ARTHUR

Galing kay kyxfazaa

790 54 7

⚠️Salam 901 dari Warbes⚠️ Arthur Ganaswara atlet basket SMA Kasuari yang sekaligus menjabat sebagai ketua War... Higit pa

2. CILLA TIVANIA
3. KOTAK MAKAN CILLA
4. DARGO DAN ARQEES
5. LEMPARAN BOLA
6. KAREL GEBASTARA
7. MURID BARU

1. ARTHUR GANASWARA

303 15 0
Galing kay kyxfazaa

Selamat membaca
(Kalian pasti tahu cara menghargai suatu karya) ✨

1. ARTHUR GANASWARA

***

"Diam Pikirkan Serang"
-Warbes

***

Lapangan basket indoor SMA Kasuari sudah dipenuhi oleh para remaja yang didominasi perempuan. Semua berteriak menyerukan nama sekolah mereka. Hari ini tim basket SMA Kasuari sedang bertanding melawan SMA Dharma.

Tim basket SMA Kasuari dengan jersey warna putih mulai memimpin permainan. Mereka sangat jago menyusun strategi untuk masuk ke pertahanan lawannya.

Satu pemain mulai mendribble bola dengan tangan kirinya dan melakukan lay up shoot. Bola basket masuk ke ring lawan dan suara penonton makin bergemuruh.

Tak tinggal diam, tim lawan pun mulai menyerang dengan operan kerja sama mereka. Dan tak lama bola mulai ditembakan ke ring. Namun meleset, tim SMA Kasuari merebut kembali bola itu dan menyerang tim lawan. Mereka melakukan operan-operan cantik dan tembakan ke ring pun di arah.

Dan yap, poin kembali didapatkan oleh SMA Kasuari.

Bertepatan dengan itu suara peluit berbunyi dan pertanda pertandingan telah selesai. Kemenangan berhasil di raih oleh tuan rumah yaitu SMA Kasuari. Semua pemain saling berjabat tangan menjaga perdamaian antar mereka.

"permainan yang cantik, tingkatkan kemampuan kamu," ucap pak Bimo sang pelatih basket SMA Kasuari pada seseorang bernomor punggung 6.

Semua pemain beristirahat di tepi lapangan dengan keringat mereka yang terus mengalir. Botol air mineral pun cepat habis dengan sekali tegukan oleh mereka.

Arthur Ganaswara, seorang pemain basket bernomor punggung 6 kebanggaan SMA Kasuari. Beparas jangkung dengan alis yang tebal, hidung mancung, rambut hitam serta tubuh atletisnya menjadikan sang most wanted ini digilai oleh para kaum wanita. Apalagi ia adalah ketua dari geng WARBES, perkumpulan anak-anak nakal SMA Kasuari.

Arthur duduk di sebuah bangku penonton dengan handuk biru yang tegantung di lehernya. Ia melepas sepatu basketnya dan mengantinya dengan sepasang sandal jepit hitam miliknya.

Warbes adalah perkumpulan anak remaja dari SMA Kasuari yang sudah ada sejak 6 tahun yang lalu. Pasti sudah banyak orang-orang yang bergabung dengan geng ini. Warbes memiliki seorang pemimpin yang setiap tahunnya silih berganti.

Tahun ini adalah Warbes angkatan 7 yang harus memimpin. Para senior Warbes memilih Arthur menjadi ketua geng ini karena ia layak dan sikap kepemimpinannya yang tegas. Arthur sudah ikut geng ini sejak ia duduk dibangku kelas X, dan saat kelas XII ia langsung diangkat menjadi ketua.

Warbes memiliki grup inti untuk mengawasi setiap anggotanya agar tidak ada yang berbuat melebihi batasnya. Warbes memiliki peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap anggotanya. Seluruh anggota Warbes dilarang untuk menggunakan barang-barang terkadang seperti narkoba atau yang lainnya. Mereka dilarang mencari gara-gara kepada geng lain kecuali jika geng lain yang memulainya. Mereka pun dilarang untuk membuat kekacauan dimanapun. Jika ada yang melanggar maka anggota tersebut akan dikeluarkan dari geng Warbes ini.

