Jodoh Pasti Bertemu

By SyabrinaMaulidaPutri

90.5K 4.2K 281

Ketika dua hati dipertemukan dalam kondisi bahaya. Syaskia Adyamecca Putri (syaskia, kia) "Kenapa harus aku... More

Prolog
01
02
03
03.2
04
05
05.2
06
06.2
07
08
09
10
11
Bukan Update !
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Bukan Update (2)
22
23
24
25
26
27
28
29
cast visual
informasi dan promosi
31
32
33
34
Bukan Update (3)
35
Bukan Update (4)
36
37
38
Koar-Koarr sebentar yukk..
39
40
41
42

30

1.5K 88 7
By SyabrinaMaulidaPutri

"Jika kamu merasa ter-dzolimi, ikhlas kan dan bersabar lah. Sesungguhnya Allah tidak tidur dan melihat semua keadaan makhluknya"

- smptr -

🍃🍃🍃

Satria sudah bekerja kembali seperti biasanya, saat ini dirinya tengah sibuk membaca hasil laporan seseorang bersama Zidan. Keduanya membaca dokumen itu dengan teliti.

"Setelah gue baca, kayak pelapor hanya terbawa emosi makanya membawa masalah ini ke jalur hukum. Tapi, bagaimana berita nya begitu menyudutkan Kia padahal ini hanya maslaah sepele"kata Zidan.

"Hoax, yahh seseorang menyebarkan berita hoax yang membuat berita ini naik hingga viral"kata Satria.

Keduanya saling pandang seolah tengah berbicara menggunakan batin mereka masing-masing.

"Oke, tangkap penyebar berita hoax dan selesaikan tugas kesalahpahaman ini"kata Satria dengan tegas.

"Siaap komandan"Zidan menjawab dengan sopan lalu pergi untuk menyelidiki kasus ini.

Satria terdiam sejenak memikirkan keadaan Kia saat ini, pantas saja perempuan itu tampak berbeda kemarin saat dirinya berkunjung ke rumahnya.

"Apapun yang terjadi, aku akan selalu melindungi kamu, Kia"guman Satria dengan tatapan mata ke depan.

****

Saat ini Nana meminta izin kepada pihak rumah sakit. Nana sengaja meminta izin untuk menemani Kia yang menjalani proses hukum di kantor polisi.

Keduanya sedang berada di dslam taksi online, Nana berusaha mengajak Kia bercanda agar sahabatnya itu tidak terlalu memikirkan masalah ini.

Setelah sampai didepan kantor polisi, banyak sekali wartawan yang meliputnya membuat Kia menjadi sangat risih.

Mereka memotret setiap langkah kaki Kia seolah-ah tidak ingin ketinggalan setiap momen yang terjadi.

Sampai didalam Kia dan Nana dituntun untuk masuk kedalam ruangan lumayan besar yang bertuliskan "Ruangan Kordinasi".

Saat semua nya sudah berkumpul masuklah seorang laki-laki dengan badan tegap serta seragam yang melekat ditubuhnya sambil memegang beberapa kertas-kertas tebal.

Kia yang awalnya menunduk mengangkat kepala nya melihat siapa yang masuk kedapllam ruangan ini. Saat matanya melihat ternyata mata seorang lelaki itupun menatap balik manik mata Kia.

Kia merasa laki-laki itu mengerti apa yang dirinya rasakan saat ini. Yahh siapa lagi kalo bukan Satria.

"Saya sudah mempelajari kasus ini dan saya rasa ini hanya kesalahpahaman saja. Dan masalah ini semakin memanas karena ada orang yang sengaja menyebarkan berita hoax sehingga media menjadi ramai"jelas Satria.

"Tapi.. pak polisi suster ini benar-benar lalai anak saya dibiarkan saja waktu itu"portes ibu-ibu penuntut.

"Diam. Jangan memotong pembicaraan, ada waktu nya anda berbicara"kata Zidan dengan tegas.

"Berdasarkan keterangan para saksi dan hasil rekaman cctv para perawat disini tidak melalaikan anak ibu. Mereka hanya mengikuti prosedur dari Rumah sakit, mereka juga sudah melakukan pertolongan pertama dengan menyuntikkan beberpaa obat kepada anak ibu. Mereka juga tidak dapat memutuskan sesuatu karena mereka bukan dokter. Dokter lah yang lebih paham penyakit anak ibu, perawat hanya membantu saja"jelas Satria dengan wajah serius nya.

"Jika perawat yang memberi keputusan tentang penyakit anak ibu mereka berarti sudah melanggar prosedur Rumah Sakit dan apalabila mereka salah memberikan obat pekerjaan mereka lah yang menjadi korbannya"jelas Satria lagi.

"Baiklah silahkan anda boleh bicara"kata Zidan mempersilahkan ibu itu untuk bicara.

