Jodoh Pasti Bertemu

By SyabrinaMaulidaPutri

90.5K 4.2K 281

Ketika dua hati dipertemukan dalam kondisi bahaya. Syaskia Adyamecca Putri (syaskia, kia) "Kenapa harus aku... More

Prolog
01
02
03
03.2
04
05
05.2
06
06.2
07
08
09
10
11
Bukan Update !
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Bukan Update (2)
22
23
24
25
27
28
29
cast visual
30
informasi dan promosi
31
32
33
34
Bukan Update (3)
35
Bukan Update (4)
36
37
38
Koar-Koarr sebentar yukk..
39
40
41
42

26

1.3K 73 4
By SyabrinaMaulidaPutri

Spesial untuk kalian semua, THR lebarannya cukup upload cerita JPB sering-sering wkwk :v

Bonus spesial lebaran nih, maafkan kalo banyak typo yang bertebaran ya temen-temen😊

---

"Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin yang menerpanya berusaha membuatnya tumbang"

- smptr -

🍃🍃🍃

Sudah dua hari lamanya setelah kejadian dimana Kia mendapat tamparan karena melawan jambret yang saat itu sedang beraksi disekitar komplek rumah Kia.

Harusnya setelah kejadian itu besoknya Satria datang dan menepati janjinya untuk melamar Kia tapi nyatanya sudah dua hari Satria belum menunjukkan batang hidungnya.

Kia berusaha menyibukkan dirinya dengan segala pekerjaannya agar tidak memikirkan masalah itu.

Sesekali Kia termenung memikirkan masalah itu, Nana yang melihatnya menjadi sangat iba dan kasihan.

"Ki, semangatt dong"dukung Nana pada saat Kia melamun.

"Ehh.. semangatt"kata Kia pura-pura tersenyum padahal dihatinya sedang merasa gelisah.

Kia mulai membawa beberapa berkas-berkas pasien menuju ruangan dokter sambil menyemangati dirinya sendiri dan lupa juga tersenyum ramah kepada orang-orang yang menyapa nya.

"Semangaattt Kia, kamu pasti kuat"kata Kia menyemangati dirinya setelah keluar dari ruangan dokter dan berjalan kembali ke UGD bergabung dengan teman-teman yang lainnya.

Di UGD terlihat Kia tertawa menanggapi lelucon yang dibuat oleh Amir-teman senasib saat di UGD. Nana pun merasa lebih lega saat melihat Kia akhirnya bisa tertawa.

"Alhamdulillah, cukup liat lo ketawa aja gue udah seneng Ki. Walau sebenernya jauh dilubuk hati lo, lo lagi khawatirin Satria. Sama kek gue Zidan udah 2 hari gak ada kabar. Semoga mereka kembali dengan selamat"dalam hati Nana sambil termenung melihat Kia yang sedang tertawa bersama teman-temannya.

Tak lama ada pasien baru yang dibawa ke UGD membuat mereka yang awalnya tertawa langsung membubarkan diri mereka masing-masing untuk melakukan tugas.

Bagi Kia mereka adalah keluarga keduanya di Rumah Sakit, Kia menganggap mereka semua sudah seperti keluarga.

****

Suara tembakan berbunyi bertubi-tubi seperti layaknya air hujan. Ditengah hutan yang sangat dalam terdapat sebuah gubuk lumayan besar yang menjadi markas para komplotan buronan.

Tim gabungan kepolisian sampai kewalahan menghadapi mereka yang ternyata jumlahnya lebih banyak dari kepolisian tapi bagaimanapun mereka harus ditangkap agar tidak meresahkan para warga sekitar.

Sudah dua hari tim kepolisian mengincar mereka dan ternyata terjadi kebocoran informasi bahwa kami akan menggrebek mereka.

Sebab itu komplotan penjahat itu sudah menyiapkan beberapa senjata untuk melawan tim dari kepolisian.

