Syavarla

By Tiaramadani27

3.8K 1.6K 125

Follow sebelum baca:) (On going) #no plagiat! Tanpa ku sadari, kesenangan telah membuatku lupa,bahwa hidup ti... More

PROLOG
Part1
Part2
Part3
Part4
Part5
Part6
Part7
Part8
part9
part 10
part11
part 12
part 13
part14
part15
part 16
part17
part18
part19
part 21
part22

part 20

37 11 0
By Tiaramadani27

Ketika hati tak ingin merasakan apa apa,ada hati yang mencoba mengejarnya.

"Revaaaa"teriakk Zahra dari dalam kelas,yang sudah melihat kedatangan Reva dan Rina dari luar.

"Kenapa Ra?"

Zahra memberikan setangkai bunga mawar merah dengan hiasan pita di batangnya,amat cantik terlihat.

Reva bingung dan memicingkan sebelah alisnya.
"Hah apa?"

"Ini bunga"

"Iya gue tau,tapi buat siapa dan dari siapa?"

"Gatau gue juga,tadi gue sama Relita ketoilet bentar,pas gue datang lagi udah ada di meja Lo,dan ada surat nya juga,nihh"
Zahra menyodorkan surat berwarna pink.

Reva mengambil bunga dan surat itu.

"Ciee"kata Rina yang berada di sebelah Reva.

"Dari siapa lagi tuhh"
Sambung Relita yang melirik kearah suratnya.

Reva mencoba membuka suratnya. Dan tulisannya tetap sama seperti waktu itu.

"Apa tulisannya va?"
Zahra berdiri dan mencoba melihat isi suratnya.

"Masih sama kek yang kemarin."

Reva memberikan surat itu kepada ketiga temannya.

Isi surat itu sama seperti kemarin,yaitu bertuliskan inisial nama dari huruf D,dan tulisan i Miss you.

"Wahh berarti orang yang sama ini va"
Kata Rina

"Entah"
Reva mengedikan bahunya tak peduli,ia kembali duduk di tempatnya dan memasukan bunga tadi di kolong mejanya.


Rasanya hampa, semenjak ia koma, entah mimpi apa saja yang ia alami,namun semenjak hari itu ia seperti merasa tak ingin jatuh hati,tak ingin cinta cintaan lagi,entah itu lelaki yang amat ia cinta,entah itu siapa,ia tak ingin peduli lagi.

Tett ... Teett... Teett

Bel pulang sekolah sudah berbunyi,kini Reva sedang membereskan buku buku nya. memasukannya ke dalam tas,dan bergegas keluar dari kelasnya.

"Gue duluan ya guys"
Kata Reva kepada teman temannya.

Reva berjalan keluar menyusuri setiap koridor kelasnya,menengok kanan dan kiri sambil mencari kakaknya datang.

Tiba tiba,langkah ia terhenti.ketika melihat kak Reno yang sedang berdiri di taman.

Reva berjalan mendekati Reno,namun langkahnya kembali terhenti ketika melihat ada seorang wanita mendekati Reno.

Entah itu siapa ia tak tahu,tak terasa Reva mengeluarkan cairan bening dari sudut matanya.

Jujur saja,ia sangat tidak ingin jika kakak laki laki nya itu mempunyai wanita lain,selain dirinya.Ia tak ingin rasa sayangnya terbagi oleh kekasihnya nanti.

Reva menutup niatnya untuk mendekat ke arah Reno.ia pun berjalan menjauh dari mereka,masih dengan mata yang berkaca kaca,ia berniat untuk pulang naik bis saja.

Reva duduk di halte depan sekolah,sambil mengetuk ngetuk ujung sepatunya, dan sesekali mengusap sudut matanya dengan tangan kanannya.

"Revaa?"
Kata seseorang yang tiba tiba sudah duduk di sebelah Reva.

Reva menengok dan melihat siapa yang memanggilnya kini.

"Ohh hai Arga"
Reva kembali tersenyum dan mengusap kedua sudut matanya yang masih basah.

"Lu kenapa?"

"Gapapa"
Reva ternseyum dan kembali fokus pada jalanan di depannya.

"Kenapa lu disini?bukannya lu pulang sama kakak lu?"

"Ehmm gu-gue,kakak gue sibuk jadinya gue pulang naik bis."
Reva gugup dan berbohong.

Arga memicingkan sebelah alisnya bingung,yang ia tau kelas 12 sudah pulang dan tidak ada kegiatan apapun hari ini.

"Setau gue kelas 12 udah pulang va"
Kata Arga.

Reva tak menjawab,ia hanya tersenyum.

"Memang,tapi kakak gue sibuk sama ceweknya."
Batin Reva.

"Revaa??"
Arga mendekatkan wajahnya di depan wajah Reva.

Reva kaget dan langsung tersadar dari lamunannya.

"Ehh ehm-iya kenapa ga?"

"Kenapa ngelamun?,pulang bareng gue aja yuk"
Arga tersenyum tulus dan berdiri sambil menyodorkan tangganya kepada Reva.

Jantung Reva kini berdetak kencang,setelah sekian lama,ia tak pernah merasakan detakan jantungnya sekencang ini,terakir kali mungkin saat Arga mengantarkannya pulang hari itu,entah kapan ia lupa.

Detakan jantungnya masih sama persis seperti dulu,ketika ia sangat sangat mencintainya,bukankah sekarang ia juga masih sangat mencintainya?

