ZAIGAL [END]

By bilaaaaa15

179K 10.8K 228

[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA! AWALI DENGAN VOTE!!] Plagiat dilarang mendekat🔪🔪🚫🚫⚠⚠⚠ NO COPY MY STORY! In... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Enam belas
Tujuh belas
Delapan belas
Sembilan belas
Duapuluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh tiga
Dua puluh empat
Dua puluh lima
Dua puluh enam
Dua puluh tujuh
Dua puluh delapan
Dua puluh sembilan
Tigapuluh
Tiga puluh satu
Tiga puluh dua
Tiga puluh tiga
Tiga puluh empat
Tiga puluh lima
Tiga puluh enam
Tiga puluh tujuh
Tiga puluh delapan
Tiga puluh sembilan
Empat puluh satu
Empat puluh dua
Empat puluh tiga
Empat puluh empat
Empat puluh lima
Empat puluh enam
Empat puluh tujuh
Empat puluh delapan
Empat puluh sembilan
Lima puluh
Lima puluh satu
Lima puluh dua
Lima puluh tiga
Lima puluh empat
Lima puluh lima
Lima puluh enam
Lima puluh tujuh
Lima puluh delapan
Lima puluh sembilan
Enam puluh
Enam puluh satu
Enam puluh dua
Enam puluh tiga
Enam puluh empat
Enam puluh lima
Enam puluh enam
Enam puluh tujuh (END)
INFO
Ekstra Part 1
Ekstra Part 2

Empatpuluh

2K 133 4
By bilaaaaa15

Happy reading💛💛



Setelah pamit pada Syakilla dirumah sakit, Zaira memilih untuk pulang karena takut orang rumah panik seperti dulu. Cek part dua puluh sembilan ya kalo lupa, pas bang Rehan ngamuk kayak emak-emak kemalingan tupperware aja:v

Back to topik..

Gadis itu memasuki rumah nya. "ASSALAMUALAIKUM, YUHUUU ZAIRA CANTIK ADA DISINI!" teriak Zaira.

"Waalaikumsalam jangan teriak, haduhh!! Punya anak cewek tapi suara kayak tarzan aja." balas Callista yang duduk diruang tamu sambil menepuk dahinya.

Zaira mengerucutkan bibir nya. "Masa gadis cantik dan baik ini disamain sama tarzan sih mah!" kesal Zaira.

Callista terkekeh melihat tingkah putrinya ini. "Bercanda sayang, kamu dari mana? Kok baru pulang," tanya Callista.

"Jenguk temen, Mah," balas Zaira duduk disamping Callista.

"Temen atau temen?" goda Callista.

"Eum.. Anu Mah.. Temen yakin deh, Mah." gugup Zaira.

"Yakin temen? Terus yang sering anter jemput kamu sih siapa hayo?" tanya Callista.

Sebenarnya setelah memiliki hubungan sebagai kekasih, Galvin sering mengantar jemput Zaira. Orang rumah tidak tahu bahwa Zaira sudah memiliki kekasih.

"Temen Mah." ujar Zaira meyakinkan.

Bukan apa, takut nya Zaira diintrogasi oleh ketiga abang nya ketika menyangkut pautkan dengan yang namanya cowok. Tau sendiri ketiga abang nya yang begitu overprotectif padanya.

"Masa anak Mamah yang cantik ini gak punya pacar sih?" tanya Callista.

"Sebener nya Zaira punya pacar sih Mah, gak lama baru 5 bulan aja. Mamah bolehin kan?" tanya Zaira menatap Callista.

"Boleh dong sayang, asalkan gak kelewat batas aja," balas Callista sambil mengusap kepala Zaira.

"Makasih, Mamah emang the best." ujar Zaira memeluk Callista.

Callista terkekeh. "Sama-sama sayang, apapun yang buat kamu bahagia Mamah juga ikut bahagia," ujar Callista mengusap punggung putrinya.

"Tapi Mamah jangan kasih tau abang Rehan sama abang kembar ya?" ujar Zaira.

"Kenapa gitu?"

"Ish kan Mamah tau sendiri gimana ketiga abang Zaira. Jadi please ya jangan kasih tau abang, nanti kalo waktu nya udah tepat Zaira kasih tau abang deh." ucap Zaira.

"Yaudah terserah kamu aja," balas Callista.

"Yaudah aku mau ganti baju dulu habis itu mau ke taman, boleh kan Mah?"

"Boleh, asalkan jangan pulang malam. Nanti kena omel ketiga abang kamu,"

"Laksanakan." ujar Zaira.

Sebelum pergi gadis itu mencium pipi Callista lalu meninggalkan Callista yang tersenyum menuju kamarnya.

***

Zaira menuruni tangga setelah mengganti pakaian nya. Ia hanya memakai baju pink panjang dengan rok diatas lutut. Ia menggerai rambut panjang nya.

Style Zaira.

Setelah pamit, ia berjalan keluar rumah menuju taman yang dulunya sering ia kunjungi bersama sahabat kecilnya. Ia pun sampai di taman dekat komplek rumah nya. Ia duduk disalah satu ayunan yang dulunya juga sering ia duduki bersama sahabat kecilnya.

Ia mendorong ayunan itu kedepan-kebelakang berulang-ulang. Kilasan masa lalu muncul dalam pikiran nya.

Flashback on.

Dua orang anak kecil tengah bermain kejar-kejaran. Mereka pun duduk dibawah pohon karena kelelahan. Setelah mengontrol nafas nya, mereka pun bangkit dari duduknya.

"Gaga, ayo kita main ayunan." ujar salah satu anak itu.

