Pregnant Birth Story

By putrikeycan___

885K 5.3K 209

21+ cerita dewasa! Menceritakan seseorang yang hamil hingga melahirkan. Cerita fiksi, hanya khayalan penulis... More

(a) Birth Mommy
(b) Rania
(c) Rose
(d) Stella
(e) Freyya
(f) Elena
(g) Irish
(h) Rain
(i) Sahabat
(j) Kaylee
(l) Lili
(m) Bella
(N) Luna
(O) Nadine
(P) Lilis
(Q) Livia
(R) Nay
(S) Rosi
(T) Rachel
(U) Lilis Part 2
(V) Olive
(W) Raline

(k) Nayra

37.6K 344 21
By putrikeycan___

Happy Reading

Pagi ini seperti biasa Nayra menyiapkan sarapan untuk suami dan anak laki-laki nya yang masih berusia 1 tahun lebih 5 bulan. Nayra menyiapkan sarapan pagi ini dengan susah payah membawa perutnya yang sangat besar dan berat ditambah semalam ia digempur habis-habisan oleh suaminya.

Sekarang Nayra tengah mengandung anaknya. Dalam perut Nayra terdapat 3 bayi dan usia kandungan Nayra sudah memasuki 43 weeks. Entah apa yang Daffa berikan padanya, hingga membuat dirinya tidak kunjung melahirkan padahal perutnya sudah sangat turun dan berat.

Setiap hari bayi dalam kandungannya bergerak sangat aktif. Mungkin karena didalam sudah sangat sempit. Membuat Nayra sering buang air kecil.

Setelah makanan sudah siap, Nayra beranjak ke kamarnya dan Daffa yang terletak di lantai 2. Bukannya bangun, Daffa malah menarik Nayra ke atas ranjang mereka. Tanpa pemanasan Daffa langsung memasukkan penisnya kedalam vagina Nayra.

"Aaakkkhhh... Daffa.. sakitttt....."

"Eeennnnnggghhh...."

"Hhiiikkksss... Hiiikkss... Stop Daffa... Ooouuuhhh...."

Plakkk...

"Berani kamu ngelawan aku ha?" Seru Daffa yang saat ini mencengkeram muka Nayra.

Nayra hanya bisa menangis dan menggelengkan kepala nya. Perutnya terasa sangat sakit dan vaginanya yang masih sakit sejak semalam digempur oleh penis Daffa.

Sebenarnya Daffa tidak sungguh-sungguh menikahi Nayra, ia hanya ingin melampiaskan nafsunya ke Nayra yang badannya sangat menggoda. Apalagi sejak hamil ini, badan Nayra jadi tambah berisi. Dan itu membuat Daffa ingin setiap saat bercinta dengan Nayra.

Tiba-tiba Adelio anak mereka yang pertama masuk ke dalam kamar mereka. Melihat kedua orangtuanya yang sedang bercinta diatas ranjang. Io sapaan untuk anak Daffa dan Nayra. Io mendekat ke arah Nayra, lalu mengarahkan bibir mungilnya ke puting Nayra.

"Aaaakkkkhhhh.... Sa kitthhh..."

"Eeennnggghhhh.... Ooouuhhh nikmattt Nay..."

"Aaakkkkhhh... Aaakkkkhhhh...."

"Aaaaaaaaaaaa..... Io jangan gigit puting Mamah... Ssshhhh...."

"HAHAHA... good boy.." puji Daffa.

Io tidak suka apabila mendengar suara desahan dari bibir Mamahnya, jadi dirinya sering menggigit puting Nayra.

Mereka masih saja bercinta dihadapan anaknya yang tengah meminum susu.

Setelah Daffa sudah puas dengan apa yang ia lakukan, sekarang Daffa meninggalkan Nayra yang masih tidak berdaya di atas ranjangnya. Daffa sedang membersikan dirinya. Sedangkan Io masih setia meminum susu dari puting Nayra.

"Eennggghh.. hahh.. hahh... Hahh..."

Dengan langkah gontai, Nayra turun ke meja makan dengan Io yang berada di gendongannya karena Io yang tidak mau melepas puting Nayra. Selama kandungannya bertambah besar, Daffa menyuruh Nayra untuk sama sekali tidak menggunakan pakaian atau ia akan menggunakan pakaian sesuai keinginan Daffa.

