Cool Boy vs Girl Indigo

By mujiatifrd

283K 19.9K 1.4K

Masa lalu memang sulit untuk dilupakan, apalagi Di dalam masa lalu tersebut kita kehilangan seseorang yang ki... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
24
25
26
27
28
29
30

22

6.9K 544 35
By mujiatifrd

Sinar mentari menembus jendela kamar Gadis. Mengganggu sang putri dari tidur nyenyaknya.

"Eungggtthh... " merasakan usapan yang ada dikepalanya, membuat keningnya sedikit berkerut. Perlahan - lahan Gadis membuka kedua bola mata indahnya.

Netranya menangkap sesosok wanita yang masih terlihat cantik meski diusianya yang semakin menua. "mama.... "ucap Gadis dengan senyuman.

Gadis bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk dan memeluk mama yang amat ia sayangi. "mama udah pulang? Uh aku kangen banget sama mama tau nggak. "

Kirana, mama Gadis tersenyum mendengar perkataan dari anak gadisnya itu. "kamu ini yah.. Baru ditinggal sebentar aja udah kangen.. Dasar anak mama. "ucap kirana dan menjawil hidup anaknya itu.

Gadis memajukan bibir cemberut. "biarin yang penting mama dah pulang."

Tersenyum lembut, seraya mengelus rambut Gadis sayang. "dah sana mandi, nanti keburu telat sekolahnya. " ucap kirana seraya bangkit berdiri. "cepet sana, tuh adek yang cowok aja udah bangun duluan.. Masak kamu yang cewek malah bangunnya telat mulu. "

"iya.. Iya.. Ini Gadis udah bangun.. Mandi nih mandi ya mama cantik. "ujar Gadis bangkit dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.

Melihat kelakuan anak perempuannya membuat kirana menggelengkan kepala heran. Kemudian ia merapikan tempat tidur Gadis.

"kakak!!kalau udah langsung turun kebawah ya.. Sarapan, jangan lama - Lama mandinya. "teriak kirana.

"siap ibu negarakuu.. " teriak Gadis tak kalah keras dari dalam kamar mandi.

Setelah selesai merapikan kasur Gadis, Kirana berjalan keluar kamar menuju lantai bawah.

Selama kurang lebih 20 menit berlalu Gadis turun kelantai bawah, tepatnya menuju keruang makan yang disana sudah ada Papa, mama, dan Tara sikutu kupret.

"selamat pagi semuaa.. Kunantikan dirimu didepan--"

"ck.. Diem bisa nggak sih Lo.. Suara udah kek kaleng rombeng aja pake nyayi segala. " ucap Tara.

"ye.. Bodoamat lah yaw." Gadis berjalan menghampiri Papanya. "pagi pah.. "ucap Gadis mencium pipi papanya.

"pagi juga sayang. "balas Doni, Papa Gadis.

Gadis kemudian berjalan mendekat kearah sang mama dan tak lupa kecupan singkat ia berikan dipipinya.

Gadis duduk dibangku sebelah Tara. Dan memulai melahap roti selai coklat buatan sang mama.

"kalian berangkat sendiri ya.. Papa Ada rapat pagi ini dikantor. Jadi Papa harus berangkat duluan. "ujar Doni seraya berdiri dan Gadis serta Tara mencium tangan sang Papa terlebih dahulu. Kemudian Doni melangkah keluar rumah, Disusul kirana mengikuti dari belakang dengan membawa tas kantor suaminya.

"ya udah ayo berangkat ntar telat kak. "kata Tara.

"ck, iya bentar.. "ucap Gadis seraya meminum habis susu coklatnya. "yuk berangkat. "

Mereka berdua berjalan keluar rumah dan bertemu dengan kirana diteras rumah.
"udah pada mau berangkat nih anak - anak mama. "

"iya ma takut terlambat nanti, kita berangkat mah. "ucap Tara kemudian mencium tangan mamanya begitupun juga Gadis melakukan hal yang sama.

"assalamualikum.. "salam Gadis dan Tara berbarengan.

"waalaikumussalam.. "jawab kirana.

Gadis dan Tara berangkat kesekolah mereka menggunakan mobil merah Gadis. Namun yang berada dibalik kemudinya adalah Tara.

Mobil berjalan perlahan menjauh dari rumah, namun Gadis yang kebetulan melihat kearah spion mobil, melihat seperti ada sesorang yang terlihat berdiri didepan pagar rumahnya. Diam menatap kearah mobil yang Gadis naiki.

"eheh.. Tar berhentiin mobilnya sebentar. "

Mendengar ucapan kakaknya Tara menghentikan mobil dengan raut bingung.

Sedangkan Gadis membuka pintu mobil dan keluar, melihat kearah orang yang ia lihat tadi. Namun Gadis mengerutkan alis bingung, tadi ia yakin bahwa Ada seseorang didepan pagar rumahnya. Tapi sekarang dimana orang itu,jika pun orang itu pergi pasti tak akan menghilang secepat itu.

Tara keluar dari pintu samping mobil. Heran melihat kakaknya yang celingukan seperti mencari seseuatu atau mungkin seseorang. "ngapain sih kak?Udah siang ini ,ntar macet gece ah. " Tara memasuki mobil dan menyalakannya.

Mendengar suara mesin mobil yang sudah menyala Gadis memutuskan untuk masuk kedalam mobil.

Setelah melihat Gadis sudah duduk disampingnya Tara melajukan mobil kembali.

Sedangkan Gadis terdiam melihat keadaan diluar dari dalam kaca mobil. Fikirannya udah terbang memikirkan kejadian tadi.

