[BL] Thriller Academy ✓

By LucyFerra69

32.2K 5.1K 1.2K

Tower of God Fanfiction Webtoon Tower of God by SIU cover by Me ----------- Sebuah Akademi yang terkenal deng... More

Beberapa kata
[1] Awal Pertemuan
[2] Bekal Makanan
[3] UKS
[4] Kau Tak Bisa Ceritakan!!
[5] Hujan
[6] Perpisahan
[7] Maafkan Aku!
[8] The First Victim
[9] Fall
[10] Shadow
[11] Mark?!
[12] Another Dimension!!
[13] Culprit
[14] Letter
[15] Need More Blood!!
[17] He Got More Power!
[18] Can You Tell Me...
[19] I'm Sorry
[20] Just a Dream
[21] End

[16] Turtle!

1.3K 243 61
By LucyFerra69

***

Langkah kaki terdengar begitu jelas di sunyi nya sepi. Seakan hanya ada dirinya saja di tempat yang luas dan suram ini.

Langit tampak semakin gelap. Namun gelap yang ada nampak sangat berbeda dengan gelapnya langit malam. Langit berwarna ungu gelap yang sedikit diwarnai merah, tampak begitu aneh dengan awan-awan tebal yang tampak begitu dekat sehingga kau bisa menjangkaunya hanya dengan naik ke gedung lantai tiga.

Tanaman hias, boston Ivy, merambati dinding yang melingkupi taman yang luas. Daerahnya ditumbuhi bunga-bunga cantik, dan taman mawar merah yang bermekaran adalah spot terindah diantara semuanya. Namun dengan suasana yang melingkupi saat ini, keindahan itu hanya terasa begitu mencekam dan membawa kesan horror.

Khun sendiri hanya melirik kearah tempat itu sejenak. Merasa bahwa ini adalah titik aman selanjutnya. Dia tidak punya petunjuk, jujur hanya berdasarkan insting saja. Yang sebenarnya sangat tidak Khun sukai, bergantung pada insting benar-benar bukan gaya pemuda biru itu. setidaknya dia ingin mencari petunjuk yang bisa mendukung dan membuatnya bisa tinggal dengan tenang untuk sementara.

Tapi kegelapan yang melingkupi terlalu aneh. Membuat pemuda biru itu sendiri ragu untuk melangkah lebih jauh.

Dirinya tidak takut gelap. Sungguh.

Tapi siapa juga yang bisa tahan dengan suasana gelap malam yang aneh, dan sesekali terdengarnya suara geraman tak manusiawi dan juga dentuman seperti langkah kaki raksasa berada didekatmu.

Bahkan sekarang Khun bisa mendengar suara dentum langkah kaki itu.

...

Tunggu?

Langkah kaki?

THUMP

Tanah bergetar saat bumi sendiri berguncang. Beberapa pot tanamanan jatuh dan dedaunan tanaman yang merambati dinding berguguran.

Di temaramnya keadaan, Khun melihat bayangan besar yang samar-samar semakin membuat gelap pandangannya. Dengan pelan mengangkat pandangan, tertegun melihat apa yang berada beberapa meter jauhnya darinya.

Itu adalah Buaya raksasa yang memiliki fisik tubuh hampir mirip dengan manusia. Tubuhnya besar dan kekar di liputi kain merah yang seakan dicelupkan dengan darah. Tombak ditangan –cakar- makhluk itu tampak begitu ganas dengan karat dan noda darah yang masih tampak begitu segar sehingga menetes jatuh.

Manic merah bersinar makhluk itu bergulir melihat kesegala arah sebelum kemudian melihat kearah Khun yang masih terdiam di tempatnya. Menunduk, Buaya besar itu menatap Khun dengan mata merah tajamnya. Makhluk besar itu mendengus menghembuskan nafas panasnya pada Khun, membuat surai biru sebahu si Biru terbang karenanya.

"Tch! Hanya betina lemah!" dengus buaya itu, "Kau tidak pantas menjadi mangsa Rak Wraithraiser yang mulia ini!"

"Hah?!"

Mata kobalt Khun yang awalnya tertegun kembali mendapatkan fokusnya. Tampak jelas bersinar dengan rasa kesal dan jengkel yang bercampur menjadi satu. Kepalanya menyentak berbalik, melihat punggung monster buaya yang semakin menjauh darinya.

"Siapa yang kau bilang betina?! Dasar Buaya jelek!!" maki Khun marah.

Tapi memang karena jarak yang semakin membentang, Buaya itu mungkin tidak mendengar makian Khun. Terlebih sepertinya Buaya itu baru saja menemukan apa yang pantas di sebut mangsa jika dilihat dari bagaimana langkahnya semakin cepat seakan mengejar sesuatu.

Ingin sekali Khun mengejar, tapi dia bukan orang bodoh. Jelas bahwa makhluk itu adalah salah satu monster yang menyusup masuk ke dimensi ini. Dan jelas juga itu adalah monster yang sebelumnya Rachel ceritakan yang membantai para siswa dengan tombak nya. Dia tidak ingin mengalah dari emosinya dan malah mengejar monster itu hanya untuk mengantarkan nyawanya pergi melayang.

Tidak terima kasih, dia masih ingin hidup.

Tapi karena monster buaya itu ada disini, maka kemungkinan besar tempat ini bukanlah titik aman. Dia harus pergi mencari tempat lain kalau begitu.

.

.

.

Kelompok remaja tanggung itu menghela nafas berat. Mata mereka was-was saat melihat keadaan sekitar mereka.

