[BL] Thriller Academy ✓

By LucyFerra69

32.2K 5.1K 1.2K

Tower of God Fanfiction Webtoon Tower of God by SIU cover by Me ----------- Sebuah Akademi yang terkenal deng... More

Beberapa kata
[1] Awal Pertemuan
[2] Bekal Makanan
[3] UKS
[4] Kau Tak Bisa Ceritakan!!
[5] Hujan
[6] Perpisahan
[7] Maafkan Aku!
[8] The First Victim
[9] Fall
[10] Shadow
[11] Mark?!
[13] Culprit
[14] Letter
[15] Need More Blood!!
[16] Turtle!
[17] He Got More Power!
[18] Can You Tell Me...
[19] I'm Sorry
[20] Just a Dream
[21] End

[12] Another Dimension!!

1.4K 240 92
By LucyFerra69

Awan hitam berkumpul di langit kota, membuat suasana suram dengan temperature yang juga menurun mengirim sensasi menggigil.

Gedung-gedung di Akademi Menara Dewa yang memiliki arsitek kuno yang klasik. Musim gugur ini membuat semua pepohonan rindang yang ada disekitaran Akedemi menggugurkan dedaunan mereka, meninggalkan batang pohon dan ranting-ranting yang terlihat hitam. Ditambah dengan banyaknya burung gagak yang bertengger di sana sini membuat pemandangan tersebut terlihat sangat menakutkan dan akan menjadi tempat yang cocok jika dijadikan tempat syuting film horror.

Alis Khun sedikit terangkat. Jelas bingung melihat pemandangan Akademi saat ini. Mata kobaltnya memperhatikan gagak yang bertengker di ranting pohon terdekat. Bertanya-tanya alasan apa yang membuat para gagak itu kemari. Lagipula ini juga bukan musim bagi gagak untuk bermigrasi.

Sejujurnya Khun sendiri juga bingung dengan dirinya. Ini adalah hari libur dan dia juga tidak memiliki keperluan untuk datang ke Akademi sekarang.

Tapi keanehan pada apa yang terjadi pada kasus Yura benar-benar menggelitik rasa penasarannya. Membuat dia sendiri tidak tahan dan ingin menyelidiki langsung.

Sebagai Ketua Dewan Siswa. Khun memiliki kewenangan yang cukup besar sehingga dia bisa bebas keluar masuk lingkungan Akademi, karena nya dia tidak dihentikan oleh pengawal yang menjaga akademi.

Tempat jatuhnya Yura dikelilingi oleh garis polisi. Darah mengering masih membekas di celah-celah bebatuan yang tersusun bahkan setelah di siram dan dibersihkan beberapa kali oleh petugas kebersihan akademi. Bunga melati putih telah berguguran dan kelopak yang sebelumnya tersiram darah sedikit berwarna kemerahan. Terlihat begitu kontras di antara kelopak putih lainnya.

Melihat keatas, Khun memutuskan untuk naik keatap untuk memeriksa lebih lanjut. Dia baru saja hendak melangkah masuk saat matanya tertuju pada bangunan besar lainnya.

Itu adalah gedung kelas untuk pembelajaran. Dari tahun pertama hingga tahun ketiga berada disana dan dibedakan menurut tingkatan lantainya saja. Matanya terfokus pada lantai tiga dan deretan kiri. Sedikit melamun saat dia kemudian memutuskan untuk pergi ke sana.

Namun langkahnya sekali lagi terhenti. Bukan karena dia berubah pikiran, namun karena memang dia ditahan oleh sesuatu yang tak terlihat.

Mata kobalt-nya turun kebawah, melihat bayangan pohon yang samar. Uniknya diantara bayangan ranting, ada bayangan lain yang tampak bergerak bebas. Bayangan itu bergerak kaku ketika Khun menangkap keberadaannya, tapi segera itu bergerak dengan antusias, membentuk pola hati.

Jika itu adalah orang lain yang berada di posisi saat ini, dapat dipastikan mereka akan menjerit ketakutan hingga membasahi celana mereka sendiri. Tapi Khun tetap tenang dengan cepat menerima kenyataan.

"Kenapa kau menghentikan ku?" tanya Khun setelah memperhatikan kalau bayangan itu tidak memiliki niat buruk terhadapnya.

Bayangan itu bergerak cepat, sepertinya gugup. Membuat pola tulisan ; 'Berbahaya disana, sebaiknya kita pulang.'

