Dispenser [SVT Local AU]

By iusernem

5.8K 598 271

Masnya itu kaya dispenser. Kadang anget, kadang panas banget, kadang sejuk, kadang dingin banget. Tapi kita t... More

Sadira Punya Pacar
Uwuuuus
Kal, Keju Vs Ale
Ale Dan Cangkangnya
Kamu, Aku, Kita dan Lagu Cinta
What A Birthday
Ring The Bell
Your Boyfriend's Lil Sister 101
Happy Birthday Sadira
Guideline: Pacaran Sama Leo
Sneakpeek: How Does It Feel to be Aldot's Girl
Blurred Lines
Sadi's Little Secret
Kapan Nikah?
Suatu Hari-nya Warga Universe Tower
Dark Mode Nugi Activated
More Of Him

Bukan Mitos

320 50 10
By iusernem


Universe Tower, Akhir Desember 2018



"Sumpah suer sekewer - kewer! Lift nya beneran berhenti di lantai empat!!"

Sadi memutar bola matanya jengah sambil mendengar obrolan Kal, Dadang, Daniel dan Aldi yang kebetulan sedang makan siang bersama dengannya di foodcourt lantai bawah.

Setiap tempat punya cerita horornya kan? Entah itu sekolah, rumah sakit, apalagi kantor. Jadi cerita Dadang barusan mah nggak ngaruh - ngaruh amat lah sama Sadi ya. Tapi, Sadi cukup menikmati kok muka - mukanya Daniel sama Kal yang tampaknya selarut itu sama cerita Dadang barusan.

"Sad. ." Panggil Aldi saat mereka sama - sama lagi antri nunggu lift karena sudah waktunya balik ke kantor.

"Apaan?"

"Lo percaya sama cerita Kang Dadang?"

"Percaya nggak percaya sih. Lagian tempat - tempat kaya kantor atau sekolah kan emang punya cerita kaya gitu sih?"

"Bener juga sih. Jadi gue boleh balik duluan ya?"

"Maksudnya?"

"Lo kan hari ini lembur hehe~"

"Diiiih~ emang yang nyuruh lo nungguin siapa?"

"Kali aja kaaaan. . Kan gue lagi usaha mau balikan sama elo. Hehehe." Tepat saat Aldi menyinggung ini, Sadi cuma bisa mendesah kesal. Butuh waktu lumayan lama buat Sadi bisa biasa aja sama Aldi, jadi dia nggak akan mau ngerusak usahanya itu.

"Dot. ."

"Apaan?"

"Lo nggak mau gangguin cewek lain apa?"

"Gue ganggu kok?"

"Siapa?"

"Mbak Kal."

"Yeuuu. . Si Ogeb! Bodo ah!"

Ding!

Pintu lift yang terbuka pun mengalihkan perhatian mereka berdua. Bickering bisa lanjut nanti mah. Yang penting sekarang naik dulu, kerjaan manggil - manggil soalnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selain cerita horor, kantor tentu punya mitos lain yang sama menariknya. Dan di universe tower, satu mitos menarik itu bernama 'Nugi' dan 'Ucup'.

Dua mahkluk rupawan yang berasal dari kantor yang berbeda tapi dikabarkan masih jomblo merdeka. Kalau Mas Ucup mah Sadi tau. Ikhwan - ikhwan ganteng dari marketing. Nah, kalau si Nugi - Nugi ini baru nih! Baru tiga harian ini dia denger dari mbak - mbak finance dan sekarang lagi dibahas sama Kal.

"Ya ampuuun. . Kalau gue belom jadian sama Leo gue pepet juga sih~" Ucap Kal sambil scrolling instagram Nugi yang lagi di stalk-nya selama beberapa menit belakangan. Yup. . Asisten bosnya itu lagi - lagi kabur ke ruangan anak design, karena katanya sebelum makan siang dia ribut sama Pak Ale.

"Siapa lagi?" Tanya Daniel sambil lewat.

"Si Nugi temennya Dadang. Yang penyiar itu looooh!"

"Asli dah Mbak, kalau lo pacar gue udah gue putusin dari lama lo." Komentar Aldi kemudian.

"Hush! Malika diem deeeh! Ini nih kenapa lo akhirnya diputusin si Sadi, berisiiik!"

Sadi tersenyum tipis. Akhirnya ada momen dia bisa menertawakan hububungannya yang kandas sama si Aldi.

"Yeee. . Kita mau balikan ini, ya kan Sad?" Satu ruangan mendadak menatap Sadi dengan ekspektasi yang berbeda - beda.

Dan tentu saja jawaban Sadi hanya, "Ngimpi aja you, Dot!"

