A dream

By nadtn123

1.5K 733 903

Beberapa orang mengatakan dunia itu 'sempit' bahkan 'sempit banget'. sempit dalam artian bukan ukuran bumi ya... More

Prolog
2. Utang
3. Kejadian itu
4. Jembatan gantung
5. Terik matahari
6. Melupakan
7.Kasih sayang

1. Lembaran Baru

281 116 203
By nadtn123

Ayoo semua merapat kemari. Ajak teman kalian juga yaa hehehe. Kita jadi saksi perjalan yang baru dimulai ini, iyaa cerita ini hihi. Sebelum baca part ini sebaiknya baca prolog☝dulu yaa biar kalian gak bingung.

-
-
-

Happy Reading semua💕

---

Semua akan berjalan dengan baik saat kamu bisa menerimanya

-Agrelia Azaera

-
-

Sejauh apapun manusia melangkah, berjalan dan berlari sekalipun, maka rumah akan tetap menjadi tempat kembali. Setiap kehidupan pasti memiliki titik terburuk tapi bukan berarti harus menyerah, apalagi putus asa. Tidak ada yang tau kedepan itu bagaimana, apa yang akan terjadi, mungkin itu menyenangkan atau bahkan menyedihkan.

"Selamat datang Agrelia Azaera!!!"

Suara itu menembus lembut ketelinga gadis itu. Membentuk senyuman indah di wajahnya. Matanya kini menatap tak percaya melihat orang-orang yang mengucapkan selamat datang "Agrelia Azaera".

"Suprise" teriak laki-laki yang berada di balik punggung Agrelia.

"Dasar Kak Arya pembohong, katanya Mamah sama Papah gak bisa nyambut kedatangan Agrelia" Agrelia dengan kasarnya mengusap cairan bening yang membasahi pipi manisnya itu.

"Disuruh sama yang punya rumah kalo gak saya dipecat jadi anaknya" canda Arya.

"Ihh mulutnya itu, jangan ngomong gitu" ucap Kania memarahi Putra sulungya itu.

"Kak Arya bilang Mamah sama Papah sibuk banget jadi gak bisa jemput Lia di rumah sakit" lirih Agrelia.

"Udah jangan sedih gitu, gak enak diliat" Kania dengan cepat memeluk putri kesayangannya itu. Seakan tidak mau kalah Arya ikut memeluk Ibu dan adikya itu.

"Papah gak ikut berpelukan kayak teletubbies?" tanya Arya kepada Papahnya yang hanya tersenyum melihat mereka. Entah apa yang di pikirkan oleh Mario hingga langsung mendengar perkataan putranya itu.

Keluarga tempat terciptanya kebahagiaan, kesedihan dan kenangan yang tak akan pernah terlupakan. Sederhana namun sulit untuk digambarkan betapa bahagianya Agrelia Azaera. Memiliki Papah seorang pengacara yang sibuk namun tidak pernah lupa tentang keberadaannya. Mamah yang selalu sedia saat gadis itu senang mau sedih dan Arya Argana seorang kakak yang selalu membuat tingkah lucu walaupun suka aneh namun dirinya sangat menyanyangi keluarganya.

Malam mulai larut. Namun tawa keluarga kecil itu masih terdengar. Agrelia yang baru saja keluar dari rumah sakit seakan-akan tidak pernah merasakan kesakitan itu.

"Papah mau bilang sesuatu sama Arya dan Agrelia" Mario menatap kedua anaknya dengan rasa sayang yang sangat tulus yang terpancar dari matanya. Sebelum mengatakan sesuatu kepada kedua anaknya, Mario menarik nafas panjang terlebih dahulu.

"Kita bakalan pindah ke Bandung besok"

Sontak saja yang diucapkan Mario tadi membuat kedua anaknya terkejut tak percaya. Bagaimana bisa tiba-tiba Papahnya ingin mereka pindah ke Bandung tanpa bertanya dulu kepada mereka. Wajah kekecewaan sangat tergambar pada Arya maupun Agrelia.

"Pah gak bisa di tunda dulu? Mungkin minggu depan atau lusa saja?" tanya Agrelia yang kemudian memanyunkan bibirnya saat melihat gelengan kepala yang dilakukan oleh Mario.

