DATING FAN

By dirtyeasy

2M 207K 16.8K

[ SUDAH TERBIT, DAPATKAN DI TOKO BUKU ONLINE ] #ProjectCelebrity-02 Savanna tiba-tiba saja mendapat sebuah DM... More

Prolog 🎬
Take 1 🎬 Disamperin Romeo
Take 2 🎬 Apartemen
Take 3 🎬 Masih Tentang Hadiah
Take 4 🎬 Fan Meeting
Take 5 🎬 The Prince Romeo
Take 6 🎬 Selfie
Take 7 🎬 Romeo's Mom
Take 8 🎬 Lunch
Take 9 🎬 Paparazzi
Take 10 🎬 Curhat
Take 11 🎬 Shooting
Take 12 🎬 Bottle Kiss
Take 13 🎬 Kata Dito
Take 14 🎬 Romeo Sakit
Take 15 🎬 Shooting (2)
Take 17 🎬 Sarapan
Take 18 🎬 Bingung
Take 19 🎬 Pantai
Take 20 🎬 Mama
Take 21 🎬 Sahabat
Take 22 🎬 Bucin
Take 23 🎬 Menggoda
Take 24 🎬 Boneka
Take 25 🎬 Foto
Take 26 🎬 Kejutan
Take 27 🎬 Liburan
Take 28 🎬 Cold Night, Warm Hands
Take 29 🎬 Go Public
Take 30 🎬 Graduation
Take 31 🎬 Fakta
Take 32 🎬 Hanya Perkiraan
Take 33 🎬 Dating Fan
Take 34 🎬 Seharusnya
Take 35 🎬 Bertemu
Take 36 🎬 Trending
Take 37 🎬 Mencari
Take 38 🎬 Kenapa?
Take 39 🎬 Masih
Take 40 🎬 Pesta
Take 41 🎬 Ada Aku
Take 42 🎬 Tidak Berhak
Take 43 🎬 Baikan
Take 44 🎬 Romeo's Mom (2)
Take 45 🎬 Podcast
Take 46 🎬 Pembicaraan
Take 47 🎬 Family Dinner (End)
Epilog 🎬
Dating Fan Extended 🎬
Info Dating Fan
Dating Fan Final Story 🎬
Vote Cover 🎬
PRE-ORDER EKSKLUSIF 🎬

Take 16 🎬 Cegukan

35K 4K 461
By dirtyeasy

Sekitar jam 7 malam, Savanna sudah sampai di apartemen Romeo. Katanya, malam ini Romeo tidak ada kegiatan apa pun setelah shooting tadi yang berakhir jam 3 sore tadi. Melihat Romeo malam ini, Savanna tidak melihat adanya perbedaan dengan tadi siang. Artinya, kondisi Romeo masih sama—lelaki itu belum sembuh total.

"Harusnya kamu istirahat aja, kenapa minta aku dateng ke sini? Aku tau, kamu belum sembuh betul."

"Kemarin blind date kita belum selesai." Romeo tersenyum kecil. "Ayo lanjut."

"Tapi kamu lagi sakit, aku nggak—"

Ucapan Savanna terhenti ketika Romeo tiba-tiba saja merebahkan tubuhnya di sofa, dengan membuat paha Savanna menjadi bantalannya. Sontak saja Savanna terkejut, dia melotot dan tubuhnya menegang.

"Aku baik-baik aja, Va," ucap Romeo sambil menatap Savanna dari bawah. "Nih, coba aja." Romeo meraih tangan Savanna, membawa telapak tangan gadis itu ke keningnya. "Nggak demam lagi, 'kan?"

Savanna mengerjap pelan.

"Kamu laper nggak?" tanya Romeo sambil memainkan tangan Savanna. "Aku laper sih, tapi bingung mau makan apa."

"Engh..." Savanna menahan napas, berusaha untuk tidak cegukan namun nihil. Cegukan itu tetap datang karena perlakuan Romeo yang memainkan tangannya membuat Savanna berdebar bukan main.

"Ini yang aku suka dari kamu." Romeo berucap sambil terus memainkan tangannya, seolah membiarkan Savanna cegukan lebih lama. "Kamu beda. Unik."

"U-unik?"

"Hmm." Romeo bergumam. "Nggak tau kenapa, setiap kali kamu cegukan, aku ngerasa terhibur, jadi gemes sendiri. Itu terjadi saat pertama kali lihat kamu cegukan di acara fan meeting aku. Kalo orang lain yang jadi kamu saat itu, mungkin mereka maju sambil jerit-jerit pelan. Tapi kamu malah cegukan."