Kita? Batin Khun segera di tabrak dengan realisasi. Dia bersamaku selama ini!

"Apa itu kau yang meninggalkan kissmark di tubuhku?"

'Ya! Maaf, apa aku membuatmu tak nyaman?'

"Sarapan itu juga kau yang membuatnya?" tanya Khun lagi, mengabaikan kata berisi nada bersalah yang terakhir.

'Aku melakukan, Khun tampaknya lebih suka makanan barat dibandingkan makanan korea, jadi aku sengaja hanya membuat menu itu. Apa aku salah?' bayangan itu bergerak dengan gugup, tampak seperti bocah yang takut di tolak. Dengan bagaimana bayangan itu memanggilnya dan sikap yang di tunjukkan, Khun memiliki dugaan kasar namun tak berani untuk dia buktikan.

Menggelengkan kepalanya pelan, Khun menanyakan hal yang lebih menganggunya. "Kenapa kau melakukan semua itu?"

Jawaban yang dia dapat langsung dijawab dengan cepat bahkan dengan susunan huruf kapital semua. Mencerminkan betapa antusias dan bersemangatnya bayangan tersebut.

'KARENA AKU MENYUKAI MU! TIDAK! AKU MENCINTAI MU! SANGAT SANGAT SANGAT MENCINTAIMU! AKU TIDAK BISA MEMBANTU UNTUK TIDAK MENYENTUH DAN MEMANJAKAN MU!'

Khun merasa dia memiliki deman saat hangat menyiram wajahnya. Hm, dia pasti terlalu lama membiarkan rambutnya basah tadi pagi sehingga dia deman begini. Hm! Pasti begitu!

"Terserah sudah, aku akan tetap ke sana. Kau bisa lepaskan aku" Khun melangkah pergi saat pengekangan yang dia rasakan hilang.

Bayangan itu bergerak ragu, jelas tidak ingin membiarkan Khun kesana. Tapi dia juga tidak melakukan apapun untuk menghentikan Khun kali ini.

Khun memperhatikan gedung kelas di depannya. Bahkan walau dia bukan orang yang di anugerahi kelebihan itu, dia masih bisa merasakan hawa tak enak yang berasal dari dalam gedung tersebut. Tapi sekali lagi, Khun terlalu apatis dan tidak peduli. Apalagi ketika rasa penasarannya memuncak, dia akan melupakan hal-hal lain.

Bahkan walau itu keselamatannya sendiri.

Dengan pribadinya yang seperti itu, wajar jika Khun akan cepat menemui ajalnya ketika berada di Rumah Keluarga Khun yang penuh dengan intrik. Alasan dia selamat tentu berkat otak jenius dan rencana-rencana liciknya dalam menangani masalah.

Khun sendiri juga menyadari bahkan dengan otak dan bakatnya, tidak mungkin dia selamat dengan mudah. Terima kasih kepada para saudaranya yang terkadang bersikap terlalu abnormal sehingga dia berhasil hidup sampai sekarang.

Yah, tidak seperti Khun akan mengatakan hal itu langsung pada mereka. Terutama pada Hachuling dan Asensio. Tidak, lebih baik dia bisu dari pada mengatakan rasa terima kasihnya pada dua saudara sableng nya itu.

Sesaat setelah Khun menapakkan kedua kakinya memasuki gedung. Penglihatannya terasa seperti berputar. Kepalanya pusing dan dia merasa seperti kehilangan pijakan. Merasa seperti jatuh bebas dari ketinggian ketika dia tersentak menyadari dia masih aman berdiri. Perasaan tadi mirip dengan ketika kita mengalami mimpi kejatuhan.

Dalam gedung terasa sangat suram dan kosong. Suara-suara langkah kaki terkadang terdengar samar dari lantai atas. Membuat alis Khun bertaut bingung, siswa mana yang begitu bosan seperti dirinya yang mau datang ke sekolah di hari libur begini.

Berjalan tenang melewati koridor yang luas dimana biasanya ramai dengan para siswa yang setiap sisi, dipenuhi dengan berbagai macam pembicaraan, sekarang itu terasa begitu sepi. Mengirim rasa dingin yang aneh kesekujur tubuh pada siapapun yang sekarang berada disini, Shibisu kemungkinan besar akan bernyanyi dengan suara keras untuk menghibur dirinya sendiri. Sayang Khun terlalu tenang bahkan tidak merasakan begitu banyak.

