How to Move on ─ Taeyong

By ikangdoyi

22.3K 3.9K 3.9K

"Sadar, lo cuma sekedar kakak ipar, bukan pacar." How to Move on ft. Taeyong and Doyoung x OC. More

[HTMO] 01 - cast?
[HTMO] 02 - prolog
[HTMO] 03 - Stuck With You
[HTMO] 04 - Ineffable
[HTMO] 05 - My Failed Future
[HTMO] 06 - Hopeless
[HTMO] 08 - Another story
[HTMO] 09 - Annoying
[HTMO] 10 - Nagging Boy!
[HTMO] 11 - Truly
[HTMO] 12 - un-awkward
[HTMO] 13 - Unpredictable
[HTMO] 14 - Among Us
[HTMO] 15 - position
[HTMO] 16 - Rival.
[HTMO] 17 - Take off to get.
[HTMO] 18 - The Truth is Coming Out.
[HTMO] 19 - Another Things Happen
[HTMO] 20 - Hide to behave
[HTMO] 21 - To Heaven
[HTMO] 22 - Unconscious Feeling
[HTMO] 23 - Best thing I need
[HTMO] 24 - Paper scars.
[HTMO] 25 - Quit
[HTMO] 26 - Sunkissed
[HTMO] 27 - The day after
[HTMO] 28 - Heart Sync
[HTMO] 29 - Date
[HTMO] 30 - Home
[HTMO] 31 - Jealous
[HTMO] 32 - Aira Notes
[HTMO] 33 - Feeding My Ego

[HTMO] 07 - Move on and Turn on

833 143 298
By ikangdoyi


Mas Tara

Biya

Mas Tara

Bi, kamu udah sampai?

Mas Tara

Biya, kabarin mas kalau sudah sampai disana.

Biya sengaja mengabaikan pesan Tara dan merebahkan tubuhnya di kasur empuk di rumah dinasnya. Yang sudah disediakan oleh perusahaan.

Biya cukup lelah hari ini, namun disamping itu ada hal yang membuatnya mendadak menjadi lebih plong. Pengutaraanya kepada Tara membuat hatinya menjadi lebih leluasa untuk melepas beban yang selama ini dia tahan. Setidaknya, selama tinggal di pulau dewata ini dia tidak akan berinteraksi langsung oleh kakak iparnya, yang biasanya membuat Biya merasa bersalah terhadap kakaknya, Aira.

Pak Ketu GALAK.

Biya

Biya

Miss call ya Pak? Manggil nama doang

Pak Ketu GALAK

angkat telponnya Tara, saya yang di cecer mulu sama kakak kamu.

Lagi lagi, Tara memang belum bisa melepas Biya sepenuhnya. Padahal baru hari pertama dia merasakan aroma Bali yang bahkan baru dia rasakan di hari pertamanya tinggal disana.

Biya

Nanti Biya Telpon balik Pak.

Biya tak sengaja memencet tombol foto profil milik Tara di laman Instagram. Rupanya Tara baru saja memperbarui Instastorynya kurang dari satu menit yang lalu. Biya ketar ketir karna dia pasti ketahuan melihat Instastory milik Tara yang artinya, Masnya itu sedang aktif bermain instagram.

"2 years ago, di Pantai Nampu. Seminggu sebelum kamu menikah Mas. Kamu minta maaf sama aku, tapi kamu nggak pernah ungkapin.. kesalahan apa yang kamu buat saat itu."

Biya melihat rentetan foto Tara di akun Instagramnya dari atas sampai bawah. Mungkin ini yang dirasakan orang LDR atau Long Distance Relationship bagi sebagian orang.

Sayangnya Biya sama sekali nggak memiliki hak apapun atas Tara. Kemarin dia masih bisa berinteraksi dengan Tara, secara tak sadar itu membuatnya sedikit bahagia. Bagaimanapun, jika kita berada di dekat orang yang disukai, maka akan timbul rasa bahagia bukan? Walaupun bagi Biya kepemilikan itu adalah suatu kemustahilan untuknya.

Rasanya kali ini akan jauh lebih berat. Dia akan semakin jarang berinteraksi, berkomunikasi, bahkan Biya sulit untuk mengetahui bagaimana keadaan Masnya itu sekarang. Dadanya sedikit bergemuruh saat mengingat kebersamaannya bersama kakak iparnya itu, dia mencoba beradaptasi dengan keadaan, mencoba bersikap profesional karena dia ditempatkan di Bali juga bukan karena alasan liburan tetapi pekerjaaan.

