Gue Santri [END]

By Rian_Fi

1.5M 150K 6.3K

Namanya Alizza, cewek preman yang ketangkap mencuri di rumah Kyai. Bimbang masuk penjara atau pesantren. Dan... More

@01
@02
@03
@04
@05
@06
@07
Cast ✨
@08
@09
@10
@11
@12
@13
@15
@16
@17
@18
@19
@20
@21
@22
@23
@24
@25
@26
@27
@28
@29
@30
@31
@32
@33
@34
@35
@36
@37
@38
@39
@40
@41
@42
@43
@44
@45
@46
@47
@48
@49
@50
@51
@52
@53
@54
@55
@56
Info❗
@57
@58
@59
GC "GUE SANTRI"🧡
@60
@61 (End)
QnA✨
Extra Part ✨
Dari Fii✨
THANKS FOR 1 M READERS ✨
Cerita Baru

@14

20.1K 2.1K 22
By Rian_Fi

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum 🙃

Happy Reading 🍁

___________________________________

_____________________________

_________________

Hari ini kelas Izza free class. Ustadzah Putri ditugaskan untuk menghadiri rapat dipesantren Ar-Rasyid. Sebagai gantinya Ustadzah Putri memberikan beberapa tugas untuk dikerjakan.

Jangan tanyakan apa Izza mengerjakannya atau tidak tentu tidak murid seteladan Izza mana mungkin mengerjakan tugas. Ya kan?.

Berbeda dengan Elsa yang saat ini mati-matian mengoreksi data para santri yang mengikuti lomba pada hari santri nanti. Elsa teringat sesuatu lantas ia membangunkan Izza.

"Za!! Izza! Bangun!" teriak Elsa. Izza langsung bangun dan menguap lebar bagaikan Kuda nil lalu menatap malas Elsa.

"Apa?" tanyanya kemudian berusaha menahan kantuk.

"Hari ini kan ada rapat," kaget Elsa mengingatkan Izza yang sebenarnya sudah tau hal itu dari sari semalam.

"Iya nanti habis istirahat kan? Yaudah Gue tidur lagi," ucap Izza lalu mebelunhkuka kan wajahnya dilipatan tangannya kembali.

"Sertifikat nya udah ada?" tanya Elsa kemudian.

"Sertifikat apa lagi?"

"Sertifikat buat pemenang lomba Izza." jawab Elsa.

"Belumm," ucap Izza kemudian.

"Gimana sih Za hari ini semuanya udah harus siap biar bisa langsung ditanda tangani," ujar Izza menggebu-gebu.

"Iya-iya Gue buat sekarang, ikut nggak Lo?"

"Eh ikut aja deh asli disini ga fokus banget." Akhirnya mereka berdua pun menuju ruang OSIP untuk mencetak sertifikat.

Izza pun mulai mendesain sertifikat dengan kemampuannya. Izza pernah ikut ekskul desain waktu di SMP jadi dia tak perlu susah payah lagi.

Satu jam kemudian mereka telah selesai bersamaan dengan Bel istirahat.

"El!Elsaa!!" biasanya Elsa yang meneriaki Izza sekaran berganti Izza yang meneriaki Elsa yang sedang tertidur pulas.

"Udah ya?" tanya Elsa setengah sadar. Dan berusaha mengumpulkan semua raganya.

"Iya udah yuk kekelas dulu, abis itu kekantin, rapatnya masih setengah jam lagi,"

Izza dan Elsa pun kembali ke kelas, untuk menyimpan sertifikat dan data yang direkap Elsa.

🌟🌟🌟

Izza kembali meneliti kolong mejanya, namun nihil apa yang ia cari tidak ada. Izza mulai cemas, keringat dingin mengucur disekitar pelipisnya.

"ZAA!! Udah belum sih?!" Teriak Elsa dari ambang pintu.

Izza gelagapan sendiri, berusaha meneliti kolong mejanya setelitinya, lagi-lagi hasilnya nihil, ia menggerang frustasi lalu setengah berlari menghampiri Elsa.

"El!" Elsa menoleh, sedikit tersentak melihat Izza yang gelisah sendiri.

"Sertifikatnya hilang." Elsa membelalakan matanya terkejut. "Kok bisa? Kamu tadi taruh di kolong meja kan?" Belum sempat Izza menjawab, terdengar pengumuman

"Untuk semua pengurus OSIP santri putri, diharap segera berkumpul di Masjid Al-Hasan!"

"El ini gimana?" Izza mulai panik sendiri. "Coba cek semua kolong meja, kamu yang disana!" Izza dan Elsa mulai mengecek seluruh kolong meja di kelas sebelas C.

Lima menit kemudian hasilnya masih sama, sertifikatnya masih tidak ditemukan.

"Kok nggak ada sih!" Elsa juga mulai panik. "Lo tadi liat kan, Gue naruhnya dikolong meja." Elsa mengangguk mengiyakan. Izza berpikir, mencari cara lain. Sebuah ide melintas dipikirannya.

"El! Kita ke ruang OSIP lagi, File nya masih ada kita cetak lagi." Mereka berduapun bergegas menuju ruang OSIP. Setelah sampai kesialan masih menghinggapi Izza. MATI LISTRIK!

"Bangsat!! Kenapa mati segala sih!" Frustasi Izza.

"Untuk saudari Elsa dan Izza di harapkan segera menuju Masjid Al-Hasan! Sekarang!"

"Mampuss" Batin Izza.

