SOULBOUND

By ALXAubrey

496K 38K 5.2K

Gulf adalah Omega yang berasal dari kalangan elite, harus menikah dengan Mew seorang Alpha kelas atas. Mew sa... More

SOULBOUND RE-UPLOAD
CATATAN PENULIS
SORRY - 1
SORRY - 2
SORRY - 3
SORRY - 4
One Fine Day
BE BRAVE
PRETEND
THE TRUTH - 1
MEW
THANAT
SUNFLOWER - 1
SUNFLOWER - 2
SUNFLOWER - 3
COUNTING - 1
COUNTING - 2
BEAUTIFUL GOODBYE
OUR LITTLE BEAN
THE TRUTH
IT'S YOU
RUMAH LAVENDER
SHOULD WE?
LAST SUNFLOWER
DON'T SAY SORRY ANYMORE
SCAR - 1
Scar - 2
SCAR 2.5 (18+)
SCAR - 3
SCAR - 4
SCAR - 5
SCAR - 6
Wedding (Here we go again)
PENGUMUMAN

THE TRUTH - 2

14.1K 1.4K 248
By ALXAubrey

Mew mungkin dekat dengan Off dan Tay tetapi mereka bukan orang yang netral, saat Mew mencoba berkonsultasi kepada mereka tentang Mild pasti kedua temannya itu menunjukkan ketidak sukaannya sehingga Mew harus mencari orang lain sebagai tempatnya bercerita.

Arm adalah dokter spesialis bedah plastik yang sangat terkenal, ia dan Mew berteman sejak SMP. Tetapi Arm lebih sering menghabiskan waktu di perpustakaan sehingga Arm tidak begitu dekat dengan Tay dan Off. Arm dan Mew semakin dekat sejak Arm membantu Mew belajar untuk ujian masuk perguruan tinggi.

Mew mendatangi rumah sakit tempat Arm bekerja, Mew dan Arm memang sering bertemu walaupun sekedar untuk minum kopi.

"Kau sudah mendapatkannya?" tanya Mew

"Sudah, tapi kau tahukan ini sangat melanggar kode etik kedokteran" ja-wab Arm

"Maafkan aku Arm, aku benar-benar tidak tahu lagi harus meminta tolong kepada siapa" Mew terdengar putus asa.

"Baiklah, tapi sebelum aku menyerahkannya aku ingin bertanya ke-padamu. Apa hubunganmu dengannya?"

"Ia adalah sekertaris suamiku" jawab Mew

Arm menghela napas "Aku tahu, lalu?"

"Lalu apa?"

"Lalu mengapa kau peduli?" tanya Arm

"Aku... aku tidak tahu Arm. Aku hanya merasa tidak nyaman melihatnya disekitar Kana"

"Sejak kapan?" tanya Arm dengan senyuman sinis diwajahnya.

"Ayolah Arm" bujuk Mew.

"Ia sudah menjadi sekertaris suamimu sejak dulu, kenapa kau baru merasa tidak nyaman sekarang?"

"Aku.. aku bahkan tidak mengerti dengan diriku sendiri Arm" Mew tertunduk.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Arm

"Seperti yang aku katakan Arm, aku sangat menyayangi Mild" tegas Mew

"Maksudku perasaanmu terhadap Kana"

"Aku menyayangi Mild !" tegas Mew

"Kau membenci Kana?" tanya Arm, tatapannya sangat tajam.

"T-tentu saja" Mew mengatakannya tanpa menatap mata Arm.

"Mew!"

Mew benar-benar terlihat kebingungan dengan dirinya sendiri.

"Mew dapatkah kau jujur padaku?"

"Aku membenci Kana, karena aku harus menikah dengannya. Aku ingin menikah dengan Mild"

"Karena kau mencintai Mild?" tanya Mew.

"Tentu saja" Mew menjawabnya dengan cepat dan tegas.

"Kau mencintai Mild atau..." Arm tiba-tiba berhenti.

"Atau apa?" tanya Mew

"Lupakan saja" lanjut Arm, lalu Arm menyimpan sebuah amplop coklat diatas meja "Kau ingin membacanya sendiri atau ingin aku yang membacanya?" tanya Arm.

