inhibitions of mafia

By amelyaaz

20.4K 1.2K 86

Amazing cover by @deedein Feligan D'xario tidak segan-segan mengusik wanita yang mengganggu pikiran dan... More

prolog
Chapter 1.
Chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17.

Chapter 9

943 55 0
By amelyaaz

"Aku tidak menyangka aku harus membatalkan janjianku bersama klien hanya karenamu," gerutu Feligan setelah mereka memasuki mansion.

Shakira menatap kesal punggung Feligan dan berdecih. "Aku tidak mungkin berlama-lama di tempat menyeramkan itu."

Feligan membuka kancing atas kemeja dan menggulung lengan kemejanya sampai ke siku. Dasi yang tadi mengikat lehernya kuat kini ia tarik hingga mengendur. Tatapan Feligan terlihat nyalang, ia begitu kesal dengan kejadian tadi saat Shakira memintanya pulang begitu saja hanya karena wanita itu ketakutan.

"Kuharap kau tahu posisimu," desis Feligan dan berjalan meninggalkan Shakira yang masih berdiri di lounge mansion ini.

Dengan sedikit menghentakkan kakinya, Shakira berjalan menuju kamarnya. Dalam hatinya, Shakira menggerutu karena ia diibaratkan dalam posisi yang rendah saat ini tapi ia hanya diculik bukan berarti dia mau menjadi bawahannya pria arogan itu.

"Menyebalkan!" rutuk Shakira sembari menghempaskan tubuhnya di atas kasur.

Shakira menatap jam yang menggantung dinding, menunjukkan pukul 13.00 . Hal apa yang harus ia lakukan saat ini? Tidak ada kerjaan dan tidak ada satupun yang bisa ia lakukan untuk membunuh waktu. Shakira ingin membaca, ingin menghabiskan waktunya untuk berpikir naskah-naskah yang ia baca dan untuk memperbaiki typo. Dia merindukan pekerjaannya.

Shakira memilih bangkit dari posisi tidurnya dan berjalan menuju balkon. Saat pintu balkom di buka angin lembut langsung menamparnya, terasa menyenangkan walau matahari sedang terik-teriknya.

Shakira menoleh ke kiri dan ke kanan, sedetik kemudian ia menyesali perbuatannya karena di sebelah kanannya terdapat Feligan yang sedang bersender di pembatas balkon. Shakira juga bingung, mengapa pria itu bisa berada di kamar sampingnya karena saat pagi tadi, kamar pria itu terlihat di sisi lain rumah ini.

"Menemukan sesuatu?" tanya Feligan yang telah menatap Shakira semenjak ia keluar dari kamarnya.

Shakira menoleh ke segala arah sebelum menatap Feligan dan berkata, "Kau bertanya padaku?"

Feligan terkekeh. "Kau tahu aku bertanya dengan siapa," balas Feligan.

Shakira dengan ringannya mengedikkan bahunya sembari menjawab, "Maaf aku tidak tahu."

Rahang Feligan tampak menguat, jelas sekali ia tidak suka sikap yang ditunjukkan Shakira.

"Kau ingin bermain seperti itu?"

"Apa aku sedang bermain?" balas Shakira yang semakin menyulut amarah Feligan.

Feligan berjalan mendekat ke arah samping balkonnya yang mana bisa melihat Shakira lebih dekat. Lalu, ia menatap Shakira tajam.

"Aku tidak suka seseorang membalas perkataanku," desis Feligan dengan tatapan tajam yang belum hilang.

Shakira tersenyum. "Kalau kau tidak suka maka aku suka."

Feligan berdecih sembari menatap hal laim agar emosinya tidak naik dan membuat ia gila. Sesudah ia agak tenang, ia kembali menatap Shakira.

"Mengapa?" tanya Feligan.

Shakira tampak berpikir. "Hmm, kurasa aku akan suka apapun yang tidak kau suka," ujar Shakira dan memberikan senyuman di akhir kalimatnya.

Feligan memiringkan kepalanya sembari menimbukan seringaian di ujung bibirnya yang mana membuat Shakira sedikit takut.

"Kalau begitu aku tidak mencintaimu."

Shakira terdiam atas perkataan Feligan. Pria ini berusaha menjebaknya dan membuatnya kalah atas apa yang ia mulai tapi Shakira pantang kalah, ia akan menang kali ini.

"Aku mencintaimu kalau begitu," balas Shakira.

Hening menyita suasana mereka. Ketegangan yang tadi menyelimuti berganti dengan keterdiaman.

"Kau bercanda," balas Feligan. "Kau hanya tidak ingin kalah."

"Aku?" tanya Shakira sembari menunjuk dirinya sendiri.

Feligan mengangguk kecil.