"Yaudah jangan sedih gitu dong, mau dimana aja kita tinggal itu gak masalah asal kita enggak terpisah" kini Kania yang angkat bicara mengenai kepindahan mereka. "Agrelia juga udah selesai SMP kan? Udah bisa lanjut SMA dan mamah berencana mau masukin Agrelia ke sekolah yang terkenal di Bandung itu"

"Lia enggak masalah sih mah, mau sekolah dimana aja boleh" ucap Agrelia sambil merebahkan kepalanya keatas paha milik Kania. "Mah jangan pernah ninggalin Agrelia sendiri yaa, Agrelia takut sendiri" cairan itu luruh dari peluput mata cantik milik Agrelia.

"Bayi tidur sana!! jangan begadang, ehh kayak judul lagu" ucap Arya dengan lugunya.

"Crispyyy!!!, gak lucu sama sekali" ejek Agrelia yang bangkit dari rebahannya.

"Sayang kamu tidur ya, istirahat udah malam banget ini" ucap Kania sambil mengelus lembut puncak kepala Agrelia.

"Yaudah deh Lia mau tidur dulu"

"Jangan lupa sholat dulu baru tidur" Mario selalu mengingatkan anaknya bawah sholat itu penting dan sebagai umat islam kita tidak boleh lupa sholat.

"Pasti pah" Agrelia tersenyum manis kepadanya Papahnya.

Waktu seakan berjalan begitu cepat hingga tanpa gadis itu sadari mentari telat menembus jendela kamarnya. Agrelia beranjak dari tidurnya. Berjalan kearah balkon.

"Agrelia!!" suara itu memecahkan lamunan gadis itu. Agrelia segera membalikkan tubuhnya dan mendapatkan Kania yang tersenyum kepadanya.

"Iyaa Mah" sahut Agrelia sambil berjalan kearah Kania.

"Udah berberes?"

Agrelia hanya mengeleng malas kepada Kania. Rasanya Agrelia tidak ingin pindah kemana pun. Namun apa daya kalo hal tersebut telah menjadi keputusan Papahnya.

"Mau mandi dulu Mah" Agrelia masih saja memasang wajah lesuhnya. Mata Agrelia kini tertuju pada benda berbentuk persegi yang berada di tangan Kania.

"Ini kamu simpan baik-baik, banyak kenangan didalamnya" Kania menyerahkan sebuah kota yang diikat pita kepada Agrelia sambil tersenyum.

"Tapi Mah-" Kania meletakkan jari telunjuk kanannya tepat pada bibir manisnya Agrelia.

"Pasti kamu bisa kok"

'Semua akan berjalan dengan baik saat gue bisa menerimanya' batin

Tanpa bisa berkata-kata lagi Agrelia langsung memeluk tubuh Kania dengan kuat berharap semua masalah bisa dirinya lalui. Tak dapat di pungkiri Agrelia kini menangis dipelukan Kania. Seakan sesak begitu dalam saat kenyataan menaparnya.

Kenangan begitu banyak disana membuat Agrelia sedikit berat meninggalkan rumahnya. Semua barang telah masuk kedalam mobil. Agrelia masih menatap setiap sudut rumahnya itu.

'banyak kenangan disini' batin Agrelia

"Ayok naik jangan melamun" Arya kemudian menarik pergelangan tangan Agrelia membawa gadis itu masuk kedalam mobil.

2 tahun kemudian

Agrelia kini telah mengenal banyak mengenai kota Bandung, ya walaupun kadang masih suka bingung dengan tempat-tempat yang dibahas oleh teman barunya di Bandung. Rumah baru, teman baru, sekolah yang baru dan kehidupan baru. Di kota ini kehidupan Agrelia akan dimulai. Agrelia sudah makin berubah namun satu kejadian masih menyelimuti dirinya. Seakan kenangan itu susah untuk dihapus oleh hal-hal baru yang kini dijalaninya.

Pagi ini merupakan hari pertama Agrelia menjadi siswa kelas tiga. Gadis manis itu kini tengah menyiapkan dirinya. Dengan seragam putih dan rok kotak-kotak merah hitam.

