After Life || JSHK

By Ostribae_

44.7K 4.8K 2.7K

"Umur Yashiro tersisa tinggal tahun depan" Setelah sekian kalinya mencoba menyelamatkan umur Nene yang tingga... More

Prolog
1:New Life
2:Yugi Twin
3:Baby Rat
4:Abuse
5:Past Curse
6:Nene wish
7:Nene wish pt 2
8:Girlfriend
9:He's mine!
10:Date
11.Friends
12.StarGazer
13:Photo
14:Nightmares
15:School Radio
16:Precious
17:Mylady
18:Aoi Aoi pt 1
19:Aoi Aoi pt 2
20:Summer festival
21:Tired
22:Futago complex
23:My Little (Twin) Brother
24:Sick
25:New Student
26:That girl
27:Sport Day
28:Twin Time!
29:Revenge?
30:Couple
31:Culture Festival
32:Girl Talk
33:Cooking
34:Spooky Night?
35:Costume Day!
36:Trick or Treat
37:Ghost
38:Confused
39:Summer Holiday!
Epilog
AfterWordsโค
Q & A (?)

40:Winter Gift

730 85 14
By Ostribae_

"Amane Amane lihat di luar salju sudah turun!!"

Amane yang sedang membuat coklat panas pun menghentikan kegiatannya dan mendekati Tsukasa yang menatap berbinar ke luar jendela, Amane tersenyum menepuk kepala Tsukasa.

"Mau main salju?"

"Tentu saja!"

Amane tertawa mengacak-acak rambut kembarannya gemas.

"Baiklah, tunggu saljunya menumpuk dulu ya? Sambil menunggu sini bantu aku memasak makan malam"

"Ha'i~!"

Dengan riang Tsukasa berlari mendekati Amane yang masih memotong sayuran, Amane lalu menyodorkan pisau dapurnya pada Tsukasa.

Setelah itu Amane berdiri di belakang Tsukasa sambil memegangi tangan Tsukasa agar memotong daging ayamnya dengan hati-hati, dengan serius Tsukasa mengikuti gerakan Amane dan Amane dengan sabar memberin instruksi pada Tsukasa mengikuti resep buku.

"Sudah bisa kan? Aku harus membuat adonan kue, jadi kau potong sayur dan dagingnya seperti yang kuajarkan tadi"Ucap Amane, Tsukasa mengangguk semangat lalu melanjutkan memotong sayuran serta dagingnya sedangkan Amane berfokus membuat kue coklatnya.

"Amane, nanti Amane pergi kencan dengan Yashiro-chan ya?"

Amane mengendikkan bahunya.

"Entahlah, mungkin Nene juga akan mengajakmu dengan Tanaka-san!"

"Waa itu ide bagus~!"

Amane tersenyum.

"Baiklah, aku akan bilang pada Nene nanti".

"Okie Dokie~!"

Tsukasa kembali berfokus memotong sayur sedangkan Amane masih berpikir cukup lama sambil mengaduk adonannya.

"Natal ya? Aku harus memberi Tsukasa apa ya~?"Gumam Amane bingung mengingat kembarannya ini nyaris tidak memiliki minat apapun selain pada dirinya, Amane lalu memandangi Tsukasa yang sedang bersenandung kecil menikmati kegiatan memasaknya.

"Kenapa memikirkan kado untuk Nene lebih mudah daripada Tsukasa?"Rutuk Amane dalam hati kesal sambil menuangkan adonannya ke cetakan satu per satu.

"Apa yang Tsukasa sukai selain aku?"Pikir Amane lagi berusaha mengingat kebiasaan Tsukasa setiap harinya dan hasilnya nihil karena kembarannya ini terlalu berfokus pada dirinya saja.

"Amane natal nanti kita jalan-jalan berdua saja yuk~!"Pinta Tsukasa manja sambil memeluk Amane dari belakang.

Sontak Amane menjentikkan tangannya akhirnya menyadari kado apa yang tepat untuk Tsukasa.

"ITU DIA!"Pekik Amane antusias.

"Huh? Apanya yang itu dia Amane?"Tanya Tsukasa polos sambil memiringkan kepalanya bingung dengan sikap Amane.