"Kita kesana aja, jelasin apa adanya." Kini Izza mulai bisa mengontrol dirinya.

"Kamu kayak nggak tahu Kak Ilham aja, dia terlalu disiplin. Bulan lalu aja ada yang kena semprot!" Izza tetap Izza yang tidak takut dengan apapun, ia hanya sempat panik tadi.

"Udahlah nggak papa." Izza mengangguk yakin, lantas berderap bersama Elsa menuju Masjid Al-Hasan.

"Assalamu'alaikum," ujar keduanya ketika sampai di pintu masuk masjid Al-Hasan. Hawa mencekam mulai terasa saat Ilham hanya menatap datar mereka berdua.

Elsa segera duduk di bangku sebelah Dila, diikuti Izza disampingnya.

"Assalamu'alaikum," kini semua perhatian teralihkan kepada seseorang yang baru datang. Gus Faqih juga Gus Adnan.

"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh," jawab semuanya. Kecuali satu orang, kalian pasti tahu siapa itu.

Gus Faqih mengambil duduk di samping Ilham.

"Bisa kita mulai sekarang?" Tanya Ilham menatap semua orang yang ada didalam masjid Al-Hasan. Yang dibalas anggukan semua orang.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh," salam Ilham kepada semua anggota rapat.

"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh."

"Perlu saya beritahukan sebelumnya bahwasanya Kyai Rahman sedang tidak ada di pesantren, untuk itu semua Kegiatan hari Santri akan dipegang Gus Faqih yang sekarang juga menjadi Pembina OSIP Santri putra," ujar Ilham.

"Jadi, saya harap kalian semua bisa melaksanakan tugas kalian dengan sebaik mungkin," sambung Gus Faqih.

Semua anggota mengangguk patuh kecuali Izza yang berusaha memutar otak untuk menyelesaikan masalahnya. Bola matanya tak sengaja bertemu tatap dengan seseorang yang tepat duduk diseberangnya. Gus Adnan.

Beberapa detik berikutnya keduanya masih saling mengunci tatapan. Baru setelah suara bariton Ilham terdengar. Izza dan Gus Adnan memutus kontak mata itu. Izza berusaha acuh, namun ada yang aneh.

"Peringatan hari Santri kali ini, semua kegiatannya akan dijadikan satu antara santri putra juga putri di masjid Al-Hasan." Semua nampak sedikit terkejut, namun tersenyum dalam hati. Bagi santri putra inilah kesempatan emas melihat mbak-mbak santri yang uwaww Sebaliknya juga santri putri.

Ilham menatap salah satu santri putra yang berada didekatnya lantas bertanya. "Fariz, datanya sudah selesai kan?"

Fariz Santri putra yang menjabat sebagai ketua panitia mengangguk mantap. "Sudah Kak, semuanya lengkap." Data yang dimaksud adalah data semua santri yang akan berpartisipasi dalam kegiatan peringatan hari santri.

"Tapi masih ada beberapa yang belum mengumpulkan persyaratan," sahut Santri putra bernama Adib, wakil Fariz.

Ilham mengangguk, berganti menatap santri putri. "Siapa ketuanya?" Elsa mendongak lalu menjawab.

"Saya Kak." Ilham mengangguk.

"Bagaimana sudah selesai datanya?" Elsa mengangguk, "sudah Kak."

"Sama seperti Santri putra, masih ada beberapa santri putri yang belum mengumpulkan persyaratan juga Kak," sambung Vina.

Kembali lagi ke santri putra. "Bendahara, Fahmi. Dananya sudah clear?" Fahmi mengangguk. "Alhamdulillah sudah."

"Santri putri?" Tanya Ilham.

"Sama, Santri putri juga sudah Kak," jawab Lutfi.

"Sekarang sertifikatnya, Said?" Santri yang dipanggil Said itu mengangguk lantas berdiri menyerahkan beberapa lembar sertifikat kepada Ilham.

Ilham menelitinya sebentar lalu diberikan kepada Gus Faqih untuk ditandatangani. Gus Faqih menerimanya dan segera menandatangani.

Selesai.

"Santri putri? Bagaimana sertifikatnya?" Suasana mendadak hening tidak ada yang menjawab.

"Sertifikatnya hilang!"


Itu buat yang bingung posisi rapatnya 😂

Gabut sii aku😂
Tau lah


___________________________

Udah lebih sebulan ya nggak update. Susah banget buat konsisten. Tau lah😂

Fii ingetin jangan lupa tinggalkan jejak. Yang Ikhlas tapi 😂

See you next part
Entah kapan itu😂

Rian_Fi
Kediri, 1 September 2020

Continue Reading

You'll Also Like

22.3K 2K 49
[Spin Off Hello Dokter] Patah hati semenjak tahu bahwa orang yang dicintai Alif menikah dengan pria lain membuat Alif menyetujui keinginan mamanya un...
367K 16.2K 70
Azizan dingin dan Alzena cuek. Azizan pintar dan Alzena lemot. Azizan ganteng dan Alzena cantik. Azizan lahir dari keluarga berada dan Alzena dari ke...
21.2K 1.5K 54
Afra Naila Azam adalah seorang mahasiswi Indonesia yang meneruskan kuliahnya di Korea Selatan. Namun Afra tak sendiri ia bersama Zoya Nazra Aghnia ya...
4.3M 174K 26
Bagaimana rasanya jika bos mu adalah mantan pacarmu? Pacar yang sangat dingin kepadamu? Bahkan dia tidak pernah bersikap manis kepadamu? Um.. sebenar...