"Saya panik waktu itu pak karena anak saya tidak cepat sadarkan diri"ucap ibu itu dengan nada bergetar.

"Tidak ada obat yang ketika disuntikkan langsung bereaksi bu, semuanya butuh proses. Makanan sehari-hari saja yang kita cerna tidak langsung turun ke dalam lambung"sanggah Zidan.

Kia hanya terdiam mendengarkan perdebatan mereka semua, Nana pun begitu sesekali dia memperhatikan Kia yang terdiam.

"Sayaa mengerti pak, mungkin waktu itu saya terbawa emosi menyelesaikan masalah ini. Saya minta maaf"kata ibu itu.

"Jangan minta maaf kepada saya, minta maaf lah kepada yang bersangkutan karena nama dia lah yang sudah tercoreng sampai-sampai yang bersangkutan berhenti bekerja"kata Satria sesekali menatap Kia.

Ibu itu beralih duduk disaping Kia, Kia hanya menoleh menatap kasian ibu itu.

"Suster saya minta maaf karena saking khawatir nya waktu itu saya jadi emosi menyelesaikan masalah ini"kata ibu itu memegang tangan Kia.

"Tidak apa-apa bu saya bisa mengerti perasaan ibu, ketika anak ibu tak sadarkan diri. Wajar seorang ibu melakukan hal itu karena bagi seorang ibu anak adalah segalanya"jawab Kia sambil tersenyum tipis menatap ibu itu.

"Terima kasih anda baik sekali"kata ibu itu tersenyum kemudian ibu itu menoleh ke arah Satria.

Satria sejak tadi hanya menatap setiap pergerakan Kia, fokus nya buyar ketika ibu itu mengatakan sesuatu.

"Saya akan mencabut tuntutan itu pak"kata ibu itu.

"Baiklah, tuntutan dicabut artimya kasus ini selesai"kata Satria sambil menghela nafas lega.

Kia dan Nana semakin senang mendengar tuntutan itu dicabut. Kia tersenyum melihat ke arah Nana.

Setelah itu semua nya keluar dari Ruang Kordinasi menuju ruang arsip untuk menandatangi berkas pernyataan bahwa kasus ini dinyatakan selesai.

Setalah menandatangi itu Kia dan Nana terduduk disebuah kursi sambil melihat ke arah luar kantor polisi.

Wartawan semakin banyak dan mereka berdua semakin bingung untuk keluar dari kantor polisi.

Satria dengan anggota tim nya tengah konferensi pers agar berita ini terus berlarut-larut sedangkan kasusnya sudah tutup.

Satria sudah biasa menghadapi wartawan sebanyak ini, dengan mudah dia menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan oleh wartawan.

Setelah selesai konferensi pers Satria dan Zidan melangkah mendekati Kia dan Nana yang sedang tertawa berdua dikursi tunggu.

Kia dan Nana sedang melakukan video call bersama Amir dan Syifa sebab itu mereka berdua tertawa mendengar lelucon Amir.

Satria tersenyum melihat Kia yang sudah bisa tertawa dengan lepas. Saking asiknya video call mereka berdua tidak sadar kalau Satria dan Zidan sudah berada didekat mereka.

Setelah sambungan terputus barulah Kia dan Nana sadar sedari tadi Satria dan Zidan sedang memperhatikan mereka.

"Sudah selesai?"tanya Satria dengan lembut.

"Eh?.. sudah sudah"kata Kia malu.

"Yasudah ayo Ki, kita balik gue laper"ajak Nana kepada Kia.

"Sayangg, kamu gamau nemenin aku kerja dulu gitu? Atau apa kek"protes Zidan kepada Nana.

"Udah deh, Dan. Kamu mau dituntut karena melalaikan tugas?"tanya Nana yang membuat semua nya tersenyum.

"Yaa nggak lah sayang, kamu judes banget deh"kata Zidan.

"Sssttt.. aku masih marah sama kamu soal semalem"kata Nana kesal dengan Zidan.

Kia hanya tertawa melihat tingkah keduanya, Satria ikut tertawa seperti Kia tapi bukan karena Zidan dan Nana tapi karena melihat tawa Kia.

"Yaudah nanti malem kita jalan terus makan sepuasnya"ajak Zidan.

"Okee, yuk Ki"ajak Nana yang menarik tangan Kia.

"Tunggu sebentar"tahan Satria yang membuat langlah keduanya berhenti dan menoleh ke arah Satria.

"Diluar masih banyak wartawan kalian bisa menjadi target buat para wartawan lebih baik kalian lewat pintu belakang. Dan, lo ambil hoodie lo diruangan lo sekarang juga bawa kesini. Kalian tunggu disini sebentar"kata Satria yang berlalu masuk kedalam ruangannya.