"Kau saja" jawab Mew

"Baiklah sebenarnya aku sudah membacanya saat berkas ini sampai, mereka tidak bisa mengirimkannya melalui email karena data ini sudah lama dan tidak ada salinannya. Aku tidak bisa membiarkanmu memilikinya"

"Baiklah, aku juga hanya ingin mengetahuinya saja" ujar Mew

Arm membuka amplop itu "Disini tertulis Lee melakukan test second gender pertama kali pada usia 10 tahun dan hasilnya adalah ia Beta. Lalu ia melakukan tes keduanya "

"Kedua?" Mew terkejut mendengarnya "Kenapa?"

"Disini dikatakan Lee Thanat mengalami mengalami demam tinggi saat usianya 17 tahun, tubuhnya menunjukan adanya tanda-tanda perkembangan sel"

"Maksudnya?" tanya Mew

"Ini reaksi yang pernah kita lewati dulu"

"Jangan bilang..."

"Benar, puberti Alpha. Tubuh Lee bereaksi terhadap pheromone Omega dan ia mengeluarkan Pheromone Alpha"

Mew tersandar dikursinya, kebingungan dengan kata-kata Lee, "Jadi maksudmu Lee Thanat tiba-tiba menjadi Alpha saat dewasa?"

"Tidak, mungkin lebih tepatnya second gender Lee yang sebenarnya baru muncul saat ia dewasa. Ini bukan kasus baru, contohnya banyak seorang Alpha yang berubah menjadi Omega di test keduanya, sebenarnya mereka bukan berubah hanya saja sel Omeganya muncul terlambat. Sebagai contoh Kana"

Ketika nama suaminya disebutkan mata Mew terbelalak "Apa maksudmu?"

"Dulu Kana pernah dimasukkan kedalam golongan Alpha, seperti yang kau ketahui ia memiliki bentuk tubuh yang bagus dan semua ciri-ciri Alpha ada padanya. Dulu Kana tidak mengikuti tes second gender karena sedang sakit, lalu ia menjadi Omega diusianya yang ke 15 saat pertama kali pheromonenya keluar. Second gendernya tidak berubah, hanya saja keterlambatan pertumbuhan sel menyebabkan para dokter salah mendiagnosa".

Mew semakin kebingungan, "Lalu bagaimana denga Lee Thanat? Jadi ia adalah"

"100% Alpha" jawab Arm

"Tapi aura Alpha-nya tidak begitu jelas, maksudku Kana adalah Omega tetapi ia tidak merasakan pheromone Alpha milik Lee"

Arm tersenyum "Mew, apakah kau tahu bahwa orang seperti kita sudah mengetahui bahwa kita adalah Alpha sejak lahir, sehingga kita tidak pernah berusaha menutupi pheromone kita. Tetapi Lee berbeda, ia terbiasa tidak memiliki pheromone jadi tubuhnya tidak berusaha mengeluarkan pheromone untuk memberikan tanda bahwa ia seorang Alpha"

"Lalu mengapa Kana tidak dapat merasakannya? Saat makan malam dirumah Tay aku bertanya kepada teman-temanku dan suami mereka tentang Lee, dan mereka mengatakan bahwa mereka dapat merasakan aura Alpha pada Lee"

Arm mendengus "Tentu saja, Kana tidak mengetahuinya karena ia hanya fokus kepada satu Alpha saja"

"Apa maksudmu?" tanya Mew.

"Ah, tidak. Maksudku lebih baik kau berhati-hati sekarang"

"Kenapa aku harus berhati-hati?"

"Bagaimana kalau ia menyerang Gulf?" tanya Arm

Mew tersontak nyaris berdiri, tetapi ia kembali duduk dan menghela napas dalam "I-itu bukan urusanku, aku tidak peduli"

"Mew !" tegas Arm

"Arm tolonglah"

"Mew, kalau kau memang tidak peduli kau tidak mungkin sampai memintaku melakukan hal ini, kau tahu konsekuensinya sangat besar, tetapi ini pertama kalinya kau memohon kepadaku" Arm sejenak berhenti dan mengatur emosinya "Mew, kau orang yang sangat sombong dan angkuh, bahkan kata tolong, maaf ataupun terima kasih hampir tidak pernah keluar dari mulutmu, tapi apa yang kau katakan kepadaku? 'Arm tolong bantu aku', 'Arm maaf aku benar-benar merepotkanmu', 'terima kasih Arm'. Ini seperti bukan dirimu Mew, kalau kau tidak peduli lalu apa?"

