AURORA BOREALIS 2 [ ✓ ]

By Mejikubillu

568K 40.1K 16.5K

[HARAP SIAPKAN HATI DAN PERASAAN UNTUK MEMBACA CERITA INI] BAGIAN 2 AURORA BOREALIS Pernah memiliki sebuah ma... More

01. AB2 • KEBIMBANGAN
02. AB2 • DESIRAN
03. AB2 • IT'S BEGIN
04. AB2 • COMPLICATED
05. AB2 • TANTANGAN TERBUKA
06. AB2 • (BU) KAN ANGEL ALGER
07. AB2 • FAULT
08. AB2 • PEMBALASAN
09. AB2 • TRUTH
10. AB2 • PERGI
11. AB2 • STRONGEST
12. AB2 • MALVIN
13. AB2 • SERPIHAN
14. AB2 • LET GO
15. AB2 • WILL CHANGE?
16. AB2 • BUNGA LOTUS
17. AB2 • DIFFERENT
18. AB2 • SEMUA ORANG LICIK
19. AB2 • LOVELY?
20. AB2 • NOTHING
21. AB2 • ALGER MERINDUKAN ANGELNYA
22. AB2 • KETULUSAN?
23. AB2 • MISUNDERSTANDING
24. AB2 • TENTANG KEHILANGAN
25. AB2 • ANOTHER PERSON
26. AB2 • SEBUAH RASA
28. AB2 • KESEMPATAN
29. AB2 • KERTAS LUSUH
30. AB2 • ISAK LUKA
WE BACK

27. AB2 • WHO IS IT, THEN?

14.4K 1.3K 780
By Mejikubillu

AURORA BOREALIS 2|BAGIAN 27

[Jam berapa kalian baca chapter ini? Absen yok, sebutkan piss lov kamu wkwk]

Cowok berbalut jaket hitam dengan logo Kingston itu berjalan menuruni tangga, memakai tas ransel hitamnya di pundak sebelah kiri.

Langkahnya begitu santai tanpa menghiraukan seorang pria paruh baya yang tengah duduk di ruang tengah dengan secangkir kopi di tangannya.

"Borealis!"

Borealis hanya memutar matanya dan tetap melanjutkan jalannya.

"Berhenti kamu Borealis!"

"Borealis!"

Pyar!

Cangkir berisi kopi di tangan Afdal Alison di banting begitu saja dengan sengaja. Membuat langkah Borealis terhenti.

"Semakin hari, kamu semakin kelewatan Borealis!"

Borealis tak bergeming, matanya menyiratkan sorot kebencian yang sangat mendalam.

"Harus Kakek beri peringatan seperti apa lagi buat kamu! Bahkan Kakek hanya diam saja ketika tau kamu menanam saham di Bagaskara Grup!"

Borealis tidak tertegun sama sekali. Dia tau dan paham sifat kakeknya itu. Mau dia bersembunyi di lubang tikus pun kakeknya bisa mencium bau keringatnya.

"Masih sibuk membuang-buang waktu untuk mencari perempuan miskin itu?!"

Borealis berbalik, "jaga omongan Kakek!"

"Benar kan?! Untuk apa kamu masih mencari dia?! Apa untungnya buat kamu?!"

"Kalo kakek nggak tau apa-apa lebih baik diem dan nggak usah ikut campur urusan Borealis!"

"Berhenti mengurusi orang lain yang sama sekali nggak memberikan timbal balik pada kamu! Kamu hanya melelahkan fisik dan pikirannmu saja."

"Borealis tegaskan sekali lagi! Jangan ikut campur urusan Borealis!"

Borealis berbalik dan berjalan pergi.

Hidupmu terlalu sia-sia jika terus menerus memikirkan orang lain Borealis Gareth Alison

🌈🌠

Setelah pertemuan rahasia antara inti Kingston, Aurora, Alana, Jelita dan Sandra. Kini mereka sepakat untuk selalu memantau pergerakan Seina setiap hari. Meskipun sulit sebab mereka beda tingkatan kelas, mereka tetap memantau semaksimal mungkin, apalagi tanpa campur tangan anggota Kingston yang lain, membuat mereka lebih kewalahan.