Setelah menunggu akhirnya Satria dan Zidan sudah kembali sambil membawa hoodie ditangannya masing-masing.

Satria menyerahkan hoodie nya kepada Kia. Zidan pun menyerahkan hoodie nya kepada Nana.

*visual hoodie yang dipake Kia dan Nana.😂

"Pakai itu biar kalian tidak dikenali wartawan, maaf kita berdua tidak bisa mengantar kalian, ada pekerjaan yang harus kita lakukan. Sebagai gantinya kita akan menemani kalian keluar kantor untuk menghindari wartawan"kata Satria.

"Eheemm.. bilang aja kalo itu ungkapan dari hati lo gausah bawa-bawa gue"ejek Zidan.

Satria menoleh tajam je arah Zidan, membuat Zidan diam seketika.

"Terima kasih banyak Satria sudah membantu menyelesaikan kasus ini dan juga pertolongannya"ungkap Kia dengan senyum tipisnya.

"Sama-sama, Kia"jawab Satria membalas senyum Kia.

Uhuuukkk.... uhukkk... Ehemmmm...

Begitulah tingkah Nana dan Zidan yang mencoba mengejek Kia dan Satria, membuat Kia menjadi semakin malu.

Setelah memakai hoodie milik lelaki-lelaki didepannya ini, kelihatan sekali hoodie yang dipakai Kia dan Nana sangat kedodoran.

Mereka berempat mengendap-ngendap keluar kantor melalui pintu belakang Satria dan Zidan menjaga jarak dari Kia dan Nana.

Nana dan Kia pun berdiri dipinggir jalan sembari menunggu taksi online yang sudah mereka pesan.

Tiba-tiba ada salah satu wartawan yang menyadari keberadaan Kia dan Nana, sontak saja semua wartawan berlarian mendekati Kia dan Nana yang menyerang kedua nya dengan berbagai pertanyaan.

Satria dan Zidan lun berlari, menelusup masuk diantara kerumunan wartawan itu. Satria memasang badan tegap nya untuk menutupi wajah Kia begitu pula Zidan yang berperilaku sama seperti Satria.

Tapi tetap saja wartawan itu berusaha mendorong dan berusaha menggapai tangan Kia. Satria yang sadar hal itu berusaha melindungi Kia.

"Silahkan kalian semua menjauh"teriak Satria yang membuat semua wartawan itu terdiam.

Setelah mengucapkan itu para wartawan kembali mengajukan setiap pertanyaam-pertanyaan yang bertubi-tubi sehingga menimbulkan suara riuh.

Sedangkan Zidan, dia melindungi Nana dengan cara merangkul bahu Nana dan memeluknya. Satria sangat kasian dengan Kia, kemudian membisikkan sesuatu.

"Kia maafkan aku, aku melakukan ini hanya terpaksa"bisik Satria ditelinga Kia, Kia yang mendengarnya hanya diam dan menunduk sejak tadi.

Satria merangkul bahu Kia dengan sangat erat seolah-olah dirinya yang berhak atas Kia. Kia hanya diam saja tak bergeming.

Dan taksi online yang mereka pesan pun sudah datang, Satria dan Zidan menuntun kedua gadis ini ke dalam taksi online dengan setia merangkul dan memeluk nya.

Setelah mobil itu melaju barulah para wartawan berhenti riuh dan mereka menampakkan wajah yang sangat amat kecewa.

Satria hanya menghela nafas lega dan menepuk bahu Zidan kemudian melangkah masuk ke dalam kantor nya.

______________________________________
🌻Terima Kasih sudah baca🌻

Setelah bagian tegang Satria dan Kia selesai, komenan jadi sepi😁pada kalem semua😂

Terima kasih banyak yang tak terhingga untuk kalian yang sudah baca cerita ini🙏

Jangan lupa Vote 🌟 dan Komen 📩

Tertanda,
Syabrina🌻

Continue Reading

You'll Also Like

6M 364K 60
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] "Hidup bagaikan berjalan di atas tali. Kapan dirimu lengah, maka akan jatuh entah kemana. Begitulah diri tanpa iman. Maka...
82.1K 12K 27
Tentang Aia yang memiliki banyak sekali pertanyaan di kepalanya. Dan Edzar yang memiliki banyak kebingungan dalam hidupnya. Start: 14 Juni 2024 End: -
150K 8.2K 29
"Namanya Iliyas Abrisam. Dia suami kamu sekarang." "Mama bercanda?! Kapan Diba nikahnya?!" *** Adiba Larasati itu cewek nolep. Kerjaannya hanya mengu...
7.3M 981K 53
[SEQUEL OF A DAN Z] Tumbuh dewasa tanpa kedua orang tua dan memiliki tanggung jawab yang sangat besar, terlebih harus menjadi sosok orang tua untuk k...