"Zidan awasi mereka dari arah kanan, Aldi awasi mereka dari arah kiri, Haikal awasi mereka dari arah belakang"perintah Satria melalui penghubung suara yang melekat ditelinganya.

"Siap komandan"jawab mereka bertiga serempak.

"Dan untuk lainnya kalian berada dibawah perintah leader kalian masing-masing dan ikuti perintahnya"kata Satria lagi.

"Siap komandan"jawab semuanya serempak.

"Satu lagi, jaga diri kalian dan teman-teman lainnya, jangan sampai terluka. Ini perintah"perintah Satria sambil mengarahkan pistolnya ke depan.

"Siap komandan"jawab mereka semua.

Satria berusaha fokus menyelesaikan tugas ini, walau hatinya masih merasa bersalah karena tidak dapat menepati janji nya kepada seorang gadis yang pasti sedang menunggu dirinya.

Zidan yang berada disampingnya menepuk pelan bahu Satria dan menganggukkan kepalanya. Satria yang mengerti maksud Zidan kemudian menatapnya tegas dan menganggukkan kepala.

Satria fokus melihat target peng grebek an kali ini, tugas ini sudah ketiga kalinya bagi Satria. Hidup dan mati nya hanya bergantung pada waktu, yaaa.. waktu.

Tepat tidak nya dia mengambil keputusan untuk beraksi melawan para komplotan buronan itu.

"Serang sekarang juga"perintah Satria dan mulai berlari maju ke depan.

Tim kepolisian berlari maju mengepung gubuk itu dan beraksi. Suara tembakan semakin bertubi-tubi disaat para komplotan itu keluar dengan senjata api nya.


Dorrr dorrr


"Komandan Satria, arah jam 5 hati-hati"kata Aldi anggota tim dari Satria.

Satria langsung melihatnya dan melindungi dirinya dibalik tumpukan kayu-kayu bekas.

"Semua nya merapat, titik pusat berada bagian belakang"kata Satria.

"Siap tim Tiger sudah merapat"jawab salah satu tim dari daerah yang berbeda dengan Satria.

"Siap tim Jaguar sudah merapat"jawab lagi salah satu tim lainnya.

"Siap tim Lion sudah merapat"jawab lagi tim lainnya.

"Hitungan ke 10 semuanya langsung beraksi"perintah Satria.

"Siap laksanakan komandan"jawab semua nya serempak.

Satria kembali fokus meneliti setiap titik tempat itu dan tepat saja pada hitungan ke 10 tim kepolisian melakukan aksi nya dengan ganas dan tak dapat dihentikan.

Tembakan demi tembakan saling bersahutan satu sama lain.

Saat Satria ingin melangkah maju tiba-tiba ada yang menembak nya untung saja Satria menyadari nya dan langsung mundur dengan cepat.

Tak sengaja dahi nya membentur kayu pada salah satu bagian gubuk itu dan membuatnya tergores luka.

Satria hanya meringis sedikit dan mengumpat dalam hati nya. Kemudian Satria dengan amarahnya melangkah maju melawan para komplotan itu.

****

Sudah saatnya Kia dan yang lainnya pulang, shift pagi yang mereka jalani berjalan dengan lancar walau tadi sempat terjadi sedikit masalah yang terjadi.

Flashback on

"Hehh kamu perawat nya? Kenapa anak saya hanya di diamkan saja dan diinfus saja? Mana tindakan lainnya? Kenapa kalian hanya diam, kalian menyepelekan tugas. Saya bisa laporkan kalian ke direktur Rumah Sakit kalau perlu ke pihak kepolisian"teriak ibu-ibu yang sedang marah karena anaknya sedang tak sadarkan diri dengan infus ditangannya yang menggantung.

"Tolong tenang sebentar bu, pelankan suara ibu karena disini terdapat pasien lain. Dan kami sudah memeriksa anak ibu, kami pun juga sudah melakukan pertolongan pertama terhadap anak ibu"jelas Kia dengan pelan berusaha menenangkan ibu itu.