"Revaa?"
Panggil Arga dengan pelan.

Reva mendongakkan kepalanya dan meraih tangan hangat milik Arga.

Mereka saling bergandengan tangan di sepanjang jalan,Reva hanya tersenyum tipis dan gugup di samping Arga.

Ia tak bisa berkata apa apa.

"Tapi sory va gue bawa motor"
Kata Arga setelah sampai di parkiran.

"Gapapa Arga,naik apa aja asal sama Lo gue seneng kok"
Kata Reva kecoplosan,saking senangnya.

"Hah?"
Arga terkejut dan mencoba agar Reva mengulangi kalimat yang ia ucapkan barusan.

"Ehh ehmm anu,iya gapapa Arga"
Reva gelagapan,bisa bisanya ia berbicara seperti ini,bener bener mulutnya tidak bisa mengontrol perasaannya.

Reva memukul mukul mulutnya perlahan.

"Aduhh mulut diem,diem,gausah ngomong,dalem hati aja senengnya"
Batin Reva.

Tiba tiba Arga memakaikan helm miliknya ke kepala Reva,membuat Reva kaget,dan langsung kembali terdiam.

Deg deg deg...
Jantung nya semakin berdetak kencang,pipinya sedikit memanas,mungkin sudah memerah saat ini.

"Jangan merah,jangan merah pipi pliss,jangan buat gue malu"
Batin Reva.

"Nah Udah ayo naik"

Selama di perjalanan,hening tak ada obrolan apapun sekarang,mereka terfokus pada pikirannya masing-masing.

Selang 10 menit,motor Arga berhenti,padahal rumah Reva masih lumayan jauh dari sini.

"Kenapa berhenti ga?"
Tanya Reva bingung.

"Mampir dulu yuk"
Ajak Arga.

Reva yang sedaritadi terfokus pada pikirannya sendiri,tak melihat keberadaan ia sekarang,setelah ia mendongak dan melihat kesekeliling,ternyata ia sudah berada di cafe yang cukup familiar menurutnya.

"Mam-mampir?"
Kata Reva bingung dan gugup.

"Iya Reva,lu ga mau ya?"

"Ehh,mau kok"
Reva langsung turun dari motornya dan mencoba melepaskan helm yang ia pakai.

Namun,entah kenapa helmnya sangat sulit dibuka,ia mencoba membukanya sekali lagi,dan nihil helmnya masih terkunci di kepalanya.

"Sini gue bantu"
Kata Arga,dan langsung memegang kaitan kunci helm yang di pakai Reva.

Reva langsung terdiam dan kembali gugup.seperti biasa jantungnya kembali berdetak kencang,sangat kencang.

"Tung diem ya,jangan kenceng kenceng,nanti dia denger"
Batin Reva.

"Ayo masuk"
Arga menarik tangan Reva dan langsung mengajaknya masuk.

Reva hanya terdiam ketika tangannya sudah dipegang erat oleh Arga,ia mengikuti langkah kakinya dari belakang.

"Kita disini aja yuk"
Ajak Arga.

"Va,lu kenapa diem Mulu daritadi?"
Tanya Arga merasa bingung dengan sikap Reva.

"Aduhh pake Nanya segala,jelaslah gue gugup"
Batin Reva lagi.

"Gapapa Arga "
Reva hanya tersenyum.

"Lu mau pesen apa?"
Kata Arga yang sudah membuka buka daftar menu makanan dihadapannya.

"Samain kek lu aja"

"Yakin?"

"Iya Arga"

Arga pun memesan makananya sama seperti dirinya.

Drrtt drrttt...
Suara ponsel Reva berdering dari sakunya.

"Bentar ga"
Reva berdiri menjauh dari Arga,dan mengangkat teleponnya.

Arga hanya megagguk dan memainkan ponselnya.

"Halo,kak lu dimana si"

"Yang ada gue yang nanya sama lu!"

"Bukannya tadi lu lagi sama pacar lu"

"Pacar??siapa si va?"

"Gatau,pikir aja sendiri"

"Reva gue nanya lu dimana sekarang"

"Gue sama Arga ,kenapa?"

Tuttt..tuutt...tuttt
Sambungan terputus

Reva kembali duduk di hadapan Arga.

"Siapa?"

"Kakak gue"

"Disuruh pulang?"

"Nggak"

Arga hanya meng-oh kan saja,dan tak lama pesanan datang.

Arga mengambil nampan dan menaruh di hadapannya,dan di hadapan Reva.

"Selamat makan"
Kata Arga.

Mereka pun makan bersama,hening tak ada obrolan apapun saat makan.

Setelah di ujung mereka menghabiskan makanannya.

Arga membuka suara.

"Reva?"

"Hem"
Reva yang masih terfokus pada makanannya tanpa menoleh kearah Arga.

"Gue mau ngomong"

"Ngomong aja"

"Sebenarnya ... gu-guee ..."

"Uhukk uhukk"
Reva seketika terbatuk,sebelum mendengar ucapan yang terlontar dari mulu Arga.

Arga pun bergegas mengambil segelas coklat dingin untuk Reva.

Tanpa melihat,Reva langsung meneguknya.

"Ahh legaa"
Kata Reva selesai minum.

"Mau ngomong apa tadi?"

"Gue mau ngomong kalo ...,"

.
.
.
.
.
Bersambung

Jangan lupa votenya ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 130K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2.7M 276K 64
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
10.6M 675K 43
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
844K 102K 13
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...