[BL] Thriller Academy ✓

By LucyFerra69

33.4K 5.2K 1.2K

Tower of God Fanfiction Webtoon Tower of God by SIU cover by Me ----------- Sebuah Akademi yang terkenal deng... More

Beberapa kata
[1] Awal Pertemuan
[2] Bekal Makanan
[3] UKS
[5] Hujan
[6] Perpisahan
[7] Maafkan Aku!
[8] The First Victim
[9] Fall
[10] Shadow
[11] Mark?!
[12] Another Dimension!!
[13] Culprit
[14] Letter
[15] Need More Blood!!
[16] Turtle!
[17] He Got More Power!
[18] Can You Tell Me...
[19] I'm Sorry
[20] Just a Dream
[21] End

[4] Kau Tak Bisa Ceritakan!!

1.1K 224 38
By LucyFerra69

"Terima kasih, Khun benar-benar orang yang baik." Ujar Baam dengan suara pelan hampir menyerupai bisikan.

Khun menghentikan gerakan tangannya sejenak, menatap Baam sekilas sebelum kembali merawat luka yang ada. "Aku bukan orang baik, kau terlalu naif dan menganggap semua orang yang memperlakukan mu dengan lunak adalah orang baik."

Baam berguman sebagai jawaban. Tidak membantah ataupun menyetujui. Menatap Khun dia bisa dengan jelas melihat bulu mata yang berwarna senada dengan rambut biru itu tampak sedikit bergetar saat dihembus angin yang lewat. Bulu mata itu panjang dan lentik, Baam bahkan mencatat bahwa bulu mata milik Khun lebih panjang dan tebal jika dibandingkan dengan Rachel.

Memikirkan ini membuat Baam terkejut sendiri. Ibu nya dulu selalu berkata bahwa wanita pasti akan selalu menjadi makhluk tercantik di dunia. Tapi sekarang Baam melihat dengan jelas, bahkan seorang pria bisa lebih cantik dibandingkan wanita.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Khun memasang perban di pergelangan tangan Baam.

Terkejut, Baam kembali pada pikirannya sendiri. Melirik kearah lain tidak mau menjawab.

Khun membuat simpul dan selesai. Mengangkat pandangannya untuk melihat Baam yang menghindar untuk menjawab. "Aku tahu kau takut, tapi jika ini terus berlanjut, nama baik Akademi akan tercoreng. Sebagai ketua dewan aku ingin mencegah hal itu terjadi."

Alis tipis Baam bertaut, tampak tidak senang akan sesuatu. Khun tidak peduli akan wajah Baam yang bermasalah, dia hanya tidak ingin munafik dan membuat bocah ini percaya pada kebaikan semu lagi. Menarik agar Baam kembali menghadapnya, Khun kemudian kembali merawat luka yang membuat buruk wajah bayi di depannya.

Baam sedikit tegang, jarak wajahnya dengan Khun terlalu dekat, terlalu dekat hingga dia bahkan bisa menghitung berapa banyak bulu mata milik Khun. Tapi ketika Khun mulai merawat lukanya, Baam kembali tenang lagi. Mengajukan pertanyaan dengan hati-hati, "Apa nama Akademi sangat penting?"

Mata kobalt yang fokus pada luka di wajah Baam langsung beralih menatap mata emas Baam. Hampir membuat Baam lupa cara bernafas karena terkejut. Khun sama sekali tidak sopan saat dia menjelaskan, "Itu sangat penting, apa kau tahu apa yang mungkin akan di lakukan Akademi jika sampai kasus mu terbongkar keluar?"

"... aku tidak tahu."

"Mereka tidak akan membantumu mendapatkan keadilan, mereka hanya akan mengubur masalah ini jauh-jauh dan kau akan menderita tanpa ada yang tahu." Khun mencoba melihat reaksi Baam, jelas melihat bahwa Baam terkejut dan tak percaya padanya. "Nama baik Akademi sudah bertahan selama bertahun-tahun, mereka tidak akan membiarkannya rusak hanya karena seorang siswa yang keluarga nya sudah jatuh seperti mu."

