Theatrical Marriage

Von xoxombotoy

297 23 1

[Publikasi Ulang] - Bagaimana perasaanmu jika dinikahkan dengan seorang pria yang sudah menjadi sahabatmu sel... Mehr

H A L L O !
1. Pindah-an

2. Cocokologi

57 5 0
Von xoxombotoy

🌱

Masih dengan mata yang sayu, Kia berusaha mengumpulkan nyawa untuk memulai kembali segala kegiatan yang sejak kemarin sudah ia tinggalkan.

Mulutnya menguap sangat lebar, Kia berusaha mengganti semua oksigen dalam tubuhnya dengan oksigen yang baru. Namun, seketika ia tersadar bahwa kini ia bukan berada di ruang tamu. Melainkan di kamar barunya.

"Ehhh udah bangun, baru mau di bangunin pake cara romantissss"

Kia langsung memutar bola matanya ketika suara bariton itu kini meledeknya.

"Gimana, mimpi apa semalam? Hmmm?"

Pertanyaan Bayu dan kerlingan mata yang ia lempar kepada Kia barusan membuat Kia mengerutkan alisnya dengan sudut bibir yang mengangkat.

"Dihh, lu gak cocok banget Bay begini. Serius dah" Cibir Kia dengan suara khas bangun tidurnya.

"Suara lo seksi juga ya, kalau baru bangun" Ledek Bayu dengan genit.

"Najis. Otak lu kotor banget ya!"

Mendengar balasan itu membuat Bayu tertawa geli. Istrinya ini gampang sekali digoda ternyata.

Celotehan mereka tidak berhenti sampai disitu saja, Kia dan Bayu terus berdebat bahkan sampai mereka sudah berada di perjalanan menuju kantor.

"Gila ya, Oca tahan banget punya pasangan kaya lo! Gue aja udah eneg' banget ngejalanin beberapa hari ini berdua sama lo! Salut banget si gue sama Oca, parahh!!" Kia bertepuk tangan dengan penuh emosi.

Yang di sindir pun malah tertawa bangga. "Oh iyaa jelas dong, kan Oca bangga milikin gue. Baginya gue itu bak pangeran berkuda putih yang tampan nan rupawan juga bijaksana dan selalu dalam kebaikan"

"Idiihhhh, narsis banget lo! Lagian kalau orang yang selalu dalam kebaikan, ga mungkin lah tega ngelakuin pernikahan di belakang pasangannya."

Cibiran Kia semakin menajam, Bayu hanya menanggapinya dengan tertawa selengean.

"Sebenernya pernikahan ini termasuk dalam kebaikan sih. Pertama, kebaikan untuk eyang-eyang dan keluarga kita. Kedua, kebaikan buat gue juga sih untuk lebih tau gimana rasanya 'menikah'. Toh ini kan ga berlangsung lama, jadi segala teori yang gue dapet dari pernikahan ini bisa gue jadikan tolak ukur untuk kehidupan rumah tangga gue dan Oca kedepannya. Bener kan? Bener dong pastinya. Hahahaha"

Sahutan Bayu barusan entah mengapa membuat Kia geram namun Kia hanya bisa diam. Kali ini Kia tidak menyangkal dan tidak juga membenarkan. Entah apa alasannya, Kia merasa bahwa ucapan Bayu terasa menyakitkan.

"Nanti tolong berhenti di halte depan aja."

Bayu yang menyadari suasana canggung ini langsung bertanya kepada Kia. "Lo gapapa kan Ki?"

Kia pun langsung bersikap seolah dirinya baik-baik saja. "Gapapa. Emang lo mikirnya gue kenapa?" Tanya Kia, suaranya terdengar agak bergetar. Bayu pun menyadarinya

"Lo marah ya? Sama ucapan gue yang tadi?" dengan hati-hati Bayu menanyakannya pada Kia.

"Dih ngapain marah dah. Aneh lo" Sungutan itu kembali lagi, namun suaranya tidak semulus biasanya. Kali ini Bayu merasa bahwa Kia tidak baik-baik saja.

