' I tried to fly away but honey , I'm stuck on you . '
______________________
• Dellia Jasmien Pov
Pen yang dipegang diketuk di bawah dagu sambil merenung jauh ke luar . Apa yang cikgunya menerangkan di hadapan , langsung tidak ambil peduli . Dia tengah angau dengan seniornya.
Senior Cal .
Teringat kejadian yang berlaku kelmarin . Disebabkan dare rakannya, dia perlu memikat Senior Cal selama sebulan . Mula-mula memang dia tidak mahu . Namun , setelah melihat di hadapan mata , tiba-tiba dia berubah fikiran .
Sehubungan itu , coklat yang dibuat sendiri diberi kepada lelaki itu . Sangkaannya Senior Cal akan menerima , tetapi ditolak dengan suara dingin . Kemudian , ditinggalkan seorang diri .
Malu .
Ya . Malu akibat ditolak mentah-mentah . Tapi dia tidak akan berputus asa . Dia akan cuba memikat Senior Cal dalam tempoh dare tersebut .
" Siapa yang rapat dengan senior Cal ya ? " Bibir dikemam . Beberapa minit kemudian , automatik bibir mengukir senyum lebar .
" Senior Aisha mesti rapat dengan Senior Cal . " Dia akan korek rahsia tentang Senior Cal daripada Senior Aisha . Lagipun kelas mereka bersebelahan sahaja . Mesti kenal antara satu sama lain .
Agak-agak Senior Aisha akan bantu dia ke ?
•♕•♕•
Rayqal Shen memandang tajam ke arah Kizz Calvien yang bersenang -lenang bersantai di atas kerusi . Menunggu keputusan Rill tentang permainan baru habis setelah empat puluh lima minit bermain .
Punggung dilabuhkan di atas kerusi . Di sebelah lelaki itu . Tatkala Rill berdiri di depan mereka , masing -masing menegak badan. Fokus tepat pada Rill .
" For this game , team blue win . So lepas ni , team biru boleh pergi cafe terus . "
Dalam banyak-banyak orang , hanya Rayqal Shen dan Ejaz sahaja yang semangat berdiri . Mata Kizz Calvien memanah kepada kelakuan Rayshen Darl yang pelik di matanya .
" Kau kenapa ? " Soalnya mendatar, mata melihat ke arah seluar Rayshen Darl yang pendek sebelah paras lutut .
" Abang aku . Dia tarik kuat seluar aku bahagian bawah sampai koyak . Macam mana aku nak balik nanti dengan seluar sebelah panjang , sebelah pendek ? Tak bisinglah papa aku tu . "
Kizz Calvien mengeluh bosan . Dia datang dekat, dan mencangkung . Bahagian kaki seluar Rayshen Darl sebelah lagi direntap kasar .
Kemudian , bangun menghadap lelaki itu yang kelihatan marah dengannya .
" Woi ! kau buat apa ni ? Aish ! Kau dengan abang aku sama saja perangai . Habis rosak seluar aku . "
" At least kau balik nanti , tak ada lah kau dicop orang gila . " Kizz Calvien menjeling tajam . Iris mata automatik menangkap pergerakan Aisha berlalu melintasinya .
Namun , tangan Kizz Calvien laju menggapai tangan Aisha membuatkan gadis itu kelam-kabut menghentikan langkah . Dan sekelip mata berdiri di hadapan lelaki itu .
Aisha berdehem .
Kaget melihat Kizz Calvien yang merenungnya redup . Darah hangat menyerbu ke wajah . Jantungnya makin berdegup laju .
" Kau nak pergi mana ? "
" Nak masuk kelas . "
Kizz Calvien mengjongket kening . Jarak antara mereka berdua hanya tinggal beberapa inchi sahaja . Tangan Aisha dilepaskan .
" Kau lupa permintaan aku tadi atau aku kena ingatkan kau semula ? "
' Kalau team aku menang , aku nak kau makan dengan aku sekali . No excuse . '
Automatik mulut Aisha terbuka sedikit . Dia baru teringat . Pelipis di tepi kening digaru . Saat mengangkat wajah , Kizz Calvien tengah senyum senget kepadanya .
" Ta-tapi saya -- "
" Bla Bla Bla ... "
Aisha berdecit .
Selamba Kizz Calvien memangkas ayatnya . Tiada perasaan betul . Selepas ini Aisha ada kelas Matematik dengan Sir. Harris , cikgu yang hampir sama dengan perangai Jongkook Running Man . Menakutkan .
Dia mula berjalan meninggalkan Kizz Calvien . Tetapi Kizz Calvien lebih cekap . Dia menarik tangan Aisha untuk dekat betul-betul di sisi .