Menaiki tangga menuju lantai kedua. Dia berbelok di tikungan tangga saat dia dikejutkan dengan bunyi langkah dari atas nya.

Didepan nya, beberapa tangga di atasnya. Dua orang gadis membeku dengan ekspresi awas. Langkah mereka yang diambil secara hati-hati seakan takut membuat suara terhenti saat melihat Khun.

Salah satu gadis Khun kenali dengan sangat sebagai Rachel, tampak begitu berantakan dan menjijikkan dengan seluruh bajunya bernoda darah. Melihat bagaimana gadis itu sendiri berdiri dan berjalan tanpa ada masalah, jelas itu bukan darahnya.

"Ketua! Bagaimana anda bisa ada disini juga? Apa anda juga ikut terjebak?" tanya Rachel berseru, jelas kaget.

Yang ditanya tidak menjawab, mata kobaltnya hanya bergerak menganalisis keadaan dua orang didepannya. Gadis satunya yang berada di belakang Rachel tampak gemetaran ketakutan, matanya bergerak liar ke sana kemari seakan mewaspadai sesuatu.

"Apa yang terjadi pada kalian?" tanya Khun pada akhirnya, kata-kata Rachel sebelumnya tentang 'terjebak' sudah membuat otak jenius nya bergerak cepat.

Rachel sendiri tampak muram saat dia menggeleng pelan, memberi isyarat agar mereka pindah tempat dahulu. Memilih kelas di lantai satu secara acak sebagai tempat persembunyian, Rachel mulai membuka suara.

Menjelaskan bagaimana kekacauan di mulai dari kematian Guru wali kelas 2-D. Lalu suara dari broadcast yang mengaku sebagai Baam25th yang dibantah oleh Rachel, karena menurutnya suara yang ada di broadcast itu sangat berbeda jauh dengan suara asli Baam. Lalu kemudian insiden yang menimpa Angel yang kemudian memicu para siswa untuk saling membunuh untuk dapat membuka pintu yang macet.

Mereka sudah bergembira ketika berhasil keluar pada awalnya. Namun kemudian muncul monster lain yang memburu satu persatu dari mereka yang berhasi keluar. Membuat mereka berpencar kesegala arah saat suara broadcast terdengar lagi mengatakan bahwa mereka akan lanjut ke tahap selanjutnya. Mereka harus menemukan satu-satu nya titik aman di seluruh kampus selagi menghindari monster tersebut memburu dan membunuh mereka.

Yang mana petunjuk tentang ruangan aman yang dimaksud tersebar di penjuru kampus akademi.
Rachel dan gadis yang bersamanya tidak langsung keluar dari kelas. Mereka diam dan bersembunyi sebelum kemudian memilih keluar saat waktu batas yang ditetapkan mulai menipis. Dan saat mereka berhati-hati agar tidak bertemu dengan monster yang ada, mereka bertemu dengan Khun.

"Ini benar-benar neraka, kita bahkan tidak bisa keluar dari lingkungan Akademi karena semua jalan keluarnya di kunci!"

Khun merenung saat matanya memperhatikan tiap detail tempat. Terutama langit gelap dari jendela.

Menurut cerita Rachel, dia masuk ke kelas 2-D untuk memberitahukan pengumuman baru yang di perintahkan oleh dirinya sendiri --Khun. Dengan seluruh murid kelas 2-D hadir berserta guru wali kelasnya.

Dilihat dari sini, orang-orang ini jelas berpikir mereka tengah berada di waktu sekolah. Padahal itu tidak seharusnya terjadi karena sekarang adalah hari libur. Khun melihat langit dengan mata menyipit, mendapati riak aneh di sana seakan layar hologram yang terganggu. Mengingat kembali sensasi yang dia dapatkan saat pertama kali masuk gedung, Khun memiliki satu hipotesis.

Mereka saat ini tidak sedang berada di dunia nyata!

Mungkin ini adalah dimensi lain yang dibuat oleh arwah pedendam Baam karena kebencian paling beratnya adalah tempat ini. Monster-monster yang dimaksud sendiri kemungkinan besar monster dari dunia bawah yang tidak sengaja masuk ke dimensi ini, memburu manusia yang ada.