Nayra menemani Daffa yang tengah sarapan dengan Io yang ada dipangkuannya. Bahkan Nayra sudah tidak bisa duduk dengan benar karena terhalang perutnya. Bahkan sekarang tangan Daffa sudah berada di dalam vaginanya. Daffa terus mengocok lubang Nayra. Dengan susah payah Nayra menahan desahannya.

"Eeeennnggghhhh..."

"Mmmmhhh..."

Hingga akhirnya Nayra orgasme dan tidak bisa menahan erangannya.

"Aaaakkkkhhhh...."

Plakkk

Daffa menampar perut Nayra, karena ia yang mendesah di depan makanan.

"Kan sudah aku bilang jangan mendesah di depan makanan!" Seru Daffa.

"Maa.. mmaaff Daffa.. aku hikss.. enggak sengaja.. hikkss.. sakit Daffa.. hiks.. hikss..."

Nayra dan Daffa akhirnya meneruskan sarapan mereka.
.
.
Saat ini Nayra sedang bersiap akan ke pasar yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Karena Daffa tidak mau mengantar maka akhirnya ia menggunakan sepedanya untuk pergi ke pasar. Io ikut dengan Nayra karena Daffa yang tidak mau dititipi Io.

Baju Nayra sudah tidak ada yang muat dibadannya. Sehingga Nayra meminjam kaos Daffa yang lumayan besar. Nayra memadukannya dengan menggunakan celana legging. Nayra tidak menggunakan bra karena tidak ada yang pas dipayudaranya.

Dengan menggunakan baby carier, Nayra menggendong Io dipunggungnya. Io sangat senang ikut Nayra. Berbeda dengan Nayra, ia was-was membawa Io dalam keadaan hamil tua kayak gini ke pasar.

Nayra harus berjalan mengelilingi pasar, karena barang yang dipesan Daffa belum ketemu. Ia harus bisa mendapatkan barang itu sebelum pulang, karena Nayra takut Daffa akan marah padanya.

Io dalam gendongannya tidak mau diam. Io terus bergerak tidak karuan, dan itu membuat perut Nayla terguncang.

"Ssshhhh... Sayang diamlah.. perut mamah sakit..."

"Mahh... Naa.. maahhh naaa..." Ucap Io menunjuk pedagang mainan.

"Iya sayang kita kesana, tapi anteng dulu ya. Perut Mamah sakit.. ssshhhhh...."

Setelah mendapatkan yang dipesan oleh Daffa, Nayra bergegas pulang. Karena ia merasakan perutnya mulas. Nayra takut apabila itu tanda-tanda ia akan melahirkan.
.
.
Sesampainya dirumah, Nayra memberikan barang yang dipesan Daff. Setelah itu ia menyiapkan makan siang.

Setelah makan siang selesai. Nayra menemani Io bermain di ruang tv. Nayra terus mengusap perutnya yang semakin terasa mulas.

Saat ini Nayra tengah menungging di lantai untuk mengurangi rasa sakitnya. Namun Io malah menaikinya. Io terus bergerak naik turun dan membuat perut Nayra berbenturan dengan lantai.

"Aaakkkhhh... Io perut mamah... Aakkkhhh sakittt..."

"Io berhenti... Aaakkkhhhh...."

Bukannya berhenti, Io semakin kencang bergerak naik turun. Karena sudah sangat tidak kuat, Nayra bangun dari menungging nya. Dan hal itu sukses membuat Io menangis dengan sangat kencang.

"Hhhhhuuuwwaaaaaa..... Mamah..... Huwaaaaa...."

"Ssssttt.... Sayang maafkan Mamah. Perut Mamah sakit sayangg..."

Nayra terus mencoba menenangkan Io. Karena sekarang Daffa sedang tidur, ia takut Daffa akan bangun dan marah. Dan ternyata benar, Daffa turun ke bawah.

"Apa-apaan ini? Kenapa kamu buat anakku menangis? Ha?" Seru Daffa.

"Daff perut aku sakit.. hikss.. hikss.." jawab Nayra.

"Aku enggak peduli. Sekarang turuti kemauan Io!" Perintah Daffa.

"Ta pi.. Daff..."

Daffa tidak mendengarkan Nayra. Ia berlalu ke dapur untuk mengambil minum.

Mau tidak mau Nayra harus menuruti kemauan anaknya. Nayra takut Daffa akan lebih marah kepada dirinya. Nayra kembali menungging dan Io naik ke atasnya.