"Aku bahkan tidak tahu" jawab Mew.

Arm memasukan kembali berkas Lee kedalam amplop.

"Mew, bagaimana hubunganmu dengan Mild?"

"Kami... baik-baik saja"

"Benarkah? Kalau begitu kenapa sejak tadi kau mengabaikan ponselmu?" tanya Arm

"Apa maksudmu?"

"Kau tahu setiap kau bertemu denganku kau tidak pernah melepaskan pandanganmu dari ponsel, sekali bergetar saja seluruh nalarmu akan berfokus pada ponsel"

"Tapi sekarang ponselku tidak berbunyi"

"Apa maksudmu, ponselmu sejak tadi bergetar aku bahkan dapat melihat foto Mild dari sini"

Mew langsung mengambil ponselnya, terlihat ada lebih dari 10 panggilan tak terjawab dari Mild dan lebih dari 20 pesan.

Mew menyimpan ponselnya kembali ke meja "Apa yang terjadi padaku, Mild selalu menjadi prioritasku tapi..."

"Tapi?" tanya Arm

"Saat aku bersama Kana, aku merasa bahwa ia tidak asing. Maksudku dulu saat pertama kali mencium pheromone Kana aku nyaris gila Arm, beruntung aku dapat melarikan diri tetapi pheromone nya itu berbeda dengan Mild, pheromone milik Mild rasanya seperti Omega pada umumnya itu menggodaku tapi biasa saja, maksudku kalau Mild adalah orang asing pasti aku akan meninggalkannya langsung, tapi milik Kana walaupun aku sangat membencinya aku menginginkan pheromone manisnya itu"

"Kau tidak memikirkan kemungkinan yang lain mengapa hal itu bisa terjadi?" tanya Arm

"Kemungkinan? Apa? aku bahkan tidak ingin memikirkannya" jawab Mew

Ponsel Mew berdering, terlihat nama Gulf muncul dilayar ponselnya. Mew dengan cepat mengangkat telepon itu.

"Hallo, kau sudah bangun?"

"Kau dimana? dirumah Mild?" tanya Gulf.

"Tidak, aku sedang dirumah sakit"

"Kenapa? Apa kau sakit? Kenapa kau tidak membangunkanku"

"Tenanglah Nong, aku tidak apa-apa. Aku hanya menemui seorang teman"

Arm mengernyitkan dahinya

"Aw baiklah, Phi... mmm"

"Kenapa?"

"Kau mau makan dirumah?"

Mew tersenyum "Aku akan makan dirumah"

"Baiklah" lalu Gulf menutup teleponnya.

Mew masih tersenyum

"Mew" tanya Arm

"Hmmm?"

"Siapa?" Tanya Arm, walaupun sebenarnya ia sudah tahu.

"Kana"

"Lalu mengapa kau tersenyum? Bukankah kau membencinya?"

Seketika senyum Mew sirna dan berubah menjadi rasa bingung

Arm menghela napas panjang "Mew, apakah benar kau mencintai Mild?"

"Tentu saja Arm, kau tahukan betapa berartinya Mild bagiku"

"Kau mencintai Mild, atau kau mencintai orang yang selalu memberimu bunga matahari?" tanya Arm serius.

"Apa bedanya?" tanya Mew "Mereka orang yang sama"

Arm tersenyum sinis 'kau terlalu bodoh Mew'.

Diperjalanan pulang Mew terus memikirkan hal yang tadi ia bicarakan dengan Arm, bukan soal Mild melainkan Lee, Mew masih tidak mengerti mengapa Lee menutupi fakta bahwa ia seorang Alpha kepada Gulf, dan mengapa Gulf tidak menyadarinya? Apa Gulf sebodoh itu?

Ponsel Mew berbunyi, ia melihat di layar ponselnya tertulis nama Mild. Mew melemparkan ponselnya kedepan stir mobilnya, dipenuhi rasa bingung Mew benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

Mengapa ia seperti ini, Mild selalu menjadi prioritasnya lalu mengapa sekarang Mew mengabaikannya.

