Running From Romeo

By KueUltahDot

148K 18.7K 3.1K

Warning : (18+) Mature Content, Strong Language. Saya mohon kebijakannya dalam membaca. Summary : Perkara men... More

Intro
1. The Afflicted Nightmare
2. The Engagement Ring
3. The Invitation
4. The Deal
5. The Perfect Fake Fiancè
6. Double Trouble
7. The Devil's Whisper
8. Things Shouldn't Have Done
9. Say Goodbye
10. Nothing Can Be Trusted
12. Sealed With A Kiss
13. The Terrible Dinner
14. The Threat
15. His Fears
16. Burn
17. Nowhere To Find
18. The Frightful State
19. Perfectly Wrong
20. Coming Back Home
21. The Acceptance
22. A Perfect Day
23. Reliance
24. His New Romeo
Outro

11. Jung Jaehyun

4.8K 730 119
By KueUltahDot

Running From Romeo

.

.

A JaeDo Fanfiction

Disclaimer : They belong to themselves.

KueUltahDot (Dot).

.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment!

.

Dunia seakan berhenti dan Doyoung merasa napasnya dicekat saat itu juga. Ketika penuturan itu keluar dari sang bartender, Doyoung tak mampu merespon. Terlalu terkejut atas lelucon tersebut.

"Jangan bercanda. Jung Yoonoh… Si brengsek itu juga seorang bartender di sini. Tidak mungkin kau tidak mengenalinya."

Tanpa sadar Doyoung telah menanikkan nada bicaranya. Seakan-akan tak peduli jika dirinya kini telah menarik perhatian dari beberapa pengunjung bar. Emosi yang ada terlanjur berkecamuk dalam dadanya. Tidak habis pikir bagaimana si bartender satu ini begitu bodoh sampai tidak bisa mengenali rekan kerjanya sendiri. Apalagi, jika menilik tampang dan sifat Yoonoh. Mustahil sekali jika ada orang yang tak mengenali Yoonoh dalam sekejap saja.

"Maaf, tuan."

"Junh Yoonoh," ujar Doyoung, memotong cepat ucapan si bartender. Kedua mata bulatnya menyipit tajam dan penuh selidik hingga membuat bartender itu salah tingkah. "Dia pria tinggi. Rambutnya tebal berwarna brunet dan matanya cokelat. Ada lesung pipi di kedua pipinya. Yoonoh sangat tampan. Mustahil kalau kau tak mengenalinya," Doyoung mendeskripsikan ciri-ciri Yoonoh sedetail mungkin.

Lagi-lagi sang bartender menggeleng dan berkata, "Maaf, aku sungguh tidak mengenal bartender itu di sini."

BRAK!

Bunyi tepukan keras mengejutkan satu bar saat Doyoung tiba-tiba menghantam meja dengan kuat. Seluruh orang dalam bar tampak kaget. Tak terkecuali si bartender yang menjadi sasaran amarah Doyoung.

"Bisakah kau katakan hal lain selain maaf, huh?!" bentak keras Doyoung dan membuat sang bartender mundur perlahan-lahan.

Jungwoo yang melihat emosi sahabatnya mulai tak terkontrol lantas berusaha untuk menenangkan. Ditariknya tangan Doyoung hingga laki-laki itu menjauh dari meja bar. "Tenanglah, Doyoung. Mungkin saja dia pekerja baru," katanya mencoba membujuk.

"Tidak. Aku sudah bekerja di sini dari pertama kali cabang bar ini dibuka," sanggah bartender tersebut sembari kembali maju dan berdiri di tempat semula.

Mendengar itu, Jungwoo lantas panik. Diliriknya Doyoung yang sudah hampir menangis lalu menggigit bibirnya gugup. "Um, mungkin Yoonoh adalah pekerja paruh waktu?" terkanya sekali lagi.

"Maaf, tapi bar kami tidak mempekerjakan part timer."