"Oke! Natal nanti aku akan menemanimu seharian penuh!"

Wajah Tsukasa berbinar sontak meloncat kegirangan.

"Yatta natal bersama Amane!"

-Nene's House-

Nene baru saja selesai memberi makan Black Canyon ketika ponselnya berdering, Nene lalu memasukkan hamster kesayangannya itu ke dalam kandang dan beralih mengangkat ponselnya sambil tiduran di ranjangnya.

"Moshi-moshi?"

"Konnbanwa Nene~❤"

Nene berguling sebentar di atas ranjangnya, senyumnya mengembang ternyata yang menelponnya adalah pacarnya.

"Konnbanwa Amane-kun, jadi ada apa menelponku?"

"Ah, aku hanya ingin bertanya apakah besok malam kau akan sibuk atau tidak"

Nene menghela nafas berat sambil memandangi  kalender kecil di atas meja nakasnya.

"Gomen Amane-kun, tapi natal tahun ini aku harus pulang ke Kyoto dan merayakan natal di sana dengan keluargaku jadi besok pagi aku harus berangkat ke stasiun"

Terdengar hembusan nafas kecewa Amane pada sambungan telpon mereka.

"Souka, yasudah kalau begitu"

"Gomen Amane-kun karena aku jarang sekali pulang jadi-"

"Tidak apa-apa kok, toh masih ada tahun depan"

Nene tersenyum sambil memilin rambutnya.

"Jadi, tahun ini Amane-kun akan merayakan natal bagaimana dengan Tsukasa-kun"

"Entahlah, aku masih bingung ingin memberi kado apa pada Tsukasa tapi aku jadi berpikir ingin menghabiskan waktu selama natal dengan Tsukasa mungkin nanti aku jadi tahu dia ingin apa"

"Souka, kurasa Tsukasa-kun tidak menginginkan apapun untuk natal selain menghabiskan waktu denganmu"

"Tapi tetap saja aku ingin memberi Tsukasa sesuatu, lagipula..."

Amane memberi jeda ucapannya lalu terkekeh pelan.

"Setahun belakangan ini Tsukasa sudah berjuang keras untuk kesembuhan mental serta merubah sifat buruknya, kurasa aku harus memberi hadiah atas kerja kerasnya"

Nene tersenyum menyetujui ucapan Amane barusan karena untuk sampai di titik ini Tsukasa sudah berjuang sangat keras, berusaha tidak menuruti egonya dan berusaha merelakan Amane untuk dekat dengan orang selain dirinya adalah pencapaian terbesar seorang Yugi Tsukasa.

Lihatlah, sekarang Yugi Tsukasa bukanlah anak pyscopath yang seakan akan gila jika kembarannya tidak ada di sampingnya sedetik saja.

Bukan lagi Yugi Tsukasa yang hobi menyiksa kakaknya ketika emosinya memuncak atau bersikap egois bahwa Amane hanya boleh berada di lingkupnya tanpa orang lain.

Satu hal yang paling penting, Tsukasa sudah berusaha membuka mata serta hatinya untuk orang lain dan membiarkan orang lain masuk ke dunianya tanpa melibatkan Amane lagi itu sudah cukup menjadi pencapaian yang menakjubkan bagi Amane.

Selama ini dunia Tsukasa hanya Amane dan tujuannya hanya Amane jadi untuk sekian lamanya  Tsukasa kini berani melangkahkan kakinya sendiri tanpa menunggu Amane.

Mungkin waktu itu Amane hanya kurang sabar saja menunggu langkah Tsukasa hingga membunuhnya tapi kini kesabaranya sudah membuahkan hasil.

Nene tertawa kecil, daripada memikirkan kado Tsukasa Nene berpikir jika keajaiban itu karena Amane juga yang sudah berusaha sabar menghadapi kembarannya.

Nene jadi berpikir ingin menghadiahkan sesuatu pada mereka atas kerja kerasnya.

"Kau benar Amane-kun, tapi kurasa kau melupakan sesuatu"

"Hm? Apa yang kulupakan?"