Mew membuat kesepakatan dengan Mild, mereka tidak akan saling berhubungan tiap kali Mew pergi kerumah orang tuanya karena Mew tahu semua alat komunikasi yang memasuki rumah keluarganya akan disadap. Anehnya, kali ini setelah Mew kembali ia tidak langsung menghubungi Mild, bahkan saat di Maldives pun dimana bukan tempat kekuasaan keluarganya Mew tidak sekalipun menghubungi Mild.

Mew pernah berusaha menghubungi Mild saat diperjalanan menuju rumah Tay tetapi entah mengapa Mew mengurungkan niatnya.

Mew bukannya tidak tahu awal mula ini terjadi, ini terjadi setelah Mew melihat injeksi suppressant milik Gulf, dan juga saat Gulf diam-diam memeluknya setiap malam saat tidur.

Mew bukannya tidak tahu, ia hanya pura-pura mengabaikannya karena Mew kebingungan. Pertama kali Gulf memeluknya dari belakang rasanya Mew ingin menyingkirkan lengan itu, tetapi saat mendengar suara Gulf tiba-tiba jantung Mew bergetar, kata-kata Gulf terdengar begitu tulus dan menenangkan hati Mew.

Mew adalah seseorang yang mengidap insomnia berat, ia tidak bisa tidur tanpa pil tidurnya. Saat pergi kerumah keluarga besarnya Mew melupakan pil tidurnya, ia sudah berpikir bahwa dirinya tidak akan tidur selama disana. Lalu tiba-tiba Gulf memeluknya dari belakang, amarah berkumpul di dadanya bersiap untuk meledak karena kelancangan Gulf, tetapi saat satu kalimat keluar dari mulut Gulf

'Good night my alpha'

Tiba-tiba seluruh amarahnya menghilang berganti dengan rasa nyaman dan membuat rasa kantuk datang, ia pun tertidur dengan Gulf me-meluknya.

Mew akhirnya merasa nyaman dengan keberdaan Gulf disampingnya, ia tidak membutuhkan pil tidur lagi, sesaat setelah Gulf memeluknya Mew pasti tertidur. Selama bertahun-tahun Mew tidak pernah tidur senyenyak itu, kalau bukan pil tidur pasti pilihan lainnya adalah alkohol, tetapi kali ini ia memiliki pilihan lain yaitu Gulf.

Tetapi Mew tidak pernah sekalipun mengubah sikapnya terhadap Gulf, karena Mew mengingat perasaaan bencinya terhadap Gulf yang sudah menghancurkan kebahagiaan Mew dan Mild.

Saat Mew dan Gulf berpura-pura bertingkah seperti pasangan yang saling mencintai dihadapan keluarganya, Mew merasa nyaman tiap kali Gulf memeluknya atau berpegangan tangan.

Saat pesta kolam renang pun, ketika Gulf menggendong seorang bayi entah mengapa Mew merasa Gulf begitu pantas mengendong bayi itu dan Mew pun merasa senang melihat gambar yang diambil oleh ibunya. Perasaan yang membingungkan itu semakin hari semakin menjadi.

Kejadian di Maldives bukanlah suatu kesalahan atau kecelakaan. Hari itu Mew sadar dimana ia berada, jelas-jelas ia berada didalam kamar Gulf yang penuh dengan aroma Gulf yang begitu manis dan menggugah hasrat Alpha-nya. Ketika Mew menyentuh tubuh Gulf, mencium dan mencumbunya semua ia lakukan dalam keadaan sadar. Memang benar ia berada dibawah pengaruh alkohol, tetapi ia tidak semabuk itu untuk tidak menyadari apa yang ia lakukan dan siapa yang ia sentuh.

Malam itu Mew melihat Gulf tertidur disampingnya dengan tubuh telanjangnya, Mew memeriksa leher Gulf ia khawatir akan mengigit Gulf tetapi Mew tidak melakukannya. Mew memiliki kebiasaan menggigit tangannya ketika berhubungan sex dengan Mild sebagai pengganti leher Mild, entah mengapa Mew terlalu ragu untuk menjadikan Mild sebagai Mate-nya, sehingga itu menjadi kebiasaan Mew hingga sekarang.

