. Seperti kemauan mama sama Papa Kim'
•
•
•
•
05.40
Tok' Tok' Tok'
"Iyaaa...."Nayoung langsung terbangun karena ketukan pintu kamarnya.
Ceklek..'
"Kak Jin? K-kenapa kak?" Nayoung langsung bersembunyi dibalik pintu kamarnya karena malu dengan pakaian pendeknya.
"Ini, jam 6 sarapan dibawah, jam 6.30 kita semua berangkat. Jangan terlambat" Jin memberikan seragam baru pada Nayoung.
"T-tapi sekolah aku-"
"Sekolah lama lo udah diurus surat pindah nya. Sekarang lo tinggal masuk ke sekolah baru"
Nayoung menerima seragam baru itu dari Jin, Sepertinya meninggalkan seseorang tanpa basa basi adalah kebiasaan Jin.
Nayoung langsung melihat jam di handphone nya.
'Gawat. Udah jam 6.40!!!'
Saat ini Nayoung sedang memperhatikan dirinya yang menggunakan seragam baru itu.
'Kayaknya ini seragam sekolah orang kaya deh. Bajunya ngepas banget di badan gue. Trus modelnya beda dari seragam SMA biasa' Nayoung berputar ke kanan dan ke kiri memerhatikan baju yang ia kenakan.
'Roknya... Ini juga bukan rok abu abu anak SMA yang gue tau, roknya ke pendek kan, trus juga motifnya kotak kotak aneh banget' Nayoung berusaha Menurunkan rok nya agar tidak ke pendek kan.
'Trus aneh deh, udah pake rompi pake jas juga? Kan gerah' Nayoung mengancing jas yang sudah ia kenakan.
TING !!!
• Kak Jin : Gue bilang ga telat
'Oh iya! Sarapan! Gawat!'
•
•
•
•
06.04
Untuk pertama kalinya Nayoung melihat keenam anak Pak Kim lengkap berkumpul. Mereka duduk sesuai dengan urutan usianya.
Jin dan Namjoon sudah rapi dengan setelan kantorannya, Hoseok dan Yoongi memakai baju santai yang rapih, Jimin dan Jungkook siap dengan seragam sekolah yang senada dengan seragam Nayoung.
Mata nayoung terus tertuju pada anak bungsu pak Kim yakni Jungkook, Jungkook hanya menatap sarapannya dengan wajah malas.
'Kak jungkook itu tenyata lebih ganteng diliat asli ya? Parah sih bener bener kayak artis saking ganteng nya' nayoung terus memperhatikan Jungkook.
Jin yang ada dihadapan nayoung tersadar nayoung terus menatap Jungkook. Tatapan jin penuh dengan rasa curiga pada nayoung
"Hari ini Nayoung mulai sekolah di sekolah yang sama dengan Jimin, Jungkook, dan Taehyung."ucap Pak Kim pada kedelapan anaknya.
"Dia sekelas sama kamu kook"ucap Pak Kim pada Jungkook. Jungkook tersenyum paksa ke ayahnya.
Sejak awal jungkook memang tidak menyetujui hubungan baru ayahnya.
"Yoongi, hari ini jadwal kamu antar Nayoung juga bareng adik adik yang lain ya"ucap Pak Kim
Yoongi hanya menaikan kedua alisnya malas. Begitupun Yoongi, ia juga tidak menyetujui hubungan ini sejak awal.
"Makasi ya Jin udah bantu urus pindahan Nayoung"ucap Mama Nayoung pada Jin. Jin hanya tersenyum tipis dan mengangguk.
Sungguh suasana yang tegang diantara 2 keluarga yang bersatu itu.
"Dimana Taehyung?"
"dia emang kebiasaan sarapan telat"Jimin
"Tuh dia"Hoseok
"Taehyung, ayo sarapan bareng"
"Ga lapar, bang ayo cabut. Gue harus dateng pagi"Ucap Taehyung masih berdiri menatap keluarganya di meja makan bersama dengan 2 wanita asing yang ikut sarapan.