Sudah jelas ketua Warbes adalah Arthur Ganaswara. Anak donatur besar SMA Kasuari.

"selamat bro atas kemenangan ko yang kesekian kalinya," ucap Ozan. Ia baru saja datang menghampiri Arthur dengan kelima temannya yang lain. Ketujuh lelaki ini adalah grup inti dari Warbes.

Pemuda senyum manis bernama Fauzan Satrya Prayoga atau biasa dipanggil Ozan ini adalah wakil ketua Geng Warbes. Pemuda tampan dengan gigi rapi serta matanya yang sedikit sipit ini sangat terlihat manis apalagi jika ia sedang tersenyum.

Raihan Daru prasetyo. Pemuda dengan baju rapi dan jam tangan hitamnya. Pendiam dan wajah datarnya ini adalah ciri khas yang melekat didirinya.

Lintang Wardana, lelaki berkulit putih mulus seperti bayi ini sangat digilai oleh para siswi di sekolah. Sikapnya yang ramah dan murah senyum menjadikannya tak terlihat seperti seorang anggota perkumpulan anak nakal.

Gibran Vernon Sagara, pemuda dengan badannya yang tegap dan jangkung beragama katolik ini adalah ketua futsal SMA Kasuari. Sudah banyak piala yang ia berikan kepada sekolah ini.

Bayu bramantyo. Laki-laki dengan badan yang lebih kecil dibandingkan yang lainnya ini adalah atlet pencak silat di SMA Kasuari. Meski badannya kecil tapi kemampuan bela dirinya tak perlu diragukan lagi. Ia hanyalah anak dari seorang buruh bangunan, tapi itu bukan alasan untuknya agar menyerah atau pun malu pada orang lain. Ia harus membuktikan jika semua orang itu sama.

Yang terakhir adalah laki-laki dengan gayanya yang tengil dan tidak bisa diam bernama Acong Putra Narendra. Banyak yang tidak percaya jika ia adalah anggota inti Warbes karena pembawaannya yang kocak dan mudah tertawa serta sangat ramah pada sesama.

Ketujuh pemuda itu duduk di tribun dengan masing-masing tangan menggenggam kantong es plastik berisi minuman marimas. "buat gue mana?" tanya Arthur.

"yah kita nggak beli Thur, lo nggak bilang sih," ucap Bayu.

"lo harusnya pengertian dong, temen lagi capek juga," gerutu Arthur. Keenam temannya hanya terkekeh. Dasar teman nggak pekaan

"seratus tujuh puluh ribu, seratus sembilan puluh ribu, dua ratus," ucap Acong. "wihh asli dagang ale-ale aja bisa dapet duit sebanyak ini,"

"keren kan ide gue buat jualan ale-ale," sahut Lintang. Ia menyedot es marimas rasa jeruk.

Saat pertandingan tadi, mereka berinisiatif untuk menjual minuman ale-ale. Sontak seluruh siswa berkumpul menyerbu mereka untuk membeli minuman dalam gelas itu.

Siapa sih yang nggak mau kalo yang dagangnya cakep gitu? Haha

"simpen tuh duitnya ke si Raihan, masukin aja ke uang kas Warbes," ucap Gibran.

"lah gue pikir duitnya buat main-main Bran," ucap Acong.

"nggak usah deh, tuh duit pasti ntar kita juga butuh Cong,"

"iya juga sih, yaudah nih Han lo simpen tuh duitnya jangan dipake ya," peringat Acong dengan jari telunjuk yang mengarah ke Raihan.

Raihan hanya mengangguk dan menyimpan uang itu ke dalam dompet hitamnya.

"dia udah kaya kali Cong, duit dua ratus rebu mah bukan apa-apa buat Raihan," ucap Ozan.

"iya sih, temen gue mah udah kaya dari rahim," timpal Bayu.

"woy beliin gue es dong, aus banget nih," ucap Arthur. Ia memijat lehernya.