"Tenang-tenang bagaimana? Lihat anak saya sedang tak sadarkan diri dan kalian menyuruh saya bersantai-santai begitu?"omel ibu itu lagi.

"Bukan begitu maksud teman saya bu"sanggah Nana membela Kia.

"Kami sudah melakukan pertolongan pertama dan memberikan beberapa obat kepada anak ibu untuk tindak lanjut selanjutnya biarkan dokter yang memutuskan bu"kata Amir-perawat laki-laki yang berdiri disamping Kia.

"Pekerjaan kalian apa disini hah? Lihat anak saya sedang tak sadarkan diri"teriak ibu itu lagi.

"Saya mengerti bu, lebih baik ibu berdoa agar anak ibu cepat kembali sehat dan sadarkan diri"kata Kia dengan pelan.

"Kamu siapa hah? Menyuruh-nyuruh saya?"tanya nya dengan sinis dan menbentak Kia.

"Saya Kepala Perawat di Rumah Sakit ini yang bertanggung jawab atas semua keadaan di UGD ini"jawab Kia dengan tegas.

"Ohhh.. jadi kamu Kepala Perawatnya"katanya dengan nada seperti orang mengejek.

Ibu itu marah-marah kembali sambil menunjuk-nunjuk Kia dan mengatakan keluhan yang sama. Tak lama dokter pun datang dan memeriksa anak ibu itu, setelah memeriksanya dokter memberitahukan keluhan dari anak itu.

Dokter juga sudah mengatakan bahwa anak ibu itu akan sadar sebentar lagi tapi tetap saja ibu itu marah-marah.

"Tolong tenang sebentar ini Rumah Sakit tempat orang berobat bukan pasar"tegas Kia kepada ibu itu membuat semua perawat diam seketika.

"Ohh.. jadi kamu berani membentak wali pasien? Dimana sopan santunmu terhadap wali pasien hah?"omel ibu itu lagi.

"Saya akan memperkarakan masalah ini kepada pihak kepolisian agar kalian merasakan akibatnya terutama kamu sebagai Kepala Perawat"lanjut itu sambil menunjuk Kia.

"Apa maksud ibu? Jelas-jelas ibu yang memaki-maki kami sejak tadi"protes Nana tidak terima atas ancaman ibu itu.

"Sudah Na"kata Kia menahan Nana agar tidak terbawa emosi juga.

"Terserah ibu jika ingin melaporkan tidak apa-apa kami disini hanya melakukan tugas untuk menolong dan menyelamatkan masyrakat bukan untuk berleha-leha tidak jelas dan kami bekerja mengikuti prosedur dari Rumah Sakit"kata Kia dengan tegas.

"Okee kita tunggu aja, awas kamu"ancam ibu itu dengan wajah sinis.

Kia menghembuskan nafasnya kasar sambil memijat pelipisnya sedikit.

Kenapa bisa terjadi masalah seperti ini dan ini baru pertama kali nya dia berurusan dengan polisi atas laporan para wali pasien padahal semua wali pasien yang mengenal Kia pasti akan mengatakan bahwa Kia adalah suster yang baik hati dan penyabar.

Semua perawat yang berada di UGD mendekati Kia termasuk Nana yang langsung memeluk Kia dan yang lainnya mencoba menyemangati Kia.

"Kami yakin kamu sudah melakukan yang terbaik Ki, kita siap jadi saksi untuk kamu"kata Syifa-perawat lain yang berada disana dan memang bertugas bersama Kia,Nana dan Amir.

"Terima kasih"kata Kia mencoba tersenyum.

"Gue yakin lo gak salah"kata Nana.

"Hmm"jawab Kia dengan deheman.

Suasana hati Kia semakin tidak menyenangkan. Mood nya benar-benar hancur sejak tadi pagi dan ditambah muncul masalah ini.

