YOU BE MINE

By whitemilk___

3.3K 477 1.4K

squel: -Rainbow after dark. cek di profilku @IrMaNusandari -Not considered. cek di profil ku -i'm not fuckboy... More

PROLOG
PERKENALAN TOKOH
chatpter 1| Frist Meet
OPEN CAST
Chapter 2| Pindah Rumah
Chapter 3| Random
Chapter 4| Tatapan itu..
Chapter 6| MERAH ARTINYA BERHENTI
Chapter 7| Listen me!
Chapter 8| Opening Asean games
Chapter 9| Good night
CHAPTER 10| FIRST MATCH
Chapter 11| Hujan dan Luka
Chapter 12| Bunga Matahari
Chapter 13| Ini Cemburu?
Chapter 14| NYERAH?
Chapter 15| Sepeda malam
Chapter 16| MALAM SEMIFINAL
Chapter 17| Problem
Chapter 18| Malam Final
Chapter 19| Duka

Chapter 5| PINDAH (2)

153 28 109
By whitemilk___

Ada banyak kata yang ingin ku utarakan. Namun mengapa ketika dengan mu dalam sekejap tubuhku beku, lidah ku kelu, dan debaran pertama ini muncul.
-elenahawysia

******

MARCELL menyelinap dibalik pot besar kali ini ia penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh kedua makhluk di depan sana. ia masih memasang telinganya dengan benar. Hatinya bertambah penasaran ada apa teman dan kekasihnya itu bertemu?

saat Riri menghela nafas dan mulai bicara, pandangan Marcell semakin terfokus ke mereka berdua. Namun, sebuah tangan menyentuh pundaknya. Marcell mengalihkan pandangannya ke belakang. Nampak seorang pria berponi dengan memakai kaos oblong memanggil dirinya

"apaan sih sa?" gerutu Marcell kesal

"eh lo ngapain disini?"

"serah gue lah"

"timbang lo disini nggk ada kerjaan mending tuh urusin elena"

"ih nggak sudi gue ngurusin el, lebih baik gue ngurusin sapi"

"lo yakin lebih baik ngurusin sapi? sapi itu gendut loh. mana bisa lo kurusin"

"mau lo apa sih sa?!!!" gerutu Marcell sangat jengkel dengan kelakuan resa

"ngurusin sapi. ehh... bukan mau gue Lo tanggung jawab atas el"

"ngawur lo, gue nggak ngapa ngapain el kok suruh tanggung jawab"

"bukan itu, kok bahasa nya jadi ambigu gini ya. pokoknya lo sekarang ikut gue elena pingsan habis nyebur ke kolam" ucap resa menarik paksa tangan Marcell

"apa hubungannya sama gue?" ucap Marcell melepaskan genggaman dari resa

"dasar banyak bacot nih kapten"

Sementara itu semua orang yang berada di sekeliling elena tengah panik karena setelah elena sadar tadi ia kembali pingsan sebagian orang berfikir ini ada hubungannya dengan benturan yang keras dari bola yang di tendang Marcell kemarin.

Marcell mengambil posisi jongkok di samping elena yang masih tergeletak lemas di lantai samping kolam renang. Marcell melihat betul wajah pucat elena. Rasa bersalah kembali menghantui nya namun disisi lain ia masih dihantui juga dengan rasa penasaran dengan Riri dan Valeron

Dengan sigap Marcell kembali mengangkat tubuh elena yang lumayan berat itu, ia memindahkan elena ke sebuah bangku dekat dengan kolam renang. Marcell langsung mengambil handuk yang terkalung di lehernya lalu mengaitkan ke tubuh elena yang basah

"el udah sadar?" tanya Zaza melihat pergerakan telunjuk El

"iya woi El sadar lagi, jangan pingsan lagi lo el" cibiran Marsel itu mendapat kan jitakan dari Agatha

"sakit gat, jangan main jitak jitak aja" rintih Marsel kesal

"mana yang sakit?" ucap Agatha seolah mencari luka di wajah Marsel

"ini, kalau lihat lo sama yang lain" ucap Marsel seraya menunjuk ke hati nya

"gombal Lo ya" balas Agatha mencubit lengan Marsel

"sakit woi sakit"

"oke, sekarang berantem nya lanjutin aja gue mau balik" pamit Marcell dan pergi begitu saja

"cowok tengil mau kemana?" ucap elena yang masih lemas

"noh ke rawa gue mau jadi buaya"

"gue serius!!!"

