Stuck With U

By sasikirnaalmaira

1.4M 95.9K 1.7K

Kebanyakan kriteria ideal para lelaki ketika mencari pasangan itu rata-rata pasti pada nyari yang; 1.Cantik ... More

Blurb
1
2
3
4
5
6
Penjelasan
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
-S E L E S A I-
Extra Part
Last Extra Part
Pipip

23

23.2K 1.8K 49
By sasikirnaalmaira

Dua jam kemudian, Arga yang baru selesai rapat segera kembali ke ruangannya. Saat mengecek handphone nya ia melihat ada puluhan panggilan tak terjawab mamah nya yang membuatnya berpikiran macam-macam.

Ketika dihubungi balik dan diangkat, kata pertama yang mamahnya ucapkan membuat Arga langsung merasa jantungnya lepas saat itu juga.

"Kok bisa mah?! Saskia nya gimana sekarang?" tanya Arga panik.

"Mamah nggak tau mas, info terakhir mbaknya Kia masih diperjalanan." jawab mamahnya diujung sana.

"Yaudah aku coba telpon mbak Tara ya mah." jawab ku sembari berpamitan menutup telepon.

Aku mencoba menghubungi Tara dan tidak dijawab. Kemungkinan ia sudah sampai didesa tempat KKN Sasi yang susah sinyal itu.

"Napa lo ga bolak balik kayak setrikaan gitu." ucap Satria sambil duduk dikursi ku.

"Sasi dicekik orang." jawab ku sambil terus berusaha menghubungi Tara.

"HAH?! SUMPAH LO?!" ujar Satria keras yang membuat ku kaget dan memberikan tatapan tajam ku.

"Ehehehe sorry." jawabnya tertawa pelan menyadari kesalahannya.

"Gue kaget ege! Lagian gimana ceritanya dia bisa ampe dicekek gitu." lanjut Satria yang dibalas gelengan tidak tahu Arga.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang mendengar segalanya karna Satria lupa menutup pintu ruangan Arga.

-
Ketika terbangun, aku melihat pengawas KKN ku serta Raga yang sedang berbincang dengan pak mantri dan pak kades.

"Lo pada kok nggak bangunin gue sih, rame orang gini!" ucap ku kepada teman-teman ku yang sedang duduk membelakangi ku.

"Udah bangun lo? Ya kata bapak-bapak disana disuruh biarin aja lo istirahat." jawab Tyas.

"Sudah saya hubungi wali dari Saskia pak, mungkin sedang diperjalanan." ucap pak Haqi pengawas KKN ku yang dapat ku dengar.

Aku terlalu malas untuk bangun dan memilih untuk terus berbaring. Tidak lama terdengar suara mobil yang kuyakini itu adalah mbatar.

"Adik saya mana pak?!" ucapnya panik begitu masuk.

"Salam dulu kek! Nggak sopan lo mbak." ucap ku agak keras sambil melambaikan tangan ku.

Ku rasakan getaran dari langkah kaki terburu-buru mbatar dan pelukan erat mbatar.

"Aduh! Aku nggak bisa napas!" ucap ku memukul mukul punggung mbatar.

"Maaf maaf, kamu nggak papah kan?" ucapnya sambil mengecek tubuh ku.

"Nggak papah! Udah ah nggak usah lebay." sahut ku sebal.

"Nggak usah lebay gimana! Kamu udah nggak pernah ngehubungin mbak, sekarang malah mau mati! Bikin bapak hampir kena serangan jantung tau nggak!" jawab mbatar emosi.

"Ehm maaf mbak. Saskia dan mbak nya bisa kesini dulu?" tanya pak Haqi.

Mbatar segera melangkah kearah bapak-bapak tersebut dan aku mengikuti dari belakang.

Raga mulai menyampaikan semua kejadian yang aku alami selama disini dibantu Intan serta Tyas sebagai saksi.

"Seharusnya semenjak insiden kalung Saskia diambil kalian melapor ke saya." ucap pak Haqi.

"Maaf pak, saya kira hal tersebut dapat kami selesaikan sendiri tanpa merepotkan bapak untuk datang kesini." jawab Raga pelan.

"Tapi jadinya malah gini kan mas! Kalian semua tanggung jawab saya disini jadi kalau ada apa-apa harus laporan sama saya." jawab pak Haqi.

"Pokoknya saya mau nuntut orang yang udah nyekik adek saya pak! Dan juga meminta agar adik saya untuk saya bawa pulang." ucap mbatar yang membuat ku melototkan mata.

