Ice Cube ✓

By winniedepuh

9.2K 1.6K 181

#10ChaptersProject seri #4 Kisah Wina yang bertahan dengan cowok kayak es batu bernama Heru. ©winniedepuh, 20... More

1. Es Krim
2. Es Podeng
3. Es Cendol
4. Es Pisang Ijo
5. Es Kelapa Muda
6. Es Teh Manis
7. Es Dawet Ayu
9. Es Lilin
10. Es Batu

8. Es Buah

583 146 17
By winniedepuh

Wina pulang kerumah barengan sama sang bunda yang baru turun dari mobil seseorang. Kebetulan tadi dia pulang bersama Jihan dan Jara karena Heru harus rapat tim basket. Terlihat bunda yang berbincang-bincang bersama seorang pria, dari sepenglihatan Wina sih lumayan tampan.

Apa pacar baru bunda, ya?

"Assalamualaikum, bun," Wina menghampiri bundanya, kemudian salim.

"Waalaikumsalam, eh sudah pulang," balas Bunda Erina dengan senyum yang luar biasa menenangkan.

"Siapa, bun?" tanya Wina pelan.

"Oh iya, ini Om Kuntoro. Dia teman kuliah bunda dulu, tadi ketemu di butik," jawab bunda, Wina segera salim sama Om Kuntoro itu sebelum akhirnya masuk rumah duluan.

Ini sudah seminggu lebih sejak Bu Nurma memintanya ikut lomba menulis cerpen, Wina masih belum memberikan jawabannya. Ia ingin meminta pendapat bunda, tetapi ia juga takut jikalau bunda tahu bahwa Wina sudah berhenti menulis sejak kejadian itu.

"Kok tadi pulang bersama Jara?" tanya bunda ketika melihat Wina yang masih merebahkan diri di sofa ruang tengah. Terlalu malas untuk naik ke kamarnya.

"Heru ada rapat basket, bun," ujar Wina.

"Oh..." bunda hanya ber-oh ria, Wina menimbang-nimbang apakah ia harus memberi tahu bunda apa tidak.

"Bunda," panggil Wina.

"Apa?" sahut bunda yang tengah meletakkan beberapa bahan didalam kulkas, kebetulan ruang tengah dan dapur itu terhubung.

"Hm, itu... aku dapat tawaran lomba tulis cerpen untuk mewakili sekolahku. Bagusnya aku terima apa enggak? Bunda tahu kan aku udah kelas tiga," ujar Wina pelan. Bunda tampak memperhatikan Wina sebelum akhirnya lanjut memasukkan bahan kedalam kulkas.

"Bagus dong kalau begitu, terima aja kalau kata bunda. Toh, ini kesempatan bagus. Kali aja nanti sertifikatnya bisa digunakan untuk masuk kuliah," jawab bunda realistis. Wina jadi mikir kalau ada benarnya juga. Selain ingin menerbitkan buku—yang sudah lama tak terpikirkan lagi—Wina ingin menjadi guru bahasa inggris.

"Tapi bun... aku udah lama gak nulis cerpen atau puisi. Terakhir kali 4 tahun yang lalu," cicit Wina, bunda berhenti memasukkan bahan kedalam kulkas, kemudian menatap putri bungsunya yang sedang menunduk.

"Kamu berhenti menulis karena bunda?" tanya bunda pelan.

"Enggak, bukan gitu," geleng Wina cepat, tak ingin bunda salah paham.

"Terus?"

"Aku cuma mikir kalau menulis selalu membuatku ingat kejadian beberapa tahun lalu itu. Makanya aku berhenti menulis," ujar Wina kali ini menunduk lebih dalam. Bunda segera menghampiri putrinya kemudian memeluk Wina.

"Bunda minta maaf ya kalau kejadian itu ngebuat kamu merasa takut. Ngebuat kamu juga menjauhi apa yang kamu sukai. Bunda minta maaf banget," ujar bunda sesekali mencium pucuk kepala putrinya.