Namun perkataan elena tak dihiraukan oleh Marcell. ia masih penasaran dengan pembicaraan Valeron dan Riri. sehingga ia melangkah kembali ke taman belakang dimana Riri dan valeron berbicang

Marcell masih menelusuri bagian taman belakang tadi namun alhasil ia sudah tak menangkap objek kekasih dan temannya itu. Kali ini ia harus lebih tenang jangan bertindak gegabah dan jangan berfikir buruk tentang mereka berdua. namun mengapa hatinya selalu menuntut untuk berpikir negatif?? sudah lah yang terpenting sekarang Riri masih menjadi miliknya.

***

zaza,Agatha, Sherin dan Elena sudah berada di teras rumah. Dengan koper koper yang sudah tertata rapi di bagasi mobil mereka sudah siap untuk berangkat menuju tempat perjuangan mereka yang selanjutnya.

"semoga kalian berhasil" ucap coach Bima yang akan melepaskan ke empat perempuan itu

"makasih pah"

"iya om makasih banyak ya doa nya"

Setelah berpamitan mereka berangkat menuju hotel wisma atlet dimana seluruh atlet yang ikut Asean games di asramakan ke gedung itu. Tak heran jika setiap ada even seperti ini hotel wisma Atlet selalu ramai.

Mereka berempat berdiri di depan gedung gagah itu, kali ini mereka kembali harus berpisah berjuang masing masing. mengejar apa yang di inginkan masing masing. Elena menghela nafas kasar

"oke guys sampai jumpa waktu istirahat ya, sekarang gue harus ke dalem ditunggu sama coach" pamit Sherin yang nampak terburu buru

"iya, anak badminton mah beda" goda Agatha

"yaelah sae lu gat, tenang gue bakal kangen banget sama candaan serta cerocos an lo waktu sebelum tidur" balas Sherin

Sherin segera meninggalkan ketiga temannya itu terlebih dahulu namun sayang saking semangatnya ia menabrak seseorang sehingga membuat raketnya terjatuh.

"maaf ya maaf nggak sengaja lagi buru buru soalnya" ucap pria tinggi yang memakai Jersey Tim nasional

"iya nggakpapa" balas Sherin yang masih menunduk

Sherin mengangkat kepalanya menatap cowok yang baru saja ia tabrak tadi. Matanya membulat sempurna ia begitu terkejut dengan sosok lelaki yang berada di depannya itu.

"ya ampun, Nando!!!" teriak Sherin kegirangan sampai refleks memeluk Nando

"eh eh ini kenapa?"

"iya maafin kak, tadi refleks maklum lah aku sangat ngeidolakan kakak dari SMA" jelas Sherin melepaskan pelukannya

"iya yaudah nggakpapa, dimaklumi kok"

'ya ampun baru pertama ini gue ketemu kak Nando dan langsung disapa ramah gitu. uwu banget sumpah nih jamet'batin Sherin seraya senyum senyum sendiri

"hei, haloo" sapa Nando yang heran dengan sikap aneh Sherin

"eh, apa kak?"

"nama kamu siapa?"

"Sherin"

"halo Sherin, tapi maaf aku nggak bisa lama lama disini ada urusan. see you next time oke" ucap Nando yang mulai berjalan kedalam loby hotel tersebut

sementara itu Sherin masih terpaku berdiri disana.

***

Setelah berpisah dengan Zaza dan agatha, elena langsung menuju kamarnya untuk beres beres baju dalam koper. Setelah membereskan bajunya elena keluar dari kamar hotelnya mencari udara segar. Karena hari free ia bisa bebas untuk keluar untuk jalan jalan sejenak.

Mata elena terfokus dengan kedua orang yang ia kenal, satu memakai baju berwarna hitam dan yang satunya lagi memakai kaos berwarna hijau. Mereka tampak asik berbicara sehingga saat menyebrang jalan raya tak tau ada mobil yang melintas.

"AGATHA, MARSEL AWAS!!!" teriak elena seakan memberi kode kepada mereka untuk menepi

Namun mobil itu malah menghindari mereka sehingga menabrak pohon mangga yang  tertanam di pinggir jalan. elena panik begitupun dengan Agatha dan Marsel yang secara live menyaksikan tabrakan itu.

"siapa itu?" suara tersebut membuat elena menengok kebelakang nampak kedua sosok pria yang juga melihat kejadian sama dengan elena

"lihat aja yuk"

Marsel membuka pintu mobil itu, nampak seorang perempuan seumurannya tak sadarkah diri dengan bercak darah di dahinya.