Saat Daffa akan kembali ke kamarnya, ia tidak sengaja melihat Nayra yang tengah menungging dan memperlihatkan vaginanya yang sangat menggoda. Daffa dengan perlahan menghampiri Nayra dari belakang.

Nayra tidak tau kalau Daffa sudah berada dibelakangnya. Sekarang Daffa sudah mengeluarkan penisnya dan Daffa tanpa aba-aba langsung memasukkan penisnya kedalam vagina Nayra.

"Aaaaakkkkkkkhhhhhh....."

"Ssshhh... Aaakkkhhh Daff sakittt.... Eeennnnggghhh..."

Plakk

Daffa menampar pantat Nayra.

"Bergeraklah Nay... Aaakkkhhh..."

Nayra bergerak maju mundur dengan Io yang ada diatasnya dan Daffa yang memasukan penisnya kedalam vaginanya. Nayra terus mencoba bergerak. Namun perutnya sangat terasa sakit.

Hingga akhirnya Nayra sudah 2 kali orgasme, namun Daffa belum orgasme sama sekali. Sekarang Io turun ke bawah Nayra dan mengulum payudara Nayra.

"Aaaakkkhhhh... Daff.."

"Ooouuuhhh... Nikmattt Nay..."

"Aaakkkhhh... Akkkhhh... Akkkhhh..."

Crott crott

Akhirnya Daffa orgasme. Tapi tiba-tiba

Prakk...

"Aaaakkkkkhhhhhhhhhh...."

"Hhhiikkss... Hhiikkss... Sakitt... Aakkhhh..."

Air ketuban Nayra pecah saat Daffa mengeluarkan penisnya. Sekarang Nayra terduduk dengan memegangi vaginanya dan memegangi Io yang masih menyusu padanya.

"Aaakkkhhh.. Daff sakitt..."

"Tolongg cekk... Ssshh... Pembukaan nyaa Daff.... Eeennnggghhh..."

"Hahh hahh hahh..."

Daffa memasukkan beberapa jarinya ke dalam vagina Nayra. Bukannya mengecek Daffa malah memainkan klitoris Nayra.

"Aaakkkhhh.. Daff... Eemmhh...."

"Ssshhhh... Aakkkhh... Ooouuuhhhhh....."

Hal itu berhasil membuat Nayra lagi-lagi orgasme.

"Pembukaan 8 Nay.." ucap Daffa.

Ternyata Nayra sudah pembukaan 8 pantesan kontraksinya sangat sakit dan bertubi-tubi.

"Kamu boleh melahirkan di kamar atas, jangan sampai kamu ngelahirin disini. Mengerti? Io kamu gedong bawa ke atas!!" Perintah Daffa.

"Ttaa pii Daff... Aku enggak kuat.. hikss.. hikss..."

"Ssshhhhh.... Mmmhhh..."

Daffa tidak peduli dengan ucapan Nayra. Daffa naik ke atas dan dirinya memantau Nayra dari tangga paling atas. Nayra belum bergerak sama sekali karena perutnya yang sangat sakit. Ia juga merasakan anaknya sudah didekat vaginanya.

"NAYRA!!!!! NAIKKKK!!!" Perintah Daffa.

"Daff... Eennggghhh..."

Dengan langkah tertatih membawa perutnya yang sangat kencang, berat dan sudah sangat turun ditambah dirinya yang harus menggendong Io, Nayra mencoba berjalan. Butuh waktu sekitar 10 menit untuk Nayra sampai di anak tangga. Namun saat sampai di tangga ke 5 Nayra sudah tidak kuat berjalan.

Nayra duduk di tangga dengan posisi kakinya yang mengangkang sambil memangku Io.

"Eeennngggghhhhh.... Aaakkkhhh... Sakitt..."

"Aaakkkhhhh... Daff.. eennnnnngggghhhhh..."

"Eeeemmmmmhhhhhhhhh...."

"Aakkkhhh... Daf kepalaaa babyyy... Ooouuuuhhhhh..... Eeeennnnnngggggghhhhhh....."

Daffa yang melihat Nayra mulai mengejan, ia bergegas menghampiri Nayra. Dan ternyata kepala bayi pertama sudah keluar sedikit. Tanpa banyak kata, Daffa mendorong kepala bayinya masuk ke dalam lagi.

"Aaaakkkkkhhhhh.... Daffff...."

"Hikss.. sakittt... Hikkss... Sakit Daff...." Rintih Nayra yang kesakitan dengan apa yang dilakukan Daffa.

