Jodoh Pasti Bertemu

By SyabrinaMaulidaPutri

88.8K 4.1K 281

Ketika dua hati dipertemukan dalam kondisi bahaya. Syaskia Adyamecca Putri (syaskia, kia) "Kenapa harus aku... More

Prolog
01
02
03
03.2
04
05
05.2
06
06.2
07
08
09
10
11
Bukan Update !
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Bukan Update (2)
22
23
24
25
26
27
29
cast visual
30
informasi dan promosi
31
32
33
34
Bukan Update (3)
35
Bukan Update (4)
36
37
38
Koar-Koarr sebentar yukk..
39
40
41
42

28

1.3K 86 11
By SyabrinaMaulidaPutri

"Pada dasar nya orang yang benar-benar tulus kepada kita tidak akan meninggalkan kita saat mendengar satu hal buruk tentang Kita"

- smptr -

🍃🍃🍃

Sesekali Satria meringis merasakan perih di bahu bagian belakangnya saat diobati oleh Zidan.

Tugas yang mereka lakukan berhasil dengan lancar walau pada saat ingin kembali ada seorang dari komplotan itu yang menyerang Satria dari belakang menggunakan pisau.

Alhasil bahu bagian belakang Satria tergores luka lumayan besar.

"Pulang dari tugas ini kita harus ke rumah sakit"kata Zidan dengan tegas dan serius.

"Gue harus ke rumah Kia, Dan"kata Satria sambil menahan rasa perih dibahu nya.

"Sat, gue tau mungkin saat lo kesana, lo udah terlambat menyatakan semua perasaan lo sama Kia. Biar gue temenin lo"kata Zidan.

"Gue cuma mau minta maaf sama dia, Dan. Karena gue gabisa nepatin janji gue ke dia apalagi ini menyangkut masalah hati. Gue yakin dia pasti sedih dan kecewa banget smaa gue"kata Satria seperti orang menyedihkan.

"Lo yang sabar, Sat. Mungkin Kia bukan jodoh lo"kata Zidan berusaha menyemangati sahabatnya itu.

"Mungkin... salah gue dari awal belum bisa buka hati buat dia. Padahal dia menantu yang di idam-idam kan mama. Gue.. juga bikin mama kecewa, Dan"kata Satria sambil menunduk lemas.

"Mama lo pasti bisa ngertiin tugas yang lo lakuin saat ini bro, Mama gue juga pasti sering main ke rumah mama lo saat kita tugas"kata Zidan beranjak dari duduk nya berpindah ke samping Satria.

"Thanks ya, Dan"kata Satria sambil teesenyum tipis.

Kedua nya melihat bulan purnama yang tampak memancarkan sinarnya ke seluruh penjuru. Keduanya juga sibuk memikirkan pikirannya masing-masing termasuk wanita yang mereka cintai.

"Bulan, hari ini gue ngebuat dua wanita yang gue sayangi dalam hidup gue kecewa secara bersamaan"dalam hati Satria sambil tersenyum menyedihkan.

****

Ternyata berita tentang Kia yang dituntut oleh wali pasien menjadi trending topik di Rumah Sakit tempat Kia dan Nana bekerja.

Banyak beberapa perawat yang bergosip menjelek-jelek an nama Kia padahal mereka tidak tau menau kejadian nya.

Kia berusaha bodo amat dengan keadaan sekitar teman-temannya pun yang tau benar kejadian itu berusaha menyemangati Kia.

"Kiaaa, kamu harus semangatt kita pasti bantuin kamu dan dukung kamu"kata Syifa--teman saat di UGD.

"Gue yakin lo ga salah karena kita saksi yang ada ditkp"kata Amir.
"Lo harus bisa ngadepin ini semua Ki"kata Nana.

"Jangan dengerin mereka-mereka yang sirik sama kamu Ki"kata Syifa.

"Beneer Ki, mulut mereka emang gaoernah disekolahin. Ngomong ngasal aja tapi, tenang aja biar gue sama Syifa yang labrak mereka, Ki"kata Amir.

"Bener Ki, serahin tugas ini ke kita"kata Syifa.

Kia yang mendengar semangat dan dukungan dari teman-temannya tersenyum dan berkaca-kaca. Ternyata masih banyak orang yang sayang pada dirinya.