'Jadi ini yang namanya Taehyung... Bener kata papa kim, dia keliatannya kasar. Dari cara ngomongnya bisa kebaca sih'
"Aku berangkat ya pah"Yoongi langsung berdiri dan meninggalkan sarapannya yang belum habis. "Kook, jim, ayo"ucap Yoongi
"Kamu antar Nayoung juga ya Yoon"
"Ya.."
"Nayoung, kamu berangkat sama bang Yoongi ya"
Nayoung juga berdiri dan mencium tangan Pak Kim dan Ibunya. "Nayoung berangkat ya mah, pah"
"Iya, hati hati ya nak"ucap mama Nayoung.
Nayoung mengulurkan tangan ke arah Jin membuat Jin kebingungan.
"O-oh... Maaf... A-aku berangkat ya kak"Nayoung tersenyum gugup ke arah saudara saudaranya yang lain.
"Lo harus cepet, nanti Yoongi ninggalin lo"ucap Hoseok.
"Aku berangkat..."
Saat ini Nayoung duduk diantara Taehyung dan Jungkook.
Masing masing dari mereka menatap keluar jendela, begitupun Jimin. Nayoung hanya terdiam kaku ditengah tengah menatap jalanan dari kaca depan. Sesekali Yoongi menoleh ke arah Nayoung melalui spion kaca depan.
Tak lama mobil mewah itu berhenti didepan gedung sekolah.
Mereka semua turun dari mobil membuat Nayoung kebingungan. Akhirnya Nayoung ikut turun.
Tanpa ucapan salam ataupun basa basi Yoongi pergi meninggalkan mereka semua. Dan ketiga saudara itu sudah berjalan masuk kedalam gerbang.
Nayoung hanya mengikuti ketiga pria yang ada depannya sambil berpikir.
'Lupa ih, tadi gue kelas yang mana ya?'
'Ini gue ngikutin mereka aja kali ya?'
Akhirnya Nayoung memutuskan mengikuti langkah mereka bertiga.
Sampai dipertigaan, mereka semua masing masing memilih jalan yang berbeda.
'Gue ngikutin siapa nih? Gue lupa lagi yang sekelas gue siapa? jungkook bukan sih?Yang sekelas ama gue tadi siapa sih? Yang mana orangnya? Yang pendek kali ya? Kak jimin... Iya iya! Yang pendek gue ngikutin dia aja'
Nayoung mengikuti salah satu saudara tirinya yakni Jimin.
"E-eh?"Nayoung terkejut saat seseorang menarik tasnya.
"Lo sekelas ama gue, bukan sama bang jimin"ucap jungkook menarik tas nayoung
"M-maaf"
• • •
Semua orang dikelas memerhatikan Nayoung yang duduk disebelah Jungkook. Nayoung duduk disebelah Jungkook bukan karena kemauannya, tapi karena kursi yang tersisa hanya kursi Jungkook.
'Gue duduk sama kak jungkook? Seriusan? Tapi kita sekelas, gue panggil dia kakak atau jungkook aja ya? Kata papa kim duluan dia lahir nya. Panggil kakak aja deh. Kayaknya bakal canggung nih..'
Tatapan anak kelas membuat Nayoung sangat risih. Nayoung menoleh ke arah Jungkook yang memejamkan mata mendengarkan musik dengan earphone nya.
Mungkin anak anak kelas memerhatikan dandanan Nayoung yang sangat kontras dengan seragam mahal yang ia kenakan.
Badan Nayoung memang kurus dan cocok memakai seragamnya tapi tidak dengan wajahnya.
Kulit Nayoung memang putih tapi sangat kusam, bibirnya sangat pucat karena tidak memakai liptint, kaca matanya terlalu besar dan tebal di wajah mungil nya, ditambah rambutnya yang kering, megar dan agak pirang.
Sungguh perbandingan yang sangat kontras dengan pria disebelahnya.
"Sumpah itu saudara tiri nya jungkook? Ga bohong kan? Emang ayah jungkook nikahin cewek kayak gimana sih? Masa anaknya kek gitu?"