Daffa mengambil alih Io dari gendongan Nayra. Daffa membawa Io masuk ke dalam kamar Io dan memberikan mainan untuk Io.

Sedangkan Nayra masih berusaha naik dengan satu tangannya berpegangan dengan pinggiran tangga sedangkan tangan satunya ia taruh diselangkangannya, Nayra takut anaknya akan jatuh apabila ia sewaktu-waktu mengejan.

"Sssshhhh... Aku enggak kuat... Akkkhhhh...."

"Eennngghhhh... Jangan keluar dulu sayang... Mmmhhh..."

"Aakkkhhh.."

"Hiks.. hikss.. hikss.. sakitttt..."

Sesampainya Nayra di depan pintu kamar mereka. Nayra sudah sangat tidak tahan lagi. Kepala bayi pertamanya sudah keluar seluruhnya. Dengan posisi berdiri, Nayra mengejan untuk mengeluarkan bayinya.

"Eeennnngggghhhhhh...."

"Hahh.. hahh... Eeennngggghhhh..."

"Eeeennnngggggghhhhhhh....."

Setelah beberapa kali mengejan akhirnya bayi pertama mereka lahir berjenis kelamin laki-laki.

Ooekk ooekk oeekk...

"Hikss.. hikss.. baby..."

Daffa sangat marah pada Nayra karena tidak mendengarkan ucapannya untuk melahirkan di kamar mereka. Akhirnya Daffa menghampiri Nayra yang masih terduduk di lantai depan kamar. Daffa menarik rambut Nayra dan membawa Nayra masuk ke dalam kamar mereka.

"Aaaakkkhhh.. Daffa... Sakittt..."

"Ssshhhhh.... Hikss hikss hikss..."

"Hikss.. lepas Daff.. hiikss.. hikss..."

Daffa menghempaskan badan Nayra dengan sangat kuat ke sofa yang ada di kamar mereka. Daffa beralih ke lemarin mencari sesuatu. Sedangkan Nayra masih berusaha mengeluarkan bayi ke duanya.

"Eeeennnggghhhhh...."

"Huhh.. huhh.. huuhh... Eeennnnggghhhhh...."

"Aaakkkkhhh...."

Setelah Daffa menemukan apa yang ia cari, Daffa mendekat ke Nayra yang masih mengejan nampak terlihat kepala bayi ke duanya yang sudah terlihat sedikit.

"Heeii.. sayang.. kan aku belum nyuruh kamu ngeluarin anak ke dua kan? Kenapa kamu mengejan? Ha?" Tanya Daffa sambil mengelus-elus muka Nayra yang sudah basah dengan keringatnya.

"Daff.. sakitt.. aku enggak kuat... Hikss.. hikss.. hikss.."

"Aakkhh.. capekk Daff.. mmmmhhh..."

Saat kepalanya udah keluar sedikit, Daffa lalu menyuntikkan sesuatu ke tubuh Nayra.

"Aaaaaakkkkkkkkhhhhhhh....."

"Hikss.. hikss.. Daff..."

"Daff.... Ini ke napahh.. hikss.."

"Kontraksinya hilang Daff... Hikss.. hikkss..."

"Tadi katanya capek, yaudah aku suntikin aja penahan kontraksi. Hahahahahaha.... Kamu akan melahirkan 2 minggu lagi sayang.." ucap Daffa.

Nayra menangis mengetahui bahwa dirinya akan melahirkan bayi kedua dan ketiganya 2 minggu lagi. Nayra masih berusaha merangsang kontraksinya, namun sia-sia kontraksinya sama sekali hilang. Mau tidak mau Nayra harus menunggu hingga 2 minggu lagi baru ia bisa melahirkan anak-anaknya yang lain.
.
.
Sekarang sudah terhitung seminggu setelah Nayra melahirkan bayi kembarnya yang pertama. Nayra tetap menjalankan aktifitasnya seperti biasa. Nayra kesusahan apabila harus duduk, karena kepala bayi kembarnya yang kedua sangat mengganjal di selangkangannya, walaupun belum seluruhnya tapi tetap saja rasanya sangat mengganjal. Daffa juga setiap hari masih menggagahi Nayra, Daffa tidak bisa memasukkan penisnya ke dalam lubang vagina Nayra namun Daffa memasukkan penisnya ke anus Nayra.

