ARIKA (on going)

By selfiani28

596 236 206

Adiva Arika Mysha, memiliki kehidupan yang berkecukupan, ia di kelilingi oleh orang yang menyayanginya. Ia me... More

๐Ÿฅ€ PROLOG
๐Ÿฅ€ Chapter Dua||Bertemu Dia
๐Ÿฅ€ Chapter Tiga||Pulang Bareng?

๐Ÿฅ€ Chapter Satu||Sma Pelita Harapan

160 72 67
By selfiani28

Vote dulu dong:(

.
.

I love you more than friends

Arka

Happy reading
🥀🥀🥀

🍁
🍁
🍁

Hari ini adalah hari pertama Arika bersekolah di Jakarta, sebagai murid baru. Ia pindah ke Jakarta karena harus ikut bersama kedua orang tua dan adiknya ke Jakarta. Sebelumnya ia bersekolah di Bandung. Jika ia tidak ikut ke Jakarta, ia akan tinggal sendirian di Bandung. Ia tidak mempermasalahkan soal itu, kalaupun sendiri ia bisa memanggil Talita untuk menemaninya. Tapi itu mustahil, kedua orang tuanya melarangnya, hingga ia berakhir dengan bersekolah di SMA PELITA HARAPAN.

Ia sangat malas untuk bertemu orang baru, tempat baru, dan suasana baru. Sebenarnya ia mempunyai sahabat yang bersekolah di sekolah barunya, ia bersahabat dengannya dari kelas 7 SMP. Nama sahabatnya Arkana Adhyatsa Rayhan di panggil Arka.

Alasan Arka pindah ke Jakarta karena ikut kedua orang tuanya.

******

Arika memasuki gerbang sekolah dan mencari keberadaan sahabatnya, Arka.

Setelah melewati anak tangga dan beberapa koridor, Matanya pun menangkap keberadaan Arka, di dekat kelas 11 Ipa 3.

"ARKA!" teriaknya seraya berlari kecil kearah Arka.

******

"ARKA!" Seseorang dari arah kiri berteriak memanggil nama Arka.

"Rika?" panggil Arka dengan wajah terkejut, bukan terkejut karena ketahuan selingkuh ya tapi terkejut karena Arika ada di sini dan memakai seragam yang sama dengan Arka.

"Kok lo bisa ada di sekolah gue?" Tanya Arka sambil mengangkat alis sebelah kiri.

"Ya gue pindah kesini," balas Arika sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

Tiba-tiba ide jail muncul di kepala Arka, "Gue tau lo pindah kesini karena gue juga sekolah di sinikan? Lo pasti kangen sama gue, iyakan? Secara kan gue orang nya ngangenin selain itu gue juga ganteng."

"Lo PD banget jadi orang, gue kira lo bakal ngerubah tuh sikap PD lu yang udah mendarah daging setelah pindah kesini tapi ini malah nambah," ucap Arika dengan tatapan sinis.

"PD itu wajib tau," ucap Arka.

"Dih, anying!" balas Arika.

Arka membalas dengan tertawa di ikuti Arika.

Heran, mereka berdua bukannya melepas rindu, peluk pelukan, malah ngebacot.
Wkwkwk.

"Eh iya, anterin ke ruang kepsek dong," sambungnya dengan wajah yang di imut-imut kan.

"Dih muka lo biasa aja kali Rika, eh tapi cantik kok, ahahaha," balas Arka.

"Baru nyadar kalo gue cantik? Heh!" ucap Arika.

"Iya baru nyadar, udah ah ayo gue anterin!" seru Arka.

Mereka pun berjalan menuju ruangan kepala sekolah.

Di pertengahan jalan Arka kembali berucap, "lo kenapa gak bilang kalo pindah ke sini?"

"Mau surprise gitu lah," balas Arika.

"Dih, Surprise tai," canda Arka.

Mereka berdua tertawa di sepanjang jalan menuju ruang kepala sekolah.

******

Setelah melewati beberapa koridor dan anak tangga, Akhirnya Arika dan Arka tiba didepan ruangan kepala sekolah.

"Rik gue ke kelas dulu ya, bel masuk bakal bunyi," ujar Arka sambil melihat benda yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Iya!" Balas Arika

"Yaudah gue duluan bye, jangan sampai lo kangen ya sama gue, berdoa aja supaya kita satu kelas!" teriaknya sambil melangkah menjauhi Arika.

