My Way: Jung Wooyoung [UNDER...

By Hansa___

180K 35.6K 7.2K

"Kalo lo cuma tau Wooyoung yang brisik sama ketawa doang, lo belum kenal dia" More

01. Jung Wooyoung
03. Indomarch
04. UKS
05. Dua Kali
06. Pak Setyo
07. Nikahan
08. GoFood
09. Bola Basket
10. Bola Basket (2)
11. Sagittarius
12. Novel
13. Efek
14. Efek (2)
15. Sebuah Group
16. Pertemuan
17. Jebakan UKS
18. Fact
19. Kelas
20. Martabak
21. Berkunjung
22. Final Basket
23. Runtuh
24. Dua Arah
25. Berkunjung (2)
26. Tumbang
27. Rumah Sakit
28. Kegelisahan Wooyoung
29. Kegelisahan Wooyoung (2)
30. Supportive Friends
31. Truth
32. Another Fact
33. Perpustakaan
34. Hujan
35. Wooyoung Sakit
36. Awarding Night: The Sweetest
37. Awarding Night: The Bitterest
38. Defenseless
39. Departure
[SPIN-OFF] Sebuah Group: Rahasia Lelaki
40. Remind
41. Sorry
42. Puncak
43. Akhirnya?
44. Titik Temu (1)
45. Titik Temu (2)
46. Relieved
47. Little Story
48. Finally
49. Complete
END - Thank You For Being Born, Jung Wooyoung
Notes
[EXTRA: Ngambek]
[SPECIAL: Kim Yo Han - Suatu Hari]
[EXTRA: Leon]
[EXTRA: Ex]
Our Way: Penggalan

02. Pertama Kali

5.5K 893 282
By Hansa___

Alea adalah satu dari sekian banyak orang yang tidak suka mata pelajaran matematika. Bahkan jika ditakar dengan ketinggian, ketidaksukaannya pada matematika mungkin sudah setinggi Burj Khalifa.

Sialnya, hari ini justru ada ulangan harian matematika mendadak yang membuatnya ingin menghilang saat ini juga.

Untung sekali Bu Sara —guru matematika— izin keluar kelas untuk mengambil berkasnya yang tertinggal di kantor guru.

Tentu ini adalah kesempatan baik yang tidak boleh disia-siakan.

Gadis itu segera menyikut teman sebangkunya, Kim Yohan. "Yo!"

"Hm," Yohanhanya bergumam malas.

"Yohan."

"Apaan?" Kali ini Yohan menolehkan kepalanya.

"Jawaban nomer 2 sampe 5 dong please gue ga ngerti," gadis itu memelas.

Yohan seketika menatapnya heran. "Lo gila?!! Ada lima soal dan lo nanya empat soal?"

Alea segera memohon, masa bodoh, yang penting kertas ulangannya penuh, "Bantuin gue please, lo kan tau gue ga ngerti matematika."

"Traktir Cafeteria seminggu." Yohan memulai negosiasinya, membua Alea melotot marah. "Lo malak gue?!" geramnya

"Mau nggak?!"

"Brisik banget lo berdua ngapain sih" ucap Doyeon yang duduk di kursi depan keduanya.

Alea sedikit memajukan badannya pada Doyeon, "Doy, bagi jawaban lo nomer dua sampe nomer lima dong."

Mungkin saking kagetnya, Doyeon memutar tubuhnya demi mengomeli sahabatnya itu, "Heh! Gila lo ya."

"Tuh kan! Emang udah gila si Lea" Sahut Yohan.

"Gue bener bener ga paham ini gimana" Ucap Alea pasrah.

Doyeon memperlihatkan kertas ulangannya, "Nomer dua belom, nih baru nomer tiga. Yohan lo kasih liat nomer dua, empat sama lima, gue mau liat juga."

"Gue juga nomer dua belom, Doy" Yohan kembali menyahut.

Yohan menepuk bahu teman sebangku Doyeon, Seo Changbin. "Woi, Bin, lo udah kelar? Diem diem aja lo."

"Diem! Gue lagi mikir." Sungut Changbin.

Alea berdecak, "Gaya banget, matematika lo sebelas dua belas sama gue ya, Bin."

Changbin memutar badannya sehingga keempatnya saling berhadapan. "Ya gue dua belas lo sebelasnya, satu level dibawah gue!" 

"Malah ribut, bagi jawaban, Bin" Ujar Doyeon

"Nomer satu sama dua doang, sisanya lagi minta pertolongan Tuhan."

Mata melas Alea tiba-tiba berbinar, "Bagus! Nomer dua kan Changbin udah, tiga empat lima dari Doyeon sama Yohan. Gimana?" Usulnya.

Changbin berdecak, "Lo tuh sekolah bukannya belajar malah nyontek. Sini, gue mau juga."

"Yeee, dasar!" 

"Lo berempat mending liat kedepan sekarang!" Yeri yang duduk tak jauh dari keempatnya melempar tatapan tajam dengan suaranya yang sedikit menggeram.

