The Meow

By lilsyugar

92.4K 10.1K 1.6K

Gimana rasanya ngurus manusia setengah kucing yang baru lahir kayak bayi? sayangnya badan mereka sebesar oran... More

ayo kenalan!
1.🐈
2.🐈🐈
3.🐈🐈🐈
4.🐈🐈🐈🐈
6.
7.🐈🐈🐈
kuy~
SooahII
8.
9.🐈
10.🐈🐈
11.🐈🐈🐈
12.🐈🐈🐈🐈
13.🐈🐈🐈🐈🐈

5.🐈🐈🐈🐈🐈

6.4K 661 53
By lilsyugar

Pukul tiga pagi Namjoon dikagetkan dengan hilangnya sosok manis yang beberapa jam lalu berbaring di sampingnya, sekarang entah di mana. Karena panik, Namjoon buru-buru bangkit dan menyalakan lampu utama kamar hingga terang benderang.

"Astaga ... Seokjin." Namjoon menghela napas ketika melihat kucing dalam wujud manusia itu berbaring di sofa sambil memeluk boneka panda.

Oke, Namjoon memang belum terbiasa dengan kebiasaan Seokjin yang tidurnya tidak bisa anteng. Dia bisa tiba-tiba pindah ke mana saja, dan itu agak menakutkan. Seokjin juga sepertinya suka tidur sambil memeluk sesuatu hingga tidurnya lelap, dan Namjoon yang tidak biasa dengan tidur bersama orang lain sedikit sulit membiarkan tubuhnya dipeluk atau memeluk makhluk itu.

Jadi Seokjin seperti mencari hal lain untuk bisa dipeluk, seperti boneka misalnya.

"Hey, pindah, yuk?" Namjoon berjalan pelan ke arah sofa, lalu mengangkat tubuh berat itu dan ia pindahkan lagi ke ranjang.

Namjoon berbaring di sampingnya perlahan, lalu melepaskan pelukan Seokjin pada boneka pandanya dengan hati-hati dan ia ganti dengan melingkarkan tangannya di sekitar pinggangnya Seokjin sampai kucing itu tenggelam dalam pelukan hangat.

Well, rasanya tidak buruk juga. Mungkin Namjoon harus membiasakan diri untuk memeluk Seokjin saat tidur agar kucingnya itu tidak tidur sambil berjalan lagi, kasihan.

Esoknya Namjoon terbangun karena rasa geli dan lembab di wajahnya, ketika membuka mata ia dihadiahi mata bulat jernih dan juga eongan lucu, kemudian pipinya dijilati lagi.

"Pagi, sayang," sapa Namjoon sambil mengangkat tubuh kucing berbulu putih itu agar turun dari atas dadanya.

"Miaw!"

Ini sudah pagi jadi Seokjin pasti berubah jadi kucing lagi. Namjoon bangkit sambil menggendong kucingnya dan dia bawa keluar kamar.

Saat sampai di dapur Namjoon meletakkan kucingnya di atas meja dan diam sambil menggaruk tengkuknya, "Untung kamu kalau pagi jadi kucing, jadi gak bingung buat sarapan."

Namjoon ini buruk sekali dalam memasak, dia bahkan hampir tidak pernah menyentuh dapurnya sendiri karena tidak bisa memasak. Namjoon terbiasa sarapan di kantin tempat kerjanya, jadi saat ini Namjoon hanya membuatkan Seokjin susu dan juga semangkuk makanan kucing yang sudah dia stok di lemari.

"Ini, abisin, ya?"

Selagi menunggu Seokjin selesai dengan makanananya, Namjoon pergi mandi dan bersiap untuk pergi ke laboratorium. Dia tidak berlama-lama karena takut Seokjin ribut mencarinya, lima belas menit cukup untuk mandi, ditambah lima menit lagi untuk bersiap-siap.

Ketika selesai dengan penampilannya, Namjoon mendengar suara eongan dari pintu kamarnya yang ia tutup, "miaw!!"

Seokjin mengeong sambil mencakar-cakar pintu, sepertinya tahu jika Namjoon memang ada di kamarnya. Namjoon lekas menyimpan sisirnya di meja rias, lalu berjalan ke arah pintu dan membukanya. Seokjin langsung melompat masuk dan mendusalkan kepalanya di kaki Namjoon.

Namjoon tersenyum sambil mengangkat kucing itu dan ia dekap lembut di dadanya. "Seokjin ikut ke laboratorium, ya? Nanti mandinya agak siangan di sana aja, nanti main sama kucingnya Kris juga."

Kemudian Seokjin dia masukan ke dalam pet cargo, dan dia bawa untuk keluar dari kamarnya. Sebelum berangkat, Namjoon sempatkan untuk membereskan bekas makan Seokjin, untuknya Seokjin tipe kucing yang makannya tenang, jadi tidak berantakan di meja.

Pintar sekali, Namjoon bangga.

"Kita berangkat!" Namjoon menenteng pet cargonya lalu keluar dari apartemen dan meluncur ke laboratorium menggunakan mobilnya.

.
.
.
.
.

"Hoseok ayo dong ... Makan dulu, ya?"

"Miaaww!"