"Kau melupakan jika ini semua juga berkat kesabaranmu menghadapi Tsukasa-kun tahu, aku yakin Tsukasa-kun tidak akan pernah jadi seperti sekarang tanpamu"

Amane tertawa kecil.

"Tidak juga, kurasa itu hanya hal sepele daripada itu..."

Di seberang sana, Amane sedikit mengintip dari ambang pintu kamarnya untuk melihat kearah Tsukasa yang sedang menonton TV sambil memakan ramennya sambil sedikit tersenyum.

"Kurasa karena dia Tsukasa, makanya dia berhasil seperti ini"

"Are? Memangnya kenapa kalau dia Tsukasa-kun?"

"Karena sejak aku terlahir bersamanya dan tumbuh dengannya, apapun yang Tsukasa katakan itu selalu jadi kenyataan"

"Contohnya?"

Amane terkekeh.

"Seperti perkataannya yang mengatakan dia akan tetap bersamaku sekalipun kita beringkarnasi?"

-X'mas Day-

Malam itu Tsukasa sudah sangat bersemangat segera mengganti bajunya dengan baju tebal karena malam ini dia akan menghabiskan natal dengan Amane seharian, sebenarnya sejak pagi tadi Amane sudah menemaninya seharian seperti menemani bermain salju dan memasak makanan bersama.

Tapi, tetap saja Tsukasa selalu antusias setiap kali akan menghabiskan waktu dengan kembarannya.

"Tsukasa kau sudah siap?"Teriak Amane di ambang pintu keluar rumah sambil membenarkan sepatu kets nya di pakainya.

"Sudah~!"

Tsukasa segera memakai sepatunya dan berlari mendekati Amane sedangkan Amane mengunci pintu rumahnya sesaat setelah Tsukasa keluar.

"Ya ampun, kau ini! Pakai syalmu dengan benar nanti kau kedinginan dan sakit"Tegur Amane membenarkan syal yang di kenakan Tsukasa, Tsukasa hanya nyengir.

Mereka pun segera menuju halte terdekat untuk menaiki bus kota dan menuju pusat kota untuk berjalan-jalan, mereka memutuskan menghabiskan malam natal mereka dengan bermain game di game center dan mencoba semua permainan disana.

Hal yang terakhir mereka coba adalah Claw Machine dimana kita bisa mendapatkan hadiah gratis jika berhasil mencapit salah satu barangnya.

Readers by lyke:Apasi author belibet amat penjelasannya, sok-sok an ngasih penjelasan
Author:Ya maap:( //mojok

"Amane aku mau bonekah ini!!Aku mau yang putih dan hitam!!"Pekik Tsukasa dengan mata berkilat-kilat ke arah Claw Machine itu, matanya mengincar bonekah mokke berwarna hitam dengan mata satu bersebelahan dengan Mokke berwarna putih dan keduanya terdapat segel di bawah mata mereka.

"Hm? Bonekah Mokke? Kau sungguhan mau barang seperti itu? Kita sudah hampir 18 tahun Tsukasa"Tegur Amane heran, Tsukasa mendengus.

"Tapi mereka lucu Amane!! Lihat deh! Apakah Amane tidak ingin"

"Tidak, mereka menyeramkan"

"Ehhh tapi tapi bonekahnya lucu Amane!"

"Aku tidak peduli, lagipula kau sudah punya 2 bonekah Mokke di rumah"

Tsukasa mengerucutkan bibirnya sebal berbalik sebentar memandangi bonekah mokke itu seakan bonekah itu sedang melambai-lambai kearahnya agar segera di adopsi oleh Tsukasa.

"Tsukasa?"

Tsukasa kembali memandangi kearah Amane sambil memegangi tangan Amane dan menatap dengan wajah memelasnya.

"Tidak boleh ya Amane~?"

Amane menghela nafas berat, bisa-bisanya dia memakai cara itu dan akhirnya Amane menjadi luluh menuruti keinginan Tsukasa.

"Baiklah, tapi kau harus membawanya sendiri dan kau berhutang memasak sarapan besok"

"Yatta~! Arigatou Amane~!"Pekik Tsukasa riang memeluk Amane seperti biasa, Amane tersenyum mengelus rambut kembarannya.

