"CHAEWON" teriak Felix otomatis saat melihat Chaewon yang tergeletak di lantai
Dengan cepat Felix masuk dan menaruh nampannya di meja. Setelah itu ia langsung berlari kearah Chaewon yang tergeletak dan mengangkat badan Chaewon ala bride style
"Tante, Chaewon pingsan"ucap Felix setengah berteriak untuk memberitahu sang ibu
Dengan cepat mama Chaewon langsung naik ke kamar Chaewon dan menemukan Chaewon yang ada di gendongan Felix
"Yaampun si bangsat kenapa?"tiba² suara itu terdengar
"Yena jaga mulut kamu"kesal mamanya
"Ayo ke rumah sakit"mama Chaewon langsung mengajak Felix kerumah sakit
Akhirnya Felix turun kebawah dengan Chaewon yang masih digendongannya, dan mereka pergi ke rumah sakit.
Sedari tadi mama Chaewon histeris dibelakang bersama Chaewon yang pingsan. Dan Yenalah yang mengendarai mobil sedangkan Felix duduk di samping Yena
***
"Chaewon gapapa kok sayang"ucap sang ayah yang sekaligus menjadi dokter yang menangani Chaewon
Felix saja baru tahu kalau ayah Chaewon dokter
"Dia kenapa?"tanya sang mama khawatir
"Enggak papa. Cuma lagi haid"ucap sang ayah
"Kayaknya perutnya sakit banget"tutur sang mama
"Pusing juga dia kalo lagi haid"tutur sang kakak
"Emang kalo haid tuh sakit perut sama kepala ya?"gumam ayah Chaewon yang dapat didengar Felix yang berdiri di sampingnya
"Gk tau om, saya cowo"ucap Felix lalu tertawa
Sedangkan ayahnya terlihat kesal
"Masuk aja. Tadi Chaewon udah sadar"ucap sang ayah dan kemudian Felix dan Yena lah yang rusuh berebut masuk
Dan pada akhirnya malah sang mama duluan yang masuk dan Yena terakhir
"Chaewon sayang"tutur mamanya sambil memeluk Chaewon yang terbaring di kasur
"Mama . . ."
"Oh iya! Chaewon sempet demam. Tapi sekarang udah reda"ucap sang ayah yang kelupaan membuat mama Chaewon menatapnya tajan
"U-udah dikasih obat kok"ucap sang ayah agar istrinya itu tidak marah
"Yasudah aku balik kerja lagi ya"pamit sang ayah lalu keluar ruangan
***
Sejak 3 hari yang lalu Chaewon dirawat karena demam tinggi. Padahal kata ayahnya sudah diberi obat
Dan selama 3 hari pula Felix setia menemani. Yena harus kuliah karena sudah semester akhir. Mama Chaewon itu sebenarnya disainer jadi ia harus bekerja. Dan seperti yang kalian ketahui ayah Chaewon dokter
"Piliks"asal kalian tau ini bukan mama Chaewon yang memanggil melainkam Chaewonnya sendiri
"Felix bukan Piliks"kesal Felix
"Yaudah iya. Temenku mau dateng jengukin" ucap Chaewon
"Jengukin?"Felix terlihat bingung dengan kata² itu
"Menjenguk, visit" jelas Chaewon lalu Felix mengangguk paham
"Yaudah teru--" tidak sempat menyelesaikan ucapannya tiba² pintu dibuka dengan kencang
"CHAEWON UWAA" Minju berteriak dan berlari menuju Chaewon untuk memeluknya
"Sianying, kaget woe"kesal Chaewon dan melepaskan pelukan Minju
"Nih gw bawain buah"ucap Yuri yang baru masuk ruangan Chaewon
"Uwa . . . Mau"rengek Chaewon
"Iya² gw cuci dulu"lalu Yuri berjalan menuju dapur untuk mencuci buah²an yang dibawanya