"Iya, mainnya nanti, sekarang makan dulu. Sini buruan!"

"Miaaww"

"Ya Tuhan, punya kucing kok gini amat ..."

Kris lelah, bukannya dia menyerah, hanya saja ini sudah keseratus kalinya ia memperingati Hoseok agar makan dan minum susunya dulu baru main lagi. Tapi emang dasar kucing satu itu senang sekali menguji kesabarannya, apalagi sekarang di salah satu ruangan lab yang sengaja dijadikan tempat bermain dan ditempatkan satu penjaga di sana.

Kucing oren itu senang sekali bermain dengan bola-bola yang menggelinding ketika dia dorong menggunakan kaki depannya, kemudian dia kejar dan bola itu akan menggelinding lagi, terus begitu tanpa peduli dengan makanannya yang masih penuh di mangkuk yang dipegang Kris.

"Udahlah, jangan dipaksa, nanti kalau laper dia bakal nyamperin makanannya sendiri. Heboh bener sih," cibir si penjaga yang sebenarnya juga seorang dokter di laboratorium.

Kris mendelik, "Kenapa lo yang jaga ruangan ini, sih?!"

Junmyeon menyeringai senang, "Kan prof. Jackson juga tau kalau gue ini satu-satunya dokter yang paling jago ngurus bayi."

Ngurus bayi katanya, Kris tidak percaya tentu saja! Memangnya dia pikir Kris tidak tahu kalau Junmyeon ini sempat memohon pada prof. Jackson untuk mengambil alih Hoseok darinya?! Cih!

Sepertinya tidak dikabulkan dan hanya menempatkan Junmyeon sebagai 'guardian angel' Hoseok (dan Seokjin juga) dia laboratorium sebagai gantinya.

"Gak usah macem-macem sama kucing gue," peringat Kris serius.

"Engga tenang aja, paling kalau lo lengah dia udah ada di rumah gue." Junmyeon cekikikan sambil jalan mendekati Hoseok yang asik dengan bola seukuran kepalan tangan anak kecil. Dalam sekejap dia udah main asik sama si kucing.

Alis Kris berkedut melihat pemandangan itu, masih tidak rela jika dia harus menitipkan kucingnya pada demit berwajah malaikat macam Junmyeon. "Sebelum jam sembilan Hoseok harus udah makan."

"Iya, gue ngerti. Sana, ganggu aja sih."

"Pagi semuanya, kenapa nih auranya tegang banget?" Namjoon sempat bingung, tapi ketika melihat Junmyeon yang asik sekali bermain bersama kucing oren milik Kris akhirnya dia mengerti.

"Wah, nambah satu kucing lagi~ Hoseok liat deh ada temen kamu dateng~" ujar Junmyeon dengan suara dibuat seceria mungkin.

Namjoon terkekeh sembari mengeluarkan Seokjin dari pet cargo, dia biarkan Seokjin berjalan menghampiri Hoseok yang sudah menatapnya antusias sekali. Seperti tidak sabar untuk mengajaknya bermain.

"Udah, kalian kerja aja. Mereka bakal aman sama gue," ujar Junmyeon lagi. Wajahnya serius, jadi Namjoon bisa percaya. Tapi Kris masih ragu dan tidak rela.

"Hoseok, sini dulu deh," Kris berjongkok, melambaikan tangan pada si kucing agar menghampirinya dulu. Untungnya Hoseok menurut, dia memanjat menaiki jas dokter milik Kris sampai siempunya tersenyum.

Puncak kepalanya mendapat kecupan sayang, yang membuat salah satu diantara mereka gondok. "Nanti makan, ya? Terus mainnya jangan capek-capek, nanti badannya pada sakit. Kalau kakak ini macem-macem cakar aja mukanya." Wajah tertekuk Junmyeon ditunjuk menggunakan jari.

Hoseok yang melihat dan mendengar nasihat Kris entah mengerti entah tidak, tapi dia mengeong lucu dan membalas kecupannya dengan jilatan di bibir.

Junmyeon melotot, "Astaga, Kris! Lo ngajarin my baby aneh-aneh, ya?!"

"Kucing gue, suka-suka gue. Yang gak punya diem aja."

Langsung kena ulu hati. Jadi Junmyeon langsung diem ditempatnya.

Namjoon yang melihat pertengkaran mereka hanya tertawa saja, menurutnya itu sudah biasa. Mereka memang tidak pernah akur sejak prof. Jackson memulai projek para kucing ini beberapa tahun lalu dan memilih Kris sebagai dokter khusus.

.
.
.
.

TBC

Hawooo?

Ini meow Seokjin sama meow Hoseok lagi main bareng><

Yang jaganya dokter Junmyeon~ uwu

Aku nemu ini juga huee 😭

Continue Reading

You'll Also Like

255K 34.9K 24
Sederhana saja. Hanya tentang kehidupan tiga bersaudara putra Pak Bratadikara yang akan membuatmu harus memutuskan antara dua pilihan, yakni mengingi...
309K 27.1K 53
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
110K 19.5K 38
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
2.9M 208K 51
Apapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. π™π™–π™£π™œπ™œπ™– 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙀 π˜Ώπ™–π™­π™©π™šπ™§π™«π™£ Terim...