Bersamaan dengan sahutan itu dan kesabarannya yang telah menipis, Jungwoo meraih kerah bartender tersebut dan mengguncang-guncang tubuhnya dengan kuat. Emosi yang meluap-luap lantas membuat Jungwoo yang berseru keras, "Bisakah kau katakan hal lain yang tidak membuat sahabatku semakin putus asa?"

"Tolong jangan membuat keributan atau aku harus memanggil keamanan," kata si bartender dengan lirih. Hendak mengancam tetapi dirinya justru terlanjur merasa terintimidasi oleh kedua pria manis di depannya. Sungguh, ia tak pernah mengira kalau harinya akan seburuk ini.

"Kaulah yang membuat keributan ini. Bagaimana bisa kau tidak mengenali rekanmu sendiri, huh?"

Di sana, Jungwoo masih membentaki si bartender malang tersebut, sementara Doyoung menatap kosong ke depan. Dalam kepalanya berkelebatan antara penyesalan dan makian kepada dirinya sendiri. Betapa bodohnya Kim Doyoung. Bisa-bisanya ia tertipu dua kali. Terlebih lagi, kali ini ia telah melakukan kesalahan terbesar dengan menyerahkan segalanya kepada pria brengsek dan misterius semacam Jung Yoonoh yang sekarang semakin tak jelas entah di mana keberadaan laki-laki itu.

"Aku sungguh tidak pernah tahu bartender bernama Jung Yoonoh di sini," kata sang bartender sembari berusaha mengelak dari jambakan Jungwoo. "Tapi, ciri-ciri yang tadi disebutkannya sangat mirip dengan tuan Jung Jaehyun," sambungnya susah payah.

Hal itu berhasil menghentikan serangan Jungwoo. Kini, keheningan merasuk di antara mereka bertiga. Doyoung yang semula tengah meratapi kebodohannya, lantas mengangkat wajah dan menatap si bartender yang sibuk mengelusi kepala.

"Siapa…?"

"Tuan Jung Jaehyun. Beliaulah pemilik dari bisnis bar dan restoran ini."

Doyoung terdiam. Perkataan sang bartender entah mengapa terdengar familiar baginya. Doyoung memutar kembali memorinya, kemudian sampai ketika dalam benaknya terngiang suara Yoonoh mengatakan hal yang sama saat mereka hendak menyusun kebohongan. Doyoung menggelengkan kepalanya lalu menutup mulutnya karena syok. Dalam hatinya Doyoung membatin tak percaya.

"Tidak mungkin," lirih Doyoung, menyuarakan isi pikirannya tanpa sengaja. Begitu tersadar dari rasa syoknya, Doyoung menatap kepada sang bartender dengan sengit. Dicengkeramnya kerah kemeja si bartender. Persis seperti apa yang tadi dilakukan Jungwoo. "Jangan mengada-ada, sialan. Namanya Jung Yoonoh dan dia seorang bartender di sini!" bentaknya.

"Maaf, tuan. Sungguh, tidak ada bartender bernama Jung Yoonoh di sini. Ku mohon keluarlah sebelum keamanan mengusir—" Sang bartender menjeda ucapannya ketika matanya menangkap siluet atasannya berdiri tak jauh dari tempatnya sekarang. "Tuan Jung," sapa si bartender dengan formal kemudian menunduk hormat.

Mendengar sapaan formal yang pastinya bukan untuknya, Doyoung segera melepaskan cengkeraman dari si bartender tak berguna itu dan berbalik. Ketika itu jugalah Doyoung mematung di tempat. Matanya kian membulat, menatap sosok Jung Yoonohlah yang ada di sana. Laki-laki itu berdiri tegap dalam balutan setelan mahal. Tampak seperti Yoonoh, tunangan palsu yang membawanya ke pernikahan terkutuk itu dan bukannya bartender biasa. Sungguh, berbeda sekali dari Yoonoh yang menggodanya dari balik meja bar. Dalam kepala, Doyoung mulai kebingungan. Tak bisa mempercayai satupun di hadapannya.

Mungkinkah ini benar Yoonoh? Ataukah laki-laki ini adalah sosok Jung Jaehyun?