Mew memikirkan bagaimana cara menghadapi Gulf ketika ia bangun nanti, Mew terus memikirkan jalan terbaik agar Gulf tidak berharap apapun padanya karena Mew hanya akan mencintai Mild. Tetapi melihat Gulf tertidur dengan pulas membuat Mew tidak dapat menahan nalurinya untuk menyentuh Gulf, ia mengusap rambutnya lalu turun mengusap punggungnya, lalu ia merangkul pinggang Gulf menariknya untuk tidur didalam pelukan Mew. Sepanjang malam Mew menciumi kening Gulf, lalu turun ke matanya, hidung, pipi, lalu bibirnya. Entah berapakali Mew menciumi wajah indah Gulf yang berada dalam pelukannya itu, Mew mangambil tangan Gulf, menciumi setiap jari lentiknya dan tersenyum bodoh karena ia begitu menyukai semua bagian dari tubuh dari suaminya yang sedang tertidur pulas itu.

Pagi harinya Mew memutuskan untuk meminta Gulf melupakan apa yang terjadi, dan hal itu begitu menyakitkan bagi Mew. Selama seminggu setelah kejadian itu Mew tidak berbicara dengan Gulf karena ia tidak sanggup melihat wajah Gulf, Mew tidak tidur selama seminggu ia enggan memakan pil tidur karena yang ia inginkan hanya Gulf.

Saat Gulf meminta agar menghilangkan kecanggungan diantara mereka Mew begitu senang, ia dapat berbincang dengan Gulf tanpa merasa mengkhianati Mild.

Ketika Mew memikirkan banyak hal ponselnya berbunyi lagi, dengan berat hati ia mengambil ponsel yang ia lempar tadi, ketika nama Gulf yang muncul dilayar ponselnya Mew langsung mengangkat telepon itu.

"Nong?"

"Phi kau dimana?"

"Aku sedang dijalan"

"Baiklah kalau begitu"

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa, aku ... Aku menunggu"

Mew tersenyum gemas "Baiklah tunggu aku, jangan kau habiskan makanannya"

Lalu Gulf menutup teleponnya dengan terburu-buru karena malu, Mew tersenyum gemas dengan tingkah laku suaminya itu. Lalu ponselnya berdering lagi, Mew secara otomatis mengangkatnya

"Kenapa?" nadanya lembut

"Kenapa menurutmu?!" suara ini terdengar sangat kesal.

Mew mengangkat panggilan Mild yang ia kira itu Gulf.

"Maafkan aku, aku sangat sibuk akhir-akhir ini"

"Sibuk? Memangnya apa yang kau kerjakan?" Mild semakin kesal.

"Kau tahukan sekarang aku bekerja sama dengan Vortex dan-"

"Vortex! Vortex! Hanya mereka yang selalu kau bicarakan !" bentak Mild "Aku tidak peduli, aku sudah lelah dengan pekerjaanmu yang tidak pernah selesai itu. Phi.." Mild terisak "Aku sakit"

"Apakah kau sudah minum obat? Mau kupanggilkan dokter?" tanya Mew khawatir.

"Aku ingin kau disini" jawab Mild

Mew terdiam sejenak "Baiklah aku akan kesana sekarang"

Mew langsung memutar balikkan mobilnya dan menuju ke apartement Mild.

Setelah sampai di basement apartemen Mild rasanya kaki Mew berat untuk melangkah, tetapi ia berusaha memaksakan raganya untuk bergerak memasuki apartement. Menekan tombol lift pun rasanya enggan, Mew berdiri lama didepan pintu apartement Mild dan mengatur segala perasaanya, memasukkan kode kunci lalu masuk ke apartement Mild.

"Mild?"

"Phi" Mild berjalan menghampiri Mew dan memeluknya. "Kau tahu aku sangat merindukanmu?"

Mew tersenyum lalu mengusap lembut rambut Mild "Maaf, aku benar-benar sibuk".

Lalu mereka duduk di sofa dengan posisi Mild masih memeluk Mew, bahkan lebih erat dari sebelumnya.

"Jadi apa yang kau dapat dari rumah keluargamu?" tanya Mild

"Apa maksudmu?"