"gue yakin tadi ada orang.. Nggak mungkin gue salah lihat, lagian jelas banget kalau kelihatan dari kaca spion mobil." batin Gadis.

Melihat sang kakak yang biasanya cerewet dan nggak bisa Diem menjadi pendiam begini membuat Tara heran sekaligus takut. Takut kalau kakaknya kesambet, atau mungkin lagi sariawan.

"kenapa sih? Tadi Lo ngapain? "tanya Tara.

Mendengar pertanyaan Tara, Gadis melihat kearah Tara yang terlihat fokus melihat kedepan. "tadi Lo ada lihat seseorang berdiri didepan gerbang rumah kita nggak? "tanya Gadis.

Tara melirik Gadis sekilas kemudian kembali melihat kearah jalanan yang ada didepannya. "nggak,emang kenapa? ."

Mendengar perkataan sang adik, Gadis kembali menghadap kearah jendela mobil. "gak papa. "

Mendengar jawaban Gadis, membuat Tara terdiam. Ia fikir nanti jika ingin cerita kakaknya itu akan bercerita dengan sendirinya. Jadi Tara hanya diam tidak membom sang kakak dengan berbagai pertanyaan.

Tara fokus melihat ke jalan yang ada didepannya. Melihat jalanan yang sudah padat akan berbagai kendaraan.

Sedangkan Gadis termenung, penasaran dengan hal yang ia lihat tadi.

"siapa orang tadi? Dia.. Itu manusia atau... Hantu? Ah.. Jangan - jangan... "

***

Suasana didalam kelas terlihat sepi, hanya beberapa siswa yang masih ada didalam kelas. Mungkin hanya ada dua termasuk Gadis. Karna sekarang adalah Jam istirahat.

Jadi kebanyakan siswa siswi lebih memanfaatkannya untuk pergi kekantin, mengisi kembali amunisi energi yang sudah terkuras akibat berbagai pelajaran yang membuat energi terserap habis.

Tadi Dina mengajak Gadis untuk pergi kekantin, namun Gadis sedang malas. Jadi dia meminta tolong Dina untuk membelikan makanan dan air minum dengan uangnya.

Alhasil Dina pergi kekantin bersama Andra dan Varo. Walau diawali dengan perdebatan antara Dina dan Varo terlebih dulu. Varo yang memaksa Dina pergi ke kantin bersamanya, dan Dina yang menolak dengan semangatnya.

Namun perdebatan yang unfaedah itu akhirnya dimenangkan oleh Varo. Jadi Dina pergi bersama Varo yang sudah tersenyum amat lebar dan Andra yang seperti biasa dengan wajah dingin andalannya ke kantin.

Menompang dagu  dengan salah satu tangannya dan memutar - mutar pensil yang ada disatu tangannya lagi. Itu yang sedang Gadis lakukan saat ini.

Belum masalah soal Andra selesai, lalu tadi pagi ada seseorang yang mengintai rumahnya. Gadis merasa sangat pusing memikirkan ini semua.

Takk..

Pensil yang ada ditangannya terjatuh kelantai. Gadis menghembuskan nafas, kemudian menunduk guna mengambil pensil yang terjatuh dibawah meja.

Ketika tangannya sudah menyentuh pensilnya, ekor matanya melihat kedua pasang kaki ada dihadapannya.

Dengan cepat Gadis menegakan badannya, namun tak ada siapa pun didepannya.

Karna penasaran Gadis menundukan kembali badannya, dan benar masih ada kaki dihadapannya. Cepat - cepat Gadis menegakan tubuhnya kembali.

Sangking cepatnya, kepalanya terkantuk meja,cukup keras sehingga membuat kepalanya berdenyut nyeri.

"stt.... Apes banget sih gue. "gerutu Gadis seraya mengusap bagian kepalanya yang berciuman dengan meja, hhh:v

Setelah tubuhnya tegak menghadap kedepan. Terkejut, Gadis melihat Andra ada dihadapannya. "Lo dari tadi disini? Ngapain? "

Andra menaikan salah satu alisnya. "dari Dina. "ujarnya, menaruh kresek putih diatas meja Gadis.

Kemudian melenggang pergi menuju mejanya.

Gadis mengerutkan kening bingung. "datar banget kek papan catur. Eh, tapi dia dari tadi disitu? Tapi kaki tadi kok ... Apa dia ngerjain gue? " Gadis menengok kan kepalanya, guna melihat Andra.

"nggak mungkin sih dia ngerjain gue.. Muka kek vampire Kayak gitu mana bisa ngejahilin orang. Senyum aja nggak pernah. "gumam Gadis.

"ah.. Bodoamat, eh tapi sekarang amat udah pinter.. Hehe. "Gadis tertawa mendengar perkataan absurd nya sendiri.

Berbalik badan mengahadap mejanya, dan memulai memakan makanan dari Dina dengan lahap.

Tanpa Gadis sadari, sepasang mata menatapnya dengan dalam.



















Satu vote dari kalian,sangat berharga bagi author..jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian:)

Semangat bacanya ya.. Tunggu part selanjutnya dari Cool Boy vs Girl Indigo 😊
See you next time 👌😂😇

Continue Reading

You'll Also Like

985K 18.9K 46
Gadis cantik yang masih duduk di bangku SMA terpaksa menjalankan misi misi aneh dari layar transparan di hadapannya, karena kalau tak di jalankan, ma...
4.3M 97K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
758K 56.4K 60
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 69.1K 34
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...