Incident 2003

By SalsaYasmine9

3.3K 2K 592

Karna waktu, kebahagiaan itu ada Karna waktu, terciptalah kenangan indah Dan Karna waktu rasa sakit itu ada... More

Prolog&visual
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14 (Tahap Revisi)
15 (Tahap revisi)
16 [Spesial Part]
17
18
19
20
21
22
23
24
26
27
Part 28
29

25

47 31 1
By SalsaYasmine9

"Udah kali ngelamunnya udah lantai 1 masih aja belom sadar." Alsha pun akhirnya tersadar dan mendongak ke samping lalu melepaskan tangan Aska itu "jangan banyak ngomong." ucapnya

"Kayaknya ada yang salting nih..." Aska melipatkan kedua lengannya dan melirik sekilas cewe disebelahnya ini

"S s-iapa juga yang salting," ucap Alsha dengan mentralisirkan gemuruh dihatinya.

"Eh aku ga bilang kamu loh, jangan jangan kamu beneran salting ya...." Aska pun memajukan muka nya ke depan meneliti dan menatap muka Alsha yang merah seperti tomat.

"Dasar gila!" Alsha pun menampol muka Aska tiba tiba dan melangkahkan kaki meninggalkan cowo itu.

"Dasar singa betina."

"Cewe aneh tungguin woyy." Ia pun mencoba menyamakan langkah kaki nya dengan Alsha. Dan terus menatap kebawah mengikuti kaki itu pergi.

Hingga langkah kaki itu berbelok lalu masuk ke dalam ruangan.

Dan Jrebb

Dahi Aska terbentur daun pintu dengan kerasnya. "Aduhh, woyy cewe anehh sakit nihh." ringisnya.

Alsha pun terkejut dan menutup mulutnya "Upss maaf." ucapnya dengan tersenyum tanpa dosa

"Maaf maaf, nih jidat ku sakit kayak gini." ketus Aska sambil memegang dahi nya itu.

"Ya lagian kamu ngikuti nggak liat liat, Alsha kan mau ke kamar mandi."

Aska pun mengusap jidat nya itu dan berkata "Kamu tuh gak bilang bilang, asal pergi gitu aja,"

"Kan Alsha udah minta maaf, udah ah bye." langsung saja Ia menutup pintu kamar mandi

Aska pun melangkah ke samping dan mengaca. Untuk mengecek kondisi dahi nya itu.

"Untung kagak benjol. tapi merah sih, Dasar cewe gila."

"Apa ini karma dari Randi ya, karna dulu aku mengejeknya." sambung nya

Sambil menungggu cewe aneh itu. Aska duduk dan menghidupkan ponselnya.

Setelah layar di hp nyala. munculah sebuah notif dari sang papa nya.

Ia pun berniat untuk membaca notif dari papa nya itu. Saat tangannya bergerak, pintu kamar mandi terbuka dan keluar lah seorang gadis yang sedari ditunggunya

"Udah selesai kan? yok." Aska pun bergegas berdiri dan "Loh kok diam aja? ayo pulang," ajaknya

"Anu it-tu..." ucap Alsha dengan menduduk

"Ha!" jawab Aska bingung

"it-tu al sha lu-pa bawa sesuatu dari rumah..." jelasnya

"Terus?" tanya Aska itu

"Terus Alsha membutuhkan benda itu sekarang." tegas nya sambil memainkan telapak kaki

Aska pun mengernyitkan, "Benda apa?"

"Eum, tapi kamu harus membelikannya ya?" Alsha yang semula menunduk, langsung Mendongak dan menatap Aska

"Iya, dikopsis ada kan?"

"kopsis sekarang tutup, kan udah kelewat jam nya." jelas Alsha

"Ya terus beli nya dimana?" tanya Aska yang bingung

"Disamping sekolah kan ada indomaret, nah itu. kamu harus beli kesana."

Aska menggaruk kepalanya dan "Hm, apa yang harus ku beli?"

"Roti, " ucap Alsha grogi

"Kamu laper? yaudah tunggu disini. " ucap Aska hendak beranjak pergi

"Eh bukan roti biasa, tapi roti jepang."

"Emang ada roti jepang di indomaret? namanya roti Jepang ya harusnya jual di negaranya dong." Jelas Aska yang polos itu.

"Ada lah, tapi kamu tahu roti jepang kan?" tanya Alsha memastikan

"Nggak, roti apaan sih? Seumur ku aku baru tau kalau ada roti jepang."

Alsha pun menepukkan dahi nya sendiri " Ituloh, aduhh,"

"Pembalut" jelas Alsha yang grogi itu, pasalnya dia minta tolong ke cowo bukan pada Naya. jelas dia setengah mati malu.