"Enggak bun, itu bukan salah bunda. Itu semua cuma ketakutanku," ujar Wina lagi.

"Bunda tahu, nak. Tapi sumber ketakutanmu dari mana jika bukan dari bunda juga papa? Seharusnya kami menyambut kamu yang menang saat itu, bunda benar-benar minta maaf," ujar bunda lagi. Wina terdiam karena tak ada yang bisa ia bantah, "tema cerpennya apa?"

"Keluargaku. Untuk menyambut hari keluarga nasional," jawab Wina, bunda semakin ingin menangis dibuatnya.

"Enggak apa-apa seandainya kamu gak mau ikut, bunda gak akan maksa. Tapi, ketakutan itu harus dihadapi. Kamu harus mampu menghadapi apa yang ada didepan kamu, jangan lari. Namun, seandainya kamu juga tidak bisa, jangan dipaksa. Atau semuanya akan sia-sia. Jika menurutmu kamu mampu, lakukan. Jika tidak, biarkan," nasehat bunda, Wina hanya mengangguk. Tampaknya ia membutuhkan waktu semalam lagi untuk berpikir.

"Kalau gitu aku naik dulu, bun. Mau mandi sore," ujar Wina diikuti angguka bunda. Wina tidak tahu, jika selepas ia naik ke kamar, bunda menangis dalam diam. Merutuki kegagalannya sebagai orang tua.

---

Wina saat ini sedang tergelepar diatas karpetnya, baru setengah jam ia mengerjakan soal fisika, sudah muak saja rasanya. Notifikasi dari Heru merebut atensinya.

Herurururu <3

Nanti kalau ada gojek nganter es buah, itu dari aku.

Lho, tumben?

Mama yang buat.

Yeuu, kirain kamu yang bikin.

Mana bisa aku.

Iya sih, bener.

Ya udah, aku mau lanjut mabar.

Mabar terus. Belajar sana.

Iya.
Read

Wina lanjut mengerjakan beberapa soal sampai suara motor terdengar. Ternyata gojeknya sudah datang. Wina membuka bungkus es buah itu, kayanya enak banget sih. Tapi, pas dicoba kok hambar? Wina akhirnya menambahkan gula sedikit lagi, fix ini bukan buatan mama.

Wina melirik ponselnya ada sebuah notifikasi dari mamanya Heru.

Mama Heru

Wina...
Itu es buah bkn buatan mama y...
Alias gx mungkin mama buat es buah hmbar bgtu...
Klw Heru blg'a dr mama,, jgn prcya y...

Hahaha
Iya ma, siap!

Wina ketawa baca chat dari mamanya Heru, terus dia bawa es buah itu keatas, teman ngerjain tugas. Semenjak papa gak lagi tinggal bareng mereka, rumah tuh sepi banget. Apalagi Bang Jenan harus kuliah diluar kota, bunda juga sibuk ngurus butik sama kursus menjahit. Jadinya sehari-hari Wina emang sendiri. Kadang kalau malem, Jara atau Mayang suka dateng nemenin. Dua orang ini yang paling tahu seluk beluk kehidupan Wina, soalnya Icha sama Jihan ketemunya pas udah di SMA.

Wina ngerjain latihan soal sampai jam setengah 12, bunda juga udah pulang tadi. Pegel banget serius. Tiba-tiba ponselnya berdering, ada heru yang nelfon.

"Halo?"

"Halo, kok belum tidur?" tanya Wina pertama kali sambil ngerapiin buku-bukunya.

"Aku kangen kamu," ujar Heru yang lari dari pertanyaan Wina.

"Hah? Tiba-tiba banget."

"Kamu udah selesai belajarnya?"

"Iya, udah. Kenapa?"

"Turun gih, aku dibawah."

