Princess Luna

By Who_Winter

1.8K 137 5

Seorang putri kerajaan yang sangat suka berpetualang, ia lebih memilih berpetualang daripada mengikuti kelas... More

Bab pertama
Bab kedua
Bab ke empat
Bab kelima
Bab ke enam
Bab ketujuh
Bab Ke delapan
Bab ke sembilan
Bab ke sepuluh
Bab penutup

Bab ketiga

194 13 0
By Who_Winter

Sudah sekitar 5 bulan Luna dan Rad pergi dari istana, mereka tinggal di rumah sederhana yang terletak jauh dari kerajaan Aelius.

Mereka tau pasti Felix akan mencari keberadaan mereka berdua, makanya mereka pergi dari kerajaan itu.

"Putri, saya menemukan informasi baru" ucap Rad bersemangat.

"Sudah ku bilang jangan panggil aku putri lagi"

"Tapi saya sudah terbiasa memanggil seperti itu"

"Baiklah baiklah, informasi apa yang kau dapatkan?"

"Aku menemukan sebuah tempat dimana dulunya terdapat istana yang mengagumkan"

"Dimana itu"

"Tidak jauh dari sini, dan tempatnya sangat tersembunyi"

"Baguslah kalau begitu, ayo kita kesana sekarang" ucap Luna lalu bangun dari tempat duduknya.

"Tempat itu sekarang sudah di kuasai oleh penyihir yang memiliki sihir gelap, jika kita kesana sekarang pasti akan di tangkap oleh mereka"

"Berarti kita harus berperang kan?"

"Iya itu benar"

"Yasudah ayo berperang"

"Ta-Tapi kan kita tidak memiliki prajurit"

"Aku akan satu lawan satu dengan penyihir itu"

Rad menghela napas, Luna memang seperti itu dari dulu. Jika dia menginginkan sesuatu dia harus mendapatkannya bagaimana pun caranya.

"Kita harus membuat strategi terlebih dahulu putri"

"Benar juga, kalau begitu ayo kita buat strategi terlebih dahulu"

Rad mengangguk lalu melihat ke arah mata Luna, matanya sedikit bengkak. "Sudah berapa lama ia tak bisa tidur?" ucap Rad dalam hati.

"Rad! Kau mendengarkan aku tidak?" teriak Luna

"Maaf tuan putri, saya melamun"

"Apa yang sedang kau pikirkan hm?"

"Saya memikirkan tuan putri"

"Huh?" ucap Luna kebingungan

"Sudah berapa lama tuan putri tidak bisa tertidur dengan nyenyak?"

"Akhir akhir ini, kau tidak perlu khawatir" ucap Luna sambil tersenyum.

Rad hanya membalas senyuman Luna, dan setelah itu mereka berdua menyusun strategi untuk menyerang penyihir itu.

• • •

Luna dan rad saat ini berada di dekat istana yang tempo hari mereka berdua bicarakan.

Tempatnya sangat tersembunyi, dan akan sangat indah jika tidak ada sihir gelap yang mengelilingi tempat itu.

"Putri, kau yakin ingin bertarung satu lawan satu dengan penyihir itu?" Tanya Rad khawatir

"Tentu saja! Aku akan melawannya, tugasmu hanya mengalihkan prajurit yang sedang bertugas"

"Baiklah"

"Kalau begitu aku pergi"

"Semoga berhasil"

Luna mengangguk sambil tersenyum, lalu menggunakan sihirnya untuk teleport ke dalam istana itu.

Istananya lebih sepi dari pada dugaan Luna, tidak ada prajurit sama sekali di dalam istana ini.

"Wah wah wah, coba lihat siapa yang datang" ucap seorang laki laki dengan nada berat.

Luna langsung membalikkan badannya, pemilik suara itu adalah penyihir yang harus di lawan olehnya.

"Di lihat dari warna matamu sepertinya kau keturunan bangsawan" lanjutnya lagi.

Luna mengeluarkan pedangnya untuk berjaga jaga. "Mundurlah !" tegas Luna.

Pria itu terkekeh, seakan tau maksud kedatangan Luna, ia langsung mengeluarkan pedangnya.

Ia menyerang Luna lebih dulu, gerakannya sangat cepat dari yang di perkirakan. Untung saja Luna berhasil menghindar.

Luna membuat ilusi pedang menggunakan sihirnya lalu melemparkannya pada penyihir itu.

Penyihir itu memiliki sihir untuk menyembuhkan dirinya, mau luka sebesar apapun yang di berikan oleh Luna di tubuhnya, itu tidak akan berpengaruh apa apa.

Luna dan penyihir itu terus berperang satu lawan satu seperti yang Luna harapkan, tapi Luna sudah hampir kehabisan kekuatannya.

Napasnya tak beraturan, ia harus mencari cara untuk membunuh penyihir sialan itu.