"APA!" teriak Aska yang tidak percaya

"Kamu nyuruh aku beli itu?" tanya Aska sekali lagi, karna tidak mungkin kan seorang bad boy ke indomaret hanya beli pembalut wanita, mau ditaruh ke mana mukanya nanti.

"Ya terus siapa lagi? kalau Alsha jalan nanti bocor. Kamu nggak kasian gitu," ucap Alsha dengan memasang muka semelas melasnya berharap cowo didepannya ini luluh

"Tapi kan aku cowo, masa iya hanya ke indomaret beli pembalut cewe."

"Kan apa salahnya membantu," Alsha pun hanya bisa mencibirkan bibirnya dan menatap ke arah lain.

"Kasian juga cewe aneh ini" gumam Aska dalam hati dan langsung saja ia melepaskan jaket nya lalu mengikatkan ke pinggang alsha.

"Eh untuk apa ini?" tanya Alsha yang terkejut

"Sudah diam. duduk disini, dan tunggu aku." ucap Aska dan beranjak melangkahkan kakinya

"Kamu mau belikann?" mata Alsha berbinar menatap cowo didepannya

"Hm"

"Eh tunggu, eum itu nya yang ada sayapnya ya." ucap Alsha sedikit malu

"Sa-yap?" tanya Aska yang mengulang perkataan Alsha tadi.

"He'em" jawab Alsha dengan senyuman manis.

"Pembalut apa fried chiken, pake sayap segala." gerutu Aska, lalu melangkahkan kaki nya menjauh dari Alsha.

Alsha pun tertawa dengan puasnya "Pasti tuh cowo ngeselin bingung milih merk yang apa, HAHA rasain." ucapnya

5 menit

10 menit

20 menit

Batang hidung cowo itu belum kelihatan sama sekali di mata Alsha, dan yang dilakukan Alsha hanya membuka dan menutup smartphone nya saja.

Ia pun berdiri dan berjalan mondar mandir, seperti setrikaan karena dia was was si cowo ngeselin itu berhasil membelikan benda itu apa tidak.

Setelah beberapa menit akhirnya ia melihat Aska, berjalan dan membawa dua kantong yang lumayan cukup besar itu, Alsha pun mengernyitkan dahi karna bawaan si cowo ngeselin itu.

Setelah itu Aska menyerakkan dua kantong itu kepada Alsha,

"Apa ini?" tanya Alsha yang bingung, perasaan dia menyuruh cowo itu hanya membelikan pembalut, ga sampai dua kantong seperti ini kan.

"Apa lagi, ya barang yang kamu minta."

"Ya tapi kok banyak sekali?"

"Aku gatau yang kamu maksud itu, daripada aku tanya ke kasir dan yang ada hanya mempermalukan ku sendri, ya mendingan aku beli semuanya." jelas Aska panjang lebar

Dan Alsha hanya bisa melongo menatap cowo ini dengan tidak percaya

"Nih orang punya kandang duit atau gimana?" tanya Alsha dalam hati

"Tapi uang mu--" ucapan Alsha terpotong

"Udah gausah bawel, cepat masuk" tegas Aska yang langsung memotong pembicaraan Alsha itu.

"Iya iya." Alsha pun masuk ke kamar mandi. Yang setelah berdebat ria dengan Aska beberapa kali.

Aska pun mengantarkan Alsha untuk pulang, karena ia ada latihan basket untuk hari ini makanya ia mengantarkan Alsha duluan. Untung si bocah tengil Randi kagak muncul, sebab jika ia muncul pasti tuh mulut kayak comberan.

"Pegangan." ucap Aska, sambil menstrater motornya lalu melajukan dengan pelan

Alsha tertegun karena bukan pertama kali cowo itu itu mengucapkannya, ia dengan ragu tapi pasti ia memajukan tangannya ke pinggang cowo didepannya itu.

Dan blush,

Pipi nya memanas, detak jantungnya terpacu 5 kali lipat, ia berusaha semaksimal mungkin agar tangannya tidak bergetar grogi

"Duhh. kenapa sih setiap deket kayak gini, jantung Alsha tidak bisa bersahabat." Gumamnya dalam hati.

***

Diperjalanan........

"Besok aku jemput jam 2 siang."

"Ha?" tanya Alsha yang samar samar mendengarkan suara Aska, karna kupingnya sedang tertutup dengan helm.