Tak ada yang istimewa dari penampilan gadis itu hanya kini dirinya telah mengenal yang namanya make-up. Ets, Agrelia tidak menggunakan make-up tebal kok hanya polesan bedak tipis dan sedikit lip balm.

Kantin sekolah mulai ramai oleh siswa. Mulai dari makannya banyak dan ada yang cuman numpang duduk untuk melepas segala kelelahan seteleh berjam-jam didalam kelas. Seperti yang dilakukan oleh ketiga sahabat itu yang sedang menyantap makanan mereka masing-masing.

"Lia gue pikir lo tu orangnya cuek tau" ucap Rara sambil memakan nasi gorengnya.

"Itu sih menurut lo, kalo menurut gue dia orangnya baik" protes Thea yang kemudian mendapat tatapan sinis dari Rara.

"Thea Anatasya Bagaskara, lo kenapa sih selalu cari ribut sama gue?"

"Udah ah ngapain berantem juga?

"Kita ke kantin mau makan bukan debat" akhirnya Agrelia angkat bicara saat melihat kedua temannya mulai berantem. "Gue emang keliatannya sih cuek, tapi-" Agrelia sejenak menghentikan omongannya sambil melihat temannya yang satu sibuk memainkan ponsel dan yang satu lagi sama buku.

"Ihh kalian gue lagi-" untuk kedua kalinya Agrelia harus menghentikan kalimatnya.

"Lia lo liat ni, ganteng banget" ucap Rara yang kemudian berdiri dari tempat duduknya. "Lo cek sekarang snap instagram lo, semua orang masukin foto tu cowok"

"Gak semua juga kali, gue enggak tu" ucap Thea yakini telah selesai makan. Thea kemudian berahli mengambil buku yang tadi dibawanya dari kelas.

Sungguh hal tersebut tidak membuat Agrelia tertarik. Bukan saatnya membahas cowok saat dirinya merasa kesal. Agrelia seakan tak peduli kemudian beranjak pergi meninggalkan kedua temannya itu yang masih sibuk menatap benda mati.

Agrelia berjalan tak tau arah. Berjalan mengikuti langkah kakinya. Gadis itu sekarang sedang berada di area parkiran. Agrelia berjalan sambil menunduk hingga orang yang melewatinya menganggap Agrelia terlalu sombong. Mereka salah besar, Agrelia bukan orang yang seperti itu hanya saja saat ini dirinya sedang merasa kesal pada kedua temannya.
Hingga tanpa sadar sebuah mobil melaju dengan sangat hebat di atas air yang tergenang sehingga memciptakan sebuah ciprakan yang mengenai pakaian Agrelia.

Mood gadis itu semakin berantakan. Tak ada yang indah pada hari ini. Mobil itu berhenti. Menjijikan saat seorang pemuda keluar dari mobil tersebut. Dengan sedikit efek slow motion membuat pemuda itu kelihatan sangat keren. Jeans hitam, jaket kulit dengan dipadukan kaos putih didalamnya, sepatu putih dan kacamata hitam membuat pemuda itu-.

"Ahhrg apaan sih, sadar-sadar lia tu cowok udah buat mood lo hancur" Agrelia membatin saat dirinya menatap pemuda tersebut dengan kagum.

Pemuda tersebut berhenti dengan sangat tiba-tiba. Jarak Agrelia dan pemuda tersebut hanya terpaut dua meter saja. Entah apa yang menyebabkan pemuda itu berhenti yang pasti pemuda tersebut harus bertanggung jawab terhadap keadaan Agrelia sekarang. Pemuda tersebut tak kunjung mendekat membuat Agrelia bertindak lebih nekat.

"Kalo bawa mobil tu pa-"

"Agrelia?" ucap pemuda tesebut sambil membuka kacamatanya.

Ucapan Agrelia terhentik saat pemuda tersebut menyebutkan namanya. Agrelia mendekat hingga jarak mereka begitu dekat. Perasaan yang aneh menghampiri gadis itu. Pemuda itu seakan tidak asing baginya. Matanya begitu tajam bagai tak ada kehidupan didalamnya. Kedua manik matanya bertemu dengan mata pemuda tersebut. Terdapat garis hitam melengkung di bawah mata pemuda itu. Entah apa yang membuat Agrelia begitu berani, tangannya kini mulai meraih garis hitam tersebut. Itu bukanlah pensil atau tinta, namun itu adalah tanda bawah pemuda di hadapannya ini tidak cukup tidur.

