Sudah sekitar empat hari Lunetta berada di 'Rice Pot' bersama dengan Sang Guardian. Dan selama empat hari tersebut ia tidak melakukan apapun, selain menyelam di dalam pikirannya
Sang Guardian memberitahunya untuk menemukan jati dirinya, tapi bagaimana ia harus menemukannya? Seperti apa bentuknya?
Lunetta benar-benar tidak mengerti apa yang harus ia lakukan. Ia hanya ingin kembali dan melakukan ujian lain, tetapi tubuhnya seakan mengatakan,
"Jika kau pergi, kau akan sangat menyesal"
Dan karena itulah Lunetta menyia-nyiakan empat harinya hanya untuk mencari 'jati diri' yang sama sekali ia tidak mengerti
"Haaah…" Lunetta menghela nafasnya
Lalu secara tiba-tiba, ia dapat merasakan sesuatu mendekatinya. Tak lama, sosok tersebut menampakan dirinya
Seorang wanita berjalan mendekati Lunetta, wanita tersebut menggunakan mahkota berbentuk aneh yang menutup kedua matanya. Namun, ada hal yang lebih aneh dari wanita tersebut, yaitu kakinya yang bukanlah kaki, melainkan sejumlah ular
"Siapa kau?" Lunetta bertanya
"Aku tidak percaya dia mati begitu saja" tutur wanita tersebut, mengabaikan Lunetta
"Siapa yang mati?" Lunetta kembali bertanya
Wanita tersebut melihat kearah Lunetta
"Ah, kau pasti anak nya, 'kan?" Wanita tersebut terdiam "jika tidak salah, kau Lunetta?"
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Karena aku adalah wujud dari kekuatan mu, kekuatan turun temurun milik Klan Levana" jelas wanita tersebut
Lunetta hanya bisa diam, menatapnya dengan terkejut
"Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu"
Lunetta menatap wanita di depannya dengan bertanya-tanya
"Kau menggunakan kekuatan ini dengan ceroboh dan hasilnya kau menjadi sangat lemah" jelas wanita tersebut
Lemah? Tetapi kekuatan yang di miliki Lunetta saat ini dapat dibilang cukup kuat. Bahkan para regular lain terkagum melihatnya
"Kau pikir kekuatan Klan Levana hanya sekecil itu? Tentu tidak. Klan Levana dikenal sangat kuat bukanlah tanpa alasan"
"Apa maksdumu dengan ceroboh?" Lunetta bertanya, merasa sedikit tersinggung
"Kau tidak menggunakan kekuatan ini dengan benar, kau harus bisa memanfaatkan kekuatan ini dengan semaksimal mungkin"
"…"
"Kau lihat ini," wanita tersebut menunjuk mahkota anehnya
"Aku mendapatkan ini karena mu. Aku tidak tahu siapa yang sedang kau hadapi diluar sana, tapi orang tersebut bukan hanya menyegel pengelihatan mu, dia juga menyegel kekuatan mu, yaitu aku"
'…Hansung…?!' Pikir Lunetta
"Kau seharusnya bisa melawannya, lalu bebas darinya,"
"Tapi dia itu rank-" ucapan Lunetta terpotong
"Tidak peduli siapa pun itu, selama orang tersebut tinggal di menara ini, kau pasti bisa mengalahkannya, karena kau adalah Putri Levana"
Lunetta tertegun mendengar penjelasan wanita dihadapannya
"Saat itu, seharusnya kau bisa bebas darinya, tetapi rasa takut mu mengambil alih dan sekarang kau terjebak,"
"Kekuatan mu melemah, lalu jika kau berusaha untuk kabur darinya, kau akan kehilangan kekuatan ini selamanya"
"…apa yang harus kulakukan…?"
"Tentu membebaskan dirimu darinya"
"Bagaimana caranya…?"
"Aku tidak tahu"
Dengan begitu, wanita tersebut pun membalikan tubuhnya lalu berjalan pergi
"Ah. Satu lagi,"
Lunetta mengangkat kepalanya yang tertunduk
"Jika kau sudah terbebas dari segel mu, segera temui aku"
Dan kali ini wanita tersebut benar-benar menghilang dari hadapan Lunetta
●●●
Yah, begitulah pertemuan Lunetta dengan 'kekuatan'nya di 'Rice Pot' sekitar tiga minggu yang lalu. Dan sekarang, ia baru saja membuka pintu untuk memasuki ruangan Pedro
Di dalam ruangan tersebut bukan hanya ada Pedro, tetapi juga ada dua orang lain yang tidak Lunetta kenal. Kedua orang tersebut tidak terasa seperti regular. Bukan hanya itu, Lunetta pun dapat merasakan aura kuat dari mereka
Salah satu dari mereka adalah seorang pria bertubuh pendek yang membawa tas besar dipundaknya, sedangkan yang lainnya adalah seorang wanita bersurai hitam yang ia ikat kesamping menggunakan ikatan aneh
Tapi, manik Lunetta terpaku pada japitan rambut berwarna merah milik wanita tersebut. Jepitan tersebut berbentuk lambang Jahad
'Jika mereka bukan FUG, lalu siapa?' Lunetta bertanya-tanya dipikirannya
"…Apa aku terlambat?" Lunetta membuka suara
"Tidak juga. Lagian Jue Viole Grace pun belum muncul" jawab Pedro
"Apa?"
Lunetta berjalan mendekati Pedro yang sedang duduk dikursinya. Di depannya terdapat sejumlah layar yang menayangkan 'permainan' antara Bam dan Hoaqin
Dan ternyata benar saja apa yang baru saja Pedro katakan, Bam sama sekali tidak terlihat di 'arena'
"Hmm…apakah orang-orang itu juga peserta?" Yuri bertanya "laki-laki putih itu tidak terlihat seperti orang biasa…"
"Benar. Dia mungkin yang paling kuat dari peserta regular lain" balas Pedro
"Oh, begitu…"
"Tapi, jika regular yang kalian cari ikut menjadi peserta…itu tidak benar"
'Apa?' Pikir Lunetta
"Yah, jangan berharap banyak dari dia. Sejujurnya dia tidak kuat" balas Yuri
'Wanita ini mencari Bam?' Lunetta menatap kedua orang tersebut
"Omong-omong, dia ini siapa?" Evan bertanya sembari melihat kearah Lunetta
"Hmm? Tak perlu khawatirkan dia, dia hanya regular yang bekerja untuk ku" Pedro menjawab
"…"
BLARR
BLAARR
BLAAAMM
Suara ledakan dapat terdengar dari layar, asap mulai menutupi area dimana ledakan tersebut berasal. Dan saat asap-asap tersebut sudah mulai menghilang dapat terlihat Bam dengan regular lain telah sampai di arena
'Bam…!!' Kedua mata milik Lunetta dan Yuri membulat saat melihat pria bersurai coklat tersebut
-To Be Continued-
Eyo guys, hehe
Oiya, akutu baru sadar kalau ff ini tuh kekurangan romance scene T_T
But! Trust me guys, kedepannya bakal banyak romance scene nya kok:''. Even tho im bad at romance, but i've got a lot of romance scene in my head;;
Oiya btw, i'll just give u one more pict of 'kekuatan' Lunetta here
(Dw i'll find a name for her asapT_T)
There ya go~~!!
See ya in the next eps^^