Arika hanya tersenyum menanggapi, setelah Arka menghilang dari pandangannya ia pun membuka pintu sambil mengucapkan salam, "Assalamualaikum pak."

Kepala sekolah yang sedang memeriksa sesuatu pun mendonggak melihat seraya membalas salam Arika, "Waalaikumsalam."

"Kamu anak Pak Afkar, betul?" Sambung kepala sekolah seraya bertanya.

Arika tersenyum dan menjawab, "Iya pak."

******

Bu Sri masuk kedalam kelas dan menghampiri Pak Harto kemudian berucap, "Pak Harto, maaf ganggu waktunya sedikit saya mau izin memperkenalkan murid baru di kelas ini."

Pak Harto menoleh dan menjawab seraya tersenyum, "Oh silahkan bu Sri."

Bu Sri pun menoleh kearah pintu kelas dan sedikit berteriak memanggil murid baru itu, "Arika ayo masuk!"

Arika yang sedang melihat kearah lapangan basket sedikit tersentak dan berucap, "Eh iya bu."

"Silahkan perkenalkan diri kamu!" ujar bu Sri

"Perkenalkan nama saya Adiva Arika Mysha kalian bisa dipanggil Arika atau Rika, saya pindahan dari SMA 35 bandung, salam kenal semuanya," ujar Arika seraya tersenyum.

"Mama senyumnya Arika manis bangettt."

"Nama ig kamu apa cantik."

"Kalau manggil sayang gak papakan?"

"Apasih, santai aja kali!" ujar seorang perempuan yang duduk dibagian tengah paling depan.

"Apa ada yang ingin bertanya?" tanya bu Sri.

Laki-laki yang duduk di bangku ketiga paling kanan mengangkat tangan dan berucap, "Saya bu!"

Arika dan bu Sri menoleh kesumber suara tersebut dan bu Sri berujar, "Iya silahkan Udin!"

"Boleh minta nomor WhatsApp gak?" ujar udin sambil tersenyum memperlihatkan giginya.

"Minta WhatsApp nya setelah pelajaran selesai udin, itupun kalau Arika mau ngasih," ucap bu sri.

"Arika silahkan duduk di samping Prima," ibu Sri kembali berucap.

"Prima siapa bu?" tanya Arika sambil melirik ke seluruh penjuru kelas.

"Prima Restu Adrina angkat tangan!" seru bu Sri.

Prima atau biasa di panggil Prim yang sedang membaca sebuah buku, mengangkat tangan dengan wajah datarnya, kemudian menurunkan kembali dan melanjutkan aktivitas yang tertunda tadi.

Arika pun berjalan kearah bangkunya.

"Rik..Rik," bisik seseorang

Karena mendengar namanya di sebut dia berhenti berjalan kemudian menoleh dan tersentak sambil berucap setengah berbisik, "Arka!"

Iya Arka, ia satu kelas dengan Arika, kemudian ia menatap Arika dengan senyum jahilnya.

Huff... Helaan nafas Arika, dia tau maksud dari senyuman jahil Arka itu. Pastinya dia bakal jadi babu Arka.

*maksud babu di sini bukan kek nyuruh-nyuruh ambil ini itu ya gaiss tapi kerjaiin tugas Arka.

Detik berikutnya Arika kemudian melanjutkan langkahnya dan segera duduk di samping kanan Prim yang masih berkutat dengan bukunya.

"Hai, aku Rika," ucapnya sambil mengulurkan tangannya kearah Prim, tak lupa dengan senyuman yang tak luntur di wajah cantiknya.

Prim membalas jabatan tangan Arika, sebenarnya dia sangat malas untuk membalas jabatan Arika tapi dia juga tak enak hati.

"Prim!" jawabnya singkat dan segera melepaskan tangannya dari tangan Arika. Bukannya membalas senyum Arika, Prim malah melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda.

Prim tipikal orang yang gak suka di usik ketika melakukan sesuatu.

******

Maap gaje.

jangan lupa VOTE ya!

love u 3000❤️

JANGAN LUPA FOLLOW IG AKU GAIS.

@selpii.aa

Continue Reading

You'll Also Like

221K 21.1K 59
Kehidupan tenang Alana perlahan terganggu oleh kehadiran seorang stalker. Membayangi kehidupannya siang dan malam. Menjajah mimpi-mimpinya. Menanamka...
1.2M 66.9K 33
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
2.1M 96.7K 69
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
730K 20.7K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...