Yang dipanggil dengan 'Gaga' itu pun menggeleng. "Gak mau, nanti kalo kita naik berdua terus ayunan nya jatuh gimana?" tanya Gaga.

Gadis itu berfikir, benar juga tapi ia tak mau ambil pusing. "Gaga ayo, atau Rara marah nih?" ancam gadis yang bernama Rara.

Gaga pun mengangguk kan kepalanya. "Ayo kita main," ujar Gaga.

Rara yang mendengar itu mengangguk dengan mata berbinar. "Yeyy!! Oke kita main sekarang!!" teriak Rara.

Kedua anak itu pun menaiki ayunan itu. Satu ayunan untuk berdua, mereka pun mendorong ayunan itu kedepan-kebelakang berulang-ulang. "Gaga yang lebih kencang dong, nanti kita bisa terbang," sahut Rara.

Gaga pun mengangguk dan mendorong ayunan itu sedikit lebih kencang. Gadis itu tertawa karena semakin lama ayunan itu semakin kencang.

Brukk

Mereka berdua pun terjatuh tersungkur kedepan. Bukannya menangis mereka malah tertawa. Dan mereka pun mengulang nya lagi hingga pakaian mereka kotor.

Flashback off.

Zaira tersenyum miris ketika sekelebat masa lalu itu menghampiri pikiran nya. Tak terasa air matanya terjatuh. Ia menatap gelang dipergelangan tangan kirinya yang berlambangkan matahari ditengah nya. Itu adalah pemberian dari sahabat kecilnya.

Gambar gelang nya ya guys.

Ia mengusap gelang itu. Gadis itu selalu memakai gelang pemberian sahabat kecilnya ketika pergi ke taman saja.

"Zaira?" ujar seseorang dibelakang nya.

Gadis itu membersihkan sisa air matanya yang berada di pipinya. Lalu ia pun menoleh, mata nya membelalak ketika Galvin berada dibelakang nya. Bukan nya cowok itu berada dirumah sakit sekarang? Pikirnya.

"Galvin? Ngapain lo disini, bukannya lo dirumah sakit?" tanya Zaira heran.

Galvin berjalan kearah Zaira dan berjongkok dihadapan gadis itu. "Kenapa gak boleh kalo gue ada disini?" ujar Galvin sambil duduk berjongkok di hadapan gadis itu.

Zaira menggaruk kepala belakang nya yang tak gatal. "Ya ya gak papa sih, kan lo masih sakit. Kenapa gak istirahat aja coba? Nanti kalo lo kenapa-kenapa gimana?" omel Zaira.

Galvin berdecak sebal lalu menatap manik mata gadis itu. "Udah ngomel nya? Lo tuh ya sama aja kayak nyokap gue," ujar Galvin.

"Sekarang ngapain lo disini? Udah mau malam masih aja keluyuran apalagi pake rok yang kurang bahan lagi," ujar Galvin meneliti pakaian Zaira.

Zaira menggeram kesal. Apa tadi katanya, rok kurang bahan. Hello sekarang tuh lagi style nya gini. Emang tuh mata gak dipake apa ya? Pikir Zaira.

"Bawel lo ah, ini tuh lagi style nya gini," balas Zaira.

Galvin menatap gadis dihadapannya datar. "Gue gak suka ya paha lo diliat sama orang lain! besok-besok kalo lo masih pake rok kurang bahan gini bakal gue gunting semuanya!" dingin Galvin.

Zaira meneguk salivanya. Ia takut ketika Galvin berkata dingin padanya. "Iya nanti gak lagi deh, jangan marah ya?" tanya Zaira.

Galvin menghembuskan nafasnya lalu mengangguk. Cowok itu menatap pergelangan tangan kiri Zaira, terlihat gelang dengan matahari ditengah nya. Seperti nya ia kenal dengan gelang itu. Ia berfikir dan..

Deg!

Cowok itu akhirnya mengingatnya. Itu seperti gelang yang ia berikan pada sahabat kecil nya 11 tahun lalu. Jadi apakah gadis yang menyandang kekasih nya ini adalah sahabat kecil nya? Atau gelang nya saja yang hampir sama? Pertanyaan itu terus berputar dikepalanya.

Zaira pun melambaikan tangan nya dihadapan wajah Galvin membuat cowok itu tergelonjak kaget. "Lo kenapa sih? Ngelamun apaan?" tanya Zaira.

"Gue mau tanya sama lo," ujar Galvin tiba-tiba.

Zaira menatap Galvin heran. "Nanya apaan?" ujar Zaira.

"Itu gelang dari siapa?" tanya Galvin.

Zaira menatap gelang dipergelangan tangan kirinya lalu tersenyum. "Ini dari sahabat gue," balas Zaira.

"Sahabat lo cewek atau cowok?" tanya Galvin.

"Cowok."

"Kenapa lo pake gelang itu? Biasanya lo gak pernah pake gelang lain selain gelang couple kita?"

"Emang gue gak pernah pake, soalnya kalo dipake ya karena gue kangen aja sama sahabat gue,"

"Nama sahabat lo siapa emang nya?"

"Dia gak ngasih tau nama lengkap nya sih, cuma ngasih tau nama panggilan nya aja."

"Siapa?"

Galvin terus bertanya. Bukan karena ia pede, namun ia hanya memastikan saja bahwa gadis yang menyandang sebagai kekasih nya itu sahabat kecil nya atau bukan.

"Gaga,"

Deg!

***

Tbc



Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 269K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
5.1M 382K 54
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
332K 11.3K 26
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
6.7M 218K 75
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...