"Lihatlah, siapa yang ku temui di sini."

Laki-laki itu bicara dalam suara yang Doyoung familiar betul dalam memorinya, lalu tersenyum hingga kedua lesung pipi itu nampak. Persis seperti Yoonoh nya.

"Kau merindukanku, sayang?"

Panggilan itu dan usapan lembut di sebelah pipinya segera menyadarkan Doyoung dari lamunannya. Napasnya tercekat begitu ia tersadar. "Yoonoh…?" Doyoung memanggil lirih. Ragu, tetapi ia tahu hanya Yoonoh lah satu-satunya bajingan yang masih bertahan memanggilnya dengan sebutan itu meski Doyoung telah menyumpahi namanya.

Laki-laki ini adalah Yoonoh nya, tunangan palsunya—yang ternyata adalah Jung Jaehyun. Sosok pria yang penuh kuasa.

Hal yang semakin membakar amarah Doyoung karena merasa telah dipermainkan. Air mata Doyoung turun begitu ia menyipitkan matanya tajam.

PLAK!

"Kau… Bajingan keparat! Selama ini ternyata kau menipuku, huh?!"

Doyoung menjerit setelah menampar pipi padat Jaehyun. Tangannya yang terkepal memukul kuat dada bidang laki-laki itu.

Sementara, Jaehyun justru tak melakukan perlawanan sedikitpun. Bahkan, dirinya sengaja memberi isyrat mundur kepada keamanan yang hendak menarik paksa tunangan palsunya agar menjauh. Lebih memilih untuk membiarkan Doyoung melampiaskan seluruh amarah kepadanya karena tahu bahwa semua ini memang salahnya dari awal. Sungguh, Jaehyun tak bermaksud untuk menipu, tetapi ia sengaja memperkenalkan diri sebagai orang lain untuk menjaga reputasinya sendiri.

Tak ingin mendengar Doyoung terus menerus menangis, Jaehyun berinisiatif untuk menarik dagu pria manis itu. Sejenak mereka bersitatap. Jemari Jaehyun bergerak hendak mengusap aluran air mata di kedua pipi Doyoung yang memerah karena emosi tetapi tunangannya itu lebih dulu menampiknya dan kembali meronta.

Tak kehabisan akal, Jaehyun menangkap kedua tangan Doyoung sebelum akhirnya menarik tengkuk tunagannya tersebut dan membubuhkan ciuman singkat di bibir.

Hanya kecupan sekilas, namun mampu membuat Doyoung terpaku di tempat.

Melihat adanya kesempatan, Jaehyun sontak merengkuh tubuh kurus Doyoung ke dalam pelukannya. "Maafkan aku," bisik Jaehyun lembut sembari mendekap Doyoung kian erat. Satu tangan merengkuh pinggang sementara yang lain mengelus lembut rambut hitam legam Doyoung.

Di sisi lain, Jungwoo hanya menatap diam. Kini, ia bisa mengenali sosok Yoonoh—atau Jaehyun, yang ternyata adalah pria yang sama yang membiarkan dirinya pergi tanpa membayar saat ia buru-buru hendak mengejar Doyoung yang tengah merajuk.

Ternyata, dunia bisa sesempit ini.

.

.

bgm : *alamat palsu :))

Continue Reading

You'll Also Like

263K 23K 49
"Kau tidak ingat padaku? Aku suamimu, sekaligus ayah dari anak kita." Dunia Nakamoto Renjun, yang awalnya sempurna tiba-tiba berubah 180 derajat keti...
34.9K 3.1K 18
Remake from Novel "Cinta Masa Lalu" by Nima Mumtaz Summary: Mimpi apa yang paling buruk bagi seorang Kim Doyoung? Diperkosa dan mengandung di umur 1...
51.1K 6K 10
「FINISH」 Apakah dengan semua kata rindu yang terucap, dia akan kembali padaku? Senyum indah itu... Apakah aku bisa melihatnya kembali? 🌸 JaeDo Area ...
785K 80.1K 55
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...