"ini Vina!!" ucap Marsel syok dengan apa yang dilihatnya

"Vina?! temennya Riri?!" sorak Arel yang baru saja datang dengan elena dan kaicen

"cepet gih bawa ke rumah sakit, atau telepon ambulans aja" suruh elena

"ini semua gara gara gue!!" ucap Agatha yang mulai merasa bersalah

"bukan gat, ini takdir"

Setelah menunggu beberapa menit mobil berdominan cat putih itu datang. Kedua orang lelaki berseragam putih juga keluar dari mobil membawa sebuah tandu.

"gue aja yang ikut!" usul Arel

"hari ini free kan? gue juga ikut" tambah kaicen

"yaudah kalau gitu gue nggak perlu ikut" sahut elena

"titip Vina ya, gue lagi nggak bisa ikut" jawab Marsel

"tenang sel kita bakal jagain Vina"

"gue aja yang jagain Vina" Sahut arel tidak terima

"ehh kita kan bisa jagain" balas kaicen

"gue aja kali cen, bisa kok sendiri"

"kita aja"

"gue"

"udah woi!! lama lama ada elena dan jepe 2 nih anak" gerutu Agatha kesal

"ehh bawa bawa nama gue lagi" sahut elena

"ya kan biasanya Lo sama jepe ribut Mulu"

"eh cepetan keburu Vina nya kasihan. malam debat!" seru Marsel

"iya iya" jawab kaicen dan Arel serentak

*****

Kini siang telah berganti malam, matahari pun sudah turun berganti dengan bulan serta bintang yang terlukis di angkasa. Malam ini elena berdiri di balkon kamarnya ia menatap bintang yang tengah bersinar dengan terang di luar angkasa. Mengapa saat ia melihat bintang ia selalu teringat dengan nama Valeron. Di hati Valeron mungkin dia hanyalah satu diantara beribu bintang yang bersinar disana

tok.
tok.
tok

"masuk" suruh elena

nampak seorang wanita mengenakan seragam seperti cleaning servis menunduk dari luar sana

"maaf mbak, saya mau menyampaikan pesan dari coach Bima, mbak elena disuruh ke lantai dua untuk makan malam perdana dengan seluruh atlet" jelasnya

"kalau begitu makasih ya infonya"

"iya permisi mbak" ucapnya sopan kemudian menutup kembali pintu kamar elena.

Dengan langkah syok dan panik elena memilih berbagai baju, bagaimana ia bisa lupa bahwa malam ini ada makan malam perdana dengan seluruh atlet di Asean games. ia bingung harus memakai baju apa, padahal yang ia pakai saat ini hanya sebuah pakaian tidur bagaimana bisa ia kesana dengan pakaian tidur seperti ini

setelah membongkar almarinya elena mendapatkan sebuah baju berwarna merah dan dengan setelan celana Levis. begitu sederhana dan simple itu yang disuka oleh elena.

Setelah turun dari lift elena begitu terkejut ia menelan ludahnya, disini seperti lautan manusia dan rata rata orang yang terpandang seperti pejabat maupun atlet yang lainnya.

"elena, sini!!"

elena segera melangkah kan kakinya menuju meja makan bundar sebelah tembok, raut muka bahagia terpancar diwajah mereka. Tapi mengapa kali ini ada Riri yang duduk di antara Marcell dan valeron. Elena kemudian mengambil duduk diantara valeron dan Ruy.

Makan malam perdana malam ini sangat ramai membuat elena semakin canggung terlebih tak hanya atlet cabor sepakbola saja namun atlet cabor lain. Di meja bundar ini yang perempuan hanyalah elena, Riri dan zahra . dengan kamera yang ada di kalungan nya ia menangkap berbagai momen bahkan ia menangkap momen Marcell dan Riri.

"el, fotoin lagi dong" suruh Riri

"jangan minta foto banyak banyak, elena bukan fotografer pribadi kamu" sahut coach Bima yang berada di sudut meja

"maaf coach" ucap Riri tersenyum malu karena dilihat oleh seluruh orang dalam satu meja.

"El, mau makan apa?" tawar valeron

elena hanya tersenyum canggung lalu menggeleng pelan tanda menolak tawaran valeron

"malu ya el? apa mau aku suapin?" ucap Valeron lembut

'oksigen gue butuh oksigen dada gue sesak ya ampun senyumnya eyon manis banget anjir, tahan el tahan Lo nggak boleh salting harga diri Lo dimana woi!!!' Batin elena

"El, hallo kok bengong" ucap valeron melambaikan satu tangannya di depan mata elena

"enggak kok Yon"

"jadinya mau apa?"