Sementara Chaewon berbincang dengan Minju, Felix memainkan handphone Chaewon. Sebenarnya Felix punya handphone. Tetapi handphone Felix itu jaringan Korea sementara dia di Indonesia
Nunkkochi tteoreojyeoyo
Tto jogeumsshik meoreojyeoyo
Bogo shipda (bogo shipda)
Ringtone handphone Chaewon terdengar, ternyata ada yang menelephonenya
'Sunwoo💛'
Raut Felix berubah. 'Kenapa kontaknya dikasih hati?' itulah yang dipikirkan Felix sekarang
"Siapa Lix?"tanya Chaewon
"Ah salah sambung"ucap Felix lalu menolak panggilan dari kontak itu
"Oh . . ." Chaewon hanya ber oh ria
***
"Jadi sebenernya lo kenapa?"tanya Minju pada Chaewon yang terbaring di ranjang rumah sakit
"Waktu itu gw pingsan gegara haid. Trs gw demam tinggi"jelas Chaewon singkat
Akhirnya Minju memilih diam dan memperhatikan Chaewon yang seperti tidak fokus padanya. Akhirnya Minju mengikuti arah mata Chaewon
"Ngapain ngeliatin Felix melulu? Naksir?"tanya Minju membuat muka Chaewon memerah dan gelagapan
"E-enggak kok. Ck Minju. . ."
"Yaudah sih gk usah gelagapan. Lagipula naksir ajadah. Belom ada yang punya past--" belum selesai Minju berbicara sudah dipotong Chaewon
"Udah" jawaban singkat dari Chaewon namun dapat membuat Minju tertegun
"Dia udah punya pacar Minju Celine. So please, gw gk mau akhirnya gw sakit sendiri"ucap Chaewon lagi
"Tapi dengan lo tinggal satu atap sama dia, gimana caranya Chaewon?"tanya Minju
Chaewon terdiam. Minju benar, jika tinggal satu atap pasti akan bertemu terus. Itu akan sulit
"Gw harus cari cara buat balikin dia ke Korea"ucap Chaewon
"Serius?"tanya Minju
Chaewon mengangguk mantap
Nunkkochi tteoreojyeoyo
Tto jogeumsshik meoreojyeoyo
Bogo shipda (bogo shipda)
Chaewon menyadari ringtone itu, itu milik handphonenya.
"Siapa Lix?"tanya Chaewon kepada Felix yang duduk di sofa sambil memainkan handphonenya
"Ah salah sambung" ucap Felix
"Oh . . ." Chaewon hanya ber oh ria
"Jadi gimana caranya? Beliin tiket pesawat?"tanya Minju
"Butuh pasport gblk. Kalo gk butuh mah dia udah pulang dari dua bulan yang lalu"kesal Chaewon
Terdiam beberapa saat, akhirnya Chaewon berucap
"Vending mechine"
"Ha?" Minju bingung, pasalnya tiba² temannya satu ini malah ngomongin vending mechine
"Dia bilang dia bisa ada disini gegara dia pake vending mechine"jelas Chaewon
"Jadi lo mau bakikin dia pake vending mechine?"tanya Minju
"Lagi ngomongin apa!"tiba² Yuri datang sambil membawa mangkuk berisi buah yang sudah dipotong potong
"Si Ewon mau balikin pujaan hatinya ke Koriyah pake vending mechine" ucap Minju yang mendapat jitakan oleh Chaewon
"Pujaan hati? Lo suka sama Felix"tanya Yuri pada Chaewon
Chaewon tidak menjawab, tetapi mukannya memerah. Melihat itu Yuri menghela napas
"Gw liat di taman kompleks rumah lo ada bilik gitu, tulisannya sih vending mechine" perkataan Yuri membuat Chaewon terkejut
"Mungkin itu bisa bikin dia balik ke Korea. Tapi Won . . . Lakuin apa yang menurut lo bener"ucap Yuri
"Gw. . . --
--bakal balikin dia ke Korea"
Story by Yllxws
Jang Yellow🌼