"Maaf, gak sengaja" ucap Agrelia yang merasa dirinya tidak sopan.

"Gapapa kok, udah biasa gitukan" pemuda itu tersenyum manis kepada Agrelia.

"Ehh lo kira gue cewek apaan megang-megang cowok? Tadi gue gak sengaja kok, gak usah ke geer-an" Agrelia hanya memainkan matanya ke kanan dan ke kiri seperti orang yang tak berdosa. Pemuda tersebut hanya membalas pernyataan Agrelia dengan senyum sinisnya membuat emosi gadis itu siap untuk diledakan.

"Btw, lo tau nama gue dari mana sih? Curiga gue sama lo" Agrelia mulai penasaran dan baru tersadar bahwa seharusnya ia bertanya dari mana pemuda ini bisa mengetahui namanya.

"Ikut gue!!" pemuda itu menarik pergelangan tangan Agrelia. Dalam hitungan satu detik gadis itu langsung menepis tangan pemuda tersebut dengan sangat kasar.

Agrelia kini berada di puncak kemarahan. Emosi gadis itu tak tertahan lagi. Rasanya ingin sekali dirinya menapar wajah cowok yang berhadapan dengannya saat ini.

"Lo udah gila ya? ngapain lo narik-narik tangan gue, gue gak kenal sama lo" sejenak Agrelia menenangkan emosinya yang sudah memanas. "Lo siapa sih? Dari mana coba lo tau nama gue? Sedangkan gue aja gak tau lo siapa, dan berani-beraninya lo megang tangan gue" Agrelia masih menatap jijik pemuda yang ada di hadapannya ini. Seingat-ingat Agrelia dia belum pernah sekalipun ketemu manusia yang sikapnya kelewatan batas.

"Arga" pemuda itu mengulurkan tangannya kepada gadis yang kini berada di hadapannya. Ekspresinya masih sama seperti tadi, datar. Merasa tak ada sambutan dari gadis itu Arga kemudian menarik kembali uluran tangannya.

Tak ingin terlalu lama didekat pemuda itu, membuat Agrelia memutar tubuhnya dan berniat meninggalkan pemuda itu. Siapa pun itu cowok, yang Agrelia tau dia hanyalah seorang cowok gila yang entah dari palnet mana ia berasal yang kemudian kesasar di bumi. Anehnya lagi dan Agrelia sendiri pun kebingungan, dari mana pemuda tersebut bisa tau namanya.

Pemuda yang tampan, keren, tajir melintir sekalipun tak akan mampun menggait hati Agrelia Azaera tanpa memiliki sikap yang sopan terutama kepada seorang perempuan. Langkah kedua Agrelia terhenti saat Arga menarik dengan kuat pergelangan Agrelia untuk kedua kalinya. Arga menarik Agrelia menuju mobilnya. Agrelia tidak akan diam begitu saja saat mengetahui dirinya di perlakukan tidak baik. Segala hal telah dilakukan oleh gadis itu namun dirinya tetap seorang wanita yang lemah saat menghadapi cowok yang bertubuh kekar seperti Arga.

Agrelia telah masuk kedalam mobil milik Arga. Betapa terkejutnya Agrelia ketika melihat mobil bermerek Maserati berwarna hitam baik di luar maupun dalamya. Tak ada warna lain yang menyatu pada mobil ini kecuali warna hitam. Terlalu mononton warnanya. Agrelia sama saja seperti berada diruang gelap atau lebih tepat super gelap. Untuk kedua kalinya gadis itu terpaku melihat Maserati milik Arga. Perlahan sunroof mobil Arga bergerak. Tingkah laku Agrelia sama seperti seseorang yang baru lahir dibumi.

Sadar Agrelia, dirimu telah tinggal di bumi ini selama 17 tahun dan banyak mobil seperti ini.

