十 itu kalo mandarin artinya sepuluh atau ten.. dan hr ini mantan ten terungkap uuuuu
Ten pov
Johnny memutuskan untuk lembur dan aku memutuskan untuk menemaninya, johnny terlihat menawan dan tampan dengan penampilannya yang sedikit berantakan.
(Tolong jasa akhlak digiveaway flis)
"Apa yang kau lakukan?" Tanya johnny padaku tanpa harus menatapku.
"Kau tampan," pujiku dan dia terkekeh, dia membereskan dokumen-dokumennya dan membersihkan mejanya.
Kemudian dia melonggarkan dasinya membuatnya jauh lebih menggoda dan menawan, aku menelan ludaku kasar.
"Tenanglah sayang.. kita pulang dulu," goda johnny dan aku berlari keluar kantornya.
Sampai diparkiran aku memutuskan untuk pulang sendiri menggunakan taksi yang kebetulan lewat didepan kantor.
Aku sedikit takut dan ragu namun untungnya supir taksi itu benar-benar mengantarku sampai tujuan dan tidak ada hal aneh disepanjang jalan.
Johnny 💢
Johnny 💢
kau dimana?
Me
Dirumah
Johnny 💢
Wow.. kau meninggalkanku hm.. sebaiknya kau siap-siap.
Me
Hyung besok aku kuliah tolong maafkan aku untuk hari ini plis
Johnny 💢
No babe..
Johnny 💢
Your actions have consequences
Me
Hyung!!!! Jebal! 🥺🙏🙏🙏
Read 23:37 pm
- chat ended -
"Sial," gumamku dan langsung mengumpat digudang yang gelap, aku mengumpat didalam kardus yang cukup besar.
Beberapa menit sudah terlewat dan aku merasa seseorang sudah sampai dirumah, aku mendengar suara langkah kaki.
Ini sudah terasa seperti film thriller dimana aku adalah korban dan johnny adalah seorang pembunuh berantai yang sedang mencari korbannya dirumah yang besar.
Sudah 10 menit suara langkah kaki itu mendekat dan menjauh, aku sempat bergera sebentar karena posisiku lumayan melelahkan.
Kemudian pintu gudang terbuka, aku langsung diam dan tidak bergerak sama sekali bahkan tidak bernafas sekalipun.
"Kau punya waktu 5 detik untuk menyerah," katanya dan aku tidak berkutik sama sekali.
"1,"
"2"
"3"
"4"
"5"
Kemudian hening, aku mendengar suara pintu gudang ditutup aku tidak bodoh untuk langsung mengecek dan menghela nafas.
Aku tetap diam dan tetap seperti itu selama yang kubisa, kemudian aku menghela nafas tanpa suara sepertinya sudah aman.
"Nogulgeol ne mameun ice cream~"
"Sial!" Panikku sambil mereject call itu, dan aku langsung terkejut saat johnny sudah berada didepan mataku.
"Hai sayang," kata johnny sambil merobek paksa kardus besar yang menjadi tempat sembunyiku.
"Ahhhh!" Teriakku dan kabur dari gudang, namun johnny berlari dengan sangat cepat sehingga dia mampu menangkapku dalam hitungan detik.
"Lepaskan aku!" Berontakku saat dia membawaku ke kamar dengan posisiku terlentang dipundaknya.
"Aku tidak sabar untuk mencicipi makan malamku," kata johnny dan aku memukul punggungnya yang tidak memberikan pengaruh apapun.
Dia membantingku ke kasur dan mengunci pintunya, kemudian dia membuka coatku dan perlahan melepaskan bajuku.
"Kali ini kau tidak akan kabur," katanya mengikat tanganku dengan ikat pinggangnya.
"Hyung aku minta maaf.. maafkan aku hyung lepaskan aku!" Teriakku ketakutan, dia mengecup dadaku dengan lembut.
"Hyung hentikan!" Teriakku sambil menangis, johnny yang mendengar isakanku langsung menghentikan aksinya.