Ia mencoba berpikir "Jika penyihir itu tidak bisa di bunuh oleh pedang milikku, apakah penyihir itu bisa di bunuh dengan pedang miliknya?" Pikir Luna

"Apa yang sedang kau pikirkan? Kau sudah menyerah bukan?" ucap penyihir itu remeh.

"Aku tidak akan pernah menyerah!" Tegas Luna.

Luna kembali mengangkat pedangnya, ia harus memikirkan cara untuk menjatuhkan pedang milik penyihir itu.

Luna membuat busur dan anak panah menggunakan sihirnya, lalu melepaskan anak panah tepat di tangan penyihir itu.

Penyihir itu terkejut sampai menjatuhkan pedangnya, Luna yang melihat itu langsung mengambil pedang milik penyihir itu.

Setelah itu ia menusukkan pedang itu tepat di dada penyihir itu.

Dan benar saja, penyihir itu lenyap seketika. Seluruh sihir yang penyihir itu gunakan meluap dan kembali ke tempatnya semula.

Istana yang awalnya di kelilingi oleh sihir gelap mulai kembali seperti semula, dan itu semua membuat Luna sangat senang.

Ia terduduk di lantai istana, tenaganya benar benar terkuras karena melawan penyihir itu.

"Tuan putri!" teriak Rad sambil berlari.

"Kita berhasil Rad" ucap Luna senang.

Rad mengangguk sambil tersenyum "Orang orang yang tinggal di kerajaan ini ingin bertemu denganmu" ucap Rad

"Kalau begitu kita harus segera menemui mereka"

Rad mengangguk lalu membantu Luna untuk berdiri, Luna benar benar kehabisan tenaga.

Mereka berdua berjalan menuju tempat dimana orang orang berada. Saat sampai disana semua mata tertuju pada Luna.

"Siapa namamu?" ucap seorang perempuan lembut.

"Luna" jawab Luna.

"Luna dari kerajaan aelius?"

Luna mengangguk pelan "tapi aku-"

"Aku sudah tau apa yang terjadi padamu, tidak perlu di jelaskan" potong perempuan itu cepat.

"Jika kau berkenan, maukah kau menjadi pemimpin kerajaan ini?" tambah perempuan itu.

Luna dan Rad terkejut dengan perkataan perempuan itu.

"Kau sudah menyelamatkan kami, kami harap kau mau menjadi pemimpin kerajaan ini" ucap perempuan itu sambil membungkuk.

Orang orang disana juga ikut membungkuk.

Luna dan Rad saling bertatap.

"Baiklah, akan aku coba" ucap Luna sambil tersenyum tipis.

Semua orang yang ada disana sangat senang mengetahui keputusan yang di ambil oleh Luna.

"Baiklah semuanya, kita bangun kerajaan ini dari ulang ya?"

"Iya tuan putri!" Seru semua orang yang ada disana.

Luna dan Rad tersenyum, usaha mereka tidak sia sia rupanya.

Mereka semua membangun kerajaan yang sudah setengah hancur itu dari awal.

Orang orang disana benar benar ramah dan menerima Luna apa adanya.

Itu yang membuat Luna sangat menyukai kerajaan ini, tidak akan ada yang membeda bedakannya.

Berbulan bulan mereka semua membangun kerajaan itu dari ulang, sampai semuanya terlihat seperti semula lagi.

Sekarang semuanya sudah kembali seperti semula, dan itu sangat indah menurut Luna.

Ia menggunakan sihirnya untuk melindungi kerajaan ini, dan nama baru kerajaan ini adalah Bougainvillea.

Nama itu di ambil dari nama bunga yang banyak tumbuh di sekitar kerajaan itu.

Luna juga mengubah namanya menjadi Luna Bougainvillea. Ia bukan lagi Luna De Aelius.

Ia juga mempunyai tanggung jawab atas kerajaan ini, ia akan berusaha untuk melindungi kerajaannya.

Tbc

Maaf baru sempet update ㅠㅠ
Padahal kemarin janji nya hari rabu, tapi malah update hari kamis. Maaf ya, soalnya kemarin kemarin di kejar kejar sama deadline :"

Semoga kalian suka ya, kalian mau tau bunga Bougainvillea? Nih aku kasih fotonya.

Aku yakin kalian pasti tau bunga ini :D
Udah ya kalau begitu sampai bertemu di part selanjutnya ~
Kasih vote jangan lupa :D

Continue Reading

You'll Also Like

4.6M 350K 91
Betrayed by the people she once loved, cared for, and protected, Queen Gatria is determined to make everyone suffer and feel her wrath. With the inte...
54.7K 4.1K 53
In their previous life, taehyung had been overweight. His face was covered in acne. Yet jungkook still forcefully ate him up. Exactly how much did h...
437K 18.2K 123
SYPNOSIS Reading Purifying Love made Rachelle D'magiba feel very insulted. The ending that the author had written didn't go well with her expectation...
74.1K 153 11
Adult content 🔞⚠️ , smut...😍 read ur own rick ❌‼️