Jika memang begitu, memang tidak ada cara untuk kabur selain ikut serta dalam permainan yang ada. Bahkan kalaupun mereka memanjat dinding, siapa yang tahu apa yang ada dibalik sana. Mungkin bahkan jauh lebih berbahaya.

Melihat langit kembali. Khun memiliki perasaan bahwa ada baiknya mereka menyelesaikan permainan ini sesegera mungkin dan pergi sebelum waktu malam datang. Bagaimanapun di waktu itu pasti akan lebih berbahaya.

"KYAAA~!!!" gadis yang berada di belakang Rachel berteriak histeris, tangannya terangkat menunjuk ke satu arah di mana ada beberapa makhluk bertubuh aneh mengerikan tampak mencoba masuk dari jendela. Tangan mereka yang bercakar menggapai-gapai hendak menangkap kelompok empat orang tersebut.

Nafas Rachel tercekat saat kepanikan dan rasa takut bercampur, "Itu monster yang berbeda dari yang pertama tadi! Pasti ada lebih banyak yang lain, kita harus segera mencari titik aman secepat mungkin atau kita akan menjadi korban mereka!!"

Khun sendiri juga mulai panik. Dia bagaimanapun tidak ingin mati di dunia antah berantah apalagi jika itu ditangan makhuk-makhluk jelek disana. Dan lagi,...

Dia tidak bisa membiarkan Rachel mati begitu saja!!

Hatz, yang walau tidak terlihat begitu, dia berasal dari keluarga Daoist. Terkadang dia membicarakan hal-hal yang dia dan keluarganya dalami di Kantor Dewan yang pada saat itu hanya Khun anggap omong kosong. Namun sekarang sepertinya dia berhutang maaf pada si penggila pedang tersebut.

Sebelumnya Hatz pernah megatakan kalau siapapun yang mengalami kematian di dimensi yang tercipta oleh hantu ataupun arwah pedendam, ataupun itu Dunia Bawah sendiri. Mereka akan langsung hilang dari ingatan semua orang. Tidak akan meninggalkan bekas sedikitpun seakan mereka pernah ada sebelumnya.

Itu tidak bisa terjadi! Khun tidak bisa membiarkan Rachel mati dengan tenang dengan semua orang yang tidak mengetahui kebusukannya dan malah melupakannya dengan mudah.

Tidak, Khun mau gadis ini menderita bahkan setelah kematian dengan cacian abadi sepanjang masa.

Karena itulah, dia harus membawa Rachel kembali ke dunia nyata bagaimanapun caranya. Karena hanya disanalah Khun bisa memberikan balasan yang memuaskan.

Kereta pikiran Khun di paksa berhenti saat dia merasakan sepasang lengan kokoh memeluk perutnya dari belakang, hembusan panas terasa menyapu telinganya membuatnya gemetar karena sensitive. Mempertahankan wajah tenangnya, dia melihat kebawah tapi tidak menemukan apapun tapi dia jelas ada tangan yang memelukya di sana. Melihat keatas, Rachel dan gadis itu sepertinya juga tidak menyadari apa yang tengah terjadi.

'Pergi ke perpustakaan.' Bisik sosok itu tepat di telinganya sebelum tangan tak terlihat yang memeluknya menghilang begitupun kehadiran sosok tersebut.

Melihat bagaimana para monster yang sebelumnya mencoba mendesak masuk jendela tampak mundur dengan ketakutan. Kekuatan sosok itu jelas tidak bisa di anggap remeh.

Dia memandang kedua gadis yang tampak bingung namun juga lega akan kepergian monster tersebut. Dia berbalik saat memberi isyarat agar mereka mengikuti.

"Kita akan ke perpustakaan."

.

.

.

.

Tbc~

23 Juli 2020

Continue Reading

You'll Also Like

1M 83.7K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
7.1K 775 18
Painful Change (SLOW UP) REVISI ("30 okt 22") Baca aja gw ga bisa bikin desk Suka vote ga suka out #on going #cerita_pertama #up waktu pengen #dont...
30.9K 2.7K 31
lelah telah melihat banyaknya kematian di hadapanya membuat pria bermata biru laut itu menjadi kosong karena lagi lagi ia gagal untuk menjaga temanya...
10.8K 750 13
Cerita [BL] 18+++ bxb. Hanya short story dengan beberapa side story [Suosaku] Ongoing dan hampir tamat Sakura,Suo dan Nirei sudah berteman sejak mer...