Savanna tidak begitu paham kenapa Romeo tiba-tiba saja membahas cegukannya. Savanna hanya ingin Romeo berhenti memainkan tangannya dan beranjak dari pangkuannya, demi kesehatan jantungnya. Savanna ingin pulang ke rumah setelah ini, bukan ke rumah sakit—karena jantungnya terus berdebar heboh.

"Aku pengin jadi alasan kamu selalu cegukan," ucap Romeo.

"Ma-maksudnya?"

"Iya, aku pengin jadi alasan kamu selalu cegukan, yang artinya kamu cuma boleh gemes ke aku aja, jangan ke yang lain."

Savanna menggigit bibir bawahnya. Belum hilang cegukan serta debaran jantungnya, sekarang sekujur tubuhnya panas luar biasa. Ada rasa menggelitik di perutnya begitu Romeo mengatakan itu.

"Romeo," panggil Savanna pelan. "Aku mohon stop."

"Stop apa?"

"Stop bikin aku cegukan. Aku capek." Savanna meringis sambil menepuk dadanya pelan. "Dada aku juga sakit. Jantungnya nggak mau diem."

Romeo tertawa pelan lalu beranjak dari pangkuan Savanna. "Kamu capek? Sini, bersandar di pundak aku," ucapnya sambil menepuk pelan pundak lebar lelaki itu. "Ini, jadi punya kamu."

Savanna menghela napas panjang, berusaha menghentikan cegukan dan menormalkan debaran jantungnya. Gadis itu menoleh. "Sebenarnya kita ini apa?"

Entah keberanian darimana Savanna bisa mengatakan itu. Yang jelas, Savanna tidak ingin berharap lebih dengan menginginkan Romeo selalu berada di sisinya. Rasanya, itu sangat mustahil.

"Ma-maaf kalau aku lancang—"

Ucapan Savanna terhenti ketika Romeo tiba-tiba saja memeluknya.

"Ro—"

"Kamu mau kita ini apa?" tanya Romeo pelan. "Malam ini... aku mau lebih dari sekedar blind date."

Savanna tidak tau harus bereaksi seperi apa.

"Aku suka kamu."

Kali ini, Savanna menahan napas untuk sesaat. Matanya membulat terkejut, tidak menyangka jika Romeo akan mengatakan hal seperti itu kepadanya.

"Sava..." Romeo mengurai pelukan, menatap Savanna dengan tatapannya yang tajam namun hangat.

Savanna mengedarkan pandangannya, menelisik jika saja ada kamera tersembunyi. Savanna pernah membaca salah satu cerita di webtoon, ada cowok tiba-tiba saja datang dan mengaku sebagai suami si cewek, padahal seingatnya dia tidak pernah menikah. Pokoknya begitulah ceritanya.

"Kamu nyari apa?" tanya Romeo.

Gadis itu menatap Romeo. "Kamu ngerjain aku?"

Romeo mengernyit. "Ngerjain kamu?"

"Iya, kamu..." Savanna menggantung ucapannya, bingung harus mengatakan apa. Tidak mungkin ia mengungkapkan apa yang ia pikirkan tadi.

"Sava, kamu ragu?"

Savanna terkekeh hambar sambil mengusap tengkuknya kikuk.

"A-aku kaget aja kamu ngomong kayak gitu. Itu... nggak beneran, kan?"

Romeo tersenyum. "Kamu nggak harus percaya sekarang. Kita bisa lakuin pelan-pelan."

"Romeo..."

Romeo meraih tangan Savanna dan menggenggamnya lagi. "I know, mungkin kamu nggak akan percaya, mengingat pertemuan kita yang bisa dikatakan singkat. Kamu nggak usah merasa terbebani. Kamu cukup biarkan aku membuktikan semuanya. Ya?"

Astaga, Savanna harus apa?

Tentu saja ia senang karena Romeo ternyata menyukainya juga. Tapi di sisi lain, ia juga ragu akan banyak hal, terlebih... Romeo seorang public figure.

🎬

"Kamu nggak nyaman?"

"Ah..." Savanna meringis. "Bukan seperti itu. A-aku hanya belum terbiasa aja."

Romeo tersenyum tipis. "Bilang kalo sikapku bikin kamu nggak nyaman. Aku minta maaf."

"Jangan minta maaf," ucap Savanna merasa tidak enak.

