Jodoh Pasti Bertemu

By SyabrinaMaulidaPutri

90.5K 4.2K 281

Ketika dua hati dipertemukan dalam kondisi bahaya. Syaskia Adyamecca Putri (syaskia, kia) "Kenapa harus aku... More

Prolog
01
02
03
03.2
04
05
05.2
06
06.2
07
08
09
10
11
Bukan Update !
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Bukan Update (2)
22
23
24
25
26
28
29
cast visual
30
informasi dan promosi
31
32
33
34
Bukan Update (3)
35
Bukan Update (4)
36
37
38
Koar-Koarr sebentar yukk..
39
40
41
42

27

1.3K 71 6
By SyabrinaMaulidaPutri

Spesial untuk kalian aku up lagi🤗

Jangan lupa vote yaa😊

🍃🍃🍃

Setelah sholat subuh dan membaca Al-Qur'an nya Kia sedang bersiap-siap untuk membantu Ummi nya. Tapi sebelum itu Kia menambahkan sedikit foundation tipis-tipis dibawah matanya kemudian menggunakan bedak tabur.

Tujuannya hanya satu agar kantung mata nya tidak terlihat oleh orang lain termasuk Umminya.

Kia membantu Umminya memotong berbagai jenis sayuran dan menyiapkan piring-piring dimeja makan. Setelah semuanya selesai Kia memanggil sang Ayah dan juga Adiknya, Reyhan.

Mereka sekeluarga makan dengan suasana hening. Barulah sang Ayah membuka suara setelah menghabiskan makanannya.

"Besok malam setelah sholat isya' nak Rafif bersama orang tua nya akan kesini menagih jawaban atas lamarannya. Ayah sudah meminta maaf kepada nya karena musibah kemarin yang terjadi dan keluarga nak Rafif memahami nya"kata Ayah Kia-Gibran.

"Iya Ayah, maafin Kia juga karena ga cepet-cepet kasi jawaban sama keluarga nya kak Rafif"kata Kia pelan.

"Tidak apa-apa nak itu hak mu, yang menjalani kehidupan selanjutnya itu kamu. Jadi kamu berhak memutuskannya Ayah dan Ummi hanya mendampingi mu saja"nasehat Ayahnya.

"Kakak nerima lamarannya kak Rafif yaa?"tanya sang adik dengan polos.

Kia tidak menjawab dan hanya mengangkat kedua bahu nya.

"Gimana sih kak"kesal Reyhan kepada kakak nya.

"Ikuti kata hati mu Kia, jangan gegabah dan yang paling penting kamu tidak terpaksa jika memang benar-benar nantinya akan menerima lamaran nak Rafif"kata sang Ayah.

"Iyaa Ayah"jawab Kia.

"Ummi dan Ayah akan menerima apapun keputusan Kia, ikuti kata hati mu nak"kata sang Ummi.

"Iyaa Ummi, maaf jika nanti jawaban Kia mengecewakan tapi Kia akan berusaha kasi yang terbaik untuk Ummi sama Ayah"kata Kia tersenyum tipis kepada Umminya.

"Asal kamu bahagia, orang tua akan ikut bahagia nak"kata Ummi nya sambil memegang tangan sang anak.

Kia tersenyum, bersyukur sekali dirinya terlahir dari keluarga yang sederhana namun selalu dikelilingi kasih sayang dan rasa cinta. Semoga kelak dirinya bisa seperti Ummi dan Ayahnya.

Setelah sarapan pagi Kia memutuskan untuk jogging menuju taman komplek yang jaraknya 500 meter dari rumah Kia. Kia sengaja mengisi waktu kosong nya dengan jogging agar tidak teringat luka nya saat ini.

Triiiiinggg.... Triiinggg....

Tiba-tiba dering telfonnya berbunyi didalam saku hoodie nya, Kia buru-buru berhenti dan mengangkatnya.

Nana is calling...

"Halo Assalamualaikum"sambung Kia.

"..........."

Kia menjauhkan handphone nya dari telinga karena tak ingin gendang telinga nya rusak akibat mendengar suara Nana yang super duper cempreng tanpa jeda.

"Udah ngomongnya?"tanya Kia menaruh kembali handphonenya ditelinga.

"........."

"Gue di taman komplek, buruan sini. Gue jogging, Assalamualaikum"tutup Kia tak lupa mengucapkan salamnya.

"Waalaikumsalam"

Sambungan terputus dan Kia melanjutkan kembali jogging nya yang tertunda akibat telfon dari Nana.

Sesampainya ditaman Kia duduk sebentar sembari menunggu Nana yang katanya ingin menyusul.

Setelah 10 menit menunggu, akhirnya datang juga.

"Assalamualaikum, ukhti"kata Nana mengawali percakapan.

"Waalaikumsalam"jawab Kia sambil melakukan beberapa streching.

"Tumben jadi anak sehat bener pake acara jogging segala"ledek Nana.

Kia tidak menjawab dan berdiri menarik tangan Nana.

"Ehhh.. Kita mau kemana Ki?"tanya Nana sambil berjalan terbirit-birit.

"Makan bubur ayam noh didepan"jawab Kia.