"Ha'i Ha'i, sudah jangan peluk aku! Kita ini di tempat umum Tsukasa!"

"Hehe~"

Amane pun mencoba memainkan mesin itu beberapa kali dan baru mendapatkan kedua bonekah yang di inginkan Tsukasa setelah percobaan yang ke-7 dan ke-11, setelah mendapatkan bonekah tersebut mereka pun duduk di salah satu taman kota sambil memakan Yakiimo yang baru saja mereka beli di pinggir jalan.

Yakiimo adalah makanan khas jepang saat musim dingin berupa Ubi Bakar yang di jual di pinggir jalan selama musim dingin.

"Gomen Tsukasa"

"Hm? Kenapa Amane meminta maaf? Kan Amane tidak berbuat salah?"

"Sebenarnya aku berniat membelikanmu kado Natal malam ini tapi aku masih saja tidak tahu apa yang kau sukai, rasanya aku sudah menjadi Kakak yang payah buatmu"

"Oh itu..."

Tsukasa tertawa.

"Ya ampun Amane memikirkan itu? Kukira hari ini adalah kado natalnya~"

"Apa?"

Tsukasa terkekeh lalu tersenyum lebar.

"Amane lupa apa yang selalu ku minta setiap natal? Bukankah aku selalu meminta Amane sebagai kado natalku? Jadi, menurutku bisa jalan-jalan seharian dengan Amane itu sudah seperti kado natal terbaik bagiku~!"

Dar

Suara letusan kembang api di langit mendadak membuat mereka terkejut, Tsukasa melompat kegirangan melihat kembang api malam itu sangatlah indah hingga tak sengaja melempar Yakiimo nya ke tanah, Amane terdiam beberapa saat setelah mendengar ucapan Tsukasa barusan.

Seketika semua kenangan natalnya bersama Tsukasa terputar di kepalanya, Amane seakan melihat kenangannya seperti film yang di putar ulang.

"Natal tahun ini Kaa-chan dan Tou-chan sibuk, tapi tak apa! Tsu punya Amane!"

"Tahun ini kita merayakan natal bersama lagi ya Amane~!"

"Kalau Santa Claus datang hari ini maka Tsu akan minta agar Tsu selalu bersama Amane~!"

"Amane Amane tahun ini Kaa-san dan Tou-san ada bisnis di luar kota, Tsu ingin merayakan natal dengan Amane lagi!"

"Amane!"

"Amane?!"

"Amane?"

Amane terkekeh mengusap wajahnya pelan, mendadak matanya terasa panas mengingat semua kenangannya dengan Tsukasa melihat bagaimana kembarannya itu sangatlah menyayanginya.

Amane lupa jika Tsukasa sebenarnya selalu kesepian walau dia mudah sekali mencari teman hanya Amane yang selalu tahan menghadapi sifat kekanakannya karena itu bagi Tsukasa hanya Amane yang dia percaya, orang tua mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka dan sejak kecil mereka terbiasa hidup berdua saja.

Mereka sudah terbiasa berdua sejak mereka di lahirkan ke dunia ini.

"Amane lihat! Kembang apinya bagus sekali!!"Pekik Tsukasa riang sambil menunjuk-nunjuk langit membuyarkan lamunan Amane seketika.

"Hm, indah sekali"

"Amane!"

"Hm?"

Tsukasa tersenyum lebar.

"Selamat Natal Amane~!"

Amane tersenyum.

"Hm, Selamat Natal Tsukasa".


































Bonus

Ciee dapet kado dari bang Amane~

Continue Reading

You'll Also Like

1.3K 75 13
Menjadi seorang kamen rider yang berkeliling dunia rider untuk mencari harta adalah hal yang biasa bagi Kamen rider Diend. Bak yin dan yang, ia bisa...
10.2K 996 21
[JeanxDiluc] (Season 2 on going) "Terima kasih Diluc, telah melindungi kota ini dengan segenap hati" kata-kata itu seperti cahaya di jalan kegelapann...
901K 43.2K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
1.7K 209 5
Lingkaran pertemanan tak senantiasa berada dalam situasi baik-baik saja. Kadang kala, kinerja kelompok akan berubah saat salah seorang menghilang. Pe...