ADA APA DENGAN PESANTREN?

By TiaraPutriRuby

1.8K 258 54

#ISLAMI BACA BISMILLAH SEBELUM MEMBACA, AGAR YANG FOSITIFNYA KEAMBIL SEMUA!! "ada apa dengan pesantren?" "sa... More

AADP 1
AADP 3
AADP 4
AADP 5
AADP 6
AADP 7
AADP 8
AADP 9
AADP 10
AADP 11
AADP 12
BAB 2 : AADP 13
AADP 14
AADP 15
AADP 16
AADP 17

AADP 2

209 25 3
By TiaraPutriRuby

Sepanjang perjalanan ica sibuk melamun sepertinya ia harus menyerah pada takdir. Ica sadar apa yang tengah ia lakukan sekarang adalah dosa tapi,menjalani yang tidak sesuai dengan keinginan memang terbilang sulit.

"Kayaknya gue harus terima nasib. Mau sekeras apa gue usaha buat keluar dari pesantren. Hasilnya nihil gue akhirnya balik lagi ke sana!" Batin ica

Waktu menunjukan sudah pukul 10 malam tepatnya semua santri sudah kembali ke asrama setelah absen malam.

Ica sengaja minta di antar malam hari.

"Sana masuk. Kita langsung pulang karna sudah malam. Ingat jangan berulah lagi" ayu mengelus puncak kepala ica.

"Iya ma"

Ica menyalim tangan ayu dan Ardi sebelum masuk ke dalam pesantren.

"Ehh... kamu Ica kan?" Seru seseorang berkerudung syar'i

"Iya mbak... mbak Uci mau kemana malam-malam gini?" Tanyanya heran

"Hehe... abis dari rumah kan rumah mbak di depan pesantren!" Cengirnya

"Oh ya... lupa aku"

"Kamu sendiri kok di luar malam-malam?"

"Ehm... nyari udara segar aja abis absen tadi mbak" ujarnya berbohong.

"Mari bareng aja ke asramanya" mbak Uci menggandeng lengan Ica sampai ke gerbang asrama putri

"Kamu mau mbak anter sampe asrama atau tidak?"

"Tidak usah mbak...ica bisa sendiri. Makasih ya mbak udah ditemani sampe sini"

"Sama-sama"

Baru saja akan melanjutkan jalannya ica berbalik.

"Loh... mbaknya kok nggak balik ke asrama?" Heran ica

"Soalnya malam ini jadwal mbak shif malam" beritahunya

"Sendirian aja mbak?"

"Ya ndak lah dek... sama mbak Ulil juga neng Wida. Mereka lagi beli kopi katanya"

"Ohh gitu. Ica duluan mbak assalamualaikum" pamit ica

"Waalaikumsalam"

Ica terus berjalan melewati asrama putri satu dan dua. Setelah itu menaiki tangga untuk menuju bagian atas yakni asrama putri 4 lebih tepatnya berada di atas asrama putri 3. Di asrama putri sendiri terdapat 20 asrama yang di tempati oleh seluruh santri.

"ASSALAMUALAIKUM!!" seru Ica saat memasuki kamarnya. Sontak semuanya terkejut.

"Astaghfirullahalazim!!" Kaget neng Ozi yang sedang makan

"Ya Allah Ica!!! Mau salam pelan dikit ini kita hampir jantungan!!" Tegur teh uhfi yang harus kaget ketika sedang fokus mengerjakan PR

"Hehe.... maaf neng ozi sama teh uhfi niatnya emang mau ngagetin" cengir ica tanpa raut wajah bersalah

Berbeda dengan nenh ozi sama teh uhfi yang kaget. Ara dan dinda malah menatap ica dengan puppy eyes nya.

Tanpa sepatah kata kedua sahabat nya itu langsung memeluk ica dengan erat.

"Aihh... ica kalau pergi kok sering lama-lama sih kan kita pada kangen" ucap Ara dengan logat sundanya

"Iya tuh lama kali lah kau pegi nya susah kami tak ada kau" rengek dinda

"Huh... bilang saja kamu kehilangan tempat nyontek!" Sindir Ara

"Sudah-sudah... aku capek mau tidur" Ica merebahkan dirinya keatas kasur kapuk tanpa ranjang itu. Matanya benar-benar mengantung.

"Jangan di ganggu ica nya dia pasti capek!" Peringat mbak murni pada Ara dan Dinda

"Siap bos" seru ara dan dinda bersamaan.

........

"Dek... Ica,Ara,Dinda. Bangunn!!!" Seru mbak murni cukup keras membuat mereka bertiga terbangun.

"Ada apa ini mbak belum jadwalnya ngantri mandi kan?" Dinda bangkit dari posisi baring menjadi duduk sambil mengucek-ngucek matanya.

"Bukan... waktunya ke masjid buat Qiamullail!" Beritahu mbak murni

"Huaaa..." ica menguap menandakan bahwa dia masih mengantuk" nggak bisa izin mbak... ica ngantuk!"

"Loh... nggak bisa cepat siap-siap sebelum para mbak-mbak MSP ketertiban keliling!"

"Ya Allah." Ara segera berdiri kemudian memakai mukena dan mengambil sajadahnya." Sok atuh buruan kalian mau di hukum sama mbak-mbak MSP!"

