BUCIN |KV

By kouxtaro

43.3K 3.9K 287

Jungkook itu super-extra-ultimate bucin. Dan Taehyung pacar yang kekanakan. *** Warn! BoysLove; Male×Male Tae... More

Cerewet
Tiga Orang
Bersin
Tebak
Sakit Kepala
Penjelasan
Nasi
Bosan
Peliharaan
Pagar
Yang Tersayang
Dua Sisi
Announcement

Hilang

2.8K 305 17
By kouxtaro




"Hyungie~ aku pulang duluan. Ingin mengerjakan tugas dari Dosen Seo bersama Yoongi-hyung, tidak apa 'kan?"

Taehyung menarik bibirnya ke bawah. Sedikit merasa kecewa begitu melihat balasan Jeongguk saat ia menanyakan keberadaan pria itu. Bukannya manja atau apa—tapi tubuh Taehyung benar-benar terasa tidak enak. Kepalanya berat, pusing, dan tubuhnya panas.

Ditambah lagi suasana hatinya yang sekarang terasa jelek luar biasa.

"Halo hyung?"

"Hm?"

Taehyung bisa mendengar Jeongguk terkekeh kecil mendengar gumaman malasnya.

"Lemas sekali. Hyung ini kenapa, eoh?"

"Kau kenapa menelepon, Gguk?"

"Jawab pertanyaanku dulu, hyung."

"Aku tidak apa-apa. Hanya pusing karena kelas tadi."

"Oh kelas hyung sudah selesai?"

"Jawab pertanyaanku dulu, Gguk."

"Hehe, aku ingin meminta izin darimu untuk pulang telat dulu kali ini, ingin mengerjakan projek dari Dosen Seo, tidak apa 'kan?"

"Dimana?"

"Rumah Yoongi-hyung."

Rumah Yoongi berarti ada... Yoonji?

"Gguk, aku—"

"(Jeongguk, cepatlah!)—iya tunggu sebentar. Hyung, sudah dulu ya? Aku usahakan pulang cepat, bye."

Tut.

BRAK!

Taehyung melempar ponselnya kesal. Kepalanya ia rebahkan di atas meja dengan mata yang sedari tadi tak berhenti mengeluarkan air mata. Bukannya Taehyung cengeng—namun rasa sakit di kepala dan perutnya tidak bisa ditoleransi lagi.

"Hiks—s-sakit."

"Loh, Taehyung-sunbae?"

Taehyung ingin mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang baru saja memanggilnya, tapi sakit kepalanya tidak mengizinkan. Jadi dia hanya diam saja menunggu sang pemanggil itu menghampirinya.

Tapi kalau didengar-dengar—suara sang pemanggil ini seperti tidak asing.

Suaranya seperti—

"Taehyung-sunbae baik-baik saja?"

—si orang pertama yang berpotensi mengambil Jeongguk darinya, Park Jihoon.

"Hm."

"Tidak terlihat baik dari sini. Mau ku bantu?"

Taehyung tidak menjawab, namun tidak menolak saat Jihoon mencoba memapah dirinya hingga ke halte. Ah, kalau saja keadaanya tidak begini, mana mau dia ditolong oleh Jihoon. Nanti kalau Jihoon minta imbalannya Jeongguk bagaimana?

"Mau kuantar pulang saja, sunbae?"

"Tidak perlu, aku akan naik bus saja."

"Tapi sunbae terlihat tidak sehat."

"Kau kenapa bisa ada di kelasku, eoh?"

Wajah Jihoon tegang seketika. "A-ah itu..."

"Kau mau mencari Jeongguk ya? Iya 'kan?"

"T-tidak, sunbae. Aku dipanggil oleh dosenku dan kebetulan lewat kelasmu, sunbae. Lalu aku mendengarmu merengek kesakitan—"

"Siapa bilang aku merengek—akh!"

Taehyung memegang kepalanya. Rasa sakitnya bertambah karena ia menaikkan suaranya tadi.

"Sunbae benar tidak ingin kuantar pulang?"

"Tidak."

"B-baiklah. Ini tasnya."

Taehyung menerima tasnya dan langsung berdiri begitu bus datang. Sebelum memasuki bus, Taehyung sempat menoleh ke Jihoon sejenak dan bergumam terima kasih. Dan kalau Taehyung tidak salah lihat—entah kenapa pipi Jihoon malah terlihat memerah.

Pasti karena memikirkan Jeongguk. Taehyung yakin itu.

