Enemy? Seriously?

By ShookyBae3

23.6K 2.9K 1K

Cinta sih... Tapi dia musuh, gimana dong? "Berantem mulu yeee kalian CINTA tau rasa!! "_Dian "GUE?? CINTA S... More

Enemy? Seriously?!
-Perkenalan 1-
-Perkenalan 2-
-1-
- 2-
-3-
-5-
-flashback-
-6-
-7-
-8-
-9-
-10-
-11-
-12-
-13-
-14-
-15-
-16-
-17-
-18 (liburan)-
-19 (liburan pt2)-
-20-
-nitip-
-21-
-22-
-23-

-4-

837 126 24
By ShookyBae3

.
.
.
.
.

Seperti kata Raffa kemarin waktu di kantin. Minggu ini mereka berencana jalan-jalan bersama, lebih tepatnya mereka sedang menikmati car free day. Dan sesuai perkataan Nanda juga mereka akhirnya mengajak Axel. Walau anak itu terlihat ogah-ogahan aslinya anak itu senang luar biasa.

Buktinya tadi pagi, yang biasanya kalau hari libur dia akan bangun minimal jam sembilan dia malah sudah bangun dari sebelum ayam tetangga berkokok. Lalu bergegas mandi dan memilih baju untuk dikenakan nya.

Lalu setelah sarapan, dengan menenteng sepatu nya, Axel melompati balkon untuk sampai ke kamar Dian. Yang bahkan kordennya belum terbuka. Pertanda pemiliknya masih tidur nyenyak. Tanpa perduli amukan Dian nantinya, Axel menggedor-gedor pintu geser antara kamar dan balkon Dian kencang. Hingga pemiliknya membuka pintu geser itu dengan amukan yang siap meluncur dari bibirnya.

Tapi sebelum terjadi Axel sudah menyeret Dian ke kamar mandi. Menyuruh anak yang suka tidur itu untuk segera membersihkan diri. Padahal kalau di tilik lagi. Ini masih sekitar jam 7, sedangkan janjian mereka hari ini adalah jam setengah 8 nanti.

Axel hanya terlalu bersemangat untuk  pergi beramai-ramai okey. Apalagi kemarin dia sempat untuk tidak diajak. Jadi Axel sangat senang sekarang.

Kembali lagi, saat ini mereka sedang menyusuri stan-stan penjual makanan setelah tadi puas berolahraga ringan di GOR. Mereka benar-benar bersenang-senang. Mungkin hanya Axel disini yang merasa dongkol. Karena sedari tadi teman-temannya tidak berhenti menggoda dan memberi jajanan pada Nanda. Seolah-olah dirinya tidak dianggap.

Pokoknya sebal sekali waktu melihat Nanda yang tidak berhenti tersenyum waktu Dimas, Raffa dan Reza terus menggodai atau menawarinya ini dan itu. Dia juga ingin ditawari begitu.

Jadi dengan tangan memegang Boba yang masih penuh Axel sengaja menabrakan diri ke Nanda yang berjalan didepannya. Sukses membuat baju Nanda basah terkena tumpahan Boba yang di pegangnya. Teman-teman mereka hanya geleng kepala melihat tingkah Axel.

"Dasar kelinci ragunan! Jalan tuh liat-liat! Udah tau di depannya ada orang malah main tubruk saja!" Ocehan Nanda sudah dimulai.

Axel mengedipkan matanya sok polos." Oh basah? Maaf kn gak sengaja." Jawabannya enteng.

Lalu melenggang pergi dari sana. Sukses membuat Nanda kesal setengah mati. Axel sudah jauh beberapa langkah didepannya. Dengan kecepatan tinggi Nanda menarik botol air mineral Dika. Lalu berlari mengejar Axel tanpa diketahui anak itu.

Setelah dekat Nanda segera menumpahkan minuman itu ke kepala Axel. Membuat anak itu mematung sejenak karna kaget. Dan ketika sadar matanya menemukan Nanda yang tengah tertawa bahagia di depannya.