"udah mager nih Thur," sahut Lintang.

"aduh kaki gue lemes banget nih," timpal Ozan.

"buset perut gue tiba-tiba melilit gini ya," ucap Acong.

"GUE SUMPAHIN PADA SAKIT BENERAN LO PADA!" teriak Arthur dihadapan teman-temannya. Sedangkan mereka hanya tertawa mendengar suara sang ketua.

"anak buah kurang ajar ya Thur," ucap Gibran.

"lo juga Bran sama aja," cuek Arthur.

"ini gue bawa minum buat lo," ucap seseorang menyerahkan botol air mineral ukuran sedang pada Arthur.

Suara cempreng itu membuat ketujuh laki-laki yang sedang tertawa itu langsung hening. Mereka menatap orang itu bergantian dengan Arthur.

Arthur menatap orang ini datar tanpa berniat mengambil botol minumnya. Ia membuang muka ke arah lain "gue nggak butuh," ucapnya datar.

***
"ARTHURRR SEMANGATTT,"

"AYO SEMANGAT, KASUARI SEMANGAT, ARTHUR SEMANGATTT,"

Teriakan para gadis SMA Kasuari itu memberikan semangat untuk tim basketnya. Semua penonton yang didominasi perempuan itu memenuhi tribun. Bahkan sorakan tim cheerleader pun kalah olehnya.
Apalagi seorang gadis kuncir kuda terus berteriak memanggil nama Arthur. Suaranya yang cempreng menambah kebisingan di arena ini.

"ARTHUR SEMANGAT," ucap gadis itu sambil meloncat-loncat.

"AYO TEMBAK, AWAS-AWAS ADA LAWAN,"

"JANGAN NGALANGIN MULU DONG HIHHHH," gerutu gadis itu. Ia kesal karena tim lawan terus menghalangi langkah Arthur untuk mencetak poin.

Cilla Tivania. Seorang gadis kelas XII dengan tubuh yang tidak tinggi juga tidak pendek atau biasa-biasa saja. Suaranya yang cempreng dengan wajah bulat rambut berponi adalah ciri khasnya. Ia adalah salah satu anggota dari club fotografi di sekolah. Oleh karena itu, kemanapun ia pergi pasti akan selalu di temani oleh kameranya.

Sebenarnya saat ia ditugaskan untuk memotret pertandingan basket untuk ditempel di mading sekolah. Alih-alih melaksanakam tugasnya, ia malah asik memberi semangat pada Arthur.

Ya Arthur, sang ketua Warbes. Lelaki yang sudah Cilla taksir sejak kelas XI. Awal pertemuannya dengan Arthur cukuplah konyol. Saat itu Cilla tak sengaja melewati gang samping sekolahnya. Namun tak disangka, seorang pemuda di dekat tembok itu sedang berdiri dengan tubuh membelakanginya. Cilla yang penasaran pun langsung menepuk pundak dari lelaki itu dan berniat untuk menyapanya. Namun ternyata itu hal yang bukan waktunya.

Saat orang itu berbalik, resleting celana abunya belum di tutup. Dan wajah dari orang itu nampak terkejut karena kedatangan Cilla. Mulut Cilla menganga dengan mata yang terbuka lebar, ia refleks berbalik badan.

Ternyata itu adalah Arthur, dan ia sedang buang air kecil di sini. Cilla merutuki Arthur, kenapa ia tidak buang air kecil di toilet saja.

Semenjak kejadian itulah cilla yang awalnya tidak peduli dengan kehadiran Arthur beserta para temannya ini, malah berbanding terbalik. Tanpa sadar Cilla sudah jatuh cinta pada Arthur saat kejadian memalukan di samping sekolah itu.
Dan sampai detik inilah Cilla terus memperjuangkan cintanya mesti tidak pernah terbalas oleh sang pujaan hati.

"YEAYYYY ARTHUR HUHUHUHUUU," teriak Cilla saat Arthur berhasil mencetak poin untuk timnya.