"nanti aja el belum laper" tolak elena halus

Riri menatap sinis sikap manis Valeron pada elena, membuat seorang pria yang berada di sampingnya heran sekaligus bingung apakah kekasihnya ini iri atau cemburu. sudah lah Marcell tak mau memikirkan hal itu kembali.

Elena beranjak dari duduknya ketika seseorang melambaikan tangan padanya. setelah diberi izin oleh coach Bima elena melangkah ke tempat teman temannya itu namun pada saat langkah kedua tubuhnya kembali terasa lemas dalam pandangan nya seisi ruangan itu terasa berputar putar.

Tubuh elena hampir saja terjatuh ke lantai namun valeron yang dibelakangnya secara gerakan refleks menangkap tubuh elena. Dengan setengah sadar elena berdiri kembali

"nggakpapa el?"

"enggakpapa Ron, cuma pusing dikit aja"

"beneran nggakpapa?"

"iya ron, gue mau nyusulin temen temen"

"yaudah oke jaga diri el"

sepasang mata masih melirik sinis adegan barusan. tetapi ia tetap mencoba untuk biasa saja supaya orang yang berada di sebelahnya tidak mendapati rasa curiga

"hallo guys" sapa elena kepada seluruh orang yang tengah duduk di meja sebelah

"el" sapa Agatha tersenyum

"gue boleh gabung nggak?"

"boleh" sahut perempuan yang duduk di pojok

elena mengambil duduk di sebelah Sherin dan Zaza

"ehh kamu dari cabor apa?" sahut perempuan yang berada di samping Zaza

"nggak ikut Asean games cuma jadi fotografer nya timnas putra"

"ehh kenalin nama gue Lia" ucap perempuan disamping zaza

"elena"

"nama gue Natasya"

"elena"

"gue Eva"

"elena"

"udah kan kenalannya makan aja yuk" sahut Agatha

"eh btw gat, gimana keadaannya Vina yang kecelakaan tadi?"

"belum tanya arel gue" sahut Agatha santai

Setelah percakapan demi percakapan diutarakan oleh seisi meja bundar itu. Suasana hangat tercipta oleh mereka namun ada salah satu diantaranya yang nampak tidak suka dengan sikap Lia yang gampang akrab dengan teman teman baru.

"gue duluan" ucap Natasya tiba tiba pergi

"kemana sya?"

"mau nyamperin resa!!" ucapnya seakan menyindir seseorang

"kenapa sih itu anak?"

"ceritanya panjang banget bingung gue" sahut Lia

saat Lia bercerita fokus elena terbuyarkan dengan Marcell yang tiba tiba keluar dari ruangan yang nampaknya mengikuti seseorang. Hati elena penasaran namun jika ia mengikuti Marcell apa kata yang lain?

"ehh guys gue pamit sebentar ya" pamit elena langsung meninggalkan mereka.

Elena berjalan mengikuti Marcell secara sembunyi sembunyi. Ia sudah hafal jalan ini menuju taman samping. Langkah Marcell di depan sama terhenti membuat elena yang berada di belakangnya menabrak Marcell

"aduh" rintih Marcell

"maaf maaf" ucap elena memelankan suaranya

"ngapain sih Lo kesini? ngikutin gue ya?!"

"enak aja gue mau numpang lewat"

"beneran?!"

"iya lagian ngapain gue ngikutin cowok tengil kaya Lo"

"dih, siapa juga yang ngarep di ikutin cewek bar bar kaya Lo!"

"yaudah"

"yaudah"

"udah"

"udah Lo balik!"

"iya"

saat elena melangkah kebelakang tiba tiba kepalanya kembali pusing, Pandangannya mulai memburam dan...




bersambung

HALLO READERS EAA KAYA PUNYA READERS AJA.

MAKASIH YA UDAH BACA YBM MESKI YA SEDIKIT GAJE GITU

MAAPIN AUTHOR KALAU NGGAK ADA MOMEN UWU NYA SOALNYA LAGI PUSING NIH KEPALA MIKIRIN TUGAS

KALAU GITU SEE YOU NEXT PART
JANGAN LUPA VOTEMEN

SALAM AUTHOR
ISTRINYA JEPE<3

Continue Reading

You'll Also Like

540K 58.3K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...
2.7M 276K 64
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
PUNISHER By Kak Ay

Teen Fiction

1.3M 116K 44
"Kenapa lo nolongin gue, hm? Kenapa nggak lo biarin gue mati aja? Lo benci 'kan sama gue?" - Irene Meredhita "Karena lo mati pun nggak ada gunanya. G...
1M 16K 27
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+