[BL] Thriller Academy ✓

By LucyFerra69

32.2K 5.1K 1.2K

Tower of God Fanfiction Webtoon Tower of God by SIU cover by Me ----------- Sebuah Akademi yang terkenal deng... More

Beberapa kata
[1] Awal Pertemuan
[2] Bekal Makanan
[3] UKS
[4] Kau Tak Bisa Ceritakan!!
[5] Hujan
[6] Perpisahan
[7] Maafkan Aku!
[9] Fall
[10] Shadow
[11] Mark?!
[12] Another Dimension!!
[13] Culprit
[14] Letter
[15] Need More Blood!!
[16] Turtle!
[17] He Got More Power!
[18] Can You Tell Me...
[19] I'm Sorry
[20] Just a Dream
[21] End

[8] The First Victim

1.3K 238 71
By LucyFerra69

Warning!! Bab ini berisikan darah dan sedikit Gore! Disarankan untuk tidak membacanya malam2 jika tidak ingin mengalami rasa parno ke toilet!!!

***

Gedung apartemen itu tua dan membawa kesan tidak menyenangkan. Ditambah dengan garis polisi yang menghiasi salah satu pintu apartemen membuat suasana suram semakin terasa. Beberapa penghuni sendiri juga merasa tidak nyaman apalagi setelah kasus mengerikan terjadi. Mereka yang memiliki uang lebih memilih untuk pergi dan mencari apartemen baru, beberapa memilih untuk kembali ke rumah keluarga.

Hanya beberapa penghuni yang tinggal di gedung apartemen tua tersebut. beberapa dengan alasan keuangan yang memang tak mencukupi, beberapa karena mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi dan dengan acuh tetap tinggal.

Tepat beberapa pintu dari pintu yang tersegel oleh garis polisi. Suara pertengkaran terdengar jelas menganggu heningnya malam. Bukan hal aneh juga, di tempat yang hampir tak terurus ini, hal-hal seperti itu sudah menjadi hal yang biasa. Akan ada pertengkaran dan keributan hampir di setiap pintu yang tidak teredam oleh dinding yang tipis. Hanya saja karena sekarang banyak dari penghuni lain yang sudah pergi, pertengkaran mereka menjadi sangat jelas terdengar karena tidak ada suara lain yang menimpali.

“Kau tidak seharusnya melakukan hal-hal seperti itu!! Kenapa kau malah menghempaskan pintu didepan bocah malang tersebut!! seharusnya kau menolongnya dan menelpon polisi segera!!” teriak seorang wanita marah.

“Tch! Jangan sok suci! Lagipula kenapa juga aku harus repot? Itu urusannya dan lagi dia tampak begitu menjijikkan dan bau. Aku tidak tahan untuk berhadapan dengan nya begit lama!” balas yang laki-laki membentak.

“Apa kau tidak punya hati?! Kenapa kau bisa setega itu? dia masih muda dan bertemu kejadian buruk, jika saja kau membantunya lebih awal sebelum aku pulang, dia pasti tidak akan bunuh diri!”

“Diam lah! Kau terlalu suka membawa hal-hal buruk ke dalam hidup kita! Beberapa waktu lalu kau membawa kucing liar, lalu anjing liar. Jika saja bocah sial itu masih hidup, aku pikir kau pasti juga akan membawa nya!” bentak laki-laki itu, Reflejo namanya. “Sekarang karena kau menelpon polisi kita harus terlibat dalam penyelidikan bodoh itu, kau benar-benar membawa sial!”

Wanita itu, Utoh menipiskan bibirnya marah, “Kau tidak harus ikut dengan ku, aku akan pergi ke kantor polisi sendiri. Kau bisa tinggal dan lakukan semau mu, aku sudah muak!”

“Ya ya ya, aku juga muak melihat mu! Aku menyesal sudah menerima perjodohan orang tua sialan itu!”

Utoh yang baru saja selesai mengenakan helm nya membeku, matanya berair saat kemarahan dan kesedihan bercampur menjadi satu. Suara sedikit serak saat berkata, “Jika kau memang tak suka, maka ya sudahlah. Aku akan langsung membawa surat perceraian sekembalinya dari kantor polisi.”

Tidak menunggu untuk Reflejo mengucapkan kata-kata kejam lebih lanjut. Utoh langsung berlari keluar apartemen mereka, berlari mencari motornya sendiri untuk pergi. Dia mencoba untuk menahan emosinya saat ini karena dia masih harus membantu polisi dalam proses introgasi.