Aurora dan Alana kini tengah duduk manis di sisi kanan kantin, di sebrangnya ada Seina yang tengah makan dengan teman sekelasnya. Sedangkan dari sisi kiri ada Jelita dan Sandra yang tengah duduk sambil mengamati perempuan itu.

"Apa menurut lo Seina bakal melakukan hal yang mencurigakan di sekolah ini?" tanya Alana sedikit berbisik.

"Gue rasa iya, soalnya waktu itu aja dia sempet terima telfon yang bahas Edeline kan?"

"Kira-kira siapa yang dia telfon ya? Secara anak Dalton kan di penjara."

"Itu yang masih gue pikirkan, siapa sih orang yang ada di belakang dia, pasti bukan orang yang biasa aja."

"Bener-bener nggak bisa di tebak, apa perlu kita datengin Leon di penjara?"

"Gue sempet memikirkan itu, tapi kayaknya tetep nggak bakal ngasih jawaban apapun, waktu dia ketangkep aja, gue nggak dapet penjelasan apapun."

Aurora menyesap orange juice nya. Tiba-tiba matanya terbelalak, "Na, si Seina kemana?"

Alana yang duduk membelakangi tempat Seina, bergegas memutar badannya, dan benar perempuan yang tadi sedang mereka pantau sudah hilang dari posisinya.

"Shit! Kemana nih dia?"

Aurora meraih ponselnya. Dan mengirimkan sebuah pesan.

GROUP ONE (9)

Aurora Pelangi : dia ngilang!

Ganendra Putra : ngilang kmn beb?

George Washington : bct lo Gan!

Ganendra Putra : sirik ae setan!

Alister Hetwildam : woi lo berdua! serius dikit napa

Borealis Gareth : @Aurora Pelangi mungkin ke kelas Ra

Sandra Antarisa : dia tadi buru-buru mau angkat tlfon, skrang lg di ikutin gue sm Jelita

Galura Sean : dia kemana?

Sandra Antarisa : lg jln mau toilet blkng

Borealis Gareth : ikutin terus, ntar kalo ada apa-apa kbrin!

Sandra dan Jelita berjalan mengikuti Seina yang terlihat terburu-buru menuju toilet belakang.

"Gue jadi makin penasaran dia nih main-main sama siapa?" bisik Sandra.

Jelita mengangguk, "mungkin nggak sih sama mafia?"

Sandra menoyor kepala Jelita, "ngaco! Ya kali lah bocah kayak dia main sama orang kayak gitu. Kecuali kalo emang dia udah nggak waras."

Sandra dan Jelita bersembunyi di balik dinding, sedangkan Seina berhenti di depan pintu toilet dan kemudian mengangkat telfonnya.

"Iya maaf lama, harus nyari tempat sepi dulu. Kalo nggak ntar bisa kepergok sama anak Kingston." ucap Seina dengan orang di telfon.

"Jel, Jel rekam rekam," bisik Sandra, diangguki Jelita seraya mengeluarkan ponselnya.

"Ke luar negeri?!" sahut Seina kaget, begitu pula Sandra dan Jelita.

"Kenapa harus ke luar negeri?! Emang di sini udah nggak aman apa?" tanya Seina

"Kayaknya kita nggak bisa bicara lewat telfon, besok malem kita ketemu, kita bicarain ini," ucap Seina.

"Gue nggak bisa ketemu malam ini, bokapnya Kak Alaska ada di rumah. Ntar dia bakal curiga kalo gue pergi malem-malem."

Seina menutup telfonnya. Bergegas Sandra dan Jelita bersembunyi, sebelum Seina melewati mereka.

"Kabarin di grup, kita harus gerak cepet!" ucap Sandra.

"Sekarang San?"

"Ya iya bego, masa taun depan."

"Lah bentar lagi bel masuk."

Sandra langsung memberikan deathglare nya, Jelita yang tipe perempuan tidak ada sisi cowoknya pun mengangguk dan kemudian mengirim pesan di grup.

GROUP ONE (9)

Jelita Kanaya : Kita perlu bicara. Rooftop sekarang!

Ganendra Putra : gaskeun beb 🦋

George Washington : ngapa pake emot kupu2 njir

Ganendra Putra : gw kan cute lemah lembut kayak Jeli

George Washington : kresek mana kresek

Ganendra Putra : buat apa Rok?! Mau jualan ya?