Sekali lagi langkah terhenti . Kizz Calvien menundukkan kepala . Bibir menuju ke pendengaran telinga Aisha .
" Kenapa kau jalan jauh daripada aku? Ada aku suruh ke ? And - " Tangan Kizz Calvien menarik ikatan rambut Aisha hingga rambut Aisha terurai jatuh ke bawah .
" Hey ! "
Lalu getah rambut Aisha dicampak jauh masuk ke dalam kolam ikan dengan riak muka tidak bersalah .
" Apa tujuan kau ikat rambut ? Tayang leher ? Ingat cantik ? "
Iris mata datar menatap Aisha yang mengemam bibir , menahan geram . Langsing tidak menjawab. Kening menjongket naik .
" Marah ? "
" Mestilah . Awak buang getah rambut saya dalam kolam tahu tak ? Haish ! Saya tak selesalah . Awak tengok ni , dah serabai balik . "
Omelan Aisha Kizz Calvien tidak ambil peduli . Tanpa sebarang suara , dia menarik wajah Aisha supaya pandang ke arahnya . Aisha sedikit tersentak dengan tingkah jejaka itu yang selamba .
Bagi menghalang pandangan gadis itu tepat pada matanya , Kizz Calvien dengan sengaja menolak kepala Aisha ke bawah . Seraya mengelus lembut rambut Aisha dengan jari .
" To me , you still looks beautiful . Nothing changed . " Anak mata Kizz Calvien bergerak-gerak melihat anak mata Aisha yang turut memandang ke arahnya .
Dia menjatuhkan tangan lalu menarik tangan Aisha untuk berjalan bersama-sama dengannya . Dalam diam, hujung bibir ternaik sedikit membentuk senyum senget .
" Is your heart racing ? Cause I feel it too . "
Seseorang terlihat mereka berdua dari jauh ,menghentikan langkah. Tin yang dipegang yang dibeli di mesin gedegang menjadi kemik . Rahang diketap geram . Dengan perasaan bengang , kaki dia menendang kuat mesin tersebut .
" Tak guna ! "
• ♕ • ♕ •
Sedang enak mereka berempat makan, Rayqal Shen tiba-tiba melopong .
" Dellia Jasmien ! "
Melihat ke pintu . Kizz Calvien turut berpaling , sekali gus dia lekas menolak kerusi , mengatur masuk ke dalam bahagian dapur cafe .
Aisha blur sejenak . Makanan yang baru separuh dikunyah , dikunyah sampai habis . Air mineral diteguk menghilangkan rasa pedas yang menyengat di tekak .
Hingga Dellia Jasmien di hadapannya , mata Aisha terbuntang . Air yang diteguk ditelan. Mujur tak tersembur dekat muka gadis itu .
Dia meletakkan botol mineral di atas meja.
" Senior Aisha . Nampak tak Senior Cal dekat mana? Dellia cari tak jumpa-jumpa . "
Aisha menggeleng kepala .
" Tak nampak . Habis game tadi , terus dia menghilang . "
Dari riak gembira berubah mendung . Dalam hati Aisha , dah mengekek ketawakan gadis itu . Ejaz dan Rayqal Shen hanya melihat . Tidak mahu menyampuk .
Dellia paksakan diri untuk mengukir senyum .
" Ouh . Ingat Senior Cal ada dengan Senior Aisha tadi . Takpalah kalau macam tu . " Dellia Jasmien mahu bergerak , tidak jadi beredar saat mata terlirik satu pinggan yang masih tidak terusik , terbiar di atas meja . Dia mengerut kening .
" Eh . Pinggan siapa ni ? "
" Ni pinggan Senior Rayqal . Hari ni tiba-tiba makan dua nasi sebanyak pinggan . Itupun tak habis lagi . " Ujar Aisha sambil pura-pura ketawa .
Rayqal Shen yang duduk di depan membulatkan mata . Dan dia pun mengangguk kepala . Mengiakan kata Aisha setelah diberi amaran menerusi isyarat mata .
Kemudian , Dellia Jasmien berlalu pergi . Melihat Ejaz dan Rayqal Shen seperti tidak suka akan kehadirannya .
Kizz Calvien yang berada di dapur memjenguk ke luar , setelah hilang betul-betul , baru dia mendapatkan mereka berempat di meja yang sama .
Punggung dilabuhkan . Dan menyambung makan tanpa melihat sekeliling .
" Weh . Asal kau lari dari Dellia tadi ? " Soal Ejaz penuh tanda tanya . Rayqal Shen dan Aisha menunggu jawapan daripada Kizz Calvien.
