three | his pub

30.6K 1.4K 102
                                    

Aku mengerang cukup hebat karena alarm ku berbunyi keras tepat di sebelah telingaku. Mencoba untuk mengumpulkan seluruh nyawaku, sudah terkumpul aku beranjak dari tempat tidurku. Aku sontak kaget melihat keadanku, aku tidak mengenakan sehelai sandang apapun. Mengingat kejadian tadi malam, setelah ia pergi dari rumah ini aku langsung membersihkan tubuhku dan masih dalam keadaan mengenakan handuk aku duduk di pinggir kasur ini lalu aku tidak ingat apapun lagi.

Aku berjalan mendekati lemari kayu nan besar lalu membukanya, aku langsung memasangkan pakaian dalamku dan bra lalu ku lapisi dengan kaos oblong biasa, aku tidak mengenakan celana lagi, ku biarkan saja hanya celana dalam yang melindungi, lagipula dirumah ini tidak ada siapa – siapa dan jika Harry kemari pun tidak mungkin karena ini masih sangat pagi.

Sejak kemarin siang perutku belum diisi oleh apapun, aku langsung menuju ke arah dapur yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kamarku. Mengambil gelas lalu membuka kran air lalu meneguknya. Saat hendak aku mengambil segelas air kembali, terdengar suara deheman seorang dari arah belakangku. Sontak aku membalikan tubuhku dan menemukan pria itu disana.

Sial, seharusnya aku memakai celana. Tidak pakaian dalam seperti ini saja.

“ good morning Alex, setelan pakaian yang menarik “ ujarnya sambil bersender ke dinding dan melipat kedua tangan di dadanya

“ mengapa kau kemari pagi – pagi sekali ? “ tanyaku mencoba mengganti topik pembicaraan

“ lihatlah sekarang sudah pukul 8 dan kau bilang ini pagi -pagi sekali ? “ sekarang ia berbalik tanya padaku. Great.

“ lebih baik aku mengganti pakaianku “ ujarku. Tatkala aku melewatinya, ia menahanku.

Ugh mati aku. Dia akan melakukan apa lagi padaku?

“ Apa? “

“ aku kemari ingin sarapan bersamamu , kau tidak perlu repot mengganti pakaianmu, karena seperti ini pun sudah membuatku nyaman memandangnya “

Kurang ajar.

“ ayo bergabung bersamaku “ Ia mengatakannya sembari duduk di kursi meja makan. Lalu aku ? aku hanya mematung melihatnya.

“ mengapa diam saja ? aku sudah membawakanmu cream soup, ku harap kau lapar “ ujarnya

Aku sangat lapar, namun rasa laparku hilang ketika mendengar ucapannya tadi.

Aku menghembuskan nafas beratku sebelum berjalan menghampirinya. Hendak aku menarik kursi meja makan, ia menahanku.

“ apa aku menyuruhmu untuk duduk di situ ? “ tanyanya

“ lalu aku harus duduk dimana ? kau bilang kau ingin sarapan bersamaku kan? “ sekarang aku yang berbalik bertanya

“ kemarilah gadis manis “ ujarnya sambil menepuk – nepuk pahanya

Aku sempat kaget mendengar ucapannya, ia menyuruhku untuk duduk di pangkuannya ? oh tidak. “ terimakasih, namun ku kira duduk disini lebih nyaman daripada duduk di pangkuanmu “

“ tidak ada penolakan! Ingat, aku sudah membelimu dengan harga yang tinggi “ ujarnya

Ia memang sangat keras kepala

“ baiklah “

Ku hembuskan nafas panjangku ke udara bebas lalu mencoba duduk di pangkuannya. Baiklah, ini adalah sarapan terburuk yang pernah terjadi di hidupku. Ku harap ini terjadi hanya sekali dalam seumur hidupku. Dan jika ini terjadi lagi pun tidak mengapa asalkan yang memangku diriku adalah Arthur.

Oh membicarakan soalnya, apa dia tidak khawatir denganku di sana ? bagaimana keadannya di Albuquerque ? ah aku sangat merindukannya.

“ sedang sibuk ehm ? ku lihat kau sedang berpikir keras , ada apa ? “

LAS VEGASOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz