My Mate , That's Diavolo Crim...

By danedheera

231K 16.9K 20.2K

" She's my girl . Don't touch her . Nobody can steal her from me . I don't care who both of you are . Even th... More

β†­One
β†­ Two
β†­Three
β†­ Four
β†­Five
β†­ Six
β†­ Seven
β†­ Eight
β‡œNine
β†­Ten
β†­ Eleven
β†­Twelve
β†­ Thirteen
β†­ Fourteen
β†­Fifteen
β†­Sixteen
β†­Seventeen
β†­Eighteen
β†­ Nineteen
β†­Twenty
β†­Twenty One
β†­ Twenty Two
β†­ Twenty Three
β†­Twenty Four
β†­ Twenty Five
β†­ Twenty Six
β†­ Twenty Seven
β†­ Twenty Nine
β†­ Thirty
β†­ Thirty One
β†­ Thirty Two
β†­ Thirty Three
β†­ Thirty Four
β†­ Thirty Five
β†­ Thirty Six
β†­Thirty Seven
β†­ Thirty Eight ✨
β†­Thirty Nine ✨
β†­ Forty
β†­Forty One
β†­ Forty Two
β†­ Forty Three
β†­ Forty Four
β†­ Forty Five
β†­ Forty Six
β†­ Forty Seven
β†­ Forty Eight
β†­ Forty Nine
β†­ Fifty
β†­ Fifty one
β†­ Fifty Two
β†­ Fifty Three
β†­ Fifty Four
β†­ Fifty Five
β†­ Fifty Six

β†­ Twenty Eight

3.4K 317 615
By danedheera


' You make my heart race without doing a thing . '

_____________________





Kizz Calvien naik tangga menuju bilik Aisha . Entah apalah Aisha buat di dalam bilik . Senyap sahaja . Ke perangai dia memang macam ni ? Tertunggu juga Aisha turun , tapi bayang Aisha tetap tidak kelihatan .

Sejam lebih dia berperang di dapur untuk memasak bubur . Karl bukan nak tolong sekali , dia tolong tengok sahaja .

Siap bagi denda .

Kalau bubur tak menjadi , kena buat sampai menjadi . Karl kejam . Tetapi, demi Aisha dia rendahkan egonya, akur dengan setiap arahan Karl berikan .

Kizz Calvien menghentakkan punggung di birai katil dengan semangkuk bubur di tangan . Dia perasan mata Aisha tidak lari dari melihatnya .

Suasana sedikit kelam apabila tiada perbualan dicipta . Bubur itu Kizz Calvien kacau dengan sudu sebelum menyuapkannya ke dalam mulut Aisha .

Namun, reaksi Aisha yang berdesis dan mengipas bibirnya menghentikan pergerakan Kizz Calvien . Kening dijongket sebelah tanda bertanya 'kenapa ' .

" Panas . Panas . Tiupkan . " Masih lagi mengipas bibir . Serta merta gadis itu terkesima sebentar tika Kizz Calvien hampirkan muka dengan mukanya seraya meniup lembut pada permukaan bibirnya .

D-dia tiup bibir aku ?

Wajah Aisha mula berona merah .

Tindakan yang langsung Aisha tidak jangka . Jarak antara mereka berdua tidaklah sedekat mana tetapi kalau ayahnya ternampak , kedudukan mereka seperti bercium .

Usai tiup , Kizz sendiri menjauhkan kepalanya kemudian berdehem . Aisha tersenyum malu . Anak mata Kizz Calvien dia tatap .

" Maksud saya, bubur . Bubur awak suap tu panas lagi . "

Terkebil-kebil mata Kizz Calvien sekejap lalu dia larikan mata ke arah lain , sebelah tangan mengusap belakang lehernya berkali-kali .

Urgh! Janggal tiba-tiba .

Untuk kesekian kalinya , Kizz Calvien berdehem . Wajah Aisha dipandang datar . Aisha ingin tercekik melihat riak muka Kizz Calvien kekal nampak ketat . Fikirnya Kizz Calvien akan tersenyum , tetapi sama sahaja .

Dingin .

Lamunan Aisha terhenti saat Kizz Calvien bersuara .

" Well . Kau nak lagi tak ? "

" Nak lagi apa ? Tiup ke bubur ? "

Aisha menayang muka blur . Lelaki ini maksudkan yang mana satu ? Bubur ke tiup ? Tiupan angin dari bibir Kizz Calvien buatkan dia menjadi blur sejenak .

Kizz hela nafas . Budak ini faham ke buat-buat tak faham ? Sengaja nak bagi dia malu . Dalam diam , Kizz Calvien sememangnya malu terhadap tindakan spontan dia yang berani .

" Bubur, sayangku Aisha Kim . "

Hah ! Itu dia .

Panggil Aisha sayang siap dengan nama penuh gadis itu lagi . Geram punya pasal .

" Kalau kau nak aku tiup bubur ke cium ke , tunggu kita kahwin dulu ya , budak . Itu pun kalau kita berjodoh . Kalau kita tak ada jodoh , lupakan aku . " Ucap Kizz Calvien lagi sambil mengacau bubur .

Dia sengaja buat ayat kecewa dan panggil Aisha budak . Sebab dia tahu Aisha akan marah panggil dia budak dan menyuruhnya melupakan dia . Ingat dia tidak tahu , Aisha menyukainya .

Dia lelaki .

Dia tahu pandangan mata itu .

Melihat Aisha ingin membalas , bubur itu ditiup sebelum disuap ke dalam mulut Aisha walaupun Aisha tidak meminta .

Setelah suapan Aisha habis mengunyah , Kizz Calvien menyuap lagi bubur itu ke dalam mulut Aisha . Reaksi Aisha yang membulatkan mata tidak dihiraukan .

Dia menyuap lagi .

Dan lagi .

Puas hati dia dapat mengenakan gadis itu . Bibirnya menyinggung senyum senget .

Tidak semena-mena Aisha menyentuh tangan Kizz Calvien , menghentikan serangan suapan daripada Kizz Calvien . Mata bertentang mata . Langsung tidak beralih ke mana - mana arah . Yang pasti kedua-dua hati berdegup dengan irama kencang .

Kizz Calvien berdehem .

Aisha alihkan tangan dari memegang Kizz Calvien . Jejaka itu pula meletakkan bubur di atas meja lalu menumpu perhatian kepada Aisha .

" Kalau kau dah sihat esok , aku nak ajak kau pergi ke suatu tempat . Make sure kau bangun awal . "

" Kita nak pergi mana ? "

" Rahsia . "

" Tak boleh bagitahu sedikit pun . "

" Tak boleh . " Tegas Kizz Calvien bersuara, tetap dengan pendiriannya .

Namun , satu suara yang nyaring dari bawah menyapa mereka . Macam tahu-tahu sahaja suasana mereka kini . Kepala mereka berdua menoleh ke pintu , manalah tahu Karl naik ke atas .

" Kizz Calvien anak Qaz yang cemburu kuat , kau buat apa-apa dengan anak aku , memang aku ganyang kau lumat macam cili dalam lesung batu ni ! "

Hilang suara Karl , Kizz Calvien memutarkan bebola mata kemudian memaling kepala melihat Aisha di depan seraya mengangkat kening sebelah .

" Ayah kau bela hantu saka eh ? "

Belum sempat Aisha bersuara, sekali lagi satu suara menyahut dari depan pintu dengan riak muka geram dan bengang .

" Aku dengar . "

Lekas Kizz Calvien melihat ke arah pintu . Dia terlongo . Cepatnya Pakcik Karl naik . Aisha yang senyap-senyap ketawa dikerling sekilas . Seronoknya dia ketawakan aku .

Kizz Calvien berdehem membuatkan gelak tawa Aisha terhenti . Reaksi Kizz Calvien terus berubah datar semula . Tatapan lama Kizz Calvien kepadanya menandakan dia dalam bahaya .

I'm dead .








♕ • ♕ • ♕








Hafine merenung jauh , menerawang entah ke mana . TV terpasang , tangan pula bergerak mengalih mana-mana channel . Dia teringat akan peristiwa pagi tadi .

Dia ada masa lapan minit lagi nak masuk ke dalam sekolah . Semua ini gara-gara budak delivery tadi . Buta . Tak nampak jalan agaknya hingga melanggar badan dia , bau air perisa latte melekat pada baju .

Kemudian , tak reti nak minta maaf , menonong melepasi dia . Hilang terus moodnya hari ini . Mujurlah dia ada spare baju sukan di dalam kereta .

Sedang dia berjalan menuju pagar sekolah , sekali lagi dia dilanggar dengan pelajar sama sekolah dengannya yang memusing badan ke arahnya .

" Buta ? "

Hafine menjongket kening . Gadis itu dipandang serius dari atas hingga bawah . Kain singkat , rambut tidak diikat . Nampak gadis itu tidak selesa dengan pandangannya . Namun , apa dia peduli .

