Tertanda Dosenmu (Complete ✓)

By ZahrotulAn

2.7M 224K 4.6K

Serangkaian kejadian tidak terduga membuat mereka harus melakukan sebuah pernikahan. Walaupun bagi yang lain... More

Bagian 1 : Kenangan Mati Lampu
Bagian 2 : Nomor Adam
Bagian 3 : Lamaran
Bagian 4 : Telepon
Bagian 5 : Dia Yang Berbeda
Bagian 6 : Hukuman
Bagian 7 : Hukuman Dari Adam
Bagian 8 : Pulang Bersama
Trailer
Bagian 9 : Menginap
Bagian 10 : Penyusup!
Bagian 11 : Keputusan
Bagian 12 : Menyebalkan
Bagian 14 : Andrian
Bagian 15 : Khawatir
Bagian 16 : Dihibur
Bagian 17 : Calon Istri
Bagian 18 : Inggrid Iswara
Bagian 19 : Terlalu Berharap
Bagian 20 : Merenggang
Bagian 21 : Insiden
Bagian 22 : Kebohongan
Bagian 23 : Menikah?
Bagian 24 : Lamaran
Bagian 25 : Kebimbangan
Bagian 26 : Keputusan Ara
Bagian 27 : Hari Pernikahan
Bagian 28 : Panggilan
Bagian 29 : Berpelukan
Bagian 30 : Bersembunyi
Bagian 31 : Pindah
Bagian 32 : Bersinar
Bagian 33 : Bakat Terpendam
Bagian 34 : Definisi Dosen Killer
Bagian 35 : Baby Adam
Bagian 36 : Terlalu Kolot?
Bagian 37 : Puput
Bagian 38 : Wejangan
Bagian 39 : Kau Rumahku
Repost Bagian 39 : Kamu Rumahku
Bagian 40 : Happy Ending
Bagian 41 : Terpesona
Bagian 42 : Cemburu
Bagian 43 : Tertanda, Dosenmu.
Bagian 44 : Ilham yang Ngenes
Bagian 45 : Awal Jumpa
Bagian 46 : Cinderellawan
Semara Loka
Bagian 47 : Hamidun
Bagian 48 : Menjadi Seorang Ibu
Bagian 49 : Rempong
Menyapa
Bagian 50 : Entah Kesalahan Apa
Bagian 51 :
Bagian 52 : Penolakan
Bagian 53 : End
Versi Revisi
Bang/Mas/Kak

Bagian 13 : Bekas Merah

60.3K 4.7K 43
By ZahrotulAn

Happy reading.
Semoga sukaa.
💋

---

Dengan langkah sebal dan muka masam, Ara berjalan cepat menuju kelas. Kurang-lebih 10 menit lagi kelas di mulai.

"Semangat, Ra. Naik satu lantai lagi udah gedung G," gumamnya lalu mengikat rambutnya dengan ikat rambut yang sebelumnya ia buat gelang.

"Huh, panas banget," gerutunya dan melangkahkan kakinya menaiki tangga lagi.

Srupp!

Rambut Ara seperti dijambak dari belakang membuat dirinya hampir terjengkang konyol di tangga yang sepi. Untungnya tubuhnya ditahan dari belakang.

Dengan rambut yang terurai diterpa angin, ia menoleh. Di sana, Ara melihat Adam dengan tangan kiri menahan tubuhnya dari belakang dan tangan kanan memegang ikat rambutnya.

"Kak Adam! Ngapain sih?" geram Ara. "Kak Adam bikin aku hampir jatuh tahu nggak?! Kalau aku jatuh terus cidera gimana? Bahaya tahu!"

Adam mengangkat tangan kirinya. "Udah aku perhitungin, jadi aku tahan pakai tangan kiri. Aman, kan?"

Ara berdecih dan melipat kedua tangannya di depan dadanya. "Tetep aj—"

"Tanda merah," potong Adam.

Ara melotot dan reflek menutupi dengan telapak tangannya. Ia menatap Adam tajam dan berlari menaiki tangga.

SIALAN!!!! PENGEN CUBIT GINJALNYA BOLEH NGGAK SIH?! gerutu Ara kesal dalam hati mengingat kejadian pagi ini.

Dari belakang, Adam melihat punggung Ara dengan menahan tawanya. Ia teringat kejadian dimana ia menutup seluruh wajah Ara dengan rambutnya seperti hantu.

Tiba-tiba saja Adam menguap. Sepertinya efek obat yang ia minum sembari menunggu Ara bersiap-siap tadi. Adam berdehem dan merapikan bajunya sebelum menuju ruangannya.