"Bagaimana jika aku benar-benar mencintaimu?" tanya Shakira.

"Itu berarti tidak mungkin."

"Mengapa kau begitu percaya diri?"

"Mengapa tidak?" balas Feligan.

Shakira merasa inilah satu-satunya jalan untuk membuat Feligan kalah, maka dari itu, ia tidak akan menyerah.

"Kalau begitu aku benar-benar mencintaimu," ujar Shakira yang membuat Feligan terdiam.

"Kau tidak bisa dilarang, bukan?"

"Kau melarangku, Tuan Mafia?"

"Menurutmu?"

Shakira tersenyum menyeringai. "Semakin kau larang maka semakin aku akan melakukannya."

"Kau benar-benar gila!" seru Feligan dan berbalik untuk masuk ke dalam kamar, meninggalkan Shakira yang sedang tersenyum senang saat ini.

"Aku mencintaimu, Tuan Mafia!" teriak Shakira yang mendapatkan debuman pintu.

Setelah Feligan tidak terlihat Shakira menirukan ekspresi mual. Mengatakan hal seperti itu bukan seperti dirinya sama sekali. Bahkan Shakira menyesal telah menerikkan kata-kata tidak masuk akal tersebut.

Berbeda dengan Feligan, pria itu terus kepikiran atas apa yang Shakira katakan tadi. Feligan merasa Shakira telah di luar batas, ia tidak suka jika wanita itu bersikap seperti itu dan membuatnya kesal hingga kepikiran seperti ini.

Feligan berjalan menuju luar kamar santainya yang mana hanya dipenuhi oleh sebuah sofa, meja dan, televisi. Feligan menutup pintu kamarnya dan sedikit menatap pintu kamar Shakira. Feliga berpikir, apa yang sedang wanita bodoh itu lakukan?

Feligan memilih untuk mengabaikan pikirannya akan Shakira dan berjalan ke lantai bawah untuk mengambil minuman. Tenggorokannya terasa kering saat Shakira meneriakkan hal-hal bodoh tadi.

Getaran yang berasal dari kantong celananya membuat Feligan berhenti melanjutkan jalannya dan mengambil ponsel dari kantomg celananya. Nama Andrea Matthew terlihat menghiasi tampilan layar ponselnya, tanpa pikir panjang Feligan langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo."

"Feligan! Ada berita buruk!"

"Apa itu? Jangan membuatku cemas dengan nada suaramu," balas Feligan.

"Xander membeli beberapa perusahaan!"

Feligan mengernyit. "Lalu apa masalahnya? Kalau dia membeli perusahan itu ya itu bagus bagiku."

"Tidak! Dia lebih seperti mencuri dari membeli dan salah satu perusahan itu ialah milik teman Ayah!"

Rahang Feligan mengetat, ia melanjutkan jalannya ke lantai bawah dan menuju ruang kerjanya.

"Jelaskan lebih detail, apa maksudmu?"

"Xander memaksa mereka untuk menjual perusahaan mereka bahkan beberapa dari pemilik perusahaan yang dibeli itu mendapat luka serius dan lebih parahnya lagi, teman Ayah kehilangan nyawanya!"

Tangan Feligan mengepal erat, tangannya yang menggenggam ponsel hampir membuat benda itu rusak jika ia tidak bisa menahan amarahnya.

"Jemput aku sekarang juga, aku akan buat pria tua itu tahu akibatnya!" desis Feligan.

"Baiklah, aku akan berada di sana dalam lima belas menit."

"Oke!"

Panggilan itu terputus tapi tidak dengan amarah Feligan karena kini ia terlihat mengerikan dengan urat-urat yang menonjol di lehernya. Xander, pria tua itu membuatnya marah besar.

Feligan mengambil jaket hitamnya dan memakainya segera, lalu ia keluar dari ruang kerjanya tersebut. Feligan menaiki lantai atas yang mana menuju kamar Shakira.

Saat telah sampai di depan pintu kamar Shakira, Feligan mengetuk pintu kamar wanita itu.

"Shakira!" panggil Feligan.

Pintu terbuka dan menunjukkan wajah Shakira yang terlihat merah seperti baru tertidur.

"Aku akan pergi sebentar dan jangan berpikir untuk kabur sekalipun. Tidak akan ada jalan bagimu untuk kabur," peringat Feligan yang membuat Shakira mengangguk kecil.

"Aku akan pulang dengan cepat, pastikan kau sudah makan saat aku pulang, ingat itu."

Shakira mendecih saat Feligan telah menjauh darinya. "Dictactor!" seru Shakira lalu menutup pintu kamarnya.



Apa kabar? Im comback!

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 17.3K 37
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1.2M 61.8K 50
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
5M 37.1K 30
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...
682K 80.6K 45
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...