"Ucucucu~ Aldot ditolak~" Goda Kal.

"Karunya teuing maneh Dot~" Yang ini Daniel yang ketawa sampe matanya ilang.

"Lo mau gue kenalin sama si Nugi nggak Sad?" Tanya Kal out of nowhere.

"Hah?" Sekarang giliran Sadi yang terkaget - kaget kan. Kal kadang suka se-random itu.

"Biar lo nggak digangguin si Aldot mulu." Lagi - lagi semua mata tertuju pada Sadi dan akhirnya Sadi cuma bisa jawab, "Emang Mbak Kal kenal sama orangnya?"

"Nggak kenal sih, tapi kan gue bisa kenalan dulu hehe."

"Bilaaang ae lo mau gebet Mbak. Pake jadiin Sadi kedoknya." Cibir Aldi.

"Ih beneran! Gue tuh pengen ngenalin si Sadi. Gini - gini gue mah setia, satu ya satu aja. Sadi tu kebaikan buat elo, Dot." Timpal Kal.

"Mbak Kal. ." Perhatian mereka berempat langsung teralihkan pada pintu ruangan yang terbuka karena si Dino baru balik entah darimana.

"Kenapa Din?"

"Dicariin Pak Ale. Barusan gue ketemu."

"Selamat menempuh perang dunia part sejuta Mbak." Ucap Aldi pake suara yang sok disedih - sedihin.

"Udah sana lo! Jangan makan gaji buta mulu disini!" Daniel menepuk bahu Kal sok prihatin.

"Konser Mbak. Konser!" Dan omongan Sadi adalah yang terampuh untuk bikin Kal berdiri dari kursinya.

"Bye gaes~ jangen kangen sama gue yaaak!" Si mbak berkerudung itu pun menghilang dibalik pintu yang sudah tertutup.

Sadi buru - buru mengalihkan pandangannya saat tak sengaja tertangkap oleh Daniel ketika ia sedang mengamati Aldi yang tengah sibuk dengan design pad-nya.

Menjadi mantan bukan berarti mereka tidak bisa berteman kan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sad, lo pulang aja gih!" Ucap Daniel sambil memijat halus pelipisnya. Deadline akhir tahun memang semenyebalkan itu. Ya tapi mau gimana? Masa Daniel tega nyuruh Sadi pulang lewat diatas jam sembilan? Gitu - gitu Daniel juga masih punya hati.

Jadi ceritanya, Aldi beneran ninggalin Sadi buat lembur bareng Daniel sama Dino. Karena dua hari sebelumnya Aldi yang yang lembur, tapi hari itu dia harus pulang lebih awal soalnya ibu negara mau dateng ke kontrakannya, jadi dia mesti jemput ibunya yang datang jauh - jauh dari Surabaya itu.

"Beneran nih Kang?" Tanya Sadi memastikan. To be honest, sebagai satu - satunya perempuan di design squad, Sadi selalu diuntungkan kalau urusan begini - gini. Para cowok - cowok pasti akan selalu nyuruh dia pulang duluan. Kalau kerja diluar juga Sadi selalu dianter pulang dengan selamat, ya walaupun hari - hariannya dia diceng - cengin mulu.

"Kalau lo nggak beres - beres sampe hitungan ke sepuluh, lo beneran harus ngantor sampe pagi bareng gue sama Didin ya?"

Mendengar ucapan Daniel barusan, Sadi pun buru - buru menyimpan file kerjaannya, lalu membenahi barang - barangnya sebelum dimasukan ke tote bag kesayangannya itu.

"Kang. . Din. . Aku balik dulu ya~" Pamit Sadi.

"Hmm. . Hati - hati Mbak!" Dino melambaikan tangannya sambil tersenyum simpul.

"Naik taksi online Sad, udah malem." Daniel mengingatkan.

Sadi menutup pintu ruangannya, kemudian langsung menuju lift yang terletak di dekat front desk yang kebetulan cuma sekali belok kiri dari ruangannya.

Kantor yang mulai sepi itu mau tak mau membuat Sadi kembali ingat cerita Dadang siang tadi.

Sadi mengambil ponsel dari sakunya, berusaha mengalihkan perhatiannya dengan membuka satu persatu chat yang sedari tadi diabaikannya. Ada tiga chat dari Aldi dan lima chat dari Kal.

Ding

Sadi buru - buru masuk ke dalam lift saat pintunya terbuka.

Sadi memasang earphone-nya untuk mendengar pesan suara yang Kal kirimkan padanya.

'Saaad. . Saaaaad. . Tadi kan gue di bawah pas pulang ketemu Dadang ya. .'

