Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]

By Tinoris

243K 11.2K 752

Baca ,jangan lupa follow ,comen dan vote..😘 Belajarlah menghargai orang lain maka, kamu akan dihargai layakn... More

Sinopsis
Part 1
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46....Terungkap
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57 - Dia hilang
Part 58
Part 59
Part 60 - Aku dan Kamu
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70
Part 71
Part 72
Part 73
Part 74
Part 75-Tamat😗👋
Exstra Part - Bos Kecil
PROMOSI RARA!!

Part 2

7.4K 344 32
By Tinoris


Namun, Valen tetap menarik tangan Keysa lalu memasukan Keysa kedalam mobil, entah mau dibawa kemana gadis itu.

"Pak, kita mau kemana?" tanyanya gugup. Dia masih shok dengan kejadian barusan.

"Pulang kerumah kamu" jawab Pria itu lalu melajukan mobilnya meninggalkan kampus.

"Tapi--" ucap Keysa terhenti. Tidak ada gunanya lagi Dia memberontak.

"Ngak usah alasan tunjukan jalan rumahmu, saya cuman kasian saja, liat murid saya seperti ini. Siapa yang berbuat?" tanya Valen sambil menaikan satu alisnya.

Keysa terdiam tak mau menjawab ia takut akan ancaman Tamira. Seorang Tamira tidak pernah main-main dengan ucapannya. Sifatnya yang keras dan ingin menang sendiri, ia merasa bahwa dia itu paling hebat dan paling wow.

"Ya sudah, tidak mau jawab" ucap Valen melirik, ia kembali memandang depan fokus menyetir.

Beberapa menit perjalanan dari kampus menuju rumah Keysa. Didepan gang yang tak terlalu besar itu Keysa menghentikan kemudi Valen.

"Sudah, Pak sampai sini biar saya jalan saja sampai rumah.  Terimakasih, Pak" Ucap Keysa menghentikan kemudi Valen.

"Saya antar kamu sampai rumah" ucap Valen kekeh. Maksaa teross.

Namun Keysa tetap turun dari mobil Valen dan berjalan mamasuki gang yang lumayan kecil mungkin hanya muat satu mobil.

"Saya pulangkan jas nya sesudah saya cuci, Pak " ucap Keysa yang turun dari mobil.

"Iya, kapan kapan saja " ucap Valen dari dalam mobil.

Sesampainya di rumah Keysa. Suasana yang sepi hanya ada Mamanya yang terduduk didepan menanti pembeli, terkaget melihat putrinya yang sudah basah kuyup, dan mengenakan jas hitam.

"Nak, kamu kenapa?"

"Tidak apa, Ma" ucap Keysa tersenyum.

"Bohong, pasti kamu dibully lagi" ucap Lina yang mulai cemas.

"Enggak kok, Keysa tadi kepleset dari kamar mandi, tenang aja Keysa ngak dibully" elak Keysa yang tak mau Mamanya itu terlalu khwatir dengan putri semata wayangnya itu.

Namun, mata Keysa tak bisa menipu, apa yang sudah menimpa dirinya itu.
Mamanya hanya mengelus kepala Keysa seperti memberi kesabaran dan kekuatan kepada Keysa, matanya yang terus memandangi putrinya membuat Dia bernanar.

"Kasian, sekali nasip mu nak, maafkan mama tidak bisa bahagiain kamu, tidak seperti teman teman mu yang hidup serba mewah" gerutunya dalam hati.

"Ya udah, Keysa masuk dulu, Ma "

"Iya, bersihkan dirimu" ucapnya melepaskan elusannya.

Kamar Keysa yang tertata rapi dan sederhana, tidak mewah seperti teman-temanya. Yang apa apa ia harus lakukan sendiri tidak manja dan tidak tergantung dengan orang lain, hidupnya sudah diajarkan mandiri agar bisa bersaing dimasa depan.

Senja yang mulai meninggalkan Keysa yang duduk didepan jendela memandangi senja sore, menyorot sinar berwarna orenge kelap, ia merenung sendiri.

"Kenapa, teman ku tidak suka kepada ku, apa aku salah dengan mereka?" suara hatinya mulai menangis dan setetes air mata mulai berjatuhan dipipi Gadis yang tidak tau apa-apa.

"Kamu, kenapa?" Suara mengagetkan dari belakang Keysa.

"Mama" ucapnya seperti lega saat melihat Mamanya datang. Dia menghapus air mata perlahan dan terlihat baik-baik saja.

"Jangan banyak melamun tutup jendelamu dan buka buku, belajar lah agar nasip mu tak seperti Mama yang hanya tukang gado-gado." Perintah mamanya lalu tersenyum.

"Iya Ma, Keysa akan belajar dengan rajin, tapi aku bangga dengan Mama yang kuat tanpa Ayah" Serunga lalu memeluk erat Ibu tersayangnya itu.

"Iya, nak, semoga Ayah tenang disana" ucapnya dengan mata yang bernanar.

Keysa menganggukan kepala dan menutup jendela kamarnya.

"Tapi jujur, ma, Keysa rindu Ayah" ucapnya dalam hati tidak mau terbawa suasana dulu.

Kaysa mengelus jidatnya terdapat luka dibagian pelipisnya bekas jahitan yang terlalu banyak karna kejadian kecelakaan masa lalu bersama ayahnya, saat ia masih berumur 5 tahun. Dia dan Ayahnya pulang dari toko kueh untuk memberi kejutan kepada Mamanya yang sedang berulang tahun namun nasib naas yang merubah semua suasana. Kecelakaan itu telah merenggut Ayahnya yang meninggal ditempat karna kehabisan darah, dari kejadian itu Keysa menjadi trauma dengan klason truk.

Keysa menutupi lukanya dengan poni yang selalu didepan. Tidak banyak orang yang tau tentang lukanya itu.

***

Seperti bisa Keysa berangkat lebih pagi dari teman temannya. Dia menyibukan diri untuk membaca buku diperpustakaan kampus.

Namun ketenangannya lagi lagi digangu oleh Tamira dan teman temannya itu.

"Cupuk, nanti ulangkan gw nyoto, awas lu ngak kasih contekan" ucap Caca melempar buku Biologi.

"Kenapakalian ngak belajar sendiri aja? Aku juga masih belajar" ucap Tasya menoleh kearah Tamira.

"Cupuk...oh cupukkk, gw maunya nyotek" ucap Tamira memegang muka Keysa.

"Ngak bisa, aku takut ketahuan" ucapnya Keysa lalu meninggal tempat duduk.

"Lu harus nyontekin kita-kita, tenang aja ngak bakal ketahuan, kalau lu nya diem" ucap Tamira sembari meremas kuat tangan Keysa.

"Lepasin, kalian belajar sendiri aja aku enggak pinter" ucap nya memelas.

Keysa lalu pergi meninggalkan perpustakaan secepat mungkin. Lima menit lebih awal sebelum Dosen matkul masuk kelas.

"Mas, maaf ini tempat duduk saya" ucap Keysa sopan. Dia menatap seorang laki-laki yang duduk di tempat duduknya.

"Ohh, tapi saya maunya disini" cowok itu melirik kearah Keysa dan mengeluarkan senyum sinisnya.

Keysa diam memandangi. Sepertinya dia belum pernah melihat orang ini sebelumnya ada di kelas.

"Apa, mas murid baru?" tanya Keysa  pelan.

"Iya, bawel sana cari tempat duduk lain " bentaknya mengusir Keysa dari hadapannya. Lebih baik di iyakan.

"Tapi ini tempat saya, kamu ngak boleh asal ambil" ucap Keysa ingin mempertahankan tempat duduknya. Jika, Keysa tidak duduk disini matanya akan semakin parah bertambah minus.

Brakkk....

Laki itu mengebrak meja merasa tergangu dengan kehadiran Keysa. Dan ia memilih pergi dan duduk dibelakan pojok kelas, melirik ganas yang merasa eneg dengan Keysa.

"Kenapa? Dia anak aneh" kata dalam hati Keysa

Sesudah semua masuk kelas dan ulangan berlangsung, kursi Keysa terus ditendangi oleh Siska karna ingin menyontek jawaban Keysa.

"Sa...liat jawaban lu" perintah Siska yang terus mengganggunya.

Keysa terhenti dalam menulis dan menoleh ke arah belakang. Tangan Siska yang terus meminta. Keysa yang akan memberikanya takut ketahuan.

"Cepetan, Sa..." perintah Tamira yang melototi Keysa tajam.

Keysa lalu mencatat semua jawabanya dan saat akan diberikan kepada Siska tangan Keysa dipegang dan langsung diambil kumpalan kertas yang ada di tangan Keysa.

"Apa ini!?" tanya Bu Ines
membuka gumpalan kertas tersebut.

"Itu, bu, Keysa mau nyontek Siska " ucap Tamira menyelamatkan.

"Benar itu Keysa?" Tanya bu Ines yang mulai geram. Meski dalam hatinya tidak yakin.

Keysa membulatkan matanya. Dia sangat shok dengan perkataan Tamira barusan. Apa tidak terbalik? Perasaan takut menyelimuti hatinya. Kenapa semua menatapnya. Seakan-akan percaya atas tudingan itu.

"Ng-ngak, bu, Keysa ngak nyontek, tapi Siska yan.." katanya terpatah omongan Caca

"Boong, buu, mana ada maling ngaku dia itu mau curi jawaban Siska bu" ucap Caca yang mendukung argumen Tamira.

"Sebenarnya, iya ibu Keysa mau nyontek saya, badahal saya udah bilang ngak mau, tapi Keysa maksa, mau ngancem segala lagi" ucap Siska melirik sinis. Keysa terus menggeleng.

"Ngak, Ibu, ng-ngak semua itu bohong" ucap Keysa terengah engah ia takut atas semua tuduhan yang tak benar itu.

"Keysa stop! Sekarang kamu temui dosen pembimbing kamu! Dan nilai kamu Ibu akan kosongkan" perintah bu Ines menunjuk kearah pintu.

Keysa bangkit dari duduknya. Dia tidak menyangka semua akan seperti ini. Ada rasa amat kecewa di hatinya. Nilainya sudah hangus dan kini dia harus ber urusan dengan Dosen pembimbingnya.

Disisi lain Arga, cowok yang duduk dibelakang pojok ruangan hanya memandangi kejadian awal sampai akhir. Dia tersenyum seringai.

"Cupuk banget sih, itu cewek kaya gitu aja ngalah terus, ngak berani nglawan apa? Kalau gw, udah gw sikat habis" gerdunya Arga medumel sendiri.

"Enak kuliah dirumah ketimbang kaya gini banyak drama" lirih Arga melanjutkan mengerjakan ulangan tersebut.

Keysa yang menemui Dosen pembimbingnya. Menceritakan sebenarnya apa yang terjadi. Dia terlihat sedih harus merelakan nilainya ini.

Dosen pembimbingnya–Bu Ike menarik nafas sabar. Dia tau apa yang di alami Keysa.

"Ibu usahakan bisa meluluhkan hati Bu ines" ucap Bu Ike menenangkan Keysa dari isak tangisnya.

"Tapi, kamu juga bersalah, memberi contekan"

"Tapi, saya jug--" ucap Keysa terputus.

"Maaf, ibu saya mau jelasin sebenarnya, ini bukan salah Keysa, ini semua salah Tamira dan teman temannya, dia mau nyontek jawaban Keysa" ucapnya Arga tersenyum, merasa menjadi pahlawan ke siangan.

Keysa menoleh dari sumber suara yang ada di ambang pintu. Sejak kapan Arga mengamatinya seperti itu.

"Terima kasih udah mau bantu" ucap Keysa.

"Jika bisa kamu jelaskan pada bu Ines"  ucap bu Ike memberi masukan. Meminta agar Arga mau melakukan itu.

"Gampang" ucap Arga terlihat santai.

"Terimakasih, ya, maaf mengganggu waktunya" ucap Keysa sangat-sangat menaruh harapan pada Arga.

Keysa mencari Valen untuk membalikan Jas yang dipinjamkannya kemarin. Sebelum Dia pergi menemui Dosen baru itu. Dia memutuskan untuk meminjam buku novel yang ada di perpustakaan. Seperti jodoh di depan mata. Tanpa sengaja Dis bertemu Valen yang masih berdiri di depan rak buku.

"Pak, maaf saya mau mengembalikan jas bapak" ucap Keysa sembari menyodorkan jas yang sudah terlipat rapi.

"Ohh, iya, taruh saja diatas meja sana" jawabnya tanpa meliat ke arah Keys.

Keysa meletakan jasnya dan lanjut memilih buku novel, saat ia memilih buku, Keysa mendapati Valen yang bingung entah mau pilih novel yang mana, ia dari tadi cuman mengotak atik rak buku saja.

"Key, maaf bantu saya pilih novel" pinta Valen yang merasa bingung dengan buku sebanyak ini.

"Iya, bapak, mau pinjam novel yang seperti apa?" Tanya Keysa memastikan.

"Entah" jawab Pria itu sembari menaikan bahu. "Buat adek saya bukan buat saya" imbuhnya.

"Biasanya kalau anak remaja sukanya novel tentang cinta atau hal yang berbau romantis" ucap Keysa mengambil sebuah buku dan memberikan nya pada Pria tersebut.

"Ohh, aku ngak paham" balas Valen yang hanya tersenyum dan menerima buku dari Keysa.

Keysa pun lanjut memilih sebuah buku novel dan hendak pergi namun Valen mencegah langkah kaki Keysa.

"Ada, apa pak?" tanya Keysa yang menenteng bukunya.

"Cuman kasih tau, disana sepeda kamu" ucapnya menunjukkan arah parkiran.

"Oh, iya pak, terima kasih" ucap Keysa tersenyum. Dia langsung lari bahagia. Valen yang masih memandangnya hanya geleng-geleng heran.

Gadis itu mengamati dari kejauhan melihat cowok satu kelasnya yang masuk ke dalam mobil yang sama dengan Dosen barunya itu. "Itu Arga, kok masuk mobil pak Valen, paling satu arah" ucap Keysa dalam hati sambil membenahi kaca matanya itu.

Terdengar samar percakapan mereka sebelum masuk kedalam mobil.

"Berangkat sore besok" ucap Arga melepas tasnya.

"Berangkat sendiri ya?" balas Valen membuka pintu.

Arga hanya mengangukkan kepala lemas dan menutup pintu mobil.







Terima kasih udah baca😘
Jangan lupa Vote, Comen😍😘

Maaf masih monoton banyak typo , masih pemula 😁😁

Continue Reading

You'll Also Like

268K 3.5K 9
INTINYA JN HAREM BERMEKI/BERMEMEK ONLY ONESHOOT OR TWOSHOOT. BXB AREA‼️ JENO : SUB JAN SALPAK SALPAK? JAUH² SNA MOHON BIJAK DLM MEMBACA. HOMOPHOBIC G...
385K 47.5K 33
Cashel, pemuda manis yang tengah duduk di bangku kelas tiga SMA itu seringkali di sebut sebagai jenius gila. dengan ingatan fotografis dan IQ di atas...
397K 21.6K 71
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
6.3M 268K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...