Hampir setiap hari Io akan marah pada dirinya, karena Io tidak mau berbagi susu dengan Al adiknya. Nayra harus sabar menghadapi tingkah anak dan bapaknya itu.

Malam hari ini Daffa mengajak Nayra untuk menghadiri undangan pernikahan teman Daffa. Daffa sudah menyiapkan pakaian yang harus dikenakan Nayra untuk pergi.

Setelah dipakai ternyata pakaian yang diberikan Daffa sangat ketat dikenakan ditubuh Nayra. Nayra harus menggunakan nipple tap untuk menyamarkan putingnya karena Nayra tidak punya bra yang seukuran payudaranya sekarang. Sedangka Io dan Al mereka titipkan ditempat penitipan anak di dekat rumah mereka.

Malam ini Nayra sangat cantik dengan riasan wajahnya yang sangat natural. Daffa memberikan sebuah vibrator kecil pada klitoris Nayra. Selama diperjalanan Daffa senang memainkan remot control nya. Daffa tidak memperbolehkan Nayra mengeluarkan orgasme sebelum ia suruh.

"Aaakkkhhh... Daff... Mmmmhhh..."

"Oooouuuuhhhhh....."

"Akkhhh... Akkkhhh..."

Sesampainya di hotel tempat acara, Nayra berjalan dengan hati-hati berpegangan dengan lengan Daffa sedangkan satu tangannya lagi memegang perutnya yang terasa kencang.

Sewaktu jalan dan antri memberikan ucapan selamat, Daffa beberapa kali menghidupkan getaran pada vibrator yang ada di klitoris Nayra.

"Eemmmmhhh..."

Nayra mencoba menahan erangannya di antara para tamu. Setelah memberikan ucapan selamat, mereka bergegas ke meja makan yang telah disiapkan. Disana ada beberapa teman Daffa.

Nayra duduk diantara Daffa dan teman laki-laki Daffa. Daffa sedang asyik dengan teman wanitanya sehingga Nayra diacuhkan. Teman laki-laki Daffa mencoba mendekati Nayra, namun ia abaikan. Hingga teman laki-laki Daffa memegang payudara Nayra, dan Daffa melihatnya hanya diam saja.

Nayra yang meminta tolong ke Daffa malah diabaikan, Daffa lebih asyik dengan teman wanitanya. Nayra coba menghindar dari laki-laki itu namun tidak bisa.

Hingga Daffa menghidupkan vibrator itu lagi. Karena kaget Nayra mengerang dan semua teman Daffa melihat ke arah Nayra.

"Aaakkkkhhhhh...."

"Ada apa Nay?" Tanya teman laki-laki Daffa yang ada di samping Nayra.

"Enggak papa. Ini baby nendang kenceng banget."

"Ooohhh.." ucap laki-laki itu sambil tangannya yang mengelus-elus perut besar Nayra.

Daffa terus-terusan menghidupkan vibrator itu. Nayra sudah tidak tahan ingin mengeluarkan orgasme nya, namun ia takut Daffa akan marah.
.
.
Hingga akhirnya Daffa pamit membawa Nayra pulang. Daffa menggeret Nayra masuk ke dalam mobil dengan kasar. Didalam mobil bagian penumpang belakang, Daffa menggempur tubuh Nayra. Daffa meremas payudara Nayra hingga air susu nya banyak yang keluar.

"Aaakkkkhhh... Daff... Sakitt..."

"Aaakkkhhh.... Aakkkkhhhh...."

"Oooouuuhhhhhh...."

"INI KAN YANG DIA PEGANG? IYA?!" Tanya Daffa yang sangat marah miliknya dipegang orang lain.

Dengan kasar Daffa terus meremas payudara Nayra dan Daffa melumat bibir Nayra sesekali menggigitnya. Daffa mengambil suatu obat dari saku jas nya lalu ia masukkan ke dalam mulut Nayra.

"TELAN OBAT ITU NAYRA!!!" perintah Daffa.

"Hikkss.. daf.. hikss.. maaf.."

"Ssshhhhh... Aaakkkhhh... Daf... Sakittt..."

"Perutku sakit daff... Sssshhhh...."

"Aaakkkhhh... Aakkkhhh..."

Ternyata Daffa memberikan obat mempercepat kontraksi. Karena sudah tersulut emosi, Daffa memberikan obat itu lebih cepat seminggu dari jadwalnya.