"Itu. Lo kok minta di turunin di halte depan? Soalnya dari film Raditya Dika yang gue tonton. Biasanya cewe kalau marah pasti minta di turunin di pinggir jalan, nah kaya lu gini. Lu marah ama gue?" Bayu berucap santai, ia berusaha untuk mengembalikan suasana.

Namun perkataannya malah memperkeruh suasana. Pukulan yang dilayangkan Kia ke kepala Bayu membuat dirinya menyesal berucap barusan.

"Kebanyakan nonton pilem nih bocah! Gue bilangin ya, ga semua cewe begitu."

"Gila! Pukulan lo sakit banget, Ki" Ucap Bayu keheranan sambil membenarkan kendali mobil yang sedang dibawanya.

"Ya lagian lo, korban pilem banget. Gue minta diturunin disana ya karena gue gamau ada keributan nantinya kalau kita turun dari mobil yang sama. Bukan karena ngambek. Emang nya lo mau kita dijadiin bahan gunjingan di kantor?"

Bayu yang mendengarkan penjelasan Kia barusan langsung mengerti. "Ooohhhh ngomong dong. Lagian gapapa juga sih sebenernya di jadiin bahan gunjingan, apalagi kalau yang digunjingin itu gue sama lo. Yaaa berarti kita cocok kan? Makanya mereka pada iri."

"Tau ah! Cape gue ngejelasin orang gila, yang ada nanti gue ikutan gila lagi."

"Aaawww! Kia sudah mulai tergila-gila sama gue ternyata. Awww malu banget hahahah"

Kia hanya bisa menghela nafasnya dengan panjang sambil mengelus dadanya. Kini Bayu benar-benar berhasil membuat Kia naik darah.

🌱

Sesampainya di parkiran kantor, Bayu bergegas menuju lift sambil menghubungi Kia untuk menanyakan keberadaan istrinya itu.

Namun belum sempat melihat balasan dari Kia, rangkulan ditangannya tiba-tiba mengejutkan dirinya. "Nunggu balesan dari siapa sih Bay? Serius banget lo"

Suara maskulin itu terdengar dari Adli. Sahabat baiknya sejak SMA. dan yaappppp! Adli ini merupakan pacar dari istrinya. Kia.

"Punya selingkuhan ya lu?" Suara Adli seketika berubah menjadi serius ketika melihat sahabatnya ini tidak menjawab pertanyaannya yang pertama.

"Enakk ajaa. Gue mana mungkin selingkuh" Ujar Bayu percaya diri. Adli pun hanya tertawa menanggapi ucapan sahabatnya itu.

"Mantappp! Gua percaya Bay sama lu. Biar gimanapun perselingkuhan itu tidak dibenarkan. Jadi awas aja lu coba-coba selingkuhin Oca, langsung gue hapus lu dari daftar pertemanan gue selamanya!" Saut Adli yang membuat Bayu sedikit gugup.

Setelah turun dari lift bersama Adli, nampak Kia dengan senyum lebar menatap kearah dirinya. Tidak-tidak, senyuman itu ternyata hanya buat Adli saja bukan buat dirinya.

Bayu pun hanya bisa menghela nafas pelan ketika melihat Adli menyambut tangan Kia lalu mengelus kepala istrinya itu. Jujur kondisi ini sebenarnya sudah berlangsung setiap hari namun entah mengapa setelah mengucap nama Kia pada ijab qabulnya, Bayu merasa bahwa Kia ya benar-benar hanya miliknya seorang. Jadi ia merasa agak sedikit kesal ketika melihat kondisi ini setelah pernikahannya.

Cuma Bayu tidak bisa melakukan apa-apa selain hanya menonton tingkah mereka berdua. 'Dan herannya Kia kok bisa bersikap biasa aja? Hhhh' —Pekik Bayu di dalam hati.

"Sayang, tadi pagi aku ke rumah kamu lhooo. Kata ma-" ujar Adli yang langsung ditimpali oleh Kia.