Tanaman yang merambati dinding dan juga pot-pot tanaman yang berjatuhan benar benar membawa suasana suram. Terlebih dengan adanya jejak beberapa tetes darah di tanah membuat mereka ragu, apa benar ini adalah titik aman selanjutnya.

Saat murid terakhir dari gerombolan itu memasuki area dan bergabung.

Mereka kemudian dikejutkan kembali dengan adanya suara broadcast yang familiar.

[Halo para pemain yang selamat, senang melihat kalian berhasil mencapai titik saat ini. Yah sayang sekali tidak ada yang berhasil menyelesaikan permainan sebelumnya sehingga slot untuk orang yang ingin keluar masih tersisa.

Kali ini kita akan memainkan permainan yang lebih sederhana. Aku yakin semua orang akan menyukai permainan ini.

Nama permainan ; What I want, that will be!!

Lokasi permainan ; Taman Mawar

Berdasarkan jumlah pemain yang tersisa sekarang berjumlah ganjil, yaitu 7 orang. Maka akan dipilih satu orang sebagai 'Tuhan'.]

Batang-batang berduri tanaman mawar tumbuh dengan cepat. Menggelayut di udara dan merambat dengan cepat melilit para siswa dengan ikatan yang kuat. Duri-duri dari tanaman mawar itu tajam merobek dan menyayat kulit, meneteskan darah ke tanah.

"AH!"

"Lepaskan! Lepaskan!!"

Para siswa itu memberontak, menggeliat mencoba melepaskan diri. namun semakin banyak mereka bergerak semakin erat pula lilitan batang mawar dan semakin dalam dan banyak pula luka yang dtimbulkan oleh durinya. Dengan tubuh mereka di gantung di udara, tambahan gaya gravitasi menambah rasa sakit yang mereka derita.

Michael.

Satu-satunya orang yang tidak dililit dan ditangkap oleh batang mawar, menatap pemandangan itu dengan sedikit getar. Dia ingin melangkah mundur dan pergi, namun dia sendiri sadar tidak ada tempat untuk lari sekali permainan sudah dijalankan.

Para siswa itu tentu menyadari juga bahwa Michael tidak ditangkap seperti mereka. Lagi, menambah rasa amarah dan cemburu para siswa tersebut.

Kenapa nasib Michael selalu lebih beruntung dibandingkan dengan mereka?!

[Baik! Michael akan di pilih sebagai peran 'Tuhan' di permainan ini. maksudnya adalah, keselamatan semua orang dan juga nasib apakah kalian bisa kabur dari tempat ini semua ada di tangan Michael.

Tentu saja, Michael juga bisa menolak.

Namun konsekuensinya semua orang, enam siswa ini akan mati dan Michael bisa pergi ke titik berikutnya untuk menyelesaikan permainan terakhir,]

"Apa?!"

"Tidak! Bos! Tolong aku Bos! Aku tidak ingin mati!" teriak salah satu bawahan Michael.

"Michael! Kumohon selamatkan aku!"

"Tidak! Aku tidak mau mati! Ah!"

Pemuda berkulit gelap itu menunduk. Berpikir bagaimanapun lebih baik menyelesaikan permainan yang satu ini karena mereka akan bisa langsung keluar. Jika dia harus pergi dan mencari titik lain untuk membuat permainan baru. Itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan dengan dirinya sendiri yang tertinggal, kemungkinan besar dia hanya akan mati karena tidak ada orang yang bisa dia tumbalkan.

Terlalu beresiko!

Mengabaikan teriakan putus asa orang-orang di sekitarnya, Michael dengan tegas menjawab. "Baik! Aku terima permainan ini!"

Para siswa yang tergantung di udara menghela nafas lega saat mereka menyanyikan pujian untuk pemuda gelap itu. Disisi lain, suara broadcast terdengar lagi. Di iringi tawa pendek yang membuat Michael merasa seperti dia baru saja memilih pilihan yang salah.

[Baik! Kalau begitu ayo mulai permainannya~]

DUG

Satu meja jatuh dari udara tanpa peringatan. Ajaibnya masih berdiri kokoh di tanah saat kemudian satu gelas kaca bening terletak diatasnya. Berisikan air yang bening dan jernih.

Sekilas tampak seperti air biasa, namun tidak mungkin ada hal yang biasa di dunia yang tidak biasa yang tengah menjebak mereka saat ini!

[Pertama! Rendam satu jari mu kedalam air disana selama 3 menit, maka satu sandera akan di bebaskan~]

Satu daun kering terhembus di udara, melayang sejenak sebelum kemudian jatuh mencelup tepat kedalam gelas berisi air. Segera setelah terendam daun itu melelah dan menguap menjadi asap hampir tidak menyisakan apapun.

Bahkan siswa terbodoh pun pasti tahu cairan apa yang ada didalam gelas tersebut.

.

.

.

.

.

Tbc~

Pendek, iya aku tau kok ini pendek.

Sengaja soalnya :')

08 August 2020

Continue Reading

You'll Also Like

723 119 71
TERJEMAHAN PART 1 : CH.100-299
68.7K 9.4K 16
SEDANG DIREVISI!. Crossover ft. orv, tocf, tsctir. [ BL ] Kim Dokja, Han Yoojin dan Cale Henituse. Tiga orang dengan hobi sama yang dipertemukan dala...
250K 36.9K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
75.2K 4.1K 16
Gadis satu miliyar yen & menikah dengan Dokter tampan dari keluarga terkenal.- Sakura Haruno Penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya ? Iku...