Dan saat itu juga empat muda-mudi itu ingin mengumpat karena mendapati Bu Sara ternyata sudah duduk di kursi guru. 

Entah sejak kapan guru itu duduk disana

"Loh? Bu Sara hari ini cantik banget."

"Bu Sara hari ini keliatan shining shimmering splendid banget, Bu."

Cengiran bodoh Changbin dan Yohan benar benar tidak membantu.

"Alea, Yohan, Doyeon, Changbin keluar dari kelas saya sekarang juga!"





***





Dan berakhirlah keempatnya duduk di kantin sekolah, untung saja kantin sedang sepi karena masih jam pelajaran tentunya.

"Maaf ya gara-gara gue kalian kena," bahu Alea merosot, sangat merasa bersalah karena gara-gara dirinya, mereka harus ikut dihukum seperti ini.

"Yaelah, Le, lebay banget, gue juga sumpek kali ngerjain matematika," ujar Doyeon.

"Ya tapi kan tetep aja."

"Udah sih santai. Ulangan harian bobotnya nggak banyak juga." Sahut Changbin

"Daripada lo ngga enak gitu, mending traktir aja," Usul Yohan yang diangguki oleh Changbin dan Doyeon.

"Yaudah iya ambil sana."

Yohan dan Changbin melesat menuju gerai yang mereka tuju sedangkan Alea dan Doyeon hanya menitip agar mereka membelikan makanan dan air mineral.

"Kok lo sendirian?" Ucap Changbin.

"Hyunsuk mana?" Yohan menimpali.

Baik Alea dan Doyeon menoleh mengikuti arah mata Changbin dan Yohan.

Dan ternyata pemandangan yang sangat diluar dugaan.

Jung Wooyoung berjalan ke arah Changbin dan Yohan dengan baju yang tidak terikat ikat pinggang, rambut yang sedikit acak-acakan dan tangan kiri yang ia masukkan ke dalam saku celana.

Alea tanpa sadar mengulum bibirnya. Sungguh, Wooyoung yang seperti ini melebihi aktor tampan manapun baginya. 'Ya Tuhan apakah kebahagiaan macam apa yang sedang Engkau rasakan saat menciptakan salah satu hambamu ini?' batinnya.

"Kedip, goblok," bisik Doyeon.

Alea langsung tersadar dari pesona lelaki yang sudah berdiri di samping Changbin itu.

Bersama dengan Yeri dan Mina, Doyeon tentu tahu tentang acara cinta tersembunyi yang dimiliki Alea pada Jung Wooyoung. Ketiganya adalah sahabat Alea, mana mungkin tak tahu. Oh, tambah lagi dengan Mark Lee, itu pun jika ia sadar.

"Nggak ikut, dia lagi nyalin catetan. Kalian nggak kelas?" Tanya Wooyoung sembari mendudukkan dirinya tepat di depan Alea, diikuti Yohan dan Changbin di sampingnya.

'Sialan!' umpat Alea dalam hati. 

Ini jelas tidak baik bagi kewarasanku.

Ini adalah rekor, selama ini Alea bahkan tidak tau apakah Wooyoung sadar akan eksistensinya di sekolah ini atau tidak. Jadi ini adalah kesempatan emas sekaligus kemajuan pesat. Mungkin setelah ini bisa saja Wooyoung menyadari kehadirannya.

"Diusir sama Bu Sara" Jawab Yohan.

"Serajin apa sampe di usir?" Sarkasnya.

"Kepo banget lo kaya Uya Kuya," sahut Yohan.

Wooyoung menoleh cepat ke arah Yohan, "Emang Uya Kuya kepo?"

"Emang Uya Kuya gak kepo?"

"Penting banget lo berdua debatin uya kuya!" Lerai Changbin.

Alea tertawa melihat perdebatan ketiga orang sahabat itu.

Tak perlu dekat dengan mereka untuk tau bahwa mereka adalah sahabat dekat. Seantero sekolah mungkin tau kumpulan manusia brisik yang beranggotakan Wooyoung, Yohan, Changbin, Mark, dan Hyunsuk. Kelimanya sering ditemui sedang berjalan beriringan seperti model di catwalk, tertawa keras dimana saja, hingga berdiri tegak di depan tiang bendera karena melakukan kesalahan.

Detik selanjutnya penghuni meja itu larut dalam obrolan dan tawa, minus Alea yang hanya mendengar dan sesekali menanggapi karena pikirannya tidak bisa fokus saat melihat Wooyoung. Lemah sekali. Memang.

Wooyoung benar-benar definisi social butterfly yang bisa blend dengan siapapun tanpa canggung. Beda dengan Alea yang cukup diam dengan orang baru.

"Lo harus tau waktu sparing di sekolah sebelah kan Laskar kebelet tuh, nah Lucas nggak nunjukin kamar mandinya yang mana. Si Laskar masuk aja nggak liat mana toilet cewek mana yang cowok, terus—" Wooyoung memandang empat lainnya satu-persatu.