"Kamu ngapain ke rumah aku? Terus ketemu siapa di rumah aku? " potong Kia dengan cepat. Mereka yang saat itu sedang berjalan menuju ruang kerja langsung berhenti karena pertanyaan Kia. Jujur,  Bayu pun ikut panik mendengarnya.

"Ya, seperti biasa aku kerumah kamu. Jemput kamu kaya biasa, sayang. Kan kita selalu bareng ke kantor kamu lupaa yaa? Tadi juga aku ketemu mamah doang kok. Emang kenap sih?" Sahut Adli bingung dengan sikap kekasih nya. Baik Kia dan Bayu masih merasa terkejut. Cuma sebisa mungkin Kia berusaha menormalkan keterkejutan nya itu.

"Mamah? Terus Mamah ngomong apa aja ke kamu?" Tanya Kia berusaha santai, sambil meneruskan langkahnya menujur ruangan.

"Gak ngomong apa-apa. Mamah cuma bilang, kalau kamu udah pindah ke Apartemen." jawab Adli santai dan membuat Kia semakin terkejut. Adli yang menyadari keterkejutan itu merasa bahwa ada sesuatu yang di tutup-tutupi dari sang kekasih.

Ia pun menahan pergelangan tangan Kia untuk berhenti sejenak. "Bay lu duluan aja, ada yang mau gue omongin dulu sama Kia"

Ujar Adli dingin. Bayu yang paham dengan situasi itu langsung mengangguk dan pergi meninggalkan. Sedangkan Kia yang melihat Bayu pergi begitu saja hanya bisa membeliak tidak terima.

"Kenapa kamu gak bilang kalau pindah ke Apartemen? Kan aku bisa bantu beres-beres waktu kamu pindah. Jadi kamu ga cape sendiri." Ujar Adli terdengar dingin.

"Aku ke sana juga cuma bawa barang seperlunya kok, soalnya barang-barangnya udah ada yang beresin dan natain." Alibi Kia berusaha meyakinkan kekasihnya itu.

"Lagian kenapa harus pindah si Yang? Kamu emangnya gak betah tinggal sama orang tua?" Selidik Adli.

"Emm. Bukan gitu Sayanggg, tapi aku pengen belajar mandiri ajaa.. Lagian aku gak tinggal sendirian kok, kan aku sekarang udah punya su-" Kia pun langsung menepuk dahinya karena hampir saja keceplosan.

"Su? Su apa Yang?" Tanya Adli penasaraannn.

"Suwitiiii, Ya Tuhan aku lupaa banget yang ngasih makan suwiti pagi iniiiiii" Ujar Kia sambil menunjukkan wajah cemasnya. Sedangkan Adli malah semakin dibuat penasaran dengan tingkah kekasihnya itu.

"Suwiti siapa sayang?" Tanya Adli menelisik.

"ituuuuuu--- kucinggg aku sayang, aku baru beli kemarin dia gemes banget deh. Tapi aku lupa kasih makan dia gimana dong ya?" Ujar Kia dengan gerak-gerik yang dibuat panik.

"Ohhh kucing. Yaudah gapapa, kucing tahan laper kok" ujar Adli yang langsung percaya begitu saja dengan alibi Kia.

Kia merasa lega ketika Adli begitu cepat percaya dan sudah tidak menginterograsi dirinya. Jujur disatu sisi ia merasa bersyukur namun disisi lain ia merasa tidak tega karena sudah membohongi Adli.

Waktu makan siang tiba. Seperti biasanya, mereka berkumpul di satu meja yang sama sambil menyantap makan siang.

Mereka? Iyaa mereka. Bayu, Kia, Adli, Oca, Putra, Rissa, Radit dan juga Ulya.

Mereka ini sudah bersahabat lebih dari 10 tahun. Mengingat mereka semua dipertemukan semasa SMA dulu dan bersahabat baik sampai saat ini.

Untuk berada di kantor yang sama memang cukup panjang prosesnya. Tapi lagi-lagi, ini semua memang sudah takdir dari yang maha kuasa bahwa mereka engga bisa dipisahkan.