Tiba tiba Biya mendapat DM (Direct Message) dari Masnya itu, yang membuatnya galau, DM Tara dibuka atau diabaikan.

Tara

Mas tau kamu on. Kenapa nggak angkat telpon/ balas chat Mas?

Biya

Aku baru sampai kemarin Mas, Capek

Tara

Biya baik baik aja kan? Udah makan?

Tara

Mas denger cari makan disana susah ya? Banyak tempat makan yang nyediain daging B2? Kamu makannya gimana Bi? Mau mas paketin aja nggak dari sini?

Biya masih tak habis pikir. Terakhir bertemu dengan Tara saat itu Biya sudah mengutarakan semua isi hatinya, seakan tak pernah terjadi apa apa, Tara masih terus menghubunginya dengan cara apapun. Bahkan yang menjadi bagian sedihnya, Kakak kandungnya sendiri dan orang tuanya belum meneleponnya kembali. Tara lebih unggul dari mereka.

Biya

Mas kira disini nggak ada alfamart? Indomart? Mall? Mas tenang aja, aku nggak bakal kelaperan. Mama kemana sih? Bukannya dia yang nelpon, malah kamu.

Tara

Mama lagi keluar sama Aira.

Biya

Yaudah, iya Mas.

Biya sengaja tidak melanjutkan percakapan itu lebih panjang, karena dia cukup tau batasan. Dia tidak akan mengingkari kalimat terakhir yang dia katakan kepada Tara. Bahwa dia akan melupakannya.

***

Namanya juga kantor cabang, pastinya tidak sebesar kantor pusat dimana tempat Biya bekerja kemarin. Kini dia ditempatkan di bagian kantor cabang bersama dengan Pak Direktur Personalia yang bernama Haechan, yang dia beri nama di kontaknya adalah Pak Ketu GALAK.

Haechan memang seperti itu, lelaki berusia 25 tahun itu memiliki etos kerja yang tinggi, namun siapa yang menyangka .. di luar itu dia adalah sosok pria dewasa yang friendly, tak jarang bawahannya yang lain kerap memanggilnya tak menggunakan embel embel "Pak" jika itu di luar jam kantor.

"Saya udah sering kesini Bi, udah kenal juga semua karyawannya. Kamu kan baru, jangan lupa kenalan sama mereka. Beberapa di antaranya ada yang bernama Jemmi, Jeno, Jisung, Chandra, dan Renja."

"Yang mana tuh Pak orangnya?" Tanya Biya ke Pak Ketunya itu. Mereka masih di lobby kantor. Tempatnya cukup bagus dan ramah lingkungan.


"Saya mau cek bagian Gudang dulu" ucap Haechan sambil menelisik perputaran jarum di bagian jam tangannya.

"Lah, saya ditinggal?" Biya menerawang ke segala arah. Bahkan tidak ada orang orang yang dia kenal disana sama sekali.

"Nanti ada Jemmi, orang kepercayaan saya. Tunggu aja oke?"

"Jem!" Teriak Haechan ke salah satu orang yang beriringan masuk dari pintu utama.

"Baru dateng?" Sapanya sambil menepuk pundak sang anak buah.

"Yoi. Bawa pacar baru Pak?" Tanya Jemmi ke Haechan. Netranya menyusuri satu persatu wanita yang sudah ada di depannya. Dengan setelan kemeja biru panjang dan rok mini selutut. Juga membawa tas kecil yang tali tipisnya bertengger di pundaknya.

"Yoi pacar baru. Saya kan ganti pacar tiap sebulan sekali." Sahut Haechan sambil merangkul pundak Biya. Namun Biya merasa risih, oleh karena itu dia buru buru melepaskan rangkulan bosnya itu.

"Udah kayak isi kuota aja Pak."

"Jemmi" ujar Pria dengan tinggi semampai itu. Jemmi menjulurkan tangannya ke arah Biya. Dia sudah tahu bahwa akan ada karyawan yang di tempatkan di kantor cabang selama kurang lebih satu tahun.

Biya menatap pria yang memiliki iris kecoklatan itu dengan warna yang senada dengan rambutnya. Jemmi memiliki tubuh yang ramping namun tetap terlihat lekuk lengan dan bahu yang cukup terbentuk.

Kini giliran Biya yang memperkenalkan dirinya kepada Jemmi beserta jabatan yang dimilikinya. Menurutnya, Jemmi adalah pria dengan kepribadian yang perfeksionis. Terlihat dari kemeja putih bersih yang dikenakannya, belum lagi bawahan yang dibalut celana Jeans. Dia memang lebih banyak bekerja dalam lapangan daripada di bagian kantornya.