"RENA!! SINI LU!!"

Nanda melotot sejenak lalu berlari kencang menghindari tangkapan Axel. Mereka terus berlari kesana kemari. Mengabaikan teman-teman mereka yang geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah mereka.

Mereka terus berlari kedalam GOR. Terus berkejaran mereka sesekali tertawa. Membuat orang yang menyaksikan merasa gemas dan jengkel.

Sret, brugh!

"Aduh!"

Sampai disaat Nanda terpeleset kulit pisang yang ntah kenapa bisa disitu. Menyebabkan Nanda terjungkal. Hal itu membuat Axel berhenti dari larinya. Lalu tertawa saat melihat Nanda meringis kesakitan.

Nanda yang merasa ditertawakan menjadi jengkel. Kakinya sakit, tapi Axel malah tertawa seperti orang kesetanan. Nanda berusaha bangkit dari duduknya. Kaki nya sungguh nyeri saat dipaksa untuk berdiri. Lalu berusaha melangkah menjauh dari Axel. Tapi sayangnya Nanda oleng saat akan melangkah. Hampir jatuh untuk kedua kalinya, Kalau saja Axel tidak sigap menangkap Nanda yang hampir jatuh.

"Duh ngerepotin aja sih. Makanya gak usah lari-lari!" Ucap Axel.

Dengan posisinya yang masih dipegang Axel, Nanda menggeplak kepala Axel. Kesal sekali.

"Ya anjir kan lu yang bikin gue lari-lari."

Axel mengusap kepalanya dengan sebelah tangan sedangkan satunya masih memegangi pundak Nanda.

"Dah-dah ayo balik. Anak-anak pasti nyariin kita. Duh dimna lagi ini! Lu sih larinya jauh-jauh." Masih saja Axel ini menyalahkan Nanda.

"Kaki gue sakit." Bibir Nanda memcebik kebawah.

Axel berdecak kencang. Lalu melepaskan pegangannya pada Nanda. Membuat Nanda oleng sejenak. Nanda menatap bingung Axel yang berjongkok dibawahnya.

"Mau apa?" Tanya Nanda bingung.

"Buru naik! Gue gendong!"

"Nanda berat." Ucap Nanda dengan nada polos.

Axel menoleh kebelakang. Mengamati Nanda dari atas kebawah. Lalu tertawa kencang.

"Badan kerempeng cem gitu gak ada apa-apanya. Gue angkat pake satu tangan juga pasti bisa! Dah buru naik. Atau gak gue tinggal nih!"

Wajah Nanda memerah kesal. Kenapa mulut Axel itu menyebalkan sekali sih?! Tidak bisa ya sehari saja tidak mengejek Nanda.

Nanda naik ke atas punggung Axel. Lalu dengan mudah Axel berdiri. Dengan Nanda dipunggung nya.

"Tuh kan gak ada bobot. Lu makan banyak tapi gak ada berat badannya. Kemana larinya itu protein sama temen-temennya? Atau jangan-jangan lu Cacingan ya?" Ucapnya sambil berjalan.

Dari posisinya Nanda dengan mudah memukul mulut Axel yang suka sekali bicara sembarangan.

"Ngomongnya di jaga! Nanda tuh banyak gerak jadi semuanya nguap buat energi Nanda!"

Sepertinya Nanda tidak sadar sedari tadi memanggil namanya sendiri. Axel jadi gemas deh. Kan Nanda jarang begini kalau dengannya.

"Ah iya lupa lu kan cem anak kucing ketemu bulu sama benang. Jadinya suka lompat sana lompat sini buat main. Abis dah tuh gk kesisa buat nambah berat." Ledeknya lagi.

"Axel aku cekek ya!"

"Kaya bisa aja. Cih tangan lu tuh terlalu kecil buat nyekek gue!"

