hyuckren playlist βœ”οΈ

By aerikimc

77.5K 7.9K 1.3K

This is Hyuckren oneshoot story compilation ! πŸ’› Enjoy πŸ’› 🌼 bahasa bisa baku/non baku 🌼 More

β€’ Bake on Love β€’
β€’ my old love story β€’
β€’ coass love story β€’
β€’ berandal β€’
β€’ confession β€’
Friday Night Series 01
β€’ unexpected meet up β€’
β€’ Lucky Fansite β€’
β€’ Can i ? β€’
β€’ sa(d)turdate β€’
Friday Night Series 02
β€’ how about me being yours ? β€’

β€’ the interview β€’

4.6K 605 118
By aerikimc

*play this mulmed first as a backsound~

Inspired from a filo au on twitter by : doyoungnism



🍂🍂





Interview singkat yang dilakukan pria dengan rambut sewarna coklat di depan media itu sungguh melelahkan. Bukan hanya melelahkan raganya, tapi juga batinnya.


Lee Donghyuck, keluar dari ruang interview dengan langkah gontai, tanpa bertenaga. Seakan terkuras habis energinya, ia terduduk sebentar pada salah satu anak tangga di halaman gedung rumah sakit tempatnya bekerja.

Setelah merasa tenaganya cukup terisi, dengan pandangan kosong ia berjalan menuju trotoar di depan rumah sakit sembari tangan kanannya melambai guna menghentikan laju taksi yang lewat ke arahnya, kemudian menaikinya dan tidak lupa menyebutkan tujuannya kepada si supir taksi.


Selama perjalanan, pandangan Donghyuck kosong. Ia hanya melamun dan menghadap keluar jendela, menatap langit kelabu yang nampak mendung. Alunan lagu di radio yang terputar didalam taksi tersebut pun nampak tidak dihiraukannya.




"Sudah sampai, Tuan."



Suara sang supir taksi menyentak Donghyuck dari lamunannya. Segera ia mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya kepada supir taksi tersebut. Lalu berterimakasih setelahnya, sebelum akhirnya keluar dari mobil tersebut dan menutup pintunya. Membiarkan mobil taksi tersebut menghilang dari lapang pandangnya.

Donghyuck berbalik, kemudian menatap gerbang tinggi yang berada didepannya, masih dengan tatapan kosong miliknya.

Ia tidak langsung melangkah ke dalam.

Dirogohnya tiga lembar seribu won yang berada di dalam saku jaket hitam miliknya. Kemudian, berjalan ke arah seorang nenek tua yang selalu berada di depan gerbang tersebut.


"Kau kemari lagi anak muda?" Sapa nenek tua itu. Seperti sudah hafal dengan pemuda di depannya ini. Segera saja sang nenek si penjual bunga memberikan satu buket bunga Lily putih yang selalu dipesan pemuda berkulit tan dihadapannya.


Donghyuck hanya membalas sang nenek dengan senyuman seadanya. Kemudian, memberikan tiga lembar seribu won yang tadi diambilnya kepada sang nenek sambil tangan yang satunya menerima sebuket bunga Lily pemberian si nenek.

Setelah mengucapkan terimakasih, Donghyuck segera melangkah masuk kedalam gerbang putih raksasa di hadapannya. Berjalan lebih dalam.






🍂🍂








"Hai, bitch. Aku kembali lagi sayang."


Donghyuck terkekeh. Sudah lama sekali ia tidak mengeluarkan panggilan itu kepada terkasihnya.


Sunyi.


Tidak ada jawaban yang dilontarkan dari yang terkasih.


Donghyuck menghela napasnya perlahan. Kemudian memasang senyum terbaiknya kembali.


"Hari ini, aku menghadiri sebuah interview singkat. Mereka bertanya, kenapa aku masih saja melajang? Padahal kan aku sangat tampan." Ucapnya sambil terkekeh geli.


"Mereka tidak tahu saja kalau aku sebenarnya sudah memilikimu. Iya kan, sayang?"


"Kau tahu? Belakangan ini aku tidak bisa tidur. Makanku juga sedikit. Dan kau tahu? Prof Park suka sekali memarahiku karena aku ketahuan selalu melamun ketika sedang melakukan operasi, hahaha. Dia itu benar-benar pria tua yang sangat bawel."



Donghyuck masih saja terus mengoceh, menceritakan kegiatan yang ia lakukan hari ini. Walaupun ia tahu, tidak akan ada yang meresponnya kecuali kesunyian.


Setelah hampir lima belas menit ia mengoceh tanpa ada jawaban, ia menghela napasnya dengan kasar. Sarat akan kekecewaan. Dia menyerah. Ia sudah tidak tahan lagi.


Setetes demi setetes air mata tumpah dari kedua pelupuk matanya. Air matanya mengucur semakin deras. Bahunya bergetar hebat. Dadanya terasa sesak.


Buket bunga Lily yang dipegangnya ia remat erat, hingga tak terbentuk.


Ia berjanji tidak akan menangis di hadapan orang yang paling dicintainya itu.


Tetapi, apa daya? Ego dan hatinya menang lagi kali ini. Ia benar-benar tidak bisa menahannya, lagi. Untuk kesekian kalinya.




"Maafkan aku, aku menangis lagi kali ini. Padahal aku sudah berjanji untuk tidak menangis lagi dihadapanmu."



"Maafkan aku karena menjadi selemah ini. Sebenarnya, kalau kau melihatku menangis saat ini kau pasti akan memukuliku kan? Mengataiku? Tapi, setelah itu kau akan memberikanku pelukan tererat dan terhangat di dunia."




"Maaf, kalau belakangan ini aku tidak pernah bisa tidur. Padahal kau bilang aku harus sayangi tubuhku sendiri. Padahal kau bilang begadang itu tidak baik."



"Maaf karena belakangan ini aku jadi sering melamun. Tatapanku selalu kosong. Maaf karena belakangan ini aku jadi susah makan. Padahal, kalau kau tahu pasti kau akan memukulku habis-habisan, tapi setelahnya membawakan makanan favoritku."










"Dan maaf ... karena belakangan ini, aku tidak bisa hidup bahagia."











"Aku sangat menyesal. Dan aku sangat merindukanmu, kau tahu?"

"Aku benar-benar menyesal dan minta maaf karena meninggalkanmu waktu itu."


"Tapi, aku juga sangat marah padamu! Kenapa?! Kenapa setelah kita terpisah sangat lama, kau malah menyapaku kembali dengan cara seperti itu?!"




Tangisannya semakin pecah, beradu dengan langit mendung dan hembusan angin sore yang mengisi kesunyian di depan gundukan tanah bertabur bunga itu.







— The Interview —

.

.

.

Q : Kenapa sampai saat ini kau masih melajang?














end .


Continue Reading

You'll Also Like

149K 11.4K 86
AREA DILUAR ASTEROIDπŸ”žπŸ”žπŸ”ž Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
3.7K 388 14
Briana seorang gadis pecinta novel dan film Harry Potter garis keras atau disebut juga potterhead membuat permohonan kepada Tuhan untuk merubah Alur...
2.5K 339 10
"Kamu pernah bilang kalau aku ini malaikat, kan?" "Kalau aku pengen bentangin sayap aku buat terbang ke surga apa boleh?" "Izinin aku terbang ya, za...
788K 58.1K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...