"Titip Biya, jangan di pacarin. Anaknya manis, jadi jangan gampang naksir." Titah Haechan kepada Jemmi. Jemmi hanya menyunggingkan bibirnya sambil berdecak. Haechan memang berlebihan menurutnya.

Jemmi mengantarkannya ke bagian pemasaran. Disana terdapat beberapa orang yang tengah duduk di mejanya masing masing. Biya ditatap asing oleh mereka semua. Bukan tatapan tidak suka, hanya saja Biya masih terlalu kaku untuk berkenalan dengan orang baru.

"Renja, Jisung sama Chandra kesini sebentar." Panggil Jemmi kepada teman temannya yang lain. Jemmi mengenalkan Biya ke Renja, Jisung dan Chandra.

Biya memperkenalkan dirinya ke beberapa dari mereka. Menurutnya Renja punya tatapan yang tajam dan kritis. Sebab, selain bertanya tentang tugas tugas yang dilakukan Biya sebelumnya, dia juga bertanya tentang kesulitan yang selama ini Biya alami tentang pekerjaanya. Biya merasa seperti di interview oleh Renja.

Sedangkan Jisung dan Chandra adalah dua pribadi yang manis. Dia masih anak magang, kemungkinan tahun depan angkat diangkat jadi karyawan tetap, begitulah menurut penuturan Jemma.

"Jeno mana? Kak Dinan?" Tanya Jemmi kepada salah satu dari mereka.

"Jeno sama Kak Dinan lagi ke proyek. Lo baru dateng sih Jem, Kak Dinan udah ngoceh ngoceh dari tadi. Katanya taman di kolam renang Watersplash gak sesuai sama keinginan client kita. Siap siap diamuk lo." Wanti wanti Renja pada Jemmi.

"Gue diamuk sama Dinan udah biasa. Udah diem aja lo pada. Yang akrab ya sama Biya, buat lo icung, ga pake genit genitan sama karyawan baru. Chandra kerja yang fokus, lo bilang mau mandiri dan gak ngandelin bisnis keluarga kan? Kalo sampe gua liat lo traktir semua karyawan disini kaya kemaren, gua jamin lo gak bisa pulang cepet." Tegur Jemmi pada semua teman temannya terkecuali Renja. Sebab dia tau, Renja bukanlah kapasitasnya untuk menghakimi pekerja yang kritis itu.

Jemmi melesat pergi dari sana karena dia harus menyusul Dinan dan Jeno untuk proyek kolam renang yang sudah 3 bulan ini mereka kerjakan.

Biya menempatkan semua barang barangnya di atas meja barunya. Tidak ada yang spesial. Hanya meja polos, PC, kursi duduk serta vas bunga yang bertengger di pinggir mejanya. Mengingatkannya akan sesuatu.

Biasanya Tara akan selalu mengganti vas bunga Biya tiap dua minggu sekali. Tara akan menyediakan kaktus mini untuk meja Biya, dan menggantinya bergiliran setiap dua minggu sekali. Hari pertama adalah hari yang berat. Dimana Biya nggak akan menemukan sosok yang selalu menemaninya, membantunya, bahkan sosok yang senang sekali direpotkan oleh Biya.

"Halo kakak cantik" sapa Jisung, pria yang memiliki tubuh yang kecil namun tegap dan posturnya sangat tinggi menghampiri meja Biya.

"Jisung!" Sahut Biya antusias. Biya senang karena beberapa dari mereka ada juga yang menunjukan keramahannya. Tetapi itu bukanlah Renja salah satunya.

"Kakak udah tau kan? Kalo disini kita tuh kerjanya sama sama."

Kening Biya sedikit mengkerut, netranya bergulir ke arah map map yang menumpuk di atas mejanya.

"Jadi, kalau kerja disini tuh, semuanya bisa kebagian jadi apa aja. Semua orang bisa handle pekerjaan yang bukan bagiannya" tutur Jisung. Dia mengambil kursi kosong di sebelah meja Biya.

"Loh? Kok aku baru tahu ya?" Biya menopang dagu kemudian posturnya ia hadapkan pada Jisung. Dia mulai tertarik untuk berbincang pada lelaki mungil itu yang memiliki wajah yang imut jika menggunakan kacamata bulat.


Jisung membenarkan bentuk tulang kacamatanya yang memang sudah pas itu.

