LAS VEGAS

By narrylaic

440K 21.3K 3K

" you're my bitch, no one can have you " - Harry Styles When a rich asshole bought an ordinary girl from Alb... More

prologue
one | his ( our ) home
two | red flannel
four | his girlfriend
five | Zayn
six | sunrise manor #1
seven | sunrise manor #2
eight | Thank You Zayn
nine | no control
ten | oral sex
eleven | he's so selfish
twelve | ran away from the city
thirteen | back home

three | his pub

30.6K 1.4K 102
By narrylaic

Aku mengerang cukup hebat karena alarm ku berbunyi keras tepat di sebelah telingaku. Mencoba untuk mengumpulkan seluruh nyawaku, sudah terkumpul aku beranjak dari tempat tidurku. Aku sontak kaget melihat keadanku, aku tidak mengenakan sehelai sandang apapun. Mengingat kejadian tadi malam, setelah ia pergi dari rumah ini aku langsung membersihkan tubuhku dan masih dalam keadaan mengenakan handuk aku duduk di pinggir kasur ini lalu aku tidak ingat apapun lagi.

Aku berjalan mendekati lemari kayu nan besar lalu membukanya, aku langsung memasangkan pakaian dalamku dan bra lalu ku lapisi dengan kaos oblong biasa, aku tidak mengenakan celana lagi, ku biarkan saja hanya celana dalam yang melindungi, lagipula dirumah ini tidak ada siapa – siapa dan jika Harry kemari pun tidak mungkin karena ini masih sangat pagi.

Sejak kemarin siang perutku belum diisi oleh apapun, aku langsung menuju ke arah dapur yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kamarku. Mengambil gelas lalu membuka kran air lalu meneguknya. Saat hendak aku mengambil segelas air kembali, terdengar suara deheman seorang dari arah belakangku. Sontak aku membalikan tubuhku dan menemukan pria itu disana.

Sial, seharusnya aku memakai celana. Tidak pakaian dalam seperti ini saja.

“ good morning Alex, setelan pakaian yang menarik “ ujarnya sambil bersender ke dinding dan melipat kedua tangan di dadanya

“ mengapa kau kemari pagi – pagi sekali ? “ tanyaku mencoba mengganti topik pembicaraan

“ lihatlah sekarang sudah pukul 8 dan kau bilang ini pagi -pagi sekali ? “ sekarang ia berbalik tanya padaku. Great.

“ lebih baik aku mengganti pakaianku “ ujarku. Tatkala aku melewatinya, ia menahanku.

Ugh mati aku. Dia akan melakukan apa lagi padaku?

“ Apa? “

“ aku kemari ingin sarapan bersamamu , kau tidak perlu repot mengganti pakaianmu, karena seperti ini pun sudah membuatku nyaman memandangnya “

Kurang ajar.

“ ayo bergabung bersamaku “ Ia mengatakannya sembari duduk di kursi meja makan. Lalu aku ? aku hanya mematung melihatnya.

“ mengapa diam saja ? aku sudah membawakanmu cream soup, ku harap kau lapar “ ujarnya

Aku sangat lapar, namun rasa laparku hilang ketika mendengar ucapannya tadi.

Aku menghembuskan nafas beratku sebelum berjalan menghampirinya. Hendak aku menarik kursi meja makan, ia menahanku.

“ apa aku menyuruhmu untuk duduk di situ ? “ tanyanya

“ lalu aku harus duduk dimana ? kau bilang kau ingin sarapan bersamaku kan? “ sekarang aku yang berbalik bertanya

“ kemarilah gadis manis “ ujarnya sambil menepuk – nepuk pahanya

Aku sempat kaget mendengar ucapannya, ia menyuruhku untuk duduk di pangkuannya ? oh tidak. “ terimakasih, namun ku kira duduk disini lebih nyaman daripada duduk di pangkuanmu “

“ tidak ada penolakan! Ingat, aku sudah membelimu dengan harga yang tinggi “ ujarnya

Ia memang sangat keras kepala

“ baiklah “

Ku hembuskan nafas panjangku ke udara bebas lalu mencoba duduk di pangkuannya. Baiklah, ini adalah sarapan terburuk yang pernah terjadi di hidupku. Ku harap ini terjadi hanya sekali dalam seumur hidupku. Dan jika ini terjadi lagi pun tidak mengapa asalkan yang memangku diriku adalah Arthur.

Oh membicarakan soalnya, apa dia tidak khawatir denganku di sana ? bagaimana keadannya di Albuquerque ? ah aku sangat merindukannya.

“ sedang sibuk ehm ? ku lihat kau sedang berpikir keras , ada apa ? “

Deru nafas dan suaranya sangat jelas di pinggir telingaku dan membuatku sedikit bergidik karena merinding. Oh tuhan, mengapa aku ini ? ia bukanlah setan namun mengapa merinding sekali ? Ah ya ku tahu, ia adalah manusia namun hatinya seperti setan. Uh abaikan saja ucapanku tadi.

“ aku tidak sedang memikirkan siapapun “ ujarku

“ aku tahu kau merindukan kekasihmu “ ujarnya

Aku terkejut mendengar ucapannya, bagaimana ia bisa tahu bahwa aku sedang merindukan dan memikirkan Arthur ?

“ untuk apa kau memikirkan orang yang sudah tega menjualmu ? “ ujarnya

“ persetan! Apa yang baru saja kau bicarakan tuan Harry ? “ tanyaku tak menerima dan memberi penekanan saat mengucapkan ‘ tuan ‘.

“ calm down babe, ayo lebih baik kita lanjutkan saja sarapannya “ ujarnya

Aku tidak menggubris ucapannya, aku masih bingung dan tidak percaya dengan ucapannya yang tadi ia bicarakan. Tak lama kemudian aku merasakan tangannya mengelus elus pahaku, aku berusaha agar tidak mendesah akibat ulahnya, namun keadaan ini sungguh membuatku tersiksa!