Karena sakit di kepalanya, Taehyung memilih tidur di sepanjang jalan. Toh dia sudah berpesan pada orang yang duduk di sebelahnya untuk membangunkan Taehyung jika sudah sampai. Entah kebetulan atau apa—tapi tempat pemberhentian Taehyung dan laki-laki paruh baya ini sama.

Semoga saja ia bisa cepat sampai ke apartemen dengan selamat.

*

"Aku pulang..."

Jeongguk memasuki apartemennya, melepas sepatu miliknya dan ditaruh di rak sepatu yang terletak di sebelah kanan pintu. Tunggu—rak sepatunya, seperti ada yang kurang. Tidak ada sepatu milik Taehyung di sana.

"Apa hyungie belum pulang?"

Untuk menjawab pertanyaannya, Jeongguk memasuki kamar—di sana tidak ada Taehyung. Ruang tamu, dapur, bahkan di kamar mandi, entitas Taehyung tidak bisa ditemukan.

"Astaga, dia kemana, sih?"

Dengan tergesa Jeongguk mengambil ponselnya, berniat menghubungi teman-temannya untuk menanyakan keberadaan Taehyung.

"Aku tidak melihatnya seharian ini, Gguk." – Namjoon

"Gguk, jangan buat lelucon. Tidak mungkin Taeby-ku belum pulang kelas 'kan? Ini sudah jam sembilan malam." - Jin

"Hari ini aku tidak ada kelas 'kan sedari tadi aku menemani kau dan Yoongi-hyung mengerjakan projek, bodoh. Tapi Gguk, kau serius Taehyung tidak ada? Coba telpon eomma-nya." – Jimin

Dan saat ini, Jeongguk dan teman-temannya berkumpul di apartemen Jeongguk, menerka-nerka sekiranya dimana Taehyung berada. Bahkan Kim Yeejin, sang ibu Taehyung juga mengaku tidak mendapat kabar dari anaknya seharian ini.

"GPS!"

Namjoon menggebrak meja begitu ide tentang GPS melintas di otaknya. "Lacak ponsel Taehyung, Gguk."

"Astaga, kenapa tidak terpikirkan olehku sih," dumal Jeongguk.

"Wajar saja, kau sedang panik sekarang."

"Hyung— aku tidak tau apakah ini benar atau tidak, tapi lokasi Taehyung-hyung ada di... kampus."

*

Jeongguk memasuki gedung kampus yang sudah temaram itu dengan panik. Sama sekali tidak terbersit rasa takut di dadanya karena malam-malam berada di area kampus. Itu semua tertutupi dengan rasa khawatirnya pada Taehyung, Jeongguk benar-benar takut terjadi apa-apa pada kekasihnya itu.

Yang lainnya pun begitu, Seokjin dan Hoseok hanya bergidik merasakan suasana malam di kampus. Walaupun mereka sering memiliki kelas malam, tapi tetap saja rasa takut itu pasti ada. Hanya saja sekarang kondisi Taehyung yang masih abu-abu memenuhi kepala mereka. Mereka juga sama khawatirnya.

"Semoga tidak terjadi apa-apa padanya, Tuhan..." gumam Seokjin.

BRAK!

Tidak ada.

Taehyung tidak ada di kelasnya.

Kelas ini kosong—sama dengan ruangan yang lain.

"Hyung, bagaimana ini hyung? Taehyungie—"

"Gguk, ini ponsel Taehyung, Gguk."

Jimin mengangkat ponsel Taehyung yang teronggok di bawah meja. Tadi Jimin sempat menginjaknya—untung tidak pecah.

"Menurutmu kenapa ponsel ini ada di sini?"

Namjoon dan Jimin saling berpandangan. Hoseok, Yoongi dan Seokjin bahkan sudah mengurut pelipisnya. "Jangan bilang kalian berpikir Taehyung itu diculik?"

"Bisa jadi, hyung—"

"Jimin."

Yoongi berucap rendah, menghentikan Jimin yang ingin berbicara macam-macam. Lihat saja ekspresi Jeongguk, pria itu makin gelisah dengan mata berair.

"Seharusnya aku tadi menjemputnya— seharusnya tadi aku mengantarnya pulang dulu sebelum pergi. Seharusnya—"

"Sudahlah. Ayo kita coba cari lagi."

*

Jujur saja, Jeongguk benar-benar lelah.

Ia sudah kesana kemari untuk mencari Taehyung, tapi hasilnya nihil. Jeongguk bahkan sudah memutari jalan sebanyak tiga kali, berusaha menelpon teman-teman Taehyung yang dikenalnya, mencarinya ke took-toko roti atau eskrim, tapi tetap saja—Taehyung tidak ada.