"Ohiya Bay, semalem aku telfon Mbak Vera. Kata Mbak Vera kamu udah pindah ke Apartemen ya?" tanya Oca sambil menatap kekasihnya.

Bayu yang saat itu tengah mengunyah makanaannya pun langsung terdiam. Dengan susah payah ia cepat-cepat menelan makanan yang ada didalam mulutnya.

"Mbak Vera bilang begituuu?" bukannya memberi jawaban, Bayu malah balik memberi pertanyaan.

Oca pun mengangguk tanda mengiyakan. Tidak hanya Bayu yang merasa tegang disini, Kia pun merasakan atmosfer itu.

"Eh tapi tardulu deh. Lu bedua kok bisa kompakan gitu sih? Pertama, gak masuk kerja bareng. Kedua, sama-sama pindah ke Apartemen. Nanti apa lagi? Punya anak bareng?" semprot Rissa yang saat itu menimpali.

Semua yang mendengar pun ikut terkejut kecuali Adli, mengingat Adli yang memberitahu Rissa akan kepindahan kekasihnya itu.

"Kia pindah ke Apartemen juga? Ini apartemen lagi murah apa gimana ya? Info dong gue kan juga mau pindah dari kosan kumuh" Ujar Putra mencairkan suasana.

"Hahaha, emang lagi murah Put. Cuma lebih baik beli rumah deh daripada beli apartemen kamarnya cuma satu, ga asik" Ujar Bayu dengan santainya. Kia yang saat itu mendengar ingin sekali menginjak kaki Bayu. Bisa-bisa nyaa sedang disituasi begini dia malah bercanda.

"Ini beneran ni pertanyaan gue kalian mau punya anak bareng?" Rissa kembali mengajukan pertanyaan konyolnya. Yang langsung menyulut Oca untuk menjawab.

"Heh. Kalo punya mulut tuh di jaga nape Riss, yakali Bayu punya anak bareng Kia. Gila kali lu ya? Kalau Bayu punya anaknya sama Kia trus gue gimana dong?" cela Oca kepada Rissa. Kebetulannn Oca ini tipe yang gampang sekali panas jika kepemilikannya disinggung. Namun semua sudah memaklumi hal itu, karena ya watak Oca memang begitu adanya. Gampang emosian.

"Garis bawahi CALON. kalo kenyataanya emang Kia yang bakal sama Bayu gimana? Lagian kan jodoh ga ada yang tau Ca. Apalagi mereka udah sahabatan dari kecil" Balas Rissa yang masih sajaa yakin dengan ilmu cocokologinya.

Sedangkan Oca hanya menampakan wajah marah lalu pergi meninggalkan meja makan. Bayu yang tau kekasihnya ngambek itupun langsung mengejarnya.

"Lah bocah ngapa jadi ngambek ama gua ya. Aneh, padahal ini bisa aja loh terjadi sama kehidupannya dia juga, secara dia sama lo kan juga sahabatan dari kecil ya Dli?" Ujar Rissa malah semakin meluaskan ilmu cocokologinya.

Adli yang di jawab seperti itupun hanya kikuk lalu berdeham. Sedangkan yang lainnya hanya tertawa dan ikut memperluas ilmu cocokologi Rissa.

Namun, dalam tawanya itu Kia merasa kepikiran dengan ilmu cocokologi Rissa. Bahwa sebenarnya bisa aja itu terjadi, masalahnya ilmu itu sudah terjadi pada kehidupan Kia dan juga Bayu. Namun rasanya bakal lucu sekali kalau beneran terjadi pada kehidupan Adli dan juga Oca. Tapi Kia masih agak tidak terima sih kalau wanita itu Oca, secara Adli pasti bakal cape banget menghadapi Oca dan Kia merasa kasihan. 'Ahhh entahlah' —Gumam Kia di dalam hati.

Next..

Enjoyyy hyungggg!! Jangan lupa memberi bintang dan komentar 💛💛

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

2.8M 302K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
753K 72.8K 50
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
1.9M 90.3K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
16.9M 751K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...