"Mbak! Apaan sih nuntut-nuntut, nggak ada ya! Lagian KKN aku tinggal seminggu lagi." ujar ku sebal.

"Ibu yang nyuruh nuntut dek! Udah deh kamu diem aja." jawab mbatar emosi juga.

"Maafkan anak saya mbak, saya berjanji anak saya akan saya masukkan rumah sakit jiwa besok. Tolong jangan tuntut anak saya mbak." mohon pak mantri pada mbatar.

"Hah rumah sakit jiwa?" ucap mbatar bingung.

"Makanya dengerin dulu penjelasan aku." jawab ku pelan sambil mencubit pahanya.

"Aw sakit dek!"

Lalu kami menceritakan mengenai keadaan mbak Emi kepada mbatar dan pak Haqi.

"Jadi bagaimana mbak?" tanya pak Haqi begitu mendengar semuanya.

"Ya mau gimana lagi pak, keadaan tersangka seperti itu." jawab mbatar pelan.

"Mengenai permintaan mbak untuk membawa Saskia pergi dari sini bagaimana?" tanya pak Haqi lagi.

Mbatar memandang ku yang ku balas tatapan melas dan gelengan, "jangan mbak, please. Tinggal seminggu lagi kok."

"Anaknya mau tetap disini pak. Saya turuti saja, tapi saya minta selama sisa waktu disini adik saya dijaga dua orang temannya." ujar mbatar.

"Yailah dijaga dari apa sih mbak! Kan mbak Emi besok udah dibawa ke rsj." ucap ku kesal.

"Bahaya siapa yang tau sih! Udah deh nurut aja daripada kamu mbak bawa pulang." sahut mbatar.

Mbatar menatap semua teman-teman ku.
"Dia dan dia." ucapnya sembari menunjuk Rama dan Raga.

Kami semua yang ada disitu kaget. Bisa-bisanya mbatar milih Rama dari sekian banyak anak laki-laki disini.

"Mbak jangan yang itu! Dia galak trus suka body shamming aku!" adu ku sambil menunjuk Rama yang dibalas dengusan kesal Rama.

"Pokoknya mereka. Mereka harus ada dimanapun adik saya berada." jawab mbatar tidak mengindahkan aduan ku tentang Rama.

Tiga jam kemudian diskusi kami selesai. Mbatar dan pak Haqi pamit untuk kembali ke Malang.

"Kalo ada apa-apa telpon mbak! Dan kalian berdua harus jagain adik saya." ucap mbatar sebelum mobilnya pergi.

"Tolong permintaan wali Saskia kalian berdua jalankan sebaik mungkin ya. Saya kembali dulu. Raga, kalau ada apa-apa pokoknya harus laporan ke saya." ucap pak Haqi sebelum meninggalkan desa ini.

Walaupun teman-teman ku juga masih shock dengan kejadian tadi, namun kami tetap melaksanakan ngeliwet seperti yang kami rencanakan jauh-jauh hari. Awalnya mau dibatalkan tapi kami kembali memikirkan lagi kegembiraan yang anak-anak sini tunjukkan ketika kami memberitahukan akan ngeliwet bareng.

Saat ini aku duduk diteras depan ditemani Rama yang ditugaskan Raga untuk menemani ku. Sedangkan Raga kembali ke balai desa untuk menyiapkan segala sesuatunya.

"Anjir gue KKN jauh-jauh malah jadi bodyguard lo." sungut Rama kesal.

Aku hanya diam saja menatap kosong ke depan.

"Woy jangan ngelamun lo maghrib-maghrib gini! Ntar kesurupan!" ujar Rama.

"Ram, bisa nggak lo kalo ngomong ke gue pelan kayak Raga. Gue capek tengkar terus sama lo." ucap ku pelan.

Rama tidak menjawab permintaan ku dan hanya diam saja.
"Gue nggak tau kenapa lo selalu cari masalah sama gue. Tapi please ram, waktu kita ketemu tinggal seminggu lagi. Masa sebulanan disini kita tengkar mulu." lanjut ku masih menatap lurus kedepan.

"Ram, lo denger nggak sih gue ngomong apaan?!" ujar ku kesal sembari menoleh kesisi kiri ku.

Terlihat Rama seperti termenung sambil menunduk.
"Eh, lo kenapa ram?!" tanya ku panik melihat Rama seperti ingin menangis.

"Lo mirip kembaran gue. Makanya gue selalu gangguin lo karna gue kangen gangguin kembaran gue." jawabnya pelan.

Aku terkejut mengetahui fakta terbaru Rama yang punya kembaran.