"Terima kasih banyak ya kalian"kata Kia yang menahan tangis nya.

"Sama-sama Ki, jangan sedih dong harus kuat"kata Nana kemudian memeluk Kia diikuti Syifa dan Amir hanya menonton saja.

"Yahh, gue ga ikutan pelukan"protes Amir yang melihat bertiga berpelukan seperti teletabis.

"Sstt.. diem lo ngerusak suasana Amir Ramadhani"kata Nana.

Sontak Syifa dan Kia tertawa mendengarnya.

Tak lama dari itu, Kia dipanggil untuk menghadap ke bagian direktur Rumah Sakit. Langkah gontai saat dirinya hampir sampai didepan pintu Direktur Rumah Sakit.

Kia mengucapkan "Basmalah" terlebuh dahuku sebelum masuk.

"Saya sudah tau berita yang sudah beredar menjadi se-antero Rumah Sakit Suster Kia. Saya sudah memutuskan dengan pertimbangan yang cukup berat, selama proses hukum ini berjalan anda harus dirumahkan sementara untuk keputusan selanjutnya demi kebaikan nama Rumah Sakit"jelas Direktur itu yang membuat Kia merasa semakin down.

"Saya harap anda dapat menerima keputusan yang sudah dibuat oleh pihak Rumah Sakit"lanjutnya.

Kia menarik nafasnya pelan sebelum menjawab dan tersenyum.

"Apapun keputusan dari Rumah Sakit saya akan menerima nya, maaf jika karena saya nama baik dan reputasi Rumah Sakit menjadi tercoreng"kata Kia dengan sopan.

"Sebenarnya saya sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi karena seperti diketahui bahwa Suster Kia adalah Suster yang paling banyak disukai oleh pasien dan juga wali pasien bisa dibilanh anda adalah Suster favorit di Rumah Sakit ini tapi semenjak berita ini naik semuanya seolah sirna"kata Direktur itu lagi.

"Maaf jika saya mengecewakan banyak orang termasuk bapak"kata Kia dengan sopan.

"Saya harap masalah ini cepat selesai dan anda bisa kembali bekerja untuk Rumah Sakit ini"kata Direktur itu.

"Aamiin, semoga saja pak. Terima kasih atas dukungan bapak. Sekali lagi saya minta maaf sebesar-besar nya atas kesalahan yang saya buat"kata Kia lagi.

"Yasudah silahkan kembali ke pekerjaan anda, hari ini adalah hari terakhir anda bekerja sebelum dirumahkan"jelas Direktur itu.

"Baik terima kasih pak, saya permisi dulu. Assalamualaikum"kata Kia beringsut keluar ruangan Direktur itu.

Saat sudah keluar dari ruangan Direktur sekitar 5 orang perawat yang melihat sinis ke arah nya. Kia cuek-cuek saja melewati mereka tanpa mengubris mereka semua.

Kia melangkah menuju toilet dan duduk diatas closet sambil menangis tanpa suara. Dirinya merasa sangat jatuh saat ini, dirinya sudah tidak dapat diajak kompromi lagi.

Kia yang kuat, Kia yang ceria, Kia yang berani kini menjadi lemah tak berdaya.

Ujian saat ini benar-benar membuat dirinya jatuh-sejatuhnya. Setelah beberapa menit menenangkan dirinya, Kia mencuci mukanya kemudian melanjutkan pekerjaan terakhirnya.

****

Hari pun sudah berganti menjadi melam yang gelap dengan segala kebisingan kota.

Kia sedang menuju jalan pulang dijemput oleh supir sang Ayah yang baru beberapa minggu bekerja dirumahnya.

Kia mengamati setiap inci jalan raya dan gedung-gedung yang menjukang tinggi ke atas awan. Sesekali Kia menjatuhkan air mata nya tanpa suara kemudian menghapusnya dengan cepat.

Sesampainya dirumah, sebelum keluar dari mobil Kia menarik nafas nya dalam-dalam lalu keluar dan masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum"salam Kia ketika sudah berada diruang tamu dan menyalami kedua orang tua nya.

"Waalaikumsalam"jawab kedua orangnya tuanya.

"Ki, kalo kamu sedang merasa tidak baik lebih baik kita tunda pertemuan dengan nak Rafif dan keluarganya"kata sang Ayah mengamati wajah sang putri.