Flashback off

Kia terduduk dikursi balkon kamarnya sambil menatap langit-langit yang sedang menampakkan warna hitam. Sesekali Kia menggosok lengannya karena kedinginan.

Hari ini begitu banyak kejadian yang membuatnya harus menguras tenaga nya dan juga kesabarannya.

Pertama Kia tak habis pikir, Satria sosok yang sudah ditunggu-tunggu justru tak dapat menepati janjinya.

Kia merasa kecewa sekali, kenapa dia harus berjanji jika tidak dapat menepatinya. Setidaknya jangan membuat Kia berharap lebih kepada Satria.

Kedua, dirinya akan berurusan dengan kepolisian hanya karena dirinya melalaikan tugasnya.

Selama bertahun-tahun Kia kerja di Rumah Sakit dia tidak pernah melalaikan tugasnya, apalagi yang bersangkutan dengan pasien.

"Kia.."panggil Ummi yang sudah berada disampingnya.

"Iyaa Ummi"jawab Kia tersadar dari lamunannya.

"Ummi yakin Kia gak salah, apapun maslahnya serahkan semuanya kepada Allah ya nak. Akhir-akhir ini Kia terlihat murung, lebih baik Kia curhatkan semuanya kepada Allah"kata Ummi nya dengan pelan.

"Iya Ummi, mungkin karna Kia sudah melalaikan perintah Allah jadinya Allah ngasi Kia ujian yang harus Kia lewatin"kata Kia tersenyum tipis kepada Ummi nya.

"Ini baru anak Ummi yang kuat"kata Ummi nya membuat Kia tertawa.

"Ayo masuk dan istirahat, angin malam tidak baik untuk kesehatan. Kamu harus sehat supaya bisa menolong orang-orang"kata Umminya.

"Iya Ummi"jawab Kia.

Kia dan Ummi nya masuk ke dalam kamar setelah Ummi nya keluar dari kamar Kia, Kia bangun lalu menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.

Tak lama Kia menangis tanpa suara, untuk kedua kalinya dia merasa kecewa karena laki-laki.

Kia menangis sambil menutup kedua matanya dengan tangannya, dia tidak menampakkan kesedihannya didepan teman-temannya karena tidak mau melihat teman-temannya khawatir.

Dia harus kuat menghadapi masalah ini sendiri.

______________________________________
🌻Terima Kasih sudah baca🌻

Dukung cerita ini terus temen-temen, alhamdulillah setiap upload selalu masuk peringkat beberapa ratus dengan #spiritual 🤗

Dari sekian banyak hingga beribu-beribu cerita, cerita ini masuk di urutan 400 an bahkan sampe 300.

Terima kasih banyak semuanya tanpa kalian mungkin gaakan sampe kek gini🤗

Jangan lupa vote,komen dan share ke temen-temen kalian biar pembaca nya semakin banyak😊

Terima kasih❤

Tertanda,
Syabrina🌻

Continue Reading

You'll Also Like

149K 5.5K 40
Serpihan cinta Gus Al dan Ning Syafa yang berakhir abadi🌹 Dilarang keras plagiat⚠️ Cerita ini murni hasil imajinasi author, jika ada unsur kesamaan...
Hakim By ul

Spiritual

1.5M 88.6K 51
[Terbit dan lengkap. Tersedia di TBO] Tersedia di shopee : tokobook.com03 atau bisa klik link di bio 💖 Asyakina, seorang jurnalis junior di salah sa...
1.3M 39.8K 20
Seperti kata pepatah, berharap kepada manusia adalah patah hati paling disengaja. Hal itu pulalah yang dirasakan oleh Aisfa, mantan badgirl yang sed...
79.2K 11.5K 26
Tentang Aia yang memiliki banyak sekali pertanyaan di kepalanya. Dan Edzar yang memiliki banyak kebingungan dalam hidupnya. Start: 14 Juni 2024 End: -