Agrelia kini dapat menghirup udara segar yang dari tadi diregut oleh pemuda di sampingnya ini. Bak terjaga dari mimpi buruknya Agrelia baru tersadar bahwa dirinya berada disini atas dasar pemaksaan.

Pemaksaan.

"Gue duduk di belakang aja" Agrelia mulai beranjak dari duduknya. Melangah menuju jok yang berada di belakang. Lagi dan lagi Arga menarik tangan Agrelia hingga gadis itu terduduk di jok semula.

"Apa sih lo tarik-tarik tangan gue?"

"Petama, ini mobil gue bukan mobil lo" tegas Arga.

"Emang iya ini mobil lo" ucap Agrelia polos sambil menganggukan kepalanya.

"Kedua, gue bukan supir lo dan lo bukan majikan gue" Agrelia baru tersadar dengan apa yang ucapkan oleh Arga.

"Dan ketiga, lo norak" sontak saja dua kata itu membuat Agrelia melotot.

'Enak banget ni cowok bilang gue norak' batin Agrelia angkat bicara.

"Ngapain coba lo lewat dari sini" Arga menunjuk celah yang berada di antara mereka. "lo kan bisa keluar dari pintu yang ada di samping lo dan masuk lagi dari pintu belakang"

"YA!! INI MOBIL LO, LO BUKAN SUPIR GUE DAN GUE BUKAN MAJIKAN LO DAN GUE NORAK IYA!! LO BENER" teriak Agrelia tak karuan membuat gadis itu menjadi sorotan bagi orang-orang yang lewat. "gue gak pernah mau naik mobil lo, dan asal lo tau gue gak bera-"

Pemuda itu tak mendengar perkataan Agrelia yang dianggap tidak terlalu penting. Arga menginjak gas mobil keren itu. Arga tak memperdulikan gadis yang berada di sampingnya seakan-akan gadis itu tidak ada. Arga seakan-akan lupa bahwa gadis disampingnya itu harus masuk kelas. Gawat Agrelia bisa saja terkena hukuman karena laki-kali ini.

Tak butuh waktu lama. Arga telah menghentikan mobilnya di parkiran sebuah Mall yang begitu besar. Saat pemuda itu menatap gadis yang berada di sampingnya sejak tadi betapa terkejutnya Arga saat melihat Agrelia yang telah berubah. Agrelia sudah tidak karuan lagi. Rambutnya yang acak-acakan, kedua kakinya yang terlipat yang menutup wajahnya sudah berada diatas jok mobil Arga. Args dapat mendengar isakan dari gadis itu. Semakin lama isakan itu berubah menjadi tangisan yang begitu hebat. Arga yang merasa bersalah langsung mengambil alih mengangkat wajah Agrelia yang masih mencium kedua lututnya. Pelan tapi pasti kini Arga telah dapat melihat wajah gadis itu dengan jelas. Wajahnya memucat tak karuan.

"Antar gue..pulang" lirih Agrelia dengan isakan tangisnya.

Dengan lembut Arga menurunkan kedua kaki milik Agrelia dan memasang seatbelt pada Agrelia. Pemuda itu merasa tidak tega melihat Agrelia yang ketakutan. Entah apa yang membuat Arga nurut, pemuda itu langsung meninggalkan parkiran Mall.

Tidak tega, hanya tidak tega.

****

TBC
-
-
-
-
-
-
-

Pasti diantar kalian ada yang penasaran kenapa Arga enggak pakai baju seragam? Kenapa Arga bisa keluar masuk sekolah?
Kalo mau tau lansung aja cek di part selanjutnya. Dijamin lebih seru✨.

Edisi lagi seneng

Agrelia Azaera

Tebak bunganya dari siapa?

Arga

Apa liat-liat itu bukan dari gue -Arga
-
-

Hayoo, gimna ceritanya? Wkwkwwk

Maaf kalo typo menyebar dimana" maklum udah lama gak nulis atau mungkin ada kata" yang sulit di cerna. Semoga kalian suka.

Jangan lupa vote 🌟
Komenn ✍️

Salam sayang dari aku buat kalian semua🙏💕

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 73.1K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...
305K 16.6K 31
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. ~bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang memili...
2.8M 239K 61
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
3.5M 209K 56
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...