"Ohh.. Ummi lo ga masak ya?"tanya Nana lagi.

"Masak, gue juga udah makan"jawab Kia.

"Terus ngapain makan lagi?"tanya Nana lagi dan lagi.

Kia berhenti mendadak dan menoleh ke arah Nana dan berkata

"Gue laper lagi"katanya.

"Gila lo emang perut karet banget, kek kuli bangunan porsi lo"ejek Nana.

"Gausa ngeledek deh, kalo lo juga gitu"balas Kia.

"Iyaa iyaa Ndoro Putri"jawab Nana.

Mereka makan bubur ayam dengan santai sembari menceritakan tentang Rafif yang akan ke rumah Kia besokmalam.

Nana shock sampai-sampai dia harus berteriak membuat semua pembeli melihat ke arah mereka. Sedangkan yang dilihat malah nyengir saja.

"Lo emang gabisa santai"kata Kia.

"Sorry gue ga sengaja, gue shock banget cuy"bisik Nana.

"Terus lo udah ada jawabannya?"tanya Nana kepo.

"Hmm"jawab Kia dengan deheman.

"Apa jawabannya?"tanya Nana lagi.

"Maybe Yes"jawab Kia dengan santai.

"Whatttt? the hell"protes Nana dengan sangat nyaring lagi.

"Ssstttt... mereka semua ngeliatin kita lagi noh"kata Kia.

Nana yang melihat itu hanya nyengir dan menangkupkan kedua tangannya didada pertanda meminta maaf.

"Ki, lo serius nerima lamarannya si Rafif? Demi apa?"kata Nana mengontrol suara nya agar tidak mengganggu pembeli yang lain.

"Gue serius"kata Kia dengan santai.

Nana berlari mendekat ke arah penjual bubur dan membayar semuanya, kemudian menarik tangan Kia untuk duduk ditaman. Kia yang ditarik tangannya hanya pasrah, sesi wawancara akan dimulai.

"Okee Nana tarik nafass dalam-dalam, lepaskan. Huuuuhhh"kata Nana berlagak seperti orang yang sedang yoga.

"Oke, lo beneran mau nikah sama si Rafif itu Ki?"tanya Nana lagi masih tidak percaya.

"Yaa mau bagaimana lagi Na"kata Kia bodo amat.

"Ki, lo gamau nunggu Satria dateng? Satria pasti dateng Ki. Dia bener-bener serius sama lo, dia bener-bener suka eh bukan cinta maksudnya sama lo"cerocos Nana tanpa henti.

"Hehee.. cinta dari hongkong"kata Kia tidak percaya dengan omongan Nana.

"Ki gue serius, dia bener-bener cinta sama lo, cuma dia emang bodoh baru menyadari perasaannya disaat kek gini aja. Momennya aja yang ga pas Ki"kata Nana menjelaskan.

"Tau dari mana lo?"tanya Kia kepo.

"Hn? Ya gue ngeliatnya kek gitu Ki"jawab Nana gugup.

Terlintas dipikiran Nana atas janji nya waktu itu kepada Zidan untuk merahasiakan tentang perasaan Satria saat itu. Karena takutnya Kia kecewa atas plin-plan nya Satria.

"Gue tanya sama lo ya Na"kata Kia berhenti sejenak.

"Hmm"jawab Nana dengan deheman agar tidak terlihat seperti orang yang tengah menyembunyikan sesuatu.

"Satria pernah deketin gue? Okee mungkin jawabannya karena bukan muhrim jadi dia ga dekrtin gue dan ga berharap itu terjadi. Contoh kecil aja deh, Satria menghubungi gue gitu misalnya"kata Kia bertanya yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Nana.

"Tapi kan Ki, dia udah ngungkapin sedikit perasaannya ke lo sebelum berangkat tugas, itu artinya dia bener-bener serius. Seenggaknya lo coba buka hati dong"kata Nana.

"Gue kurang welcome apalagi sih Na, gue udah buka hati sama dia. Gue udah nungguin dia sampe sekarang. Lo tau gue pernah kecewa sama cowok wajar ga sih kalo gue takut itu terjadi"kata Kia dengan nada bergetar.

"Ki.. Ki.. gue"Nana mulai tidak tega melihat Kia yang sudah berkaca-kaca.

"Gue bahkan ngulur waktu cuma buat nunggu dia Na dan hebatnya gue percaya sama omongan dia. Hasilnya apa? Dia ga dateng dan gabisa nepatin janji nya ke gue Na. Gue kecewa sama dia Na"jelas Kia.

Nana yang mendengar penjelasan Kia menjadi merasa bersalah saat tau alasan kenapa sahabatnya terus mengulur waktu untuk menjawab lamaran Rafif.

Nana mwncoba mendekat dan merangkul pundak sahabatnya itu.

"Maafin gue Ki"kata Nana.

"Gue bahkan udah jatuh hati sama dia sejak dia nolongin gue dari penyusup di Rumah Sakit tapi gue berusaha ngebuang rasa itu ntah kenapa ga gampang"kata Kia yang mulai meneteskan air mata nya.

"Sabarr Ki ini ujian buat lo"kata Nana berusaha menenangkan sahabatnya itu.