"Lepaskan!" Teriakku lagi dan dia menurut, aku langsung memakai baju dan pergi dengan hp dan uang.
Aku memesan taksi dan menyuruhnya mengantar ke universitasku, aku hanya menangis dalam diam dijalan menuju dorm.
Setelah sampai aku membuka pintu dengan kunci cadanganku dan menuju kamar, aku menemukan yangyang yang sedang bermain hp.
"Ten ge?" Panggil yangyang kaget, aku memeluknya erat dan menangis.
"Astaga ge.. tenanglah," katanya menepuk punggungku sambil membisikkan kata-kata positif.
Aku menceritakan segalanya dan yangyang hanya terdiam kebingungan dengan apa masalah yang aku alami saat ini.
"Menurutku dia tidak salah.. karena kau akan menjadi istrinya.. apa yang tidak senonoh?" Tanya yangyang dan aku menghela nafas.
"Apa aku hanya belum siap?" Tanyaku pada yangyang, tiba-tiba hp-ku berdering.
"Siapa itu?" Tanya yangyang dan aku melihat nomor tidak dikenal.
Aku mengangkatnya dan membuatnya speaker mode, aku terkejut mendengar suara mantanku dari balik telepon.
"Halo ge?"
"Maaf kau salah nomor,"
"Oh tolonglah.. kau masih mau menghindariku?"
"Hentikan leluconmu winwin.. tidak lucu,"
"Aku sedang tidak bercanda,"
"Biarkan aku bebas.. aku tidak mau kembali padamu lagi,"
"Haha kau kira aku akan melepaskan begitu saja?"
"Aku membencimu karena sudah melarangku melakukan semua hal yang kusuka pokoknya jangan pernah menghubungiku lagi atau aku akan mengadu pada papa,"
"Kalau begitu aku akan mencarimu,"
- call ended -
Hari yang gila dan tidak jelas, johnny melecehkanku lagi.. winwin meneleponku dan membuatku risih.. lalu yangyang yang tidak tahu harus berada disisi siapa.
"Kau harus membalas dendam ge.. mau kuajarkan lagi cara menjadi jalang seperti dulu?" Tawar yangyang dan aku melotot.
"Mulutmu itu," kataku dan dia tertawa, dia menyuruhku untuk menggoda balik dan membuatnya jera.
"Kau gila ya!" Teriakku dan dia mendecakkan lidahnya kesal.
"Ge maksudku itu kau melakukan ini hanya pada johnny hyung.. jangan kau lakukan pada semua orang," jelas yangyang dan aku menggigit bibirku ragu.
"Ya jangan kau praktekin didepanku juga," ejek yangyang dan aku memukul pundaknya kesal.
"Gajelas dasar gila," gumamku dan dia mengedipkan matanya.
"Pokoknya kau besok malam pulang kesana dan lakukan apa yang kusuruh.. lalu saat kuliah besok senin aku mau melihat jalanmu terseok-seok," pesan yangyang dan aku langsung memerah.
"Ini benar-benar gila," kataku dan dia menghela nafas dan menggeleng.
"Lebih baik cepat melakukan itu dengan johnny hyung atau winwin ge yang akan merebut keperawananmu darinya," jelas yangyang dan aku mengangguk.
"Tenang ge.. aku, dery, dan xiaojun akan menjagamu dari winwin ge.. kita tidak akan pernah membantu pria brengsek sepertinya," kata yangyang dengan yakin.
"Terimakasih yangyang," kataku memeluknya dan dia tersenyum sambil memeluk balik.
Johnny pov
Aku tidak menelepon ten ataupun mengganggunya karena aku tahu dia masih marah, tapi aku masih khawatir apa dia benar-benar sampai di dorm?
Akhirnya aku menelepon salah satu mata-mataku didorm universitas itu, satpamnya. Aku menanyakan tentang ten dan dia bilang dia telah sampai dari jam 1 pagi.
"Trimakasih pak," kataku sebelum mematikan teleponnya dan tidur.
- end -
Johnny mah!
.
Siya