"Caper banget lo" imbuh Chandra dari meja kerjanya.

"Iri bilang bos" Jisung mengerlingkan mata kanannya dan melipat kedua tangannya di dada.

"Jijik bos" final Chandra mengakhiri perdebatan itu.

"Kerjaan lo berdua udah beres? Jisung balik tempat duduk. Gue aduin Kak Dinan, lo nggak bakal diangkat jadi pegawai tetap" titah Renja penuh penegasan. Jisung langsung kembali ke tempat duduknya.

"Jadi kita tuh disini terbiasa ngerjain semuanya Bi, seperti yang lo lihat. Jisung sekarang lagi di bagian pemasaran, Chandra juga. Gue bagian HRD sekaligus Personalia. Kerjaan gue double karena orang yang megang bagian itu lagi cuti lahiran. Jemma lebih banyak kerja di lapangan, ngurusin proyek, tapi kadang dia juga ngurusin karyawan baru karena dia orangnya teliti dan bisa menilai cara bekerja orang. Jadi gue harap lo terbiasa dengan pekerjaan kita yang bisa dibilang semrawut gini."

"Tapi kita selalu catat progres tiap progressnya, beserta orang yang ngerjain bagiannya masing masing. Gak ada yang lebih unggul atau yang buruk. Disini kalau kita melakukan satu kesalahan, semua harus bertanggung jawab. Gue kira lo bisa mencerna kata kata gue kan Bi?"

Biya memberi anggukan untuk menandakan bahwa ia paham atas yang dikatakan Renja dan setelah itu Renja mulai menuntun Biya bekerja. Apa saja yang harus dilakukannya dan teknis bekerja di kantor cabang seperti apa.

***

Hanya lima belas menit dari kantor cabang ke tempat tinggalnya sekarang, Biya menggunakan aplikasi ojek online untuk mengantarnya sampai rumah. Namun sebelum itu, Biya penasaran dengan kedai kopi yang ada di depan kantornya.

Jam kerjanya dimulai pukul delapan pagi dan selesai pukul lima sore. Satu hari yang cukup melelahkan. Renja memang manusia yang sangat teliti dan  cukup responsif. Biya harus mencatat dan merapihkan data para client yang harus diurutkan berdasarkan tanggal pengajuan berkas. Ini mungkin pekerjaan yang sangat sederhana bagi karyawan baru, namun Renja betul betul mengoreksi pekerjaan Biya dengan teliti. Buktinya Biya mendapat lima kali kesalahan di hari pertamanya bekerja. Renja tidak marah, dia hanya mengingatkan dan menegurnya berkali kali. Tapi jika kesalahan itu diungkap di semua karyawan, siapa yang akan sanggup menahan malu?

"Perasaan kalo di kantor besar nggak segininya deh. Walaupun kerjaannya lebih banyak" Biya menelungkupkan kepalanya penuh di atas meja. Mengusak poninya kasar ke belakang rambutnya yang lain.

"Capek, baru hari pertama padahal"

"SHOPEE!!!!!"

Biya terlonjak kilat saat dering bunyi handphonenya mendadak berbunyi kencang. Pada dasarnya gadis itu memang kagetan, akhirnya kursi besinya yang tidak seimbang itu terdorong ke belakang dan menabrakan pada sesuatu yang menahannya.

Badannya tertahan oleh beban tubuh seseorang dibelakangnya, sayangnya orang itu mengenggam dua gelas cup es kopi di tangannya. Alih alih  menjaga keseimbangan tubuhnya, pria itu malah berusaha menangkap Biya beserta kursinya.

BYURRRRR!!!

Biya tidak jadi terjatuh, namun kini pakaiannya basah semua. Dari kemeja atas hingga roknya selutut. Dua cup es kopi itu tumpah ke sekujur tubuhnya. Kini dia hanyalah gadis yang berbalut basah air kopi di tubuhnya.


"M──Maaf!"


















See you on next chapter. Dan semoga temen temen belum bosen ya!

Renja

Chandra


Jeno




You have a new message.

Mas Tara

Apa kamu disana baik baik aja? Hari ini sepi banget kamu nggak ada. Aku sengaja nggak bawa payung di hari hujan. Aku kira kamu bakal disini mayungin kaya kemarin. Tapi aku tau itu nggak akan mungkin.

Continue Reading

You'll Also Like

51.9K 6.6K 43
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
489K 49.1K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
59.7K 4.3K 28
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
93.9K 9.2K 25
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...