"Cara lo berprilaku, style lo, sama banget kayak dia. Gue ngerasa ada dia di diri lo." lanjut Rama yang kini menatap ku.

"Maaf ya ram, semoga dia tenang di alam sana. Gue turut berduka cita." ucap ku sedih.

"Heh mulut lo! Kembaran gue masih idup ye! Doi dibawa nyokap ke Seattle. Nyokap bokap gue cerai semenjak umur gue 17 tahun. Sinta dibawa bunda, gue tinggal sama ayah disini." ujar nya kesal.

"Ya maap mana gue tau kalo dia masih idup." jawab ku meringis pelan.

Rama hanya memutar kedua matanya jengah. "Bunda nikah lagi disana, ayah juga. Gue nggak keberatan sama sekali mereka nikah lagi. Tapi berbeda sama Sinta. Dia nggak terima nyokap bokap nikah lagi dan sekarang dia jadi badung banget nggak kayak Sinta yang gue kenal dulu. Dia kabur dari rumah dan kita semua nggak ada yang tau dia ada dimana sekarang, atau apakah dia masih hidup atau nggak." lanjut Rama sambil tersenyum pelan.

Aku terdiam mendengar kisah Rama. Entah darimana ide gila ini muncul tiba-tiba aku mengucapkan kalimat laknat ini.

"Lo bisa nganggep gue Sinta lo yang dulu kok! Gue kebetulan pengen punya abang." ucap ku ceria yang dibalas kernyitan bingung Rama.

"Tapi lo nggak boleh ya jatuh cinta sama gue! Soalnya gue udah punya mas Anu." lanjut ku sambil memamerkan cincin dijari ku.

"Idih yang bakal suka sama lo siapa?! Gue udah punya cewek kali." ujarnya sambil menyentil dahi ku.

"Aw! Sakit anjir." sungut ku kesal.

"Anyway makasih buat tawaran lo tadi. Bakal gue pikirin lagi." ujar Rama pelan sambil tersenyum menatap ku.

"Ehm, kayak nya lo tolak aja deh. Gue salah ngomong kayaknya tadi." ujar ku sedikit panik.

Rama yang awalnya tersenyum langsung memasang wajah garangnya. "Nggak ada! Enak aja lo. Gue terima tawaran lo. Pokoknya mulai sekarang lo jadi pengganti Sinta gue." ujarnya emosi sambil menjitak jidat ku untuk yang kedua kalinya.

-
Balikpapan, pukul 21.00 WITA

Sudah tak terhitung pesan serta telpon yang ku tujukan ke nomor Sasi dan tidak ada jawaban. Aku menunggu dengan cemas telepon balasan dari Tara.

Saat sedang melamun aku dikagetkan dengan telepon dari Tara.
"Halo ga, maaf ya tadi macet terus desa KKN nya Kia susah sinyal." ucapnya begitu aku menangkat telponnya.

"Iya nggak apa mbak, jadi Kia nua gimana mbak?" tanya ku khawatir.

Mbak Tara menceritakan semuanya. Mulai dari insiden kalung hilang hingga kejadian tadi.

"Alhamdulillah kalau Kia nya baik-baik aja. Yasudah terimakasih infonya ya mbak, maaf mengganggu waktunya. Assalamualaikum." ucap ku sembari menutup telepon.

Aku menghela nafas lelah. Aku merasa semakin terikat ke Sasi dan merasa lelah dengan status ku saat ini yang hanya tunangan saja.

Kayaknya habis Sasi KKN aku langsung nikahin aja lah, nggak usah nunggu dia lulus. pikir ku sambil menelepon nomor mamah.

"Halo assalamualaikum mah, maaf mas nelpon malem-malem. Ada yang mau mas sampaikan mengenai hubungan mas sama Saskia." ucap ku serius.

~~
Maafkan kalau ada typo><
Guys aku minta maaf ya kalau aku upload cerita ini lama dan alirnya lambat banget><
-R

Continue Reading

You'll Also Like

166K 6.7K 30
❌WARNING❌ Hanya cerita sederhana, yang mungkin ditulis banyak author 🌾Dilarang plagiat cerita ini, awas dosa. 🌾Cerita asli dari pemikiran sendiri...
172K 7.8K 41
Setiap orang memiliki berbagai cara untuk mengungkapkan rasa cintanya. Ada yang menunjukkan dan mengatakan langsung pada sang pujaan, atau ada yang m...
186K 18.2K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...
1.9M 122K 62
B e l u m R e v i s i [ Marriage Life ] Kisah pernikahan yang berlandaskan perjodohan, antara Alvin dan Fara. Fara, wanita cantik yang sukses diusia...