"Gue.... bodohnya gue, bisa percaya sama apa yang dia ucapin ke gue sampe diri gue pun gabisa berontak sedikit pun. Saat tau kalo dia mau tunangan sama Tania, disitu gue ngerasa hancur banget Na, gue.. cuma bisa nangis sendirian"kata Kia sambil menangis.

"Dan sekarang untuk kedua nya kalinya gue ngeeasa hancur karena dia"lanjut Kia lagi semakin menangis.

Nana yang melihat sahabatnya sangat rapuh menarik sang sahabat ke pelukannya.

"Kenapa lo ga cerita sama gue Ki, gue bisa bantu lo. Kita ini udah kayak sodara sendiri. Jujur gue emang kecewa sama apa yang dilakuin Satria saat ini.."kata Nana dengan jeda.

Mendengar ungkapan kekecewaan Nana, tangis Kia semakin menjadi-jadi dipelukan Nana.

"Tapi disatu sisi gue gabisa langsung nyalahin Satria gitu aja, dia lagi ngelaksanain tugas untuk negara kita, dia lagi berjuang keras diluar sana tanpa banyak yang tau. Satria juga pasti gamau ingkar janji sama lo Ki, cuma karena tugas ini dia jadi gini"nasehat Nana.

Tangis Kia mulai sedikit mereda ketika mendengar nasehat Nana.

"Kalo boleh jujur, selama beberapa hari ini gue juga ga dapet kabar dari Zidan. Gue gatau dia udah makan atau belum, selamat atau tidak, bahkan gue juga sempet mikir apa Zidan udah ninggalin gue didunia ini?"ungkap Nana dengan nada bicara yang bergetar.

Kia melepaskan pelukan Nana kemudian menatap Nana yang terlihat sedih juga.

"Sejak itu gue paham kenapa lo suka ngelamun, gue juga ngerasain apa yang lo rasain Ki. Tapi gue yakin lo pasti kuat, dan gue juga yakin kalo Zidan dan Satria pasti pulang dengan selamat walaupun keyakinan itu hanya 1%"ungkap Nana yang meneteskan air matanya.

"Maafin gue Na, karena gue terlalu fokus sama masalah gue. Sampe lupa sama sahabat kayak lo"kata Kia.

"Huhhh... santai aja. Kok jadi nangis-nangisan gini sih. Ga asik jadinya"kata Nana mencoba mengubah suasana.

Kia tersenyum dan menghapus air matanya begitu pula Nana. Tiba-tiba handphone Kia bergetar.

Triiingg... Tringgg...

Amir UGD is calling....

"Assalamualaikum, mir ada apa?"tanya Kia, Nana mencoba mengkode Kia agar me-loudspeaker panggilannya.

"Waalaikumsalam,Ki. Gawat Ki gawat"kata Amir dengan panik.

"Gawat kenapa?"tanya Kia kebingungan.

"Tentang kasus ibu yang anaknya pingsan waktu itu, dia bener-bener bawa masalah ini ke jalir hukum. Surat panggilan buat kamu udah aku taro dimeja kerja kamu"jelas Amir yang membuat Kia dan Nana saling menatap.

"Yasudah gapapa Mir, makasi ya informasi nya"jawab Kia.

"Besok kamu harus ke kantor polisi Ki, kamu jangan khawatir, kalo misalnya kamu butuh saksi aku sama Syifa siap kok"kata Amir.

"Iya iyaa siap. Makasi banyak ya udah bantu aku"kata Kia bertrima kasih kembali.

"Sama-sama Ki, semangattt. Assalamualaikum"kata Amir yang membuat Kia tersenyum tipis.

"Waalaikumsalam"jawab Kia.

Nana mengelus pelan bahu sang sahabat dan tersenyum.

"Gue temenin lo ke kantor polisi besok. Semangattt"kata Nana memberi semangatt kepada Kia.

"Makasi banyak ya Na"kata Kia.

"Sama-sama"jawab Nana.

______________________________________
🌻Terima Kasih sudah baca🌻

Ngetiknya sambil nangis loh temen-temen karena gemes sendiri😭

Komen dibawah tentang part ini😭

Tertanda,
Syabrina🌻

Continue Reading

You'll Also Like

17.6K 1.8K 42
Hazeline Humairah, pemilik nama dengan keunikan yang ia punya. Memiliki mata Hazel, mata terlangka didunia. Tidak pernah ada satu pun yang dapat meru...
7.3M 981K 53
[SEQUEL OF A DAN Z] Tumbuh dewasa tanpa kedua orang tua dan memiliki tanggung jawab yang sangat besar, terlebih harus menjadi sosok orang tua untuk k...
25.4K 1.2K 21
Spin off Aku Dan Gus kembar Tentang sebuah janji yang pernah diikrarkan oleh seorang laki-laki bernama Zidan Aqil Az-zayyan di masa kecilnya kepada...
40.7K 1.6K 35
Takdir mengantarkan Hana menuju sebuah perjodohan. Siapa sangka laki-laki yang di jodohkan adalah orang duda anak satu yang tidak lain adalah Ayah da...