---

"Ra, kantin skuy," ajak Puput saat mengemasi barang-barangnya ke dalam tas. Kelas baru saja selesai, dan para mahasiswa sudah berhamburan keluar kelas.

Ara mengangguk dan menggaruk lehernya yang terasa gatal.

"Kenapa leher kamu, Ra?"

"Eh, nggak, nggak apa-apa kok," jawab Ara kaku membuat Puput menajamkan matanya. Ia melangkah maju, membuat Ara melangkah mundur.

"P-Put...."

Puput dengan gerakan cepat langsung menyibakkan rambut Ara. Melihat respon Puput yang mendelik kaget, Ara menutup mantannya malu.

"Loh! Kok bisa bentol merah gini? Digigit nyamuk nih! Kamu garuk ya?" tanya Puput membuat Ara bingung.

Kemudian ia mengkhayalkan Adam memakai kostum nyamuk, Adam dengan kostum itu maju mendekati Ara dan menggigitnya.

"RA!" teriak Puput membuat Ara tersadar dari khayalan bodohnya.

"EH IYA?!"

Ara memejamkan matanya. Duh gila, aku tadi mikirin apa sih?

Ara terkejut saat Puput tiba-tiba mengoleskan minyak ke lehernya.

"Biar reda dan nggak gatel lagi," ucap Puput.

"Nggg... emangnya ini gegara digigit nyamuk ya?" tanya Ara hati-hati.

"Iyalah, ini kayaknya nyamuknya gede," jawab Puput membuat Ara memikirkan Adam memakai kostum nyamuk kembali.

Oh tidak, otakku! teriak Ara dalam hati dan menggelengkan kepalanya.

Puput tersenyum jenaka dan merangkul sahabatnya itu. Ia kemudian berbisik. "Kalau bekas cupang itu nggak kayak gitu, Ra. Tenang aja."

"HEH! MAKSUDMU APA?!" teriak Ara terkejut karena malu saat Puput seperti dapat menebaknya.

"Stttt!" Puput tergelak. "Makanya jangan keburu panik dulu, sampe nganggep bekas digigit nyamuk aja... bekas gigitan nyamuk aja masih ditanyain. Gini, Ra, cupang itu bisa dibilang kayak memar karena hisapan kuat—"

"Stop! Kenapa ngomongin cupang sih?" ucap Ara malu yang kini mukanya seperti kepiting rebus. Ia kemudian berjalan keluar kelas.

"Ra! Kamu itu terlalu polos!" teriak Puput yang membuat Ara mempercepat langkahnya. "Eh! Jangan tinggalin aku!" ucap Puput terkekeh dan menyusul Ara.

Jadi, ini bekas gigitan nyamuk? Bukan gara-gara Kak Adam? Dan aku dengan bodohnya nuduh Kak Adam ngapa-ngapain aku. Kenapa aku nggak kepikiran, padahal aku tahu ini gatel dari pas bangun. Eh tapi kan aku nggak tahu rasanya dicupang, yakirain gatel kayak digigit nyamuk juga.

Jdukk!

"Aw!" ringis Ara saat menabrak sesuatu. Tidak terasa ia melamun di sepanjang jalan menuju kantin.

Saat ia mendonggak, ternyata ia menabrak punggung seseorang.

Ara terkejut saat seseorang itu menoleh dan menampilkan Adam dengan alis terangkat.

Suara derap langkah kaki dan berhenti di samping Ara membuat Adam dan Ara melihat ke asal suara. Di sana ada Puput yang dengan napas terengah-engah.

"Pak," sapa Puput sedikit canggung.

Adam mengangguk dan menoleh ke arah Ara. "Kalau jalan hati-hati," ucap Adam singkat dan berjalan menjauh.

"Ya ampun, cool banget Pak Adam ya, Ra?" ucap Puput pelan. "Udah ganteng, pinter, cool, paket plus-plus. Aduhaii, pasti seneng yang bisa jadi istrinya. Kebayang nggak sih kalau dia diem-diem posesif terus perhatian gitu ke ceweknya, aaaa, pas cemburu dia diemin ceweknya, terus pas ceweknya nggak peka kalau dia cemburu, dia.... " ucap Puput menggantung kemudian membuat gestur orang berciuman dengan kedua tangan. Hal tersebut sontak saja dihadiahi jitakan Ara.

"Emang dasar ya, imajinasimu itu liar tahu nggak?! Giliran yang mesum-mesum aja langsung connect!" seru Ara kemudian meninggalkan Puput.