Khun membuka pintu di hadapannya, Bam pun berlari kecil menghampiri Khun dengan Lunetta di pangkuannya
"Khun! Apa yang terjadi pada Lunetta?!" Bam bertanya dengan khawatir
"Sepertinya dia kelelahan" Khun menidurkan Lunetta di atas sofa
"Apa dia terluka?" Bam bertanya sembari menghampiri Lunetta yang tak sadarkan diri
"Kurasa tidak"
Tak lama, Khun pun menyadari sesuatu. Ia segera berjalan menghampiri Bam yang sedang duduk di samping Lunetta
"Bam, ada sesuatu yang ingin ku bicarakan dengan mu" ucap Khun membuat Bam melihat kepadanya
"Hmm? Mengapa tidak disini saja?"
Khun menarik tangan Bam dengan lembut, lalu membawanya untuk menjauh dari Lunetta
"Ayo kita bicara di tempat lain" ucap Khun
Sebenarnya Khun tidak perlu membicarakan apapun dengan Bam, ia melakukan hal tersebut karena ia teringat akan apa yang Lunetta katakan padanya. Jika Bam berada di dekat Lunetta, jarum yang ada di mahkotanya akan bergerak
"Jadi? Apa yang ingin kau bicarakan, Khun?"
"...."
Khun tidak tahu harus mengatakan apa, membuat Bam menatapnya dengan bertanya-tanya. Tapi tak lama, pintu ruangan mereka terbuka, memperlihatkan Hwaryun bersama yang lainnya
°°°°
Saat ini mereka sedang berkumpul di ruang tengah, namun sebagian dari mereka terpaksa harus berdiri karena salah satu dari sofa yang ada sudah digunakan oleh Lunetta
"Apa yang terjadi padanya?" Sachi bertanya
"Mungkin dia kelelahan" Khun menjawab
"Bukan kah lebih baik untuk memindahkan nya ke kamar?" Usul Boro, tak habis pikir bahwa seseorang seperti Lunetta bisa kelelahan
Mendengar ucapan Boro, Bam segera berdiri dari duduknya dan hendak akan memangku Lunetta, namun Khun telah lebih cepat memangku Lunetta lalu membawanya ke kamar
Setelah menidurkan Lunetta di kamar, Khun segera kembali ke ruang tengah dan kembali mendiskusikan rencana mereka selanjutnya
KRRRR!!
Secara tiba-tiba muncul sebuah guncangan hebat, hingga membuat Xiaxia terjatuh dari sofa lalu membenturkan kepalanya pada ujung meja
"Oww!!" Xiaxia meringis
"Galerinya naik...!!"
Mereka segera melihat keluar jendela, dan ternyata benar saja, galeri milik Kaiser telah berada di udara
"Festival akan segera di mulai" ucap salah satu regular tanpa nama
"Baiklah. Ayo kita mulai bersiap"
Mereka semua melihat kearah Khun, lalu mengangguk kan kepala mereka
"Khun, bagaimana dengan Lunetta?" Bam bertanya
"Kita biarkan saja dia beristirahat, kita sudah cukup kuat tanpa nya" Khun menjawab
"Hmm.. baiklah"
••••
"Aku tahu bahwa aku tidak berhak bertanya seperti ini. Tapi, jika kau bisa membebaskan ku, mengapa kau tidak bisa membebaskan dia?" Kaiser bertanya. Tidak, lebih tepatnya Elaine bertanya
Setelah banyak sekali darah dan keringat yang ia keluarkan, akhirnya Bam dapat memenangkan pertarungan antara dirinya dan Kaiser. Bam telah memberitahu bahwa ia akan membeli Kaiser di pelelangan, dengan begitu, bukan hanya tujuannya yang tercapai, tapi juga Kaiser dapat terbebas dari kekangan yang selama ini mengekang nya
Oh. Jangan lupakan juga, Bam berhasil mendapatkan kembali nama Endorsi
"Apa maksud mu?" Bam bertanya
"....."
••••
"Eungh..."
Lunetta membuka kedua matanya saat mendengar sebuah ledakan kencang. Ia mendudukkan tubuhnya, lalu memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit
"Ugh...dimana ini?"