Mata gadis itu terbuntang melihatnya . Dia terkedu . Tidak sangka dia akan bertembung dengan senior Hafine. Senior yang beku tapi rosakkan kaum sepertinya .

" Kau budak sekolah aku kan? Kenapa tak masuk lagi ? "

Gadis itu teragak-agak mahu menerangkan hal sebenar . Sempat anak mata Hafine mengerling tag nama yang tersemat di baju perempuan itu .

Dellia Jasmien .

Terus mata terbuka luas . Gadis ini yang dia cari-cari . Hujung bibir menyenget .

Finally, i got you !

Riak muka dikawal serius sehabis boleh . Tidak mahu gadis itu syak apa-apa pada dia .

" Saya nak minta tolong Senior Hafine boleh? "

" Tolong apa ? "

" Tolong halang saya . Saya nak tukar kain . "

" Dekat sini ? " Soal Hafine tidak percaya . Biar betul minah ni ? Berani sungguh . Gila ke ?

Dellia angguk . Dia keluarkan kain dari beg. Beg itu diberi kepada Hafine untuk dipegang . Melihat itu jawapannya , Hafine memusing badan , menghalang tubuh gadis itu daripada dilihat oleh orang lain .

Usai mengganti kain , Dellia ambil beg dari bahu Hafine dan memasukkan kain ke dalamnya sebelum dizip lalu menyandang beg ke bahu .

Hafine sekadar melihat kelakuan Dellia . Masih tidak bersuara . Kali ini, Dellia menyisir rambut dan menocang tidak tinggi mana . Cuma dia seperti mencari sesuatu .

Mata Dellia tertancap pada tangan Hafine . Sesuatu di tangan jejaka itu . Hafine dilihat sekejap dengan pandangan teragak-agak lalu bersuara .

" Boleh tak saya nak pinjam gelang Senior Hafine ? "

Hafine menjongket kening . Automatik iris mata jatuh pada gelang di tangannya . Tangannya diangkat tinggi , menayang gelang hitam yang boleh diregang .

" Ini ? "

Dellia angguk .

Nak tak nak , terpaksa Hafine memberi Dellia gelang tangannya . Dia melihat gadis itu mengikat rambut dengan gelang tangan . Usai mengikat kemas , Dellia melorek senyum nipis .

" Thank you . Sebelum balik , saya janji saya akan pulang gelang ini dekat Senior Hafine . " Tanpa menunggu balasan Hafine , Dellia bingkas berlalu melepasi jejaka itu , masuk ke dalam sekolah . Hafine masih menatap bayangan yang semakin hilang dari pandangan .

Hujung bibir menyinis .

Gadis itu bakal dia seksa fizikal dan mental nanti . Tak lama lagi .

Lamunan Hafine terganggu apabila Irfan membaling bantal sofa kepada dia . Irfan duduk di sofa tunggal dijeling tajam .

" Kau apahal ? Nak gaduh ? "

" Kau tu termenung . Dahlah main alih cerita . Kalau kau tak nak tengok , bagi aku remote . Biar aku seorang tengok . " Irfan cuba merampas remote dari Hafine namun Hafine melarikan remote itu . Dia selitkan remote di celah-celah kusyen sofa .

" Ini bukan TV kau . "

" Ini pun bukan TV kau beli . " Irfan menjongket kening berkali-kali . Sengaja mengapi-apikan peperangan yang akan berlaku .

Hafine mendengus .

Dia ingin membalas , namun Qaz dan Hana menghampiri mereka dan duduk di sofa berhadapan Irfan . Suasana kembali senyap . Irfan dan Hafine masing-masing jadi budak baik .

" Sayang . Sayang ada dengar bunyi langau bergaduh tak tadi ? " Perli Qaz kepada Irfan dan Hafine walaupun matanya memandang Hana yang beriak tidak faham .

" Langau ? Abang merepek apa ? Mana ada langau malam-malam ni abang . " Ujar Hana lurus membuatkan Qaz menghela nafas kecil .

" Ada. Dua-dua langau jantan . Penatlah abang tengok dia orang bergaduh dari semalam lagi . Seorang perangai macam ini , seorang perangai macam tu . Dah diam , lagi seorang pula dicari gaduh . "

Irfan terkebil-kebil iris mata . Qaz mention dia ke ? Hafine turut terkesan . Dia memutarkan bebola mata . Dia langsung tak kisah .