“ mendesahlah jika kau tak tahan Alex “ ujarnya

“ singkirkan tanganmu Harry “ ujarku

“ sshh “

Tubuhku membeku di tempat saat merasakan ia sedang menciumi leherku dan terkadang menjilatnya. “ Harry stop it, lebih baik kita melanjutkan acara sarapan ini “ ujarku

“ Fuck! Kau baru saja mengganggu rasa gairahku “

*

*

Kejadian saat sarapan tadi membuatku mual untuk mengingatnya, seharusnya aku tadi menendang tongkat kastinya mengingat dahulu aku pernah mengikuti ekstrakulikuler karate selama 2 tahun. Mengingat waktu terus berjalan, aku mempercepat aktivitasku yaitu menyisir rambut coklat panjangku dan membiarkannya terurai begitu saja dan tak lupa memolesi sedikit bedak di pipiku.

Alice sudah menyiapkan baju yang pas untukku, yaitu high waist jeans, kaos oblong hitam dan jaket kulit hitam. Mengapa hitam semua ? well, seharusnya aku bersyukur karena baju ini tidak seperti kemarin. Jika kalian bertanya aku akan pergi kemana, ku jawab aku diperintahkan oleh Harry untuk ikut bersamanya ke Pub miliknya, ia menyuruh Alice memakaikanku baju seperti ini ya—kalian pun sudah mengetahui jawabannya.

“ Alex waktumu 2 menit lagi! “ ujar seseorang di balik pintu. Tunggu , itu suara yang tidak asing lagi di telingaku.

Pun aku langsung membuka pintu dan menemukan seseorang dengan gaya pakaian yang sama denganku. “ uh, Zayn ? “ ujarku tak yakin

“ beruntung kau masih mengingat ku “ ujarnya

“ apa yang kau lakukan disini ? “ tanyaku

“ Kau tidak perlu tahu, oh ya dia sudah menunggumu di Pub nya. Ayo cepat! “ ujarnya

“ apakah itu suatu perintah untukku ? “ ujarku berusaha secuek mungkin

“ cepatlah sebelum aku melakukan seks padamu saat ini juga! “ ujarnya

“ B-baiklah “

Sesampainya di Pub, aku selalu mengekor kemana pun Zayn pergi. Pub ini terlihat cukup ramai dan berkelas. Pandanganku seketika terpana kepada perempuan – perempuan yang sedang melakukan striptease di atas meja sana dan di goda – goda oleh para kaum Adam.

“ kau mau melakukan itu juga eh ? “

“ big no Zayn! “

“ ayolah ikut aku cepat “

Zayn membawaku ke sebuah ruagan yang cukup jauh dari pusat keramaian di Pub ini, aku terkejut ketika melihat Harry yang sedang makan. Uh apakah makan adalah tema dari hidupnya ?

Zayn duduk di sampingnya sedangkan aku duduk di hadapan Harry, ia sempat menatapku lalu terfokus kembali pada makannya. Ku lihat Zayn sedang asik dengan ponselnya dan terkadang tertawa kecil, apakah dia sudah gila ?

Baru ku sadari ternyata Harry menggunakan kemeja berwarna hitam, mengapa hari ini bertemakan hitam ?

“ uh, apakah kita akan pergi melayat seseorang ? “ tanyaku

“ apa maksudmu ? “ tanya Harry

“ melihat aku, kau dan Zayn menggunakan baju berwarna hitam “ ujarku

“ dengarkan aku baik – baik, baju hitam adalah simbol bahwa orang – orang yang menggunakan baju warna ini  berarti dia bukan pegawai atau pun pengunjung melaikan atasan, termasuk kau “ ujarnya

“ aku tidak pernah menyetujui menjadi atasan disini “ ujarku

“ siapa bilang kau adalah atasan ? “ kini Zayn membuka suara yang sedikit meremehkanku?

“ Harry “ ujarku

Harry mengembuskan nafas beratnya “ ugh begini ya Alex, aku menyuruh Alice memberikanmu baju seperti itu agar kau tidak di anggap jalang oleh lelaki belang seperti mereka “

“ aku mengerti – aku mengerti “ ujarku

Ku tengok, Zayn kembali terfokus kepada ponselnya dan tak menghiraukan keberadaan diriku dan Harry.

“ kau mengapa tertawa kecil seperti itu ? “ tanya Harry

“ mate lihatlah, aku sedang membuka playboy edisi terbaru. Banyak sekali model yang benar – benar topless disini “ ujar Zayn

Harry memutar bola matanya, dan aku memandangnya jijik. Rupanya Zayn tidak ada bedanya dengan Harry.

“ Alex, besok aku akan ku ajak ke rumahku untuk makan malam bersama kekasihku “

“ apa ? “

“ kau butuh pengulangan ? aku akan mengajakmu kerumah ku untuk makan malam bersama dengan kekasihku “

“ kau tak bercanda kan ? “

“ sungguh tidak, namun ku harap kau besok menyamar menjadi sepupu ku yang berasapl dari London “

*

Ini chapter 3 nya, gimana ? ngebosenin iyah ?

Tolong comment juga dong, aku butuh comment juga bukan vote aja. Dan untuk yang ga nge vote apalagi ga comment wah ko tega amat.

Btw aku punya cerita HARBARA yang baru judulnya ‘ Wedding Organizer ‘ prologue nya sudah aku post. Check it out and don’t forget to leave vomments

Salam hangat, Barbara Palvin <3

Continue Reading

You'll Also Like

423K 34.3K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
797K 82.3K 56
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
207K 31.6K 57
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
43.1K 4.6K 17
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG