Friendzone (COMPLETED)

بواسطة Dhilla_17

183K 8.8K 165

Ternyata pernyataan bahwa tidak ada persahabatan antara pria dan wanita tanpa melibatkan perasaan benar adany... المزيد

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
CAST
16
17
18
19
20
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50 ( End )
Extra Part
Extra Part 1

21

2.4K 142 1
بواسطة Dhilla_17

Arga sudah hampir 2 jam mengobrol bersama Ayah dan Papa Elia. Mereka membahas tentang kerja sama bisnisnya sesekali bercanda. Hingga deringan ponsel milik Papa Elia mengalihkan perhatian mereka. Papa Elia melihat sekilas siapa yang sedang menelfonnya. Setelah melihat namanya Papa langsung mengarahkan ponselnya ke arah Arga.
" Kesayangan kamu telfon tuh Ga. " Ujar Papa Elia dengan isengnya.

Arga menggaruk tengkuk belakangnya merasa salah tingkah.
" Angkat aja Pa. "

Papa Elia kemudian mengangkatnya.
" Halo iya El, ada apa? "

"Papa kok belum pulang ini udah mau jam makan malam. " ujar Elia di seberang sana.

" Iya ini Papa mau pulang, masih di rumah sahabat papa. "

" Emang di mana, Elia mau lihat. "

Tak lama kemudian sambungan telfon berubah menjadi video call. Papa Elia mengarahkan kamera ponselnya ke arah Ayah Arga.

" Ehh.. Ada Ayah. Jadi Papa main ke sana? Ihh El kan mau ikut juga ketemu Bunda. Mau cerita jugaa. "

" Emang mau cerita apa El. " tanya Ayah Arga.

" Yah, Arga ngeselin anaknya. Dia di sekolah kerjaannya bolos mulu yah, nantangin guru juga, songong pake banget yah. Sita aja yah motornya, kalau nggak gitu jangan kasih uang jajan. " Ujar Elia dengan nada yang menggebu - gebu tanpa tau bahwa Arga mendengar semuanya.

Mendengar itu seketika Papa Elia dan Ayah Arga tertawa. " Ohh gitu ya El kelakuan Arga di sekolah? Nanti biar Ayah yang urus oke? " Jawab Ayah Arga.

" Iya yah jangan kasih ampun! Ngeselin banget soalnya! "

Arga yang tidak tahan mendengarnya langsung merebut ponsel yang dipegang oleh Ayahnya. Dan mengarahkannya ke depan wajahnya. " El. Coba ulangi kamu tadi bilang apa aja. " Ujar Arga dengan nada dingin dan tatapan tajamnya.

" Ehh.. Ada Arga. Kamu kok tambah ganteng sih, IYA MAA!!IYAA...
Ga aku udah di panggil Mama. Aku matiin bye. " Ujar Elia dengan cepat dan langsung mematikan ponselnya.

Mereka yang melihat kelakuan kedua anaknya hanya menggelengkan kepalanya. Sedangkan Arga memberengut kesal.
" Bukankah dia sangat menggemaskan " Ujar Papa Elia sambil tertawa bersama sahabatnya.

" Sangat" balas Ayah Arga.

" Arga ke kamar dulu Yah, Pa. " Setelah mengatakan itu Arga langsung beranjak pergi ke kamarnya.

Arga di kamar menggelengkan kepalanya mengingat tingkah Elia tadi. Arga juga mengakui bahwa Elia sangat menggemaskan.

****

Berbeda di kediaman Elia, Elia saat ini sedang ikut menata makanan di ruang makan. Mamanya kemudian menghampiri anaknya. " El jujur sama Mama, kamu kenapa? Beberapa hari ini aura kamu beda. Kayak bahagia banget. "

" Nggak ada apa - apa Ma beneran"

" Mama minta maaf kalau selama ini nggak bisa buat kamu sebahagia ini. Mama sama Papa selama ini malah selalu bikin kamu sedih. Mama masih merasa bersalah sama kamu. " Jawab Mama Elia sambil menunduk menyembunyikan air matanya yang hendak menetes.

Elia dengan segera memegang tangan mamanya dan memandang Mamanya dengan lekat. " Ma, aku memang yang salah. Aku yang buat kak Ersa meninggal, jadi Mama sama Papa berhak marahin aku. "

Mama langsung mendongak " Bukan! Kamu nggak salah, Ersa meninggal karena memang takdirnya seperti itu. Tapi kalau Mama dan Papa, sikap kita tidak dibenarkan El. Apalagi Mama yang udah kelewatan sama kamu. Bahkan dari SMP yang mengambilkan rapot kamu Bibi Jum. Mama ngerasa nggak berguna jadi orang tua. Maafin Mama sekali lagi ya El. Buang di fikiran kamu kalau kamu yang nyebabin semuanya. Ersa udah bahagia di sana. "

Elia mendengarnya dengan mata berkaca - kaca. Kemudian mengangguk mendengarkan segala ucapan mamanya. Mereka pun berpelukan, tanpa melihat bahwa ada yang mendengarkan sejak tadi. Dia adalah Papanya sendiri.

" Papa sekarang akan jaga kamu dengan sekuat tenaga El. " Batin papa Elia sambil memandang kedua orang tercintanya.

Setelah melihat pelukan mereka sudah terlepas, Papa Elia menghampiri keduanya. " wuah, udah siap semua makanannya. Jadi laper" Papa Elia bertindak seakan tidak terjadi apapun.

" Iya Pah, yuk makan. El juga udah laper. " jawab Elia sambil menggeret lengan Papanya untuk duduk.

Mereka pun akhirnya makan malam bersama. Dan melanjutkannya dengan bercanda ria di sofa sambil menonton Tv. Elia yang tidur di pangkuan Mamanya. Inilah moment yang diinginkan Elia dari dulu, dan akhirnya terwujud.

Hingga Elia tertidur di pangkuan Mamanya. Papa dan Mamanya memandang Elia yang sedang tertidur dengan nyenyaknya. Seakan tidak mempunyai beban apapun. Mereka senang akhirnya keluarganya seperti semula. Mereka berjanji akan bersikap lebih baik lagi untuk putri bungsunya ini.

Papa Elia dengan tidak tega mencoba membangunkan Elia untuk pindah ke kamarnya.
" El, bangun dulu. Pindah ke kamar nanti lanjutin tidurnya. " ujar Papa Elia sambil menggoyangkan tangan Elia.

Elia menggeliat dan mulai membuka matanya. Memandang Papanya kemudian Mamanya. Senyum Elia kembali muncul.

" Pindah ke kamar El, lanjutin tidurnya di sana. " Ulang Papanya yang melihat Elia tidak mendengarnya.

Elia menganggukkan kepalanya kemudian beranjak ke kamarnya. Di dalam kamar Elia sudah sulit untuk tidur lagi. Dia masih terbayang dengan mimpi sekilasnya saat ia ketiduran tadi.

Elia bermimpi bertemu kakaknya Ersa yang sedang tersenyum kearahnya. Elia merasa mimpi itu sangat nyata. Dengan segera Elia membuka ponselnya dan melihat banyak notifikasi dari grup kelas, grup sahabat ceweknya serta ada yang dari Arga.

Arga💜
P
P
P
El kamu kemana?
Jawab dong El
P
P
Udah tidur?

Arga 💜

Maaf tadi ketiduran di sofa ruang tamu sama Mama Papa.
Besok jangan jemput aku Ga, aku berangkat sama Papa.

Send-

Setelah menjawab pesan Arga, Elia mematikan ponselnya tanpa menunggu balasan dari Arga. Elia kemudian mencoba memejamkan matanya untuk tidur.

****

Jam menunjukkan masih pukul 05.30 tapi Elia sudah siap dan tinggal berangkat. Elia menghampiri Mamanya yang sedang mengolesi roti selai rasa melon kesukaan Elia.

" Ma Elia berangkat duluan ya" ujar Elia sambil mencomot roti yang sudah diolesi selai itu.

" Loh emang Arga udah jemput? Ini masih pagi banget El. " ujar Mamanya yang merasa aneh dengan anaknya.

" Papa aja masih baru bangun. " lanjutnya.

" Ngga kok Ma, El make mobil sendiri. Sayang kan mobilnya nganggur di garasi ngga dipake. Lagian aku juga jemput Gita sama Angel dulu. "

" maaf maa, aku bohong. " Batin Elia.

Mendengar jawaban Elia akhirnya Mamanya percaya. " Oh gitu, yaudah sana. Jangan lupa suruh Gita sama Angel ke rumah. Udah lama mereka ngga main, terakhir main saat SMP itu pun Mama suruh pulang. Mama mau memperbaikinya. "

" Iya ma siap. El pergi duluan " ujar Elia kemudian beranjak pergi setelah mengecup pipi Mamanya.

Elia mengendarai mobilnya bukan ke arah sekolah melainkan ke arah lain. Mobil lamborghini aventador yang berwarna ungu ini membuat banyak pasang mata melihat ke arah mobilnya. Elia tidak menghiraukannya dan semakin menambah kecepatan mobilnya.

Sesampainya di sana, dia berhenti sejenak menatap palang yang ada di depan. Dengan suasana yang masih sepi Elia memasuki tempat itu. Hingga tibalah di tempat yang ingin dia tuju.

" Kak, Elia datang. "

Ya, Elia pergi ke makam kakaknya. Tempat kakaknya beristirahat dengan tenang. Elia berjongkok mulai membersihkan rumput liar yang menutupi makam kakaknya.

" Maaf kak, El jarang njenguk kakak di sini. El adik yang jahat ya kak, udah buat kakak terkubur di dalem sana. Maafin El ya kak. Hikss "

Elia menangis di depan makam kakaknya sambil memeluk nisannya.

" Kak, kakak kemarin dateng di mimpi El. Kakak mau bilang apa? Kakak senyumnya lebar banget ke aku. Kakak senang di sana? Aku di sini juga sudah mulai bisa menemukan kebahagiaanku kak. Mama sama Papa juga udah berubah sama aku. Mereka udah nganggep aku kak, mereka juga udah perhatian lagi ke aku. Aku seneng kak. Tapi aku masih merasa bersalah sama kakak. Semua orang beranggapan kalau aku sudah tidak menyalahkan diri sendiri, tapi nggak kak. Aku masih merasa gara - gara El kakak jadi di tempat ini. Hikss.. Kak maaf hikss... Andai aku dulu nggak keras kepala kak, pasti saat ini kakak masih ada di sampingku. Menjahiliku, aku ikhlas kak. Tapi saat ini kakak sudah di dalem sana,Hikss..."

" Kak aku juga udah berpacaran sama Arga. Kakak tau Arga kan, dia dulu yang sering jahilin aku kak, tapi kalau aku nangis dia juga yang diemin aku. Sampai kakak kesel liat kelakuan Arga. Kak, aku rindu kakak. Hikss..you are my best sister."

Di depan makam Kakak Elia, Elia nenangis sesenggukan mengungkapkan semua keluh - kesahnya. Menceritakan segala yang dialaminya kepada Kakaknya. Elia mengadu, dia merasa kakaknya juga turut mendengarkannya. Elia bisa merasakan itu. Elia bahkan tidak takut dengan suasana sepi makam.

Elia terus berada di makam kakaknya hingga dia tertidur di sana. Elia sudah tidak memperdulikan keadaannya yang masih memakai seragam sekolah. Dia hanya ingin mengurangi rasa rindunya terhadap kakaknya. Elia tidak tau bahwa ada yang sedang khawatir dengannya.










To Be Continue

Typo Bertebaran 👾

Vote

Coment

See youu.....

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

7.1M 300K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
4.5M 443K 53
#narendra01 -part lengkap -sudah direvisi tapi revisinya untuk versi novelnya nanti ( sok banget versi novel, soalnya blm ada penerbit yang pas.) Sek...
6.8M 212K 61
[LENGKAP] 'Menikah' karena terpaksa, itulah Andre & Amel. Kedua insan tersebut masih duduk dibangku SMA, karena perjodohan orang tua lah akhirnya mer...
7M 253K 125
(HR 1) In Fiksi Remaja (HR 2) In Teenfiction (HR 8) In Romance Diusianya yang masih 17 tahun Davanas Abigael di haruskan menikah dengan teman seangka...