Sadi tersenyum simpul, Kal memang selalu seheboh itu. Kemudian dibukanya pesan suara selanjutnya.

'Terus gue tanyain kan si Nugi temennya itu. And guess what?'

Sadi menekan play untuk pesan suara ketiga.

'NUGI JOMBLOOOOOO! JODOH BANGET NGGAK SIH KALIAN BERDUAAAA AWWWW THAT'S CUTEEE!'

Ding

Pintu lift kembali terbuka. Ada seseorang yang masuk dari lantai 23. Sadi pun menggeser posisi berdirinya jadi agak ke sudut.

Sadi lanjut mendengar pesan suara dari Kal.

'Katanya Dadang sih, si Nugi itu baru putus gitu. Nggak baru - baru amat juga sih, kaya udah dua tahunan gitu deh.'

Sadi melirik sekilas orang yang berdiri di sebelanya. At least dia ada temen sampe ke lobi deh.


Perhatian Sadi teralih pada lampu lift yang berkedip beberapa kali sebelum akhirnya mati kemudian hidup lagi tapi cukup redup saat lift berhenti di entah lantai berapa.

Sama bingungnya dengan Sadi, si laki - laki yang tadi naik dari lantai 23 akhirnya juga ikut menoleh pada nomor lantai yang tertera.

Lantai 4.

"Shit!"

Umpat Sadi tak sengaja.

Laki - laki itu langsung menoleh ke Sadi yang terlihat cukup panik.

"Kamu tau cerita ini juga?" Tanyanya.

"Hah?"

"Lift yang berhenti di lantai 4?"

"Tadi siang sih denger dari Kang Dadang. Mas, itu tombolnya bisa tolong ditekenin nggak? Biat pintunya ketutup!"

"Kalau liftnya berhenti disini, pintunya nggak bakal ketutup kalau kita teken tombolnya. Jadi mending ditunggu ketutup sendiri." Jawab si Mas - Mas itu seadanya.

"Aduuuh. ." Sadi melirik sekilas ke ruangan kosong yang gelap yang ada di depan mereka berdua.

"Baru pertama kali ya?" Tanya si Mas itu.

"He eh." Jawab Sadi sambil menunduk.

"Ya udah Mbak, berdiri aja di belakang saya."

"Kok?"

"Biar nggak liat ruangannya."

"Oh. . Makasih Mas."

Sadi pun beringsut bergeser berdiri di belakang si mas yang sudah merapat ke dekat tombol lift.

Setelah empat menit yang terasa panjang itu, pintu lift kembali menutup. Dan Sadi pun akhirnya menghembuskan napas lega.

"Dari Universe Publishing ya Mbak?"

"Iya. . Mas. Masnya kerja di radio?"

"Hmm. ."

"Malem banget baliknya Mbak?"

"Lembur."

"Oh. ."

Ding

Mereka berdua akhirnya sampai di lobi tower.

"Makasih Mas." Ujar Sadi.

"Sama - sama Mbak." Balas si mas - mas dari radio itu sebelum berjalan menuju arah parkiran.

"Mbak. ."

Sadi yang tadinya mau jalan keluar gedung menghentikan langkahnya karena si mas itu manggil dia.

"Iya Mas?"

"Besok masih lembur?"

"Hah?"

"Besok pulang malem lagi?"

Sadi mengerutkan dahinya tapi menjawab juga, "Mungkin. Tapi kayanya lebih berat ke iya besok saya pulang malem lagi."

"Oh. . Oke."

"Oke apaan Mas?"

"Besok saya temenin naik lift lagi."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

I never knew horror story could be that cute HUHUHUHU

Terima kasih sudah mau membacaaaa

Much love

Iusernem x Sadi

Continue Reading

You'll Also Like

62.9K 14.1K 19
Swipe right. Dua kata yang tidak asing untuk pengguna dating apps. Bermula saat Liora merasa iri dengan teman-temannya yang sudah punya pacar, akhirn...
1.2M 116K 51
[ SEKUEL SHAKA ] Tentang Shaka Tanuwijaya yang kehilangan arah hidupnya. Tentang bagaimana Shaka menjalani hidupnya setelah kehilangan seseorang. Sha...
822K 65.3K 45
Alessia terbangun kembali sejak malam dirinya diculik oleh orang yang tidak dikenal. Dirinya bangun di tubuh perempuan yang lebih tua enambelas tahun...
325K 34.3K 53
Update setiap: Selasa, Kamis, dan Sabtu Beleaguered : Terkepung Meisya seorang jomlo menaun yang sedang dilanda kebingungan dengan perubahan hidupnya...