"Gatau sih, kata papa gue kemaren pas rapat pak kim bilangnya nikahin cewek low profile. Mungkin ini anak cewek itu"
"Gila ga sih pengusaha terkaya nomor 2 se ibu kota nikahin cewek low profile? Kebayang ga? Anaknya aja yang masih muda dandannya begitu, apalagi ibunya yang udah tua"
"Nama lo siapa?"ucap seorang gadis dengan senyum ramah pada Nayoung
"Nayoung"ucap Nayoung yang juga tersenyum ramah.
"Gue Windy. Salam kenal. Gue duduk di 2 bangku belakang lo"ucap Windy tersenyum
Kriiing......'
Bel sekolah berbunyi, Windy kembali duduk dibangkunya.
"Selamat pagi anak anak"
"Pagi bu..."
"Ibu dapat kabar dari Pak Seoji ada murid baru dikelas 11 ini? Silahkan perkenalkan diri"
Perlahan Nayoung berjalan menyusuri meja meja murid lain yang menatapnya aneh
"Oh, kamu duduk sama Jungkook?"guru itu menaikan kedua alisnya menatap nayoung
Nayoung mengangguk.
"Perkenalkan diri kamu"
"Perkenalkan, saya Nayoung. Saya pindahan dari SMA Indah"
"Baik, silahkan duduk"
Nayoung kembali berjalan ke arah bangkunya dan kembali duduk.
"Aahh..."Nayoung benar benar terkejut saat ia kembali duduk roknya basah.
"Pft... Hahahahaha"seluruh kelas menertawakan Nayoung.
Nayoung langsung berdiri dan Melihat kebelakang rok nya.
Benar saja, rok nya basah. Nayoung terlihat seperti mengompol. Nayoung menatap Jungkook yang tertawa tanpa menatap Nayoung.
Nayoung benar benar ingin menangis menahan malu saat ini.
"Silahkan ganti Nayoung"
Nayoung menaikan kedua alis nya tak percaya dengan respon guru itu. Seharusnya guru itu bertanya pada muridnya siapa yang melakukan hal itu.
"Ayo gue temenin"ucap Windy
Akhirnya Windy menemani Nayoung berganti di ruang ganti olahraga.
Windy meminjamkan celana olah raga nya untuk Nayoung
"Makasih mau nemenin gue"
"Iya sama sama"
"Tapi aneh ga sih? Guru nya ga nanya siapa yang lakuin. Dia malah nyuruh gue ganti"
"Disini emang gitu, guru ngebebasin murid yang kaya. Sebenernya peraturan itu ga tertulis tapi emang udah ada gitu aja"
"Lo tau siapa yang lakuin?"
"Jungkook"
"Baru juga sehari bersaudara udah begini aja"
"Ternyata bener ya lo saudara tiri Jungkook?"
"Kok lo tau?"
"Orang tua jungkook itu pembisnis yang dijadiin rolemodel sama banyak pengusaha lain. Disini mayoritas anak anak dari pengusaha. Makanya mereka bisa tau kalo Jungkook bakal punya saudara tiri dari orang tua mereka"
"Kak jungkook itu emang iseng ya anaknya?"
"Uhm... Gimana ya? Gue bingung ngasih tau lo gimana..."
"Maksudnya?"
"Alasan kursi sebelah jungkook selalu kosong itu karena murid murid pada takut sama dia. Dia itu suka ngebully orang. Termasuk gue"
"Lo juga dibully?"
"Ya... Karena gue anak beasiswa gratis jadi gue disini sering dibully. Mereka semua anak orang kaya, gue cuma anak pemilik laundry kecil ga mungkin bisa ngelawan mereka"
"kenapa ga ngadu aja ke guru?"
"Gue udah bilang ke lo kan? Guru disini memihak yang kaya. Kalo bukan karena status lulusan sekolah ini juga gue udah mau pindah aja bawaannya"
"Gue jadi takut dibully juga"nayoung terlihat cemas
"Tenang aja, gue udah biasa kok. Lagi juga temen temen yang lain baik kok"
"Temen temen yang lain?"
"Iya temen temen yang nerima beasiswa juga. Masih ada 2 orang lagi. Nanti istirahat gue kenalin"
"Walau lo anak tiri pak Kim ternyata lo bisa jadi mangsa Jungkook juga ya, bener bener ga disangka"