Pergerakan jejaka itu terhenti sekerat jalan . Dia mengangkat wajah . Dan berdecit halus .
" Dia penyibuk . Aku tak suka . "
" Tapi dia cantik . Dia suka awak . " Potong Aisha pula . Dan dia berjaya membuatkan Kizz Calvien berhenti makan .
Iris mata datar itu merenung Aisha tajam . " Kau lagi cantik . Okay , enough sembang pasal perempuan tu sebelum aku hilang selera makan . "
Kizz Calvien dan Aisha menyambung makan semula . Tetapi tidak bagi Ejaz dan Rayqal Shen . Kusyuk menatap mereka berdua . Ejaz mendekatkan kepala dengan Rayqal Shen .
" Sweet betul dia orang berdua ni . "
Rayqal Shen mengangguk .
" I think they look good together . "
" Agree ! "
• ♕ •♕ •
Qaz masuk ke dapur . Hana yang sedang membasuh gelas di sinki tidak diendahkan . Dia membuka pintu peti ais luas-luas .
" Abang cari air ke ? "
Qaz mengangguk, tidak menoleh kepala ke arah Hana langsung . Botol air susu kurma dicapai lalu dituang separuh ke dalam gelas .
" Nak makan ? "
" Kenyang . "
" Abang makan dekat office tadi ? "
Untuk kesekian kalinya , Qaz mengangguk seraya menghirup air susu kurma hingga licin . Dia masukkan semula botol susu kurma ke dalam peti ais .
Balasan Qaz acuh tidak acuh menyakitkan hati Hana . Dia mendengus kecil lalu menghampiri Qaz .
Saat Qaz memusing badan , Hana mengambil langkah drastik . Badan Qaz ditolak pada peti ais . Sebelah tangan diletakkan di sisi kepala Qaz . Hana terpaksa menjengketkan kaki .
Terkelu Qaz sejenak .
" Tolong jangan buat Hana macam tunggul . Kalau Hana ada silap dengan abang , abang bagitahu Hana . Hana pun ada perasaan , abang . " Tanpa menunggu balasan daripada Qaz , Hana menjauh .
Mendung sahaja wajahnya . Dia menyibukkan diri dengan mengelap pinggan mangkuk yang sudah dibasuh .
Qaz menggeleng kepala . Dia bukan sengaja nak sakitkan hati isterinya . Tiba-tiba sebelum turun ke dapur , niat mengusik isterinya datang mengundang . Tidak sangka , Hana terasa .
Qaz datang mendekat .
Tepat pada masanya, waktu itu Hana berpusing ke depan . Tidak menunggu lama, Qaz mengunci pergerakan Hana membuatkan wanita itu tidak dapat bergerak .
Senyum lebar hingga menampakkan barisan gigi tersusun cantik . Hana tidak beriak . Makin kepala Qaz ke depan, kepala dia pula ke belakang . Sampai dia rasa sempit .
" Abang nak apa ? "
" Nak sayang . "
Hana mengguling bebola mata . Tadi bukan main dingin dengan dia . Ini berubah macam kucing pula. Ingat comel ?
" Abang nak letak senyum abang ni dekat sayang . Biar hari-hari sedap mata abang memandang . "
" Tak cair . "
Qaz menjongket kening sebelah. Hujung bibir ternaik .
" Abang tak tanya pun sayang cair dengan abang atau tidak . Okay , sorry sayang . Tadi abang prank sayang saja . Abang dah lama tak usik sayang macam dulu-dulu . "
" Macam dulu - dulu ? Hana tengok sama saja sampai sekarang abang kaki mengusik . "
Qaz ketawa sendiri . Hana ada sahaja mahu membalas dalam geram . Hidung Hana dicuit sedikit .
" Sayang... "
" Ya abang. "
" Can I have next junior ? "
Pertanyaan Qaz yang agak nakal membuatkan Hana mengebil mata . Dia blur sekejap . Tanpa membuang masa , Qaz dengan selamba mendukung Hana dengan gaya bridal style keluar dari dapur naik ke atas .
" Lambatlah sayang ni . "
Jeritan kecil Hana tidak diendahkan. Itulah . Padan muka . Lambat betul Hana bagi jawapan . Ingat dia boleh bersabar ke ?
Tbc.
Votes and comments as always.
Next scene : confess ')
Btw, aku ada buat group whatsapp ') ada sesiapa nak join? Korang boleh comments, nanti aku bagi link terus okayy! ❤️❤️
- Mr. Bean or Wonderpets ?
- Captain Amerika or Prince ?
- Barbie or Cinderella ?
- Sweet Husband or Cold hearted Husband ?
Unlock new chapter ; 100 Stars & 150 Comments ❤️