Setelah kejadian tadi—dimana Romeo mengungkapkan perasaannya—tidak ada yang berubah dari hubungan keduanya, kecuali Savanna yang merasa canggung. Seperti kata Romeo yang ingin melanjutkan blinde date yang belum usai, Savanna masih stay di apartemen Romeo. Malam ini mereka tengah melihat-lihat album foto Romeo. Album ini berukuran besar dan tidak terlalu tebal. Berisikan foto-foto Romeo hasil photoshoot.

"Aku tau!" ucap Savanna cepat begitu Romeo menunjukkan foto-foto pemotretannya beberapa tahun silam. "Ini waktu pemotretan buat Minizo, kan? Aku tau! Aku beli bajunya, hehe."

Romeo tersenyum. "Kok tau sih? Padahal waktu itu aku belum se-famous sekarang."

"Tau dong, aku kan ngikutin kamu dari awal debut." Savanna nyengir lalu membuka lembar berikutnya.

"Uh, manisnya...," ucap Romeo gemas sambil mencubit pipi Savanna.

"Ih..." Savanna cemberut sambil mengusap pipinya. "Sakit."

Romeo menarik tangan Savanna lalu...

Cup.

Lelaki itu mencium pipinya.

Savanna melotot.

"Masih sakit?" tanya Romeo. "Kalo masih, aku cium lagi."

"Jangan!" Savanna menangkup pipinya. "Ja-jangan!"

Romeo terkekeh lalu mengacak gemas puncak kepala Savanna. "Gimana aku nggak suka sama kamu kalo kamunya gemesin kayak gini, Va."

Savanna mengerjapkan matanya sambil cegukan. "Ka-kamu... beneran suka aku?"

Romeo mengangguk. "Apalagi kalo kamu cegukan kayak gini, aku makin suka."

Savanna mengusap pipinya dengan kikuk. Haruskah ia juga jujur tentang perasaannya?

"Nggak usah dipikirin," ucap Romeo.

"A-aku masih nggak percaya aja, gimana bisa orang seperti kamu suka sama orang kayak aku," ujar Savanna. "Aku pikir kita itu beda, makanya aku nggak pernah berharap lebih, karena itu percuma."

"Kenapa kami bisa mikir kalo kita beda?"

"Jelaslah, kamu artis yang punya banyak fans, semua orang tau kamu. Sedangkan aku? Aku siapa?"

"Kenapa kamu mikir kayak gitu. Astaga, Va... tanpa kita tau, di luaran sana banyak artis yang pacaran sama fans-nya atau bahkan berakhir dengan menikah, kita aja yang nggak tau," ujar Romeo, ia meraih kedua tangan Savanna dan menggenggamnya. "Aku udah bilang, kalo kamu belum bisa percaya, it's fine, jangan merasa terbebani. Tapi biarkan aku yang berjuang, membuktikan semuanya agar kamu bisa percaya sama aku."

Savanna bungkam, menatap kedua mata Romeo dengan lekat, mencari celah kebohongan dikedua bola mata itu.

"Aku tau, ini memang terlalu cepat." Romeo kembali berbicara. "Tapi, kamu bisa kan kasih aku kesempatan?"

"Ada banyak hal yang aku takutkan. Semua orang akan merasakan hal ini jika dia ada di posisi aku," ujar Savanna. "Bisa kamu menghilangkan semua ketakutan aku?"

Tanpa ragu, Romeo mengangguk lalu memeluk Savanna... lagi.

🎬

Webtoon yg dimaksud judulnya I married kalo gak salah. Seru ceritanya tapi aku cuma baca yg season 1 aja wkwk

Gemes banget jadi pengin ngunyah. Jadian gak nih?😌😌😌😌

Jangan lupa vote dan komen sebab aku udah update nih😌😌

Continue Reading

You'll Also Like

417K 23.2K 70
[COMPLETED] [Judul Awal; DeAth 2 / Feel My Love 2] Galaksi Series 02 Aku hidup untuk yang kedua kalinya dan melanjutkan kisah kita yang sempat usai...
2M 9.5K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...
DEAL (?) By Qizcimbi

Teen Fiction

336K 22.5K 64
~Completed~ Aku dengan segala permasalahan rumitku. Bertemu kamu si pria dingin dengan tatapan beku. Aku mencintai kamu, wahai pria pencipta rindu.
194K 8.1K 72
[ONGOING] FOLLOW DULU SEBELUM BACA! Penggemar cowok red flag level akut! 🚩silahkan baca. Konsep cerita ini adalah playlist lagu HEHE silahkan di che...