Tubuhnya benar-benar lelah, belum cukup lelah fisik dan otaknya karena mengurus projek, kini ditambah dengan masalah hilangnya Taehyung. Jeongguk lelah, kesal, khawatir, panik, takut, semuanya campur aduk.

Maka ketika kakinya menginjakkan lantai apartemen dan menemukan Taehyung duduk di ruang tengah sambil bercengkerama dengan pria asing, Jeongguk tidak tahan untuk tidak marah.

"Jeongguk? Kau darimana?"

"Bukankah harusnya aku yang bertanya seperti itu? Hyung darimana saja, huh?"

Jeongguk menatap pria asing itu dengan sinis, "dia siapa?"

"Gguk—"

"Kau tau, hyung? Aku benar-benar lelah. Aku pulang jam sembilan malam dan tidak menemukanmu di apartemen, pikirmu bagaimana perasaanku, huh?"

Taehyung menunduk.

"Aku mencarimu seperti orang gila, mengabaikan rasa lelahku dan terus bertanya-tanya dimana keberadaanmu. Aku ke kampus, menelpon teman-temanmu, mengitari jalan raya—masuk keluar toko-toko roti, semua itu hanya untuk menemukan keberadaanmu."

"Dan lihat apa yang kutemukan sekarang?" Jeongguk mendengus, "kau dalam kondisi baik-baik saja sedang tertawa dengan pria asing di apartemen kita. How great."

"Jeongguk-ah, kau jangan salah paham dulu, ne. Dia ini—"

"Sudahlah. Aku mau tidur."

"Jeongguk-ssi, aku dan Taehyung hanya—"

"Tidak penting. Buat apa kau di sini? Pergi sana."

"Gguk-ah, jangan berbicara seperti itu—"

"Dan sekarang kau membelanya."

Gigi Jeongguk berderit menahan geram, tapi ia terlalu takut untuk mengasari Taehyung. Maka setelahnya Jeongguk menyelonong masuk ke kamar dan membanting pintu, mencoba untuk tidak perduli dengan tatapan Taehyung.

'Ggukkie... kau salah paham.'

"Uhm—Taehyung-ah, maafkan aku. Gara-gara aku, kalian jadi bertengkar seperti ini."

"Tidak, bukan salahmu Seojoon-hyung. Jeongguk mungkin sedang lelah sampai bisa berbicara begitu, aku pastikan dia meminta maaf nanti."

Seojoon tertawa kecil, "ah, tidak perlu sampai begitu. Kalau begitu aku pulang dulu, ya. Lain kali hati-hati, oke?"

"Iya, hyung. Terima kasih dan—hati-hati."

Taehyung terus memperhatikan punggung Seojoon hingga hilang di belokan, setelahnya Taehyung menutup pintu apartemennya. Bersiap-siap untuk masuk kamar dan menghadapi Jeongguk.

Taehyung tidak mendapati Jeongguk di kasur mereka, namun suara gemericik air cukup memberitahunya kalau kalau kekasihnya itu sedang berada di kamar mandi.

Ceklek

"Ggukkie..."

Raut Taehyung berubah murung begitu Jeongguk mengabaikannya. Kekasihnya itu sibuk mengeringkan rambut dengan handuk. Dan setelahnya kening Taehyung berkerut bingung begitu Jeongguk mengambil selimut dari lemari dan berjalan keluar kamar.

"Ggukkie, kau mau kemana?"

"Aku akan tidur di sofa malam ini. Kau tidurlah."

Tidak ada panggilan hyung atau sayang, tidak ada kecupan selamat malam, bahkan tidak ada pelukan hangat yang selalu menyelimuti Taehyung di setiap tidurnya.

"Ggukkie—h-hiks..."

***
TBC!
Aku mau nanya, kalo misal aku bikin cerita kookv mafia au, mau gak? Eheheh.


Jumat, 2 April 2021
Pikachi

Continue Reading

You'll Also Like

128K 11.6K 18
[Completed] Affair (n.) a secret sexual relationship between two people, when at least one of them is married to someone else. Jungkook dan segala ke...
62.2K 5.6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
17.4K 2K 13
[COMPLETE] "HAH?!" Jimin berjengit kaget. Menyembunyikan teropong di tangannya dan segera menarik tangan Taehyung agar ikut menunduk sehingga tubuh...
131K 13.9K 35
[COMPLETED] sedang direvisi Tentang keseharian Jungkook yang sedang menanti kehadiran buah hatinya dengan Taehyung. Sembari mengungkap berbagai fakta...