"Kenapa muka lo pada nggak santai anjir hahahaha," Wooyoung tergelak sendiri melihat wajah-wajah serius itu.

Yohan menoyor kepala Wooyoung begitu saja, "Setan! gua nungguin lanjutannya!"

"Iyaa!" Balas Wooyoung. "Nah ternyata Laskar masuk kamar mandi cewek mana kamar mandi ada orang terus tu cewek reflek guyur Laskar pake air."

"Yaaah gue kirain bakal lucu!" Ujar Doyeon dengan nada kecewa yang dibuat-buat.

"Kan gue cerita, bukan ngelawak," Kata Wooyoung enteng. Tapi lalu tiba-tiba ia menatap Alea di depannya. "Heh Ketua Jurnalis! Kok lo diem aja sih dari tadi? Sariawan lo?" 

Alea hampir tersedak ludahnya sendiri demi mendengar pertanyaan Wooyoung.

"Hah? G-gue?" Gadis itu gelagapan, reflek menunjuk dirinya sendiri demi menutupi kegugupannya atas serangan tiba-tiba ini.

"Nggak! Tuh Bang Satrio," jawab Wooyoung sekenanya sambil menunjuk Bang Satrio penjual soto yang ada di ujung kantin.

"Udeh biarin aja, masih kepikiran Bu Sara kali dia," sahut Yohan.

Tolong ingatkan Alea untuk membelikan Yohan menraktir Yohan setelah ini karena menyelamatkan kegugupannya.

"Ah iya kepikiran Bu Sara hehe," Alea terkekeh canggung.

"Lo mikirin Bu Sara kaya mikirin pacar aja, Le," Sahut Changbin.

Yohan tertawa renyah saat itu juga, "Nggak mungkin lah, Lea kan jomblo."

Sialan Kim Yohan!

"Nggak tau aja lo Lea punya crush" Ucap Doyeon. Alea seketika menoleh pada Doyeon yang justru sedang menampilkan cengiran bodohnya.

Ingin sekali Alea mengumpat saat itu juga. 'Tuhan kenapa orang orang ini sangat menyebalkan?' batinnya. Gadis itu yakin seratus persen tiga pemuda itu tidak akan tinggal diam setelah ini, terlebih Yohan.

"Yang bener lo?! Siapa? Anak kelas? Atau bukan?" Lihat? Kim Yohan langsung heboh, manusia ini sangat kepo.

Wooyoung ganti menoyor Yohan, "Kepo banget lo Uya Kuya."

"Tapi serius crush lo siapa Le? Gue ya?" Yohan kembali bersuara.

"PEDE BANGET ANJING" Teriak Alea disusul tawa keempat manusia didepannya.

"Pelanin suara lo ketua jurnalis," peringat Wooyoung

"Heh gue punya nama ya!"

"Lo ketua jurnalis bukan?"

"Iya"

"Nah yaudah"

Alea memejamkan mata sejenak, menetralkan emosi dan detak jantungnya. Jung Wooyoung ternyata bisa semenyebalkan ini.

"Terserah!" final Alea.

"Le, beneran lo jahat banget kenapa nggak cerita-cerita," Yohan bersuara dengan wajahnya yang dibuat memelas.

"Nggak bakal Lea cerita ke lo, ember soalnya," ujar Doyeon.

"Doy, berantem aja lah kita," balas Doyeon.

"Udah-udah ngapain malah pada berantem, gue mau diem diem aja padahal," Alea melerai.

"Kebanyakan gaya dah lo! Sini kasih tau gue, biar gue bilangin orangnya" Changbin angkat bicara kali ini.

Doyeon tertawa menanggapi Changbin, "Gabakal bisa, Bin! Orang crushnya Lea gak peka."

"Wadooh sakit tuh, suka sama orang tapi yang disukain ga peka." Tubuh Alea seketika menegang menyadari kalimat ini keluar dari mulut Wooyoung.

"haha y-ya mungkin"

My Way

Continue Reading

You'll Also Like

2.7K 270 19
"Sejak kapan ada gangster seimut dia" "Kamu emg lihat dia imut tapi aku tidak pernah melihat nya imut sama sekali" "Ha??, kau serius bahkan setiap a...
649 155 16
[ END ] Kegelapan itu ada di dalam dirimu atau mungkin di sekitar mu
47.1K 8.2K 33
[𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] [SEASON 2] Lika liku anak ATEEZ di bulan Ramadhan tahun 2020 💫 In collaboration with: @snowhven_ ⭐️ ❗️UPDATE SETIAP HARI SAAT B...
10.8K 315 17
[Kamsahamnida udah mau mampir kelapak ini] [abis liat liat jangan lupa VOTE] fanchant adalah nyanyian yang di nyanyikan oleh fans saat konser. Reques...