"Itu,..." tatapan terluka melintas di mata emas itu.

"Aku hanya mengatakan fakta, kau tidak akan bisa mengelak darinya." Ujar Khun acuh, dia adalah orang yang tak berperasaan, dia bisa menjadi kejam dan mengabaikan semua hal bahkan saudaranya sendiri. Dia tidak pernah sekalipun merasa menyesal bahkan setelah apa yang menimpa Maria karena dia.

Tapi saat melihat mata emas bundar itu menatapnya dengan sinar yang sedih dan terluka, Khun tidak bisa untuk tidak mengakui bahwa dia memang merasa ada sedikit penyesalan di hatinya. Tidak, itu bahkan bukan sedikit.

Batuk pelan untuk membersihkan tenggorokannya, Khun kemudian memasang plester terakhir di luka samping wajah Baam yang terluka. "Aku tidak akan memaksa mu, tapi aku sarankan agar kau tidak hanya diam dan mau membuka mulut. Sekarang ini kau masih bisa mendapatkan hari-hari sekolah yang baik jika kau mau mendengarkan. Aku akan membantu."

Baam menundukkan kepalanya, tidak memberi satupun tanggapan selain diam. Khun menghela nafas, sepertinya dia terlalu keras, hal-hal seperti ini seharusnya dia biarkan saja Shibisu yang menyelesaikannya.

"Cari aku di kantor Dewan Siswa jika kau butuh sesuatu, sampai jumpa." Ujarnya bangkit hendak pergi, ragu-ragi sejenak sebelum mengusap kepala coklat milik orang lain. "Jaga dirimu."

Ruangan UKS itu kembali hening seperti yang sebelumnya saat Khun belum datang. Baam menatap pintu saat tangannya terangkat menyentuh puncak kepalanya. Terlepas dari cara Khun membicarakan hal-hal dengan sikap dingin dan tak peduli, cara Khun bertindak sangat hangat dan membuat dirinya nyaman.

Dia juga ingin berhenti di cela dan dibully tiap harinya, dia ingin mendapatkan kehidupan sekolah yang normal sehingga dia bisa menjaga ibunya dan mengerjakan pekerjaam sambilannya dengan lebih baik. Dia juga ingin kembali berhubungan baik dan berbicara dengan bebas dengan Rachel lagi tanpa takut menarik Rachel terlibat dalam masalahnya.

...Dia juga ingin dekat dengan Khun.

***

Perpustakaan yang luas dan sangat besar di Akademi memiliki koleksi buku terlengkap. Hal-hal ini tersedia sedemikian rupa sehingga tidak akan ada alasan bagi para pembelajar untuk kekurangan akan suatu materi pembelajaran nantinya.

Walau banyak orang yang berlalu lalang, semuanya tertip dan tidak membuat keributan. Dan perpustakaan adalah satu-satunya tempat paling aman dari penindasan. Membuat nya menjadi tempat pelarian para korban bully, termasuk Baam sendiri. Tapi kali ini Baam datang ke perpustakaan bukan untuk bersembunyi dari Michael ataupun penindas lainnya, dia datang untuk bertemu dengan Rachel.

Untuk menghindari agar tidak menarik banyak perhatian, Baam dan Rachel selalu memilih tempat terpencil yang jarak di lalui oleh murid lainnya.

Baam baru saja sampai melihat Rachel menatap buku-buku yang tersusun di rak didepannya. Senyum mekar di wajah Baam saat dia langsung menghampiri Rachel dengan bersemangat. "Rachel!"

Gadis berambut pirang itu berbalik menatap Baam, mengukir senyum yang menurut Baam adalah senyum terindah di hidupnya. "Baam, senang kau datang."

Betapa Baam sangat ingin memeluk Rachel karena rindu dengan kehangatan, tapi kemudian Baam memilih untuk menahan diri. Dia jelas tahu bahwa Rachel kurang suka dengan dirinya yang terlalu lengket.

Mereka berdua berbicara beberapa topik secara ringan, sebisa mungkin menghindari topik tentang penindasan yang terjadi. Setidaknya Baam yang menghindari topik itu karena Rachel memilih mengangkat nya kepermukaan.