Di apartemen, Reflejo mendengus. Tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Utoh. Lagipula ini tidak seperti dia akan kehilangan apapun jika Utoh menceraikannya. Lagipula apartemen ini diatas namakan oleh namanya bahkan walau itu di sewa dengan uang hasil jerih payah Utoh. Utoh tidak punya kesempatan untuk merebutnya nanti dan wanita itulah yang harus pergi angkat kaki dan tinggal sengsara di luar sana.

“Dasar wanita jalang, tidak ada satupun guna mereka!” kutuknya pelan.

Berjalan ke sofa tua di ruangan itu, dia menyelipkan tangannya kesana, mengeluarkan amplop tebal yang berisi setumpuk uang. Menghitungnya, Reflejo sekali lagi mengutuk karena tak puas dengan jumlah yang ada disana.

“Cih! Mereka benar-benar miskin, hanya segini saja?! padahal mereka mantan orang kaya, seharusnya mereka masih memiliki barang berharga yang lain tapi hanya sejumlah kecil ini yang tersisa?! Sampah!!”

Reflejo duduk malas saat dia memikirkan kembali semua hal yang terjadi. Dia pada saat itu benar-benar mabuk berat setelah minum-minum sendiri di apartemennya. Dalam mabuknya dia menjadi begitu tidak puas dengan kehidupan pas-pasannya saat ini dan sangat menginginkan uang segera. Ingat bahwa tetangga baru nya adalah mantan keluarga kaya.

Yakin bahwa mereka pasti masih menyimpan beberapa benda berharga, Reflejo memaksa masuk dengan mudah nya. Saat itu siang dan hampir semua penghuni gedung apartemen yang lainnya keluar rumah untuk bekerja. Sehingga Reflejo bebas melakukan apa yang ia mau, terlebih satu-satunya wanita yang ada di rumah itu, Arlene, sudah gila jadi apa yang perlu dia takutkan.

Hanya saja dia tidak menduga wanita gila itu akan langsung histeris begitu melihat Reflejo mengambil uang yang di simpan dalam amplop di satu toples. Menjerit keras mencoba merampas kembali amplop tersebut.

Arlene memang gila, tapi insting seorang ibu nya masih tersisa. Dan tentu dia tahu bahwa apa yang diambil oleh Reflejo adalah milik putranya. Karena itulah dengan instingnya dia menyerang dan berniat merampas kembali hak anaknya.

Sejak awal Reflejo sudah memiliki sifat yang buruk dan terbilang kejam tanpa empati, dan dengan pengaruh alkohol itu sama sekali tidak membantu malah membuat laki-laki itu menjadi lebih tak tertahankan. Arlene yang berteriak dan terus mencoba menyerangnya membuat dia jengkel sehingga tanpa berpikir panjang balas memukuli wanita itu hingga pingsan.

Reflejo tidak langsung kabur setelahnya, tapi malah melakukan perbuatan bejat lain.

Arlene, walau dalam keadaan gila dan dia tidak terawat baik karena keterbatasan ekonomi, tampak lusuh dan kotor. Walau begitu hal tersebut sama sekali tidak membuat kecantikan wanita itu tersembunyi dan luntur.

Keadaan kotor dan tak berdayanya hanya membangkit hasrat binatang Reflejo yang membuatnya menodai janda malang itu berulang kali hingga kemudian membunuhnya dan merusak mayatnya untuk menghilangkan jejak.

Jadi begitulah, Reflejo dengan santai melenggang kembali ke apartemennya sendiri dan itu adalah larut malam saat Baam kembali dan mengedor pintu tiap pintu untuk meminta pertolongan.

Para tetangga yang lain baru kembali dari pekerjaan mereka jadi tidak ada satupun yang mau membukakan pintu untuk Baam karena mereka terlalu lelah. Hanya Reflejo seorang yang membukakan pintu yang langsung membuat wajah Baam sejenak lega sebelum dengan panik meminta bantuan.

Tapi, Reflejo membuka pintu bukan karena ingin membantu, dia hanya merasa jengkel dan tidak aman dengan sikap bocah di hadapannya. Jadi setelah mengatakan banyak hal kasar dia menutup pintu tepat di depan wajah anak itu.

Utoh kembali tak lama setelahnya, menemukan Baam menangis di depan pintu. Wanita itu dengan lembut menanyakan apa yang terjadi dan segera menelpon polisi setelah dia dengan sabar meminta Baam yang kacau untuk menjelaskan. Sayangnya kenyamanan itu datang terlambat karena Baam sudah terlalu depresi untuk terus bertahan. Memilih bunuh diri saat Utoh sibuk bertengkar dengan Reflejo.