"Buset, kuping apa kuping sih," ucap Aska, kemudian ia memutar kepalanya ke samping

"BESOK AKU JEMPUT JAM 2 SIANG!" lanjutnya dengan meninggikan suaranya

"Woyy jangan teriak gitu juga kali, Alsha denger kok"

"Nah tadi, hah heh hah heh apa coba."

"Ya kan tadi, sekarang nggak." ucap Alsha dengan tidak mau kalah.

"Memang fakta cewe selalu benar, dan cowo selalu salah." gumam Aska pelan

"Itu panas ihh, jangan jam 2 siang nanti kulit Alsha item." jawabnya

"Dihh yang ada matahari takut karna keanehan kamu." gerutu Aska

Setelah sampai rumahh.....

Alsha turun dari motor dan memberikan helm itu kepada Aska "Nihh" Aska pun menerimanya dan menaruh helm itu ke jok belakang

"Oh iya ini jaket mu." ucap Alsha yang hendak membuka ikatan jaket dari pinggangnya

Tapi Aska mencegah pergerakan itu "Enak aja, ya cuci lah. ternodai jaketku karena habis dipake cewe aneh."

"Bener bener cowo ini, Alsha akan cuci dan kasih sabun 1 kg. PUAS." kesal nya

Aska pun hanya tertawa melihat muka bete Alsha "Canda aelah."

"Oh iya dimana nenek mu? udah lama ga melihat beliau," sambungnya.

"Di dalam mungkin, biar ku panggil dulu."

"Eh gausah, titip salam aja." ucap Aska yang bergegas menjalankan motornya itu.

"Tau gitu kenapa tanya, dasar cowo ngeselin."

"Hehe sengaja." jawab Aska lalu melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Inginku tabok aja pala nya." ucap Alsha setelah itu melangkahkan kakinya masuk kerumah

Disisi lain

"Hmm bagus juga nih." ucap seseorang dengan seringan licik.

Didalam rumah..

"Assalamualaikum."

Sang nenek pun berjalan ke sumber suara itu "Walaikumsalam." dan Alsha langsung mencium tangan sang nenek.

"Itu tadi siapa sayang?" tanya sang nenek sambil melihat ke arah depan rumah

"Cowo waktu itu nek, tadi dia memaksa untuk mengantar Alsha pulang." Jawabnya

"Kenapa kamu ngga suruh dia masuk ke dalam?"

"Alsha, Nenek kan selalu mengajarkan kamu, kalau ada tamu suruh masuk dengan sopan." jelas sang nenek tanpa memberi kesempatan Alsha menjelaskan

"Alsha tau nek tapi it--"

"--Apa cowo itu ngeselin?, anak itu sudah mengantar kamu pulang terus kamu gak mempersilahkan dia masuk? itu gak baik sayang. Jangan seperti itu." lanjut sang nenek

Alsha hanya diam dan bergumam didalam hati "Ya allah, salah apa Alsha ini."

"Nenek dengarkan dulu.. Alsha sudah menyuruhnya masuk. Tapi dia ada jadwal latihan untuk lomba basket, makanya dia tidak bisa masuk ke dalam, bukan karna Alsha ngga ngebolehin." ucap Alsha panjang lebar

"Kamu nggak bohong sama nenek kan?" tanya sang nenek memastikan

"Ihh Nenek.. Alsha cucu nenek yang imut ini mana mungkin boong, Alsha beneran kok." jawabnya

"Oh iya tadi dia juga nitip Alsha buat salam ke nenek."

"Benarkah? Salam juga dari nenek ya." kata sang nenek dan Alsha hanya menganggukkan kepalanya

"Yaudah kamu mandi terus sholat gih," titah Sang Nenek dengan lembut "Setelah itu makan ya, Nenek sudah buatkan sup ayam." lanjutnya

"Iya nenekku sayang," ucap Alsha memeluk sang nenek, setelah itu pergi menuju kamarnya.

***

Rintikan hujan begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari. Sayup sayup terdengar suara jangkrik menambah keramaian di malam hari.

"Ya gapapa kali Nay,"

Dan disinilah dua insan sedang berkomunikasi lewat video call

"Gamau Shaaa, kenapa sih harus sama cowo itu lagi cowo itu lagi"

"Jodoh mungkin." ucap Alsha yang tengah sibuk menatap layar komputer dengan pendengaran masih tertuju pada layar handphone.

"Issh amit amit,"

"Mending sama pangeran hoodieku." jawab Naya dengan berkhayal

Alsha yang melihat kelakuan sahabatnya ini hanya bisa menggelengkan kepala "Jangan mimpi ketinggian ntar kesambet petir tuh." jawab Alsha begitu saja

"jederrr"

Dan benar saja, setelah Alsha mengatakan langsung saja ada kilat yang menyambar

"Astaghfirullahalazim." ucap Alsha dengan mengelus dadanya kemudian menatap ke arah jendela

"ALSHAAA IHH!"

"Bener bener ya bikin kaget taukk." kesal Naya

Alsha pun mengalihkan pandangannya dan menatap layar handphone.

"Hehehe maap, kan Alsha gatau kalau beneran terjadi, salah sendiri kamu ngehalu malam malam apalagi pas hujan begini."

"Bukan salah aku kok, salah dia tuh."

"lah kenapa dia yang kamu salahkan?" tanya Alsha dengan mengernyitkan dahi mendengarkan kata kata sahabatnya itu.

"Ya jelas salah dia, karena kadar ketampanannya ituu melebihi batas." gumam Naya sambil memeluk boneka nya.

"Kan aku jadi leleh melihatnya," lanjutnya.

Alsha yang sedari tadi memandangi hasil foto jepretannya waktu itu terhenti, karna pandanganya menatap lekat gambar seseorang itu.

"Benarkan aku Sha?"

Hening tidak ada jawaban dari Alsha, karena ia sibuk menatap ke arah lain

"SHAA WOYY!" teriak Naya

"Eh iya, memang. tampan sekali." ucap Alsha sambil meliaht foto candid milik Aska waktu dihotel Grand Nusa yang justru ia terlihat berkali kali tampan di foto itu.

"Tingg"

Dan tiba tiba saja layar atas di hp Alsha itu, muncul 1 notif dari orang yang barusan ia pikirkan itu.

Alas ngeselin

Besok jangan lupa.

"Panjang umur dia." ucap Alsha dalam hati

"Duniaku kacau jika berhubungan dengan cowo ini." langsung saja ia menggeser notif itu agar hilang dari beranda layarnya

"Kamu kenap--"

"Naya sayang makan dulu nak," kalimat Naya terhenti karena mamanya tiba tiba masuk ke dalam kamar

Alsha pun mengerjapkan matanya "kenapa Alsha bilang tuh cowo ngeselin tampan," ia pun memukul pelan dahi nya berkali kali

"Video call sama siapa sayang?" ucap mama nya Naya sambil mengarahkan muka nya ke layar handphone

"Sama Alsha ma." jelas Naya

"Eh Alsha. lama nggak ketemu kamu nduk, kapan main ke sini lagii?" tanya mamanya Naya

"Hehehe, soalnya masih sibuk ujian praktek jadi belum tahu tant--"

"Eittss jangan panggil tante." ucap mamanya Naya yang tiba tiba memotong pembicaraan Alsha dan alhasil Alsha bingung dengan kata kata mama nya Naya itu.

"Panggil mama aja, kamu dan Naya sama buat Mama."

Sontak Alsha tersentuh dengan sikap lembut mama nya Naya.

"Nah kan Sha, mama ku ini juga mama kamu, ya kan ma?"

"Iya sayang, kalian semua anak mama." ucap mama Naya.

Alsha yang melihat pun tak mampu berkata kata lagi

"Eum Alsha matikan dulu ya, karena ada sesuatu yang harus Alsha kejakan. Dah Nay."

Klik

Ia pun memutuskan video call itu secara sepihak. Setelah itu ia mematikan komputer dan bergerak menuju kasur. ia membaringkan tubuhnya dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang mulai kedinginan itu.

Alsha memang daritadi tidak kuat mendengarkan ucapan Mama nya Naya , karena itu ia langsung memutuskan panggilan video call, sebab ada perasaan aneh yang hinggap didalam hatinya.

"Alsha tidak tahu, apakah Alsha harus senang atau sedih mendengarkan ucapan itu?" lirih Alsha sambil memiringkan badannya ke samping.

"Senang karena ada pengganti kedudukan seorang Mama, atau sedih karena ucapan itu membuat Alsha teringat dan ingin bertemu dengan Mama." Air matanya pun keluar dengan derasnya.

Ia sudah sekuat mungkin untuk membendung itu semua, tapi air mata itu memaksa nya untuk keluar membasahi kedua pipi. Ia sudah mencoba agar tidak teringat dengan mereka, sebab jika ia mengingat nya yang ada air matanya keluar duluan.

Tapi untuk malam ini, biarlah air mata nya mengalir Bersama dengan derain hujan digelapnya malam.

Alsha, semangat ya :)

Jangan lupa tinggalkan vote+coment ya!

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 272K 63
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.7M 319K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
512K 55.7K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...
289K 17.2K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...