Daffa pindah ke depan dan melajukan mobilnya ke rumah mereka. Dibelakang Nayra terus merintih kesakitan. Posisi Nayra sekarang duduk bersandar di kursi mobil dan kakinya ia buka lebar-lebar. Nayra berusaha mengejan, namun susah. Nayra takut, Daffa membawa mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Sehingga mereka dengan cepat sampai di rumah mereka, tanpa menjemput ke dua anaknya. Ternyata saat sampai rumahnya kepala bayi kembar mereka yang kedua udah keluar semua.

Daffa membuka pintu penumpang belakang, dan menyuruh Nayra untuk cepat keluar. Namun Nayra tidak bisa bergerak kemana-mana. Hingga akhirnya Daffa menggeret lengan Nayra untuk keluar. Daffa berjalan masuk ke dalam rumah dengan langkah lebar, sedangkan Nayra tidak bisa karena ia sangat kesakitan dan takut anaknya akan jatuh.

Hingga sampai di teras Nayra sudah tidak tahan lagi. Dia mencoba menghentikan Daffa.

"Daffa.. tolong anak kita.. aaaakkkhhh... Sakitt Daff..."

"Aaakkkhhh... Anak kita enggak bergerak Daff.. hikss.. hikss.. sayangggg..."

"Eeeennnnngggghhhhhh.... Aaakkkhhh....."

"Eeeeeeeeennnnnnnnnngggghhhhhh....."

Setelah mengejan dengan kuat, akhirnya anak kembar mereka yang ke dua lahir. Namun anak mereka tidak menangis. Dan itu membuat Nayra khawatir.

"Sayanggg... Ayoo... Nangiss... Hikss.. hiks.. babyyy..."

"Babyy... Sayangg... Ini mamah sayangg.... Ayoo nangiss..."

Nayra sudah berusaha namun anaknya tidak kunjung menangis. Daffa yang melihat itu, membawa Nayra dalam gendongannya lalu ia taruh di sofa ruang tamu.

Bayi ketiga dalam perut Nayra sudah tidak sabar untuk keluar. Kontraksi itu kembali datang. Tapi Nayra sudah sangat lelah. Banyak darah yang keluar dari lubangnya.

"Ssshhh... Eeennnggghhh... Enggak kuat...."

"Hahh.. hahh.. hahh... Eeennnnnggghh..."

"Ssshhhh.... Eennnggghhh...."

Nayra mencoba merangsangnya dengan memilin putingnya. Sekarang Nayra masih menggendong bayinya yang barusan lahir.

"Eeennnngggghhhh..... Ya Tuhann...."

"Oooouuuuhhh.... Sakittt...."

"Sayang bantu mamah... Aaakkkhhh.... Mamah enggak kuat.... Mmmmmmmhhh...."

"Eeeennnnngggghhhhhhh....."

"Aaakkkhhhh.... Eeeeeennnnnnnnnnnnggggggghhhhhhhh......"

Plop..

Akhirnya kepala bayinya yang ketiga sudah keluar seluruhnya. Nayra istirahat sebentar untuk mengatur nafasnya.

"Hahh.. hahh.. hahh.. hahh..."

"Eeeeeennnnnnngggggggghhhhhhhh......"

"Aaaakkkhhh..."

Saat Nayra sedang mengejan, Daffa hanya melihatnya dari kursi di depannya tanpa ada niatan ingin membantu Nayra.

"Aakkkhh... Daffa... Sakitt.. tolonggg..."

"Eeennnnngggggggghhhhhhhhhh..."

"Hahhh... Eeeennnnggggghhhhh....."

"Eeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnggggggghhhhhhhhhhhhhhhhh"

Oeekk oekk oekk

Akhirnya bayi kembar mereka yang berjenis kelamin perempuan lahir. Karena Nayra sudah tidak ada tenaga menangkap anaknya, Daffa dengan spontan menangkap anaknya yang keluar.

Anak kembar mereka yang ke dua hingga sekarang tidak mau menangis. Setelah di cek ternyata ia sudah tidak bernafas.

"Hikss... Hikss.. baby.. maafin mamah.."

"Hikkss.. hikss.. hikss.."

Hingga kegelapan melanda Nayra.

.
.
.
Selesai

Makasih buat vote dan commentnya...

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 39.3K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1.1M 47.8K 37
Mereka teman baik, tapi suatu kejadian menimpa keduanya membuat Raka harus menikahi Anya mau tidak mau, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa ya...
412K 1.8K 16
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
17M 756K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...