"Hal terakhir yang ku ingat adalah...Khun" ucap Lunetta pada dirinya sendiri
Kemudian, secara tiba-tiba, ia teringat kejadian kemarin, kejadian dimana ia menangis di hadapan Khun. Bukan hanya itu, ia juga mengingat akan dirinya yang menceritakan semua hal tentang FUG pada Khun
"Apa-apaan?! Ugh! Bodoh!" Lunetta memukuli kepalanya
Ia berhenti memukuli kepalanya, lalu mulai berjalan keluar kamar. Tetapi ia tidak menemukan siapapun di sana
"Kemana perginya orang-orang?"
"Tunggu, ini adalah hari Bam bertarung dengan Kaiser!!"
Lunetta segera berlari keluar. Saat ia sampai di depan pemukiman, ia dapat melihat Khun dengan yang lainnya telah sampai, mereka terlihat sangat kelelahan, terutama Bam
"Khun! Bagaimana dengan pertarungan nya?!" Lunetta berlari menghampiri Khun dengan panik
"Tenang saja, Bam menang" Khun menjawab
°°°°
Saat ini Khun, Bam, dan Lunetta sedang berkumpul di kamar dimana Rak sedang beristirahat. Khun dengan sengaja duduk diatas tubuh Rak yang sedang berbaring, membuatnya berteriak kepada Khun, lalu Khun kembali berteriak pada Rak, dan terjadilah argumentasi diantara mereka
"....Bam" Lunetta memanggil Bam, membuat Bam merasa sangat senang, ia melihat kearah Lunetta dengan mata berbinar
"Selamat atas kemenangan mu...apa kau baik-baik saja?"
"Mhm! Aku baik-baik saja!" Bam menjawab dengan antusias
Lunetta dapat merasakan pipinya memanas saat melihat Bam tersenyum dengan manis pada nya
"Maaf, aku benar-benar tidak berguna" ucap Lunetta, sedikit menundukkan kepalanya
Bam berdiri dari kursinya lalu berjalan mendekati Lunetta. Namun, sebelum Bam dapat menyentuh Lunetta, pintu kamar terlebih dahulu di tendang oleh seseorang, hingga pintu tersebut terlepas dari tempatnya
"Bam!!"
"E..Endorsi?!!" Bam terkejut saat melihat kedatangan Endorsi
"Kenapa kau tidak bilang padaku!!! Kau akan pergi ke Lantai Kematian?!!" Endorsi berteriak
Endorsi menghampiri Bam lalu berteriak padanya. Endorsi pun akhirnya mengusulkan bahwa ia akan ikut mereka ke Lantai Kematian. Khun dan Bam pun merasa terkejut mendengar usulan Endorsi
"Ke..kenapa kau ingin pergi ke Lantai Kematian?" Bam bertanya
Endorsi mulai menjelaskan bahwa ada seorang Putri Jahad yang ingin ia temui, dan ia dengar bahwa Putri Jahad tersebut tinggal di Lantai Neraka. Lunetta yang sebelumnya fokus mendengarkan penjelasan Endorsi, segera mengalihkan wajahnya kearah jendela
Pasalnya, ia dapat merasakan keberadaan seseorang, tidak, dua orang. Ia dapat merasakan dua aura kuat berada di dekat mereka, aura tersebut terasa sangat kuat, aura setingkat Putri Jahad dan Pembunuh
"Dan juga, dia ini siapa?!!" Endorsi menunjuk Lunetta
"Uh...dia..."
"Dia Lunetta, apa kau tidak mengingat nya? Dia berada di lantai ujian yang sama dengan kita" jelas Khun, memotong penjelasan Bam
"....bukan nya dia sudah mati?!" Endorsi terkejut, ia membulatkan kedua matanya sembari menunjuk Lunetta
"Yah, ceritanya panjang"
"Apa-apaan..."
KRRRR!!!
Kemudian terjadi sebuah guncangan hebat yang membuat bangunan yang mereka tinggali berguncang, mereka segera melihat keluar jendela. Dan apa yang mereka lihat sungguh mengejutkan
Sebuah pertarungan besar antara Yuri dengan seseorang yang tidak mereka kenal. Namun, berbeda dengan Lunetta, ia tahu dengan pasti siapa yang sedang bertarung dengan Yuri
'Karaka?!' Lunetta membulatkan kedua matanya
-To Be Continued-
Sorry bgt:''
Padahal udh bilang mau up 3 hari sekali huaaa :'''
Akhir² ini sibuk bgt sumpah g ngerti lagi
Sekolah lah, ini lah itu lah, i hope u guys don't mind!!!
I'm sorry!!!!