"Kita duluan ya... awas jangan telat!" Peringat neng ozi.

"Bentar-bentar!" Seru Ica bergegas memakai mukenanya

"Aduhh sajadah aku dimana ini! Tadi sore ku taroh di dalam lemari tapi kenapa hilang!!" Dinda terlihat panik ia mengobrak-arik isi lemarinya

"Aduhh nggak usah sajadah deh din. Samaan aja sama aku nanti keburu mbak-mbak nya datang" gesa ica sangat panik

"Ahh... ya udah lah"

Mereka segera keluar kamar dan mengunci pintu dengan jalan terpogoh-pogoh dan kali ini mereka selamat pasalnya para mbak-mbak MSP baru saja akan memasuki asrama saat mereka sudah keluar gerbang.

"Huh...huh..." dinda mencoba untuk mengatur nafasnya" Ya Allah. Ku kira bakal di suruh baca juz amma tadi. Untung mbak murni bangukan kita" ujar dinda masih terdengar ngos-ngosan.

"Sudah jangan ngobrol nanti kita telat" potong Ara

Sesampainya di musolla mereka langsung mengambil wudhu dan melaksanakan solat tahajud dan solat wittir dilanjutkan dengan membaca Al-Qur'an.

Ica. Gadis itu masih merasakan kantuk berat. Di saat para santri lain sibuk berdoa,mengaji dan muroja'ah. Ia malah tertidur pulas dengan posisi Al-Qur'an menutupi wajahnya.

"sstt.. aduhhh" rintih ica ketika ia merasakan cubitan kecil di lengan kanannya

Ica mengambil Al-Qur'an yang menutupi wajahnya. Ica memegangu bahunya yang sakit betapa terkejutnya ica saat melihat mbak Wati sang MSP ketertiban yang berdiri sambil mengacak pinggang di hadapan ica.

"Ica...ica Al-Qur'an gunanya bukan sebagai penutup wajah! DI BACA!!!" tegas mbak waktu yang terkenal akan kegarangannya

Nyali ica menciut ia menelan ludahnya susah payah.

"I-iya mbak. Maaf" ujarnya tertunduk takut

"Lanjutkan!" Peringatkan pada ica dan santri lain sebelum pergi keluar masjid

"Ihh... pasti sakit ya ca? Aduhh Ara jadi tambah takut buat tinggal di pondok" Ara memasang raut wajah takut.

"Ahh... itu biasalah. Lagian kita tak kan dapat hukuman kalau tidak berbuat salah" sela dinda berpura-pura enteng

"Sakit tau cubitan mbak Wati. Ica isyaf deh" gidiknya ngeri dan langsung membaca al-Qur'an.

Selesai Qiamullail para santri di lanjutkan dengan solat subuh berjama'ah di pimpin oleh ketua munadzomah santri putri di singkat dengan MSP. Yaitu neng meiza.

Bisa dibilang jadwal mereka memang padat setiap hari nya. Setelah solat subuh para santri pun dilanjutkan dengan muhadatsah atau lebih sering di sebut dengan pelajaran berbasa arab agar para santri terbiasa menggunakan bahasa arab di lingkungan sehari-hari.

Semua santri sudah duduk rapi di dalam masjid tinggal menunggu ustazdah Wirza datang.

"Assalamualaikum" sapa ustadzah wirza dengan hangat

"Wa'alaikum salam ustadzah" saut para santri

"Sabah alhkyr jamyeaan.mawada alyawm hi mufradat al'ashya'" ustadzah wirza mulai menyampaikan materi dengam bahasa arab di situlah kesulitan para santri untuk menerjemahkan.

"Apalah yang di katakan si ustadzah wirza?" Dinda menggaruk kepalanya

"Ustadzah menyampaikan materi katanya" beritahu ica yang sedikit ia pahami

Dinda dan Ara hanya mengangguk membenarkan perkataan ica yang masih salah.



















Alhamdulillah selesai juga part dua nya walau agak kebablasan waktu nulis.

Selalu dukung dan suport AADP ya ukhty semua dengan cara kasih vote dan komennya

Salam sayang dari authorr

Oh ya mau ngasih info nih ukhty AADP bakal update 2 kali dalam seminggu jadi terus tunggu AADP buat comeback yah ukhty:)

Continue Reading

You'll Also Like

374 58 7
Menceritakan sosok lelaki bernama Muhammad Hafsh Zayn Al Faruq Ibnu Zainal Abidin, yang biasa dikenal sebagai Zayn, meski tidak terlahir dari keluarg...
10.2K 1.6K 62
Plagiat skipp!!! Murni hasil tulisan author!!! Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu petik hikmahnya, buang buruk nya Demikianlah dakwah Islamiy...
908K 59.1K 37
οΌ³οΌ¬οΌ―οΌ· οΌ΅οΌ°οΌ€οΌ‘οΌ΄οΌ₯ Kisah tentang seorang bocah 4 tahun yang nampak seperti seorang bocah berumur 2 tahun dengan tubuh kecil, pipi chubby, bulu mata lentik...
4.4K 595 31
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:D ⚠️ UPDATE SESUAI MOOD hehe. Mencintai dalam diam? Mungkin kisah ini terlalu klise. Tapi ini menceritakan tentang Zahir...