"ADUHH CILLA LO BERISIK BANGET SIH," teriak Kania tak kalah nyaring.

"HAH APA GUE GAK DENGER," teriak Cilla.

Ketiga temannya sudah menutup telinga tak kuasa mendengar suara nyaring Cilla. Cilla terus melompat-lompat dengan kedua tangan yang diangkat ke atas.

Tak terasa peluit sudah berbunyi dan pertandingan sudah berakhir. Sebagian penonton sudah meninggalkan gedung olahraga. Para pemain pun sudah beristirahat di tepi lapangan.

Cilla langsung berlari mendekati sekumpulan anak laki-laki yang sibuk mengobrol. Cilla sudah membawa botol air mineral ukuran sedang. Rambut kuncir kuda dengan sebuah pita berwarna hijau tua membuatnya terkesan manis.

"ini gue bawa minum buat lo," ucap Cilla memberikan botol air mineral itu pada Arthur.

"gue nggak butuh," cuek Arthur.

"gue udah beli ini buat lo Thur masa lo nggak mau," ucap Cilla lagi.

"lo ngasih minuman dingin ke gue? Menurut lo itu baik buat yang abis olahraga gini," tegas Arthur.

Cilla menunduk menatap botol air dingin yang sudah ia beli di kantin sekolah. Benar juga kata Arthur, air dingin itu tidak baik untuk kesehatan. Apalagi setelah melakukan olahraga.

"maaf Arthur, yaudah gue beliin yang baru ya tunggu sebentar," ucap Cilla sambil tersenyum. Ia langsung pergi ke kantin meninggalkan Arthur dengan taman-temannya.

Arthur hanya memutar bola matanya malas, gadis itu selalu saja seperti itu.

"gila tuh cewek masih aja ngejar-ngejar lo Thur," ucap Gibran.

"kenapa nggak lo terima minumannya Thur, tadi katanya aus," ledek Ozan.

"air dingin nggak baik buat gue," jutek Arthur.

"laga lo Thur, tadi aja minta dibeliin es," timpal Acong.

Arthur berdecik "berisik lo,". Arthur bersender di kursi dengan wajah yanh ditutupi oleh handuk baru miliknya.

"molor terosss," sahut Lintang.

***
"MANG RAHMAT!!" teriak Cilla saat tiba di kantin. Semua pengunjung kantin sontak menutup telinga dan mendengus mendengar suara Cilla.
Sudah tak aneh jika Cilla terus berteriak kesana kemari. Sudah kelas XII tapi tingkahnya masih seperti anak kecil.

"MANG RAHMAT YANG TAMPAN NAN RUPAWAN," ucap Cilla. "AKU MAU BELI AIR MINERAL YANG NGGAK DINGIN DONGGG,"

Mang Rahmat awalnya sibuk mencuci piring sontak terkejut mendengarbsuara pelanggan langganannya ini.  "ASTAGFIRULLAH neng, kalo ngomong tuh pelan aja jangan teriak-teriak mulu. Warung mamang nggak akan pergi kemana-kemana kok," ucap mang Rahmat.

Cilla hanya nyengir tak tahu malu, ia memberikan uang selembaran lima ribu rupiah. "maafin ya mang, udah kebiasaan dari oroknya," ucap Cilla.

"dari orok?" tanya mang Rahmat heran.

"ya iyalah mang, kan pas brojol langsung nangis tuh teriak-teriak gitu. Emang mang Rahmat pas lahir nggak kayak gitu ya?" tanya Cilla balik.

Mang Rahmat tertawa ia memberikan botol air mineral beserta uang kembaliannya. "neng neng ada-ada aja, saya juga kan manusia pasti sama lah neng,"

"ya kirain beda mang," ucap Cilla.

"yaudah mang aku pergi dulu ya. THANK YOU MANG RAHMAT TAMPAN," teriak Cilla yang langsung berlari meninggalkan mang Rahmat yang tertawa disana.