"Apakah kakekmu sudah membagikan warisannya?" tanya Mild "Ayolah sampai kapan aku harus menunggu" lanjutnya

"Mild, kau.. kau tahu kan ini tidak mudah" Mew terdengar sedikit terbata.

Mild melepas pelukannya, ia sangat mengenal Mew ia tahu kapan Mew berbohong.

"Apakah terjadi sesuatu?" tanya Mild.

"Tidak, tidak terjadi apa-apa" tatapan Mew terlihat meyakinkan.

Tetapi Mew tidak bisa mengelabui Mild yang telah bersamanya lebih dari 10 tahun itu.

"Phi, kau tahu kan aku sangat mencintaimu" tegas Mild

"Aku tahu" jawab Mew

"Kau tahukan apa yang telah kulakukan untukmu agar kau dapat sukses seperti sekarang?"

"Aku tahu, kau banyak berkorban untukku" Mew membelai lembut rambut Mild.

"Dan kau tahu kan aku tidak memiliki siapapun? Aku hanya memiliki mu seorang" Mild memeluk Mew.

Rasanya seperti tertampar tiap kali Mild mengingatkan Mew bahwa Mild telah memberikan segalanya untuk kehidupan Mew dan keadaan Mild yang sekarang ini hanya sendirian, membuat Mew semakin terikat dengan Mild.

Kalau ada yang bertanya apa yang membuat Mew mencintai Mild, Mew pasti tidak memiliki jawabannya. Tetapi satu hal pasti yang membuat Mew bertahan dengan Mild adalah karena Mild telah melakukan banyak hal untuk Mew.

Mew terlahir dengan nama besar di bahunya, semua orang begitu berharap besar pada cucu pertama keluarga Jongcheveevat itu. Saat berusia 3 tahun Mew sudah di cekoki dengan berbagai macam kegiatan seperti melukis, kelas musik, bela diri dan belajar bahasa asing. Diusianya yang ke 5 Mew berhasil menyelesaikan beberapa lagu klasik dan mengikuti beberapa resital. Semuanya terus berlanjut, ia ahli dalam bermain catur, memanah, berkuda dan hal-hal lainnya. Saat ia memasukin sekolah dasar banyak orang yang ingin berteman dengannya, tentu saja siapa yang tidak ingin berteman dengan orang hebat seperti Mew. Tetapi Mew begitu pintar memilih teman, ia tahu mana saja orang-orang yang sudah tercipta untuk menjadi penjilat dihidupnya sehingga Mew membatasi dirinya hingga ia bertemu dengan Tay dan Off.

Tentu saja kehidupan Mew sangatlah nyaman, apapun yang ia inginkan selalu ia dapatkan, telunjuknya bagaikan sihir apapun yang itu tunjuk akan menjadi miliknya, terlahir dari sebuah keluarga yang bergelimang harta benar-benar suatu keberuntungan yang besar. Itu adalah yang di pikirkan oleh semua orang, tetapi apa yang sebenarnya terjadi didalam kehidupan Mew benar-benar seperti neraka.

Sejak kecil ayah dan kakek Mew sudah memberlakukan take and give, punishment and reward. Apabila Mew menginginkan sesuatu maka ia harus memberikan timbal balik kepada keluarganya bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun. Punishment pun tidak pernah luput dari kehidupan Mew, cambukan kasar dari sabuk kulit ayahnya sering menyentuh punggung dan kaki Mew sejak ia kecil. Apabila Mew gagal dalam suatu hal ayahnya akan memberikan hukuman dan tidak mengizinkan Mew tidur untuk memperbaiki segala kegagalannya, mungkin itu menjadi alasan Mew menderita insomnia berat, tetapi tidak ada satupun yang mengetahui bahwa anak yang selalu berjalan dengan sombong itu memiliki luka cambuk yang masih memerah setiap ia berangkat kesekolah.