Dan sehabis itu Nanda benar-benar mencekik Axel dengan lengannya yang mengalung dileher Axel. Membuat bocah itu berteriak kaget. Dan berakhir menepuk-nepuk pantat Nanda supaya melepaskan cekikikan nya.

"Rena, lepas ih lepas, sakit bego!"

"Ya! Jangan tepuk-tepuk pantat Nanda! Gak dilepas nih. Nih!"

Jadi ya begitu mereka terus berkelahi walau dengan posisi yang begitu. Tidak tau saja sedari tadi Raffa dan Reza merekam mereka dari belakang. Ya bocah dua itu sedari tadi mengikuti Axel dan Nanda. Mereka sedari tadi juga menahan tawa melihat orang yang katanya musuh malah gendong-gendongan begitu. Yakin yang seperti itu musuh?

Nanda menepuk-nepuk bahu Axel,membuat anak itu berhenti berjalan.

"Kenapa?!" Tanya Axel galak.

"Ih, Nanda haus! Ayo beli es krim itu dulu! Cepat!" Ucapnya sembari bergerak rusuh digendongan Axel.

Membuat Axel kewalahan dengan Nanda. Berusaha mempertahankan supaya manusia dalam gendongannya itu tidak jatuh.

"Iya iya, berenti gerak dulu. Kita kesana tapi diem ntar jatuh Rena!"

Setelah Nanda berhenti bergerak Axel melanjutkan langkahnya ke penjual es krim itu. Menurunkan Nanda pada bangku yang tersedia disana. Lalu berjalan memesan es krim.

"Mang stroberi satu sama yang vanila satu ya." Ucapnya.

Setelah membayar, Axel menghampiri Nanda yang sudah bertepuk tangan girang di tempat duduknya.

"Nih!" Axel menyodorkan satu cup es krim stroberi pada Nanda.

"Kok tau Nanda mau yang stroberi?" Tanya Nanda heran.

"Dah gak usah banyak bacot, buruan di abisin. Nanti kalo kita kelamaan yang lain bingung nyari." Jawab Axel. Tangannya sibuk menyuapkan sendok es krim ke mulutnya.

Belum selesai mereka makan es krimnya Reza dan Raffa menghampiri mereka. Menepuk bahu Axel keras sampai membuatnya tersedak.

"Anjir! Kira-kira dong! Main gaplok aja sih lu pada!"

Reza dan Raffa tertawa. "Maaf Xel, lagian asik bener kencan nya sampe gak sadar kalo dari tadi di buntutin." Ucap Reza.

"Kencan Mbah mu sangkil, noh kaki Rena keceklik! Gue yang sudah kudu gendong-gendong dia!"

"Kalo gak ikhlas ya jangan. Nolongin! Lagian lu salah. Kenapa ngejar-ngejar kaya gitu?! Kan jadi jatoh. Jadi hmmpt_" Ucapannya terputus karna Axel dengan tidak elitnya menyuapkan satu sendok penuh es krim ke mulutnya.

"Dah banyak omong! Buruan abisin terus ayok balik. Keburu kaki Lo bengkak ntar!"

Setelah itu Axel membopong Nanda seperti membawa karung beras. Membuat Raffa dan Reza yang sedari tadi disana melongo tidak percaya.

"Yakin yang kaya gitu musuh?" Ucap Raffa sambil memincingkan matanya.

Axel tidak membawa Nanda kembali ke teman-teman mereka. Melaikan langsung pulang dengan motor Axel yang di parkiran diluar GOR. Jadi bisa di bayangkan selama perjalanan menuju parkiran motor mereka menjadi tontonan gratis untuk orang-orang.

-tbc-

D

ah-dah gaje pokoknya... Yang penting aku gk gosongin apapun lagi pas masak or nyetrika🙃

Continue Reading

You'll Also Like

AZURA By Semesta

Fanfiction

215K 10.4K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...
89.4K 11.4K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
74.6K 8.1K 85
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
202K 21.8K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...