Dengan secepat kilat Wina berlari kebawah, dari telepon keliatan jelas Wina lari-lari karena telepon belum dimatin. Wina buka pintu pelan-pelan takut bunda kebangun.

"Hai?" sapa Heru. Wina ngeliat pacarnya itu lagi nyender ke pintu mobil dengan ponsel masih tertempel ditelinganya. Mau berapa kalipun, Wina tetap saja kaget melihat Heru. Contohnya sekarang. Heru ganteng banget pake ripped jeans serta kaus item yang dibalut jaket jeans juga, bikin Wina mendadak aldhskdhuemdklw.

"Kamu ngapain kesini? Udah hampir tengah malem," ujar Wina bisik-bisik, takut kedengeran tetangga.

"Aku kangen," jawab Heru kemudian menarik Wina kedalam pelukannya.

"Kirain ada apa," ujar Wina, "iya, aku juga kangen kamu.

Heru diam, tak berminat bicara apa-apa. Yang dilakukannya hanya mencium wangi stroberi dari rambut Wina, serta menggoyangkan badan Wina ke kanan dan ke kiri. Wina membalas memeluk pemudanya—yang sepertinya—kepalang rindu. Heru wangi sekali dan Wina suka pada wanginya.

"Heru, kayanya bunda punya pacar," cerita Wina.

"Terus?"

"Aku mau egois berharap bunda sama papa balik, tapi aku tahu papa udah nyakitin hati bunda. Aku juga mau bunda bahagia. Aku bingung."

"Hm, iya."

"Oh iya Heru, aku kayanya mau terima aja tawaran Bu Nurma."

"Bagus kalau gitu."

"Heru?"

"Hm?"

"Makasih."

"Buat?"

"Mau makasih aja."

"Ya udah, sama-sama."

"Ish!"

Tiba-tiba pemuda itu melepas pelukannya, "udah gih, sana masuk, anginnya dingin," ujar Heru menyuruh gadisnya masuk, sedikit ia dorong-dorong badan Wina agar cepat masuk kedalam rumah.

"Heru ih! Iya, ini masuk," kesal Wina sambil jalan menuju pagar, "oh iya, makasih es buahnya! enak," ujar Wina sambil tersenyum.

"Iya, sama-sama, sana masuk," ujar Heru, Wina mengangguk kemudian masuk kedalam rumah.

Wina senyum-senyum sendiri ketika sampai dikamar. Entahlah, ia hanya senang meski kelakuan pacarnya itu sangat random.

Rasanya, meski ia kehilangan satu kebahagian dalam hidupnya, Tuhan telah menggantikannya dengan lebih banyak kebahagiaan lagi. Wina bersyukur.

----

Jikalau kamu merasa Tuhan telah mengambil satu kebahagiaanmu, percayalah bahwasannya Ia akan menggantikannya dengan lebih banyak kebahagiaan lagi.

---




Selamat malam minggu yaaaa.
ihirrr jangan lupa vomment nyaaa!

Continue Reading

You'll Also Like

283K 12.2K 42
[GxG] [ITZY] [COMPLETED] "the last advice is for you to ask her out." Highest Ranking/s: #1 - itzy #2 - izone #2 - yujin #1 - ryujin #2 - yuna #1 - s...
Riptide By V

Teen Fiction

325K 8.3K 117
In which Delphi Reynolds, daughter of Ryan Reynolds, decides to start acting again. ACHEIVEMENTS: #2- Walker (1000+ stories) #1- Scobell (53 stories)...
17M 653K 64
Bitmiş nefesi, biraz kırılgan sesi, Mavilikleri buz tutmuş, Elleri nasırlı, Gözleri gözlerime kenetli; "İyi ki girdin hayatıma." Diyor. Ellerim eller...
123K 6.6K 13
yellow tulips ➳ hope, cheerfulness, happiness ➳ everyday, a single yellow tulip is placed on a girl's desk with a sweet, handwritten note. but no one...