"Gapapa kok Yah, Kia baik-baik aja kok"jawab Kia.

"Jangan dipaksakan nak"kata Ummi nya sembari merangkul bahu sang anak.

"Kia gapapa kok Ummi, lagian besok kan Kia juga gaada kerjaan jadi bisa istirahat"kata Kia kepada Ummi nya.

Ayah dan Ummi nya sudah mengetahui masalah yang sedang dihadapi anaknya saat ini karena pihak Rumah Sakit sudah memberitahukannya melalui telfon.

Keduanya yakin bahwa sang anak tidak seperti yang diberitakan.

"Yaudah sana kamu bersih-bersih, abis isya' nak Rafif dan keluarga nya akan kesini"kata Ummi nya.

"Iyaa Ummi, Kia ke atas dulu ya"pamit Kia kepada kedua orang tua nya.

Kia membersihkan tubuhnya tak lupa juga dia mengambil wudhu' untuk sholat isya'.

Setelah sholat Kia menengadahkan kedua tangannya berdoa kepada sang Ilahi agar dipermudahkan masalah yang tengah dia hadapi.

Sesekali Kia air mata Kia jatuh saat dirinya mengingat kembali kejadian-kejadian yang sudah dia alami saat ini.

Hanya kepada sang Ilahi lah tempat mengadu dan mencurahkan seluruh perasaan Kia. Tak lama Ummi nya mengetuk pintu dan masuk pelan-pelan, Kia menyudahi doa nya dan mwlihat ke arah Ummi nya.

"Ada Nana datang kesini nak"kata sang Ummi.

"Sudah disuruh masuk Mi?"tanya Kia.

"Sudah, dia lagi markirin motornya"kata Ummi nya.

"Makasii ya Mi"kata Kia sambil tersenyum kepada sang Ummi.

"Sama-sama sayang, ganti baju lalu ke ruang tamu yaa. Nak Rafif sama keluarga nya bentar lagi nyampe"kata sang Ummi sambil mengelus-ngelus pelan bahu sang putri.

"Iyaa Ummi"jawab Kia.

Kia bergerak cepat mengganti baju nya dengan gamis, saat sudah selesai Nana ternyata sudah duduk rapi diatas kasurnya yang tidak tau kapan munculnya.

"Kok kesini Na?"tanya Kia.

"Gapapa, gue cuma pengen nemenin sahabat gue yang lagi sedih"jawab Nana.

"Hmm... ada-ada aja lo"kata Kia.

"Gapapa dong"kata Nana.

"Iya iyaa terserah"jawab Kia yang sedang duduk didepan meja rias nya untuk memoles dirinya dengan sedikit bedak kemudian menggunakan kerudungnya.

"Lo yakin mau nerima si Rafif Ki?"tanya Nana dengan pelan memastikannya kembali.

"Hmm"Kia hanya berdehem bertanda
"Ya".

Setelah itu Kia sibuk membenahi kerudungnya dan Nana tengah sibuk melihat handphone nya gelisah.

Pasalnya kedua orang yang dihubungi nya tak kunjung menerima pesannya dan juga tak menjawab pesannya.

Nana sudah pasrah saat ini, tidak ada cara lain yang dapat dilakukannya lagi.

Pasalnya komunikasi saja tidak dapat dilakukan dengan orang yang bersangkutan. Nana jadi merasa dieinya tidak berguna untuk saat ini, dia merasa tidak dapat mengembalikan kebahagiaan Kia.

Tak lama mereka semua berkumpul di ruang tamu bersama keluarga Rafif dan tentu saja Nana yang setia berada disamping sang sahabat.

Sejak tadi Nana berusaha memberikan semangat kepada Kia.

"Jadi bagaimana jawaban dari Kia?"tanya Rafif.

"Sebelumnya saya minta maaf atas semua kejadian yang membuat ini semua tertunda sangat lama dari tempo yang sudah ditentukan"kata Kia sambil menundukkan kepala nya.

"Tidak apa-apa Kia"jawab Rafif.

"Dan saya juga minta maaf mungkin berita yang tersebar tentang kelalaian saya menyebabkan kak Rafif dan keluarga kecewa"kata Kia lagi.