Kalau rumah ini sunyi , mulalah Qaz bertanya itu ini . Tetapi bila bergaduh , membebel pula . Kata tidak mahu rumah ini sunyilah , suramlah .

Macam-macam papa dia ni .

Bunyi chat masuk membuatkan perhatian Hafine teralih. Dia mencapai telefon di atas meja . Chat yang teratas ditekan dan dibaca.

Sean Darren

Malam esok kau free ?
Kalau free datang club aku .
Ada barang baik baru sampai .
Virgin .

Got it!
Jumpa kau esok .

Tangan Hafine laju menaip , membalas chat Sean . Usai balas , dia tutup telefon dan pandangan terarah ke Qaz dan Hana semula .

" Abang . Abang . "

Hana hanya geleng kepala . Belakang badan sang suami diusap lembut . Sang suami pun sama. Suka cari gaduh jugak. Dengan budak-budak pun nak bercakar macam anjing dengan kucing .

Namun pertengkaran mereka seketika sahaja . Kelibat Kizz Calvien datang dan duduk sebelah Hafine . Masing -masing tidak mengeluarkan suara .

Hinggalah tiba-tiba Hana terasa mual tekak . Gelagat Hana diperhati empat pasang mata . Hana tidak menghiraukan mereka . Dia mahu termuntah . Lekas Hana berlari ke sinki dapur . Air muka Qaz panik . Tidak tahu nak buat apa .

" Papa nak buat apa ni ? "

Ketiga-tiga terus mereka menepuk dahi .

" Papa pergilah tengok mama . Aduh papa ni ! " Gesa Hafine dan Kizz Calvien serentak lalu Qaz mendengar kata-kata anak-anaknya , dia berlari ke dapur . Belakang badan sang isteri diusap perlahan .

Hafine dan Kizz Calvien memandang satu sama lain . Mereka dapat rasakan sesuatu . Sesuatu yang terjadi pada Hana .

" Takkanlah.. Mama mengandung ? " Soal Hafine tertanya-tanya.

" Jangan kata kita dapat adik lagi ? Heol . Aku ingat aku akan kekal bongsu . "

" Gelojoh jugak eh Uncle Qaz ya . Untunglah kau orang berdua dapat adik baru . " Sampuk Irfan selamba mengenakan adik beradik itu .

Dan sekelip mata , dia diserang dengan bantal-bantal kusyen di atas sofa oleh Hafine dan Kizz Calvien .

Seperti peluru berpandu .

" YAISH ! APA SALAH AKU ? MANA ACI DUA LAWAN SATU ! "










Tbc .

Votes and comments as always.

Sorry lambat update ❤️ I've a lot of assignments to complete . So , aku cepat-cepat habiskan assignment sebab aku rindu menaip .

Siapa rindu Kizz Calvien dan Aisha serta Hafine ?

So sorry kalau chapter kali ini boring ')


- Jungkook or Taehyung ?

- Army or Police ?

- Aladin or Beauty and the Beast ?

- If you met idol , Nak jadi crush or Jadi girlfriend ?

- Dalam drama 7 hari mencintaiku, watak siapa yang kau rasa geram nak maki, nak tumbuk muka dia ?




Unlock new chapter : 130 stars & 150 comments ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

2.1K 42 7
cikgu nina baru pindah sekolah dalaman ni mula hidup cikgu nina berubah
192K 9.5K 47
MY GREY GUY ( NEW VERSION ) -everyone can't touch you, or death will overtake them- ... LUTH AELDEN EVRARD seorang lelaki yang mampu membuatkan gadi...
227K 8.6K 65
π‡πˆπ‹πŒπ€π πˆπ’π€π€π‚ ππˆπ‚πŠ & 𝐓𝐔𝐀𝐍 𝐍𝐔𝐑 π€πŒπˆπ‘π€π’π‡ 𝐗𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑 "π•Žπ•šπ•π• 𝕒𝕝𝕨𝕒π•ͺ𝕀 𝕓𝕖 π•ͺ𝕠𝕦𝕣 𝕑𝕣𝕠π•₯𝕖𝕔π•₯π•šπ• π•Ÿ, 𝕄𝕣𝕀 β„•π•š...
5.6M 95.1K 39
"Excuse me. Can I help?" "Apa yang kau boleh tolong?" "Boleh cakap Melayu ke?" "Dah tu ada nampak aku cakap bahasa alien?" Andi dan Nasya. Pertemua...