Saat Mew kelas 2 SMP ayahnya semakin menggila, ia tidak segan memberikan hukuman diluar nalar untuk putra pertamanya itu. Mew sering datang kesekolah dengan wajah lebam akibat liarnya tangan sang ayah. Tay dan Off selalu berpura-pura mengabaikan luka-luka Mew karena mereka tahu Mew tidak suka menerima bantuan dari orang lain, sehingga mereka bertingkah seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Mew mengikuti banyak kegiatan ekstrakulikuler disekolahnya, suatu hari saat ia mengikuti kegiatan berkuda disekolahnya tanpa sepengetahuan Mew sang ayah datang untuk melihat putranya mengikuti ujian berkuda. Di deru rasa takut membuat Mew tidak berkonsentrasi dan gagal, tanpa pikir panjang sang ayah menghampiri putranya, mengambil cambukan yang dipegang Mew dan mencambuk Mew puluhan kali didepan semua orang.

Mew hanya terdiam menerima cambukan itu seolah sudah terbiasa. Semua orang yang melihatnya berusaha membantu tetapi Tay dan Off melarang mereka menghampiri Mew karena sahabatnya akan merasa harga dirinya runtuh apabila dikasihani. Setelah kejadian memalukan itu Mew pergi keruangan club berenang untuk merendam kakinya yang penuh luka.

Selama merendam kakinya Mew hanya duduk termenung, rasanya ia ingin mati saja. Mew merasa lelah dengan semua ini, rasanya ia hanya dijadikan sapi perah oleh ayahnya. Dengan tekad yang sangat kuat Mew meninggalkan kolam renang dan berniat pergi, saat ia membuka lokernya sesuatu tersimpan disana. Sekotak susu coklat, setangkai bunga matahari dan sebuah catatan kecil bertuliskan 'Semangat dan Optimis'.

Setelah itu Mew mengurungkan niat untuk mengakhiri hidupnya karena rasa penasaran dengan pengirim bunga matahari itu. Susu coklat dan bunga matahari selalu datang setiap hari, anehnya Mew tidak bisa menemukan siapa orang yang melakukannya, hingga Mew masuk SMA ia masih mendapatkan bunga dan susu coklat itu, secara tidak langsung Mew selalu menantikan susu coklat dan bunga matahari itu datang.

Akhirnya Mew memutuskan untuk mencari tahu. Akhirnya ia mendapatkan sebuah informasi bahwa ada seorang siswa SMP yang sangat pintar dan mendapat beasiswa disekolah Mew, sejak SD ia selalu membawa bunga matahari yang ia petik dikebun sekolah SD nya untuk sang ibu yang berada dirumah sakit.

Akhirnya Mew mencari tahu, sekolah Mew adalah sebuah sekolah yang menaungi SD hingga SMA sehingga tidak sulit bagi Mew untuk mencari informasi, lalu Mew menemukan nama Mild. Mew mencoba menanyakan secara langsung kepada Mild apakah ia yang selalu menyimpan susu coklat dan bunga matahari dilokernya, tetapi Mild selalu mengabaikannya. Mew merasa Mild terlalu malu untuk mengakuinya, sehingga ia tidak berhenti mengejar Mild dan seluruh siswa disekolah itu mengetahui bahwa Mew mengejar Mild.

Akhirnya ketika Mew masuk universitas Mild mengakuinya dan mereka mulai berpacaran. Mew merasa aneh walaupun mereka sudah berpacara bunga matahari itu tidak berhenti datang, saat ia menanyakan kepada Mild ia menjawab bahwa ia ingin selalu mendukung Mew dengan cara yang sama. Hanya mendengarnya saja membuat Mew begitu bahagia, di waktunya yang sibuk, Mild selalu menyempatkan untuk memberikan semangat kepada Mew. Dan masih banyak hal lain yang Mild lakukan untuk Mew secara diam-diam, tetapi pada akhirnya Mew selalu mengetahuinya.

Mengingat masa lalu hanya menyesakkan dada Mew, hari itu Mew menghabiskan waktu di apartement Mild. Lalu ia mengirimkan pesan kepada Gulf

[Aku sepertinya tidak akan pulang]

[Kenapa? Apakah kau menginap dirumah Mild?]

[Mild sedang sakit jadi aku menemaninya]

[Baiklah]

[Nong?

[Iya phi?]

[Maaf]

[Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa. Have fun]

Melihat jawaban terakhir Gulf membuat dada Mew sesak. Gulf benar, Mew terbiasa mengabaikan Gulf.

to be continue.

Continue Reading

You'll Also Like

111K 9.1K 85
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
801K 38.8K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
178K 8.7K 29
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
55.1K 11.9K 136
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...