"Sebetulnya saya tidak ingin membahas masalah ini Kia tapi karena kamu membahasnya jadi saya pun akan mendengarnya. Jujur saat mendengar berita itu saya sempat tidak percaya tapi setelah saya memastikannya ternyata berita itu memang lah benar. Dan saya merasa sangat kecewa dengan hal itu Kia"kata Rafif.

"Sudah Rafif biar mama yang mengatakannya, Jadi kedatangan kami kesini ingin membatalkan lamaran yang telah kami ajukan beberapa waktu lalu. Kami sangat kecewa dengan apa yang sudah tersebar luas diluar sana"kata Mama Rafif.

Nana yang mendengar itu tidak terima ingin mengeluarkan suara nya membela sang sahabat namun ditahan oleh Kia.

"Saya tau apa yang anda rasakan saat ini dan pandangan anda kepada anak saya saat ini. Dan saya yakin sekali bahwa putri saya tidak seperti yang disebutkan dalam berita"sanggah Ummi Kia.

"Maaf sebelummya, beritanya sudah menyebar kemana-mana bahkan Kia juga sudah dipecat dari Rumah Sakit itu kan"kata Mama Rafif dengan nyolot.

"Berita bisa saja dikarang oleh seseorang, tapi kebenaran tidak dapat diubah oleh siapapun. Cepat atau lambat masalah ini akan terbuka kebenarannya"kata Ummi Kia lagi.

"Sudah-sudah lebih baik kita kembali topik"sanggah Ayah Kia.

"Sebenarnya saya tidak ingin menyudahi lamaran ini, tapi apa boleh buat. Mama menyuruh saya membatalkan lamaran ini"kata Rafif terus terang.

Saat Ummi nya ingin mengatakan sesuatu, Kia susah lebih cepat mengatakannya.

"Tidak apa-apa kak, itu adalah hak kakal dan keluarga untuk membatalkan lamaran ini"kata Kia dengan tenang.

"Maaf Kia, mungkin itu saja yang saya sampaikan pak"kata Rafif melihat Kia dan kemudlian melihat Ayah Kia.

"Tidak apa-apa Nak Rafif. Sejujurnya saya kecewa dengan Nak Rafif sekeluarga, ssbab harus membatalkan lamaran ini hanya karena berita yang sudah tersebar dan belum dipastikan kebenarannya"kata Ayah Kia dengan jeda sebentar dan melanjutkannya kembali.

"Tapi itu sudah menjadi hak Nak Rafif dan keluarga ..."ucapan Ayah Kia harus terpotong karena suara bel yang berbunyi.

Umminya ingin berdiri membukakan pintu tapi Kia mendahului nya.

"Biar Kia yang buka pintu nya Ummi"kata Kia yang mendapat anggukan dari Ummi nya.

Kia melangkah menuju pintu dan pada saat terbuka lebar pintu itu terpampang lah dua sosok laki-laki yang masih mengenakan seragam nya yang berantakan.

Terlihat jelas dari salah satu lelaki itu terdapat luka dibagian kepala nya yang tidak ditutupi oleh perban atau hansaplas.

Mata Kia berkaca-kaca melihat orang didepannya yang sedang berdiri tegap dan menatapnya dengan mata sayu.

"Assalamualaikum, Kia"kata Satria dengan pelan.

______________________________________
🌻Terima Kasih sudah baca🌻

Satria come back yeeeyyyy....

Gimana yaa kelanjutannya mereka? Satria kan gatau kalo lamarannya dibatalkan?

Hemmm, stay terus temen-temen😁

Jangan lupa vote,komen dan share ke temen-temen kalian biar ikutan baca😂

Tertanda,
Syabrina🌻

Continue Reading

You'll Also Like

6.9M 963K 52
[SEQUEL OF A DAN Z] Tumbuh dewasa tanpa kedua orang tua dan memiliki tanggung jawab yang sangat besar, terlebih harus menjadi sosok orang tua untuk k...
6.4M 504K 118
"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza
Hakim By ul

Spiritual

1.3M 77.5K 51
[Revisi] Kalian percaya cinta pada pandangan pertama? Hakim tidak, awalnya tidak. Bahkan saat hatinya berdesir melihat gadis berisik yang duduk satu...
26.1K 136 12
Naya Intana Sofia, seorang wanita muda berusia 21 tahun, terjebak dalam pernikahan dengan seorang ceo terkenal dan tampan, Devano Aldebaran. Gadis it...