George Washington : buat ngandangin lo!

Ganendra Putra : gue gak muat kali di kandangi pake kresek! Lu aja sini

Borealis Gareth : bct! Jln sekarang!

Ganendra Putra : pak ketu berapi api, kaboorrrrr 💨

Kelima inti Kingston dengan gagahnya berjalan menuju rooftop sekolah. Hal itu lah yang sangat di sukai oleh para siswi di SMA Pangeran. Aura mereka terpancar ketika mereka berjalan layaknya pangeran dari negeri dongeng.

Gue yakin, kali ini semua bakal selesai dan nggak ada lagi masalah sebesar ini, gue bakal jagain kalian semua, batin Borealis.

Gue pasti bakal nemuin lo Edeline. Dan saat itu tiba, gue janji gue nggak akan melepas lo, batin Sean.

Sesampainya mereka di rooftop. Sudah ada Sandra, Jelita, Aurora dan Alana.

"Jadi gimana?" tanya Borealis.

"Seina sama orang itu bakal ketemuan besok malem," jawab Sandra.

"Ketemuan dimana?" tanya Sean.

Sandra menggeleng.

"Ini ada rekaman dari obrolan mereka tadi," ucap Jelita sambil menyodorkan ponselnya.

Ketujuhnya mendengarkan dengan seksama rekaman dari ponsel Jelita.

"Siapa yang maksudnya ke luar negeri?" Alister terheran.

"Nggak tau, yang harus kita lakuin adalah ngawasin dia 24 jam. Tapi kita nggak bisa," ucap Sandra.

"Shit! Sebenarnya siapa dalang di balik semua ini," geram Borealis.

"Kalo gitu, berarti kita butuh orang terdekat dia," celetuk Sean-membuat lainnya menoleh pada cowok itu.

"Tapi siapa?" tanya George.

"Alaska," balas Sean singkat.

Aurora tersentak.

"Cuma dia yang bisa kita harapkan Ra, kita nggak mungkin secara tiba-tiba deket sama Seina. Kita siapa?" jelas Sean.

"Dia pasti bakal nolak untuk hal ini," ucap Aurora.

"Dia bakal nolak kalo emang dia terlibat dalam hilangnya Edeline," sarkas Sandra.

"Maksud lo apa?!"

Borealis mencekal tangan Aurora, ketika perempuan itu berniat menghampiri Sandra.

"Kita terlalu melibatkan banyak orang tau nggak?!" bentak Aurora seraya menepis cekalan tangan Borealis.

"Karena kita nggak tau Ra, siapa yang kita hadapi ini," ucap Borealis.

"Ayolah Ra, gue yakin Alaska itu baik, seperti yang ada dipikiran lo. Maka gue rasa nggak ada salahnya kita minta bantuan dia," ucap Alister.

Sean menepuk pundak Aurora-Aurora mendongak, "lo percaya kan kalo Alger nggak ada hubungannya sama hal ini?"

Aurora menghela nafasnya perlahan, "oke! Kita ketemu di rumah Sean malam ini."

Kemudian perempuan itu berjalan menuju tangga penghubung rooftop.

"Lo nggak akan melindungi Alger kan, kalo misal dia ada kaitannya sama hilangnya Edeline?"

Langkahnya terhenti, perempuan itu menoleh sebentar, ingin mengatakan sesuatu tapi kemudian dia lebih memilih tidak menanggapi ucapan Sandra. Dan melanjutkan langkahnya.

Kalian nggak akan sejahat itu kan Alger? Gue percaya kalian nggak akan melakukan hal yang sangat keji kayak gitu. Karena Alger bukan pecundang yang akan menyerang dari belakang.


Continue Reading

You'll Also Like

Perfection By na†a

Teen Fiction

14.5K 1.3K 4
[Kesempurnaan tidak selalu tentang cinta] *** Billivan Alvredo, cowok tampan keponakan pemilik Universitas Harapan. Tattoan, ketua dari geng Fire, ke...
20.3K 1.6K 30
menceritakan regie yang menyukai seorang ketos di sekolah nya,dan cinta yang bertepuk sebelah tangan karena ketos yang ia sukai menyukai orang lain y...
2.8M 436K 50
your source of happiness