Senyum manis Cilla terus mengembang dengan bibirnya yang tebal. Cilla adalah siswa kelas XII MIPA 1. Tapi ia tentu tak sepopuler murid-murid hits yang lain. Mungkin ia populer karena tingkahnya yang seperti anak kecil dan suara cemprengnya.

Kedua tangan Cilla menggenggam botol minuman itu dengan sebuah kamera yang tergantung di lehernya. Sepatu sneakers putih itu mengarahkan ia ke gedung olahraga yang mungkin sudah sepi oleh murid lain.

Saat sudah sampai di tribun penontom dengan ketujuh laki-laki yang sibuk bercanda ditambah dengan seorang perempuan yanga asik bersandar dipundak Arthur. Cilla tentunya tahu siapa perempuan ini.

Kenzi Tamara, seorang perempuan yang populer di sekolah. Ia merupakan salah satu anggota club modelling di sekolah ini. Cilla mengenalnya karena ia sering menjadi fotografer untuk anak-anak club modelling.

Dengan sedikit gugup Cilla memberikan botol minumam itu pada Arthur. "ini minumannya, gue beliin yang nggak dingin,"

Arthur menatap datar Cilla dengan satu alis terangkat. "buang aja, gue gak butuh," jawabnya.

"tapi gue udah beliin ini buat lo, tadi lo minta yang nggak dingin kan? Ini gue beliin yang nggak dingin, biar lo nggak sakit nanti," jelas Cilla.

"lo nggak liat gue udah minum," ucap Arthur mengarahkan botol minuman yang diberikan Kenzi tadi.

Kenzi tersenyum sinis menatap Cilla kasian. Cilla mendengus, tentu ia melihat senyuman ejakan Kenzi itu. Ia menghentakkan kakinya dan berbalik meninggalkan Arthur. Ia berlari dan langsung menutup pintu ruangan basket itu cukup kencang.

BRUKKK

"buset ngambek kayaknya tuh cewek," ucap Ozan.

"pasti lah bro, siapa coba yang nggak sakit hati ditolak mulu sama Arthur," timpal Bayu.

"lagian lo keterlaluan Thur, kasih dia kesempatan lah kasian tuh cewek ngejar-ngejar lo mulu," sahut Lintang.

"apa? Lo mau? Ambil aja sono," cuek Arthur. Ia berdiri dan mengambil tas hitamnya.

"Arthur mau kemana?" tanya Kenzi.

"gue cabut dulu," pamit Arthur.

***
Halloo semuaa
Ini cerita kedua aku setelah Alkatrix. Sebenarnya cerita ini aku buat bareng sama Alkatrix cuman baru tengah malam ini aku publish.

Awalnya ragu buat ngepublish cuman aku juga greget karna potongan ceritanya ngedekem bae di file aku.

Jadi, semoga teman-teman suka sama cerita keduaku ini.

Btw, kasih pendapat kalian yak boleh di dm juga gapapa hehe

Arthur Ganaswara

Cilla Tivania

Fauzan Satrya Prayoga (ozan)

Lintang Wardana

Raihan Daru Prasetyo

Gibran Vernon Sagara

Bayu Bramantyo

Acong Putra Narendra

Gimana visual cast mereka? Aku sih cocoknya sama mereka. Dan kebetulan castnya Arthur juga anak basket hehe.
Tapi terserah sih kalian mau ngebayanginnya siapa juga sok aja hehe

Jangan lupa follow ig aku yaakkk
@fathiafazrrah

#WARBES
#ARTHURGANASWARA
#CILLATIVANIA
#FAUZANSATRYA
#RAIHANDARU
#LINTANGWARDANA
#GIBRANVERNONS
#BAYUBRAMANTYO
#ACONGNARENDRA
#KENZITAMARA
#TIYASANJANI
#HANARAFANDA
#KANIAAZKADINA
#DITACAHYANI

⚠️Salam 901 dari WARBES⚠️

Salam juga dari aku pacarnya JENO NCT HAHAHA

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

5.5M 307K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
2.6M 151K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
260K 11.8K 17
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓵𝓲𝓼𝓪𝓷�...
733K 9.8K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+