"Omong-omong bagaimana keadaanmu belakangan ini? lebih baik?" tanya Rachel khawatir.

Baam mengukir senyum tipis, "Itu baik, luka-luka ku juga dirawat dengan baik."

Mata kuning gadis itu melihat perban yang melapisi beberapa bagian di tubuh Baam, melihat itu rapi tampak berbeda di masa lalu. "Kau sudah bisa melakukannya sendiri,..." Rachel bertanya dengan nada yang tidak pasti.

Baam tidak menangkap hal ini saat dia menunduk menyembunyikan wajahnya yang sedikit memerah, "Itu, aku memperhatikan ketika Khun melakukannya jadi aku belajar cepat,..."

Rachel merasa dia baru saja salah dengar, "Apa?"

Baam masih menunduk sehingga dia tidak melihat wajah bermasalah Rachel. Bocah laki-laki itu dengan mudah menceritakan semua yang dia alami beberapa waktu terakhir ini. Dari semua berawal, bekal makan siang, dan kemudian ketika Khun merawatnya di UKS tempo lalu.

"Rachel, apakah menurutmu aku bisa menceritakannya semuanya pada Khun?" tanya Baam mencoba mendapatkan pendapat dari Rachel.

"Tidak, kau tidak bisa!" jawab Rachel cepat, membuat Baam langsung mengangkat kepalanya tak mengerti.

Rachel menenangkan dirinya saat dia menatap Baam dengan mata penuh kasih, "Baam, kau terlalu mudah untuk dipengaruhi. Dengarkan aku, Ketua Dewan bukanlah orang baik seperti yang kau pikirkan."

Ya, dia sudah mengatakan hal yang sama pada ku.

"Dia tidak berperasaan Baam, dia tidak akan membantumu sama sekali. Apakah kau tahu berita kematian salah satu Putri Keluarga Khun beberapa tahun lalu?"

Baam mengangguk. Dia cukup ingat bahwa pada waktu itu kedua Orang tuanya nampak heboh membahas kematian salah satu putri dari teman mereka itu. Namanya Maria. Baam hanya mendengar secara sekilas jadi dia tidak tahu apa detail beritanya.

"Itu perbuatannya! Keluarga Khun memiliki banyak anggota yang memiliki ambisi tinggi dan Ketua adalah orang yang seperti itu. Untuk mendapatkan hak atas pengelolaan di salah satu cabang perusahaan, dia membuat saudari nya sendiri mati!"

"Itu,... bagaimana mungkin?" Baam tidak percaya, Khun memang mengakui bahwa dirnya sendiri bukanlah orang baik, dan Baam mencoba mengerti itu. Tapi tidak mungkin Khun begitu berdarah dingin, Baam tidak bisa percaya.

Rachel menahan bahu Baam agar bocah laki-laki itu menatapnya langsung. "Dengar Baam, bahkan jika kau menceritakan semuanya pada Ketua, dia tidak akan membantu mu. Alih-alih kamu, Ketua akan berpihak pada sekelompok orang itu karena bagi dia mereka lebih menguntungkan. Orang-orang seperti kamu hanya akan menderita di tangannya!"

"Baam, kau tidak bisa menceritakan apapun padanya!"

.

.

.

Tbc~
12 Juli 2020

Continue Reading

You'll Also Like

33.4K 3.2K 119
Terjemahan Tang San gong x Dai mubai shou BxB Pasangan utama Tang San Gong Dai Mubai Shou Pasangan lain Zhu Zhuqing Xiao Wu
11.9K 1.6K 11
Kehidupan Mikey hanya berkisar pada 3 hal: Teman, Makanan, dan Pertarungan. Jadi ketika mereka mengetahui bahwa Mikey sekarang memiliki pacar yang di...
8.3K 665 21
[ BL Novel Terjemahan ]
67.5K 8.5K 25
Midoriya Izuku sang penerus one for all diculik oleh Shigaraki Tomura dipusat pembelanjaan Kiyashi. Apakah yang akan terjadi ? Apakah Midoriya disel...