hongjoong.
video tersebut menayangkan dimana hongjoong sedang sekarat dengan wajah yang sudah pucat memutih. hyungnya itu kejang-kejang dalam beberapa menit, kemudian tak sadarkan diri di ranjang. mulutnya terbuka, buih busa langsung keluar pertanda bahwa pria kim itu sudah tak bernyawa.
wooyoung menggigit bibir bawahnya ketakutan. tidak, ia tidak boleh berteriak. yunho disebelahnya geram, ia menggertakkan gigi-giginya. namun video itu masih berlanjut.
seonghwa.
wooyoung bahkan masih hafal betul kejadian ini. dimana hyungnya itu menjatuhkan diri dari rooftop pada saat hujan deras. suara dari video tersebut tak begitu jelas akibat suara petir dan hujan yang cukup kencang. akan tetapi suara kepala yang pecah akibat terhantam beton itu terdengar jelas. sekali lagi, wooyoung menahan teriakannya.
san.
pemuda bermarga jung itu meneteskan air matanya deras. tiga sayatan lebar akibat silet di bagian nadi juga leher itu membuat pandangannya memburam. korban sayatan itu, yang merupakan teman pertamanya. orang yang pertama kali mengajaknya berteman dan memberinya hadiah. choi san.
gigitan wooyoung pada bibirnya sendiri mengakibatkan luka darah. sebisa mungkin pemuda jung ini menahan teriakannya untuk yang ketiga kali.
mingi.
jantung wooyoung mendadak berhenti akibat suara dua tembakan yang didengarnya. juga matanya yang membulat sempurna karena kedua tembakan itu mengenai kepala dan jantung kawannyaㅡ song mingi. kenapa hyunsuk bisa sekejam itu?
jongho.
kini sebuah video rekaman secara sembunyi-sembunyi di perlihatkan kepada kedua pemuda jung itu. pemukulan secara terus menerus terhadap adik merekaㅡ choi jongho. mulut wooyoung menganga tak percaya akan apa yang dilihatnya. sebuah batu bata menghantam kepala adiknya, bagaimana mungkin ia diam saja? wooyoung memberontak dari kursinya.
yeosang.
yunho sampai memalingkan wajahnya karena tak kuasa melihat video penjagalan manusia secara langsung di matanya. sementara wooyoung? ia sudah tersedu ketika melihat hyunsuk mengangkat sebuah pisau bedah yang mengkilat.
"SUDAH CUKUP!" teriaknya pada hyunsuk tiba-tiba.
pria choi itu tersenyum, ia menggenggan sebuah belati perak di tangannya. "sudah cukup hidup dan berteriaknya, jung wooyoung? apakah kau lupa aturan mainnya?" ujar hyunsuk membuat wooyoung tertegun.
"kalau begitu, bunuh aku." wooyoung menutup kedua matanya, seakan siap untuk dihabisi nyawanya.
"dengan senang hati," hyunsuk mendekati wooyoung perlahan.
jlebb...
belati tersebut menancap tepat mengenai jantung wooyoung. korban penikaman itu langsung meninggal, namun hyunsuk tak berhenti sampai disitu. ia mencabut belati dari dada wooyoung, lalu menusuk-nusuk bagian tubuh lain seperti perut, dada kiri, dan paha.
psikopat gila itu belum puas, ia menancapkan belati tersebut pada perut wooyoung dan merobeknya. bisa dibayangkan organ dalam seperti usus, hati dan lambung langsung keluar dari tempatnya.
yunho tak bisa melawan akibat hyunsuk sudah menekan sebuah tombol yang mengalirkan listrik tenaga sedang ke kursi yunho. sudah dipastikan pemuda jung itu kejang-kejang akibat sengatan listrik yang mengalir di tubuhnya. hyunsuk tertawa terbahak-bahak, ia menyukainya.
blamm
seseorang memadamkan aliran listrik, membuat kursi yang diduduki yunho tak lagi menyengatnya, hanya saja pemuda itu pingsan.
grepppp
"apa. yang. kau lakukan. pada tawananku. psikopat gila?!" seseorang mencengkram leher hyunsuk dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
"s-siap...a kau?" hyunsuk mencoba melepaskan cengkraman itu, namun seseorang yang mencengkramnya malah lebih menekan leher hyunsuk keras.
"monsieur." seorang yang lain menjawabnya.
tiba-tiba saja cengkraman tangan itu terlepas. hyunsuk langsung jatuh ke tanah dan memegangi dadanya, ia sangat kehabisan nafas. "m-monsieur?"
"kenapa kau menghabisi tawananku bajingan?!" wajah hyunsuk di tendang dengan keras oleh monsieur. tentu saja pria choi itu terdiam, tak mampu berkata-kata. "aku menyuruhmu melakukan hal yang lebih berguna, bukankah begitu?" monsieur berjongkok di samping hyunsuk, lalu menjambak rambut blondenya agar pria choi itu dapat melihat wajahnya dari walaupun remang-remang.
hyunsuk terdiam, lalu tertawa keras-keras. "menghabisi? hahahahaha!" teriaknya didepan monsieur. "dia, dia bagus." ucap hyunsuk lalu menunjuk yunho yang masih pingsan.
monsieur tak mengerti, ia menatap yunho yang terduduk di kursi listrik tak sadarkan diri. "apa maksudmu?" pria kejam itu menarik rambut blonde hyunsuk lagi.
"dia sudah tak peduli, sir. tak memiliki emosi, hahahaha! cukup berguna bukan? aku sudah mencuci otaknya dua kali sehari!" hyunsuk berucap sembari tersenyum, seperti tak ada yang salah pada ucapannya barusan. yunho diam-diam terbangun dan menyimak.
"hahaha, kau... kau bisa mempekerjakannya pada black market! a-tau, hahahaha! pembunuh bayaran! benar sekali! pembunuh bayaran!" hyunsuk bertepuk tangan, seakan bangga pada dirinya sendiri.
monsieur melepaskan tangannya dari rambut hyunsuk, lalu mendekati jung yunho yang menatapnya datar, namun tubuhnya sedikit bergetar mungkin efek sengatan listrik yang masih ia rasakan. figur yang lebih tua masih setia menatap mata legamnya.
"kau ingin bergabung bersama kami?"
pemuda bermarga jung itu memilih berdiam. lalu menganggukkan kepalanya.
ㅡ
Pirate Tears
END
ㅡ
cast.
.