Mengingat apa yang terjadi malam itu membuat Reflejo mencibir. Dia benar-benar sangat panik saat polisi datang dan langsung menyembunyikan amplop yang belum dia periksa. Bersyukur karena polisi tidak menggeledah apartemennya sehingga dia berhasil lolos dari kecurigaan.

Menghidupkan televisi, hanya ada siaran malam yang membosankan yang diputar. Reflejo menganti channel berulang kali, berhenti ketika dia menemukan siaran yang menarik.

Tertidur tanpa sadar setelahnya.

Saat Reflejo bangun, itu sudah pukul tiga pagi. Utoh masih belum kembali, mungkin memilih untuk menginap di tempat lain. Televisi masih menyala, memutar acara berita yang terlalu membosankan untuk Reflejo tonton. Laki-laki itu bangkit untuk pergi ke kamar mandi saat panggilan alam datang. Dia duduk di toilet untuk menyelesaikan urusannya saat dia membuka ponselnya untuk membuang waktu.

Suara pembawa berita di tv masih terdengar samar namun tidak dia pedulikan.

[Kasus perampokan dan pembunuhan yang menimpa keluarga Grace benar-benar mengejutkan masyrakat internasional. Banyak yang bertanya-tanya apakah ini benar-benar hanya sebuah kesialan dan kebetulan saja atau sudah di atur oleh seseorang di belakang]

Reflejo menggulir layar ponselnya acuh, membuka beberapa situs palsu yang berhasil melewati izin pemerintah sebagai situs aman.

[Pemakaman kedua korban di atur oleh para Dewan Siswa dari Akademi Menara Dewa, tempat Baam ke-25 menempuh pendidikan selama satu tahun terakhir. Tidak ada penjelasan pasti kenapa Dewan Siswa, khususnya Ketua Dewan Siswa, Khun Aguero Agnis melakukan hal tersebut]

Memberi suka pada setiap postingan tak sopan bahkan vulgar yang dia temukan di situs tersebut.

[Rekan kami berhasil menemukan anggota dewan dan mewawancarai mereka, namun sayang mereka semua menolak untuk memberi komentar. Beruntung Khun Aguero Agnis sendiri mau menjawab beberapa hal, berikut cuplikan rekamannya]

GULULU GULULU

Hawa dingin yang aneh terasa menerpa bagian belakang Reflejo. Terasa seperti basah disiram pancuran air dari bawah.

[Khun Aguero Agnis ; Tidak juga, baik aku dan dia tidak terlalu dekat.”]

Merasa penasaran, dia bangkit dan menoleh untuk melihat lubang air.

[Pewawancara ; “Lalu apakah ada alasan khusus kenapa anda melakukan hal ini?”]

Mata laki-laki itu terbelalak saat rasa mual menderanya. Ponselnya jatuh kelantai dengan suara keras namun tidak dia pedulikan.

[Khun Aguero Agnis ; “Bisa dikatakan begitu, sedikit menyentuh privasi sehingga saya tidak bisa menjelaskan”]

Lubang air pembuangan itu meluapkan sesuatu yang menjijikkan. Darah dan daging yang hancur dan beberapa tulang yang patah tampak meluap keluar, tetesannya menodai lantai toilet yang putih kusam. Suara yang dibuatnya membuat siapapun yang mendengarkan akan merasa jijik.

Reflejo dengan cepat mengangkat kembali celananya, hendak berlari kabur saat dia terjatuh karena terpeleset cairan merah di lantai.

[Pewawancara ; “Tuan Muda Khun, menurut anda sendiri bagaimana dengan kasus perampokan yang menimpa kedua korban? Apakah itu mungkin seperti yang dirumorkan merupakan perbuatan yang terencana?”]

Dia dengan putus asa mencoba merangkak bangun. Entah sejak kapan mulutnya sudah berteriak keras meminta pertolongan akibat kengerian yang menyerang tiba-tiba. Saat dia hampir keluar dari bilik toilet, sesuatu terasa mencengkram pergelangan kakinya.

[Khun Aguero Agnis ; “Aku bukan seorang detektif tapi jika aku menganalisis dari yang sudah di sampaikan oleh polisi pada media. Kemungkinan besar ini adalah perampokan yang tidak terencana dan pelaku nya hanya satu orang.”]

‘TIDAK! LEPASKAN! TOLONG! SIAPAPUN TOLONG AKU!!” teriak Reflejo keras saat rasa takut semakin menjadi. Melihat bahwa sebuah tangan mencengkram kuat dirinya. Tangan itu panjang, muncul dari lubang air pembuangan diantara genangan darah dan daging cincang yang busuk. Menarik mangsanya perlahan.

[Pewawancara ; “Satu orang? Bagaimana anda bisa yakin begitu?’]

“AAKHH!! TIDAK!! SELAMATKAN AKU!! SIAPAPUN!! UTOOH!! SELAMATKAN AKU!!” Jemari Reflejo rusak dan berdarah saat mencoba mencakar lantai untuk menahan dirinya untuk tidak ditarik lebih lanjut. Dia dengan putus asa menggeliat untuk melepaskan diri saat dirinya terus berteriak putus asa.

[Khun Aguero Agnis ; “Dari foto-foto tata letak ruang dan keadaan tempat kejadian, jelas yang melakukannya adalah satu orang yang tidak siap karena ada bekas dobrakan di pintu. Jika ini sudah direncanakan maka seharusnya pintu akan dicongkel atau gesekan di lubang kunci daripada di dobrak begitu saja. Selain itu ada residu alcohol di mayat korban sehingga pelaku pasti melakukan dalam keadaan mabuk.”]

Sentakan tarikan menguat membuat Reflejo menggapai tepian pintu masuk toilet memegangnya erat. Dia menarik tubuhnya sendiri mencoba melawan tarikan yang ada, membuat rasa sakit terasa di perutnya karena seakan robek karena efek inersia.

[Pewawancara ; “Jika memang hal tersebut terbukti benar, maka kemungkinan besar hukuman pelaku akan diringankan karena dia melakukannya dalam keadaan mabuk. Bagaimana menurut anda tentang hal tersebut?”]

Satu sentakan tarikan kuat membuat Reflejo melepas pegangannya terhadap pintu. Tubuhnya diseret masuk kedalam lubang air. Membuat tulangnya retak dan hancur saat dipaksakan masuk kedalam lubang yang lebih kecil dari tubuh nya. Suara teriakan nyaring yang memilukan membuat semua penghuni gedung apartemen yang tersisa terbangun.

[Khun Aguero Agnis ; “Secara pribadi saya tidak akan senang dengan hal tersebut, bagaimanapun apa yang sudah pelaku lakukan benar-benar sangat buruk. Namun secara rasional dan hukum, memang begitulah yang akan dijalankan jadi agak rumit juga.”]

Sebuah bayang hitam tampak bergerak, menyebrangi ruangan hingga mencapai televisi. Menelusuri layar dengan bayangan hitam yang menyerupai tangan dengan cakar yang panjang, seakan mengelus orang yang ada dilayar. Seringai sosok itu melebar saat mendengar tentang ‘rasional’ yang dibicarakan si Biru.

[Khun Aguero Agnis ; “Tapi aku percaya, bahkan walau hukum tidak bisa memberinya hukuman yang sepantasnya. Alam pasti akan melakukan tugasnya, bagaimanapun hukum karma selalu berlaku bukan.”]

Apa yang di ucapkan oleh si Biru di akhir bukanlah sebuah pertanyaan yang meminta penegasan, namun itu adalah pernyataan yang terdengar begitu mutlak akan terjadi. Sosok bayangan itu bergetar gembira, tetap berada di depan layar sampai si Biru menghilang digantikan dengan pembawa acara berita.

Sosok itu kemudian menghilang di udara tipis seperti uap air. Tidak menyisakan apapun kecuali kekacauan berdarah di dalam bilik toilet.

Diluar, para penghuni apartemen yang lain berkumpul dengan rasa penasaran.

Ingin masuk namun mereka urungkan karena aroma busuk yang tercium. Memilih untuk menunggu polisi yang sudah di panggil sebelumnya.

.

.

.

Tbc~

Aku tidak ingin pengalaman parno ku saat dulu selesai ngetik bab ini hanya aku sendiri yang alamin. Setan di toilet butuh temen hiburan setelah aku pergi ninggalin dia😂😂😂

18 Juli 2020

Continue Reading

You'll Also Like

10.9K 754 13
Cerita [BL] 18+++ bxb. Hanya short story dengan beberapa side story [Suosaku] Ongoing dan hampir tamat Sakura,Suo dan Nirei sudah berteman sejak mer...
133K 20.6K 107
[TIDAK DILANJUTKAN LAGI] Masih sangat banyak rahasia yang disembunyikan oleh Kenichi. Mari kita bongkar satu-satu. Hanya cerita pendek yang terdiri a...
439K 8.2K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
943 108 5
‼️Ini adalah fanfic‼️ Cerita random dari keluarga ayah jay dan papa yoohan✨ ⚠️ABO WORLD⚠️ cast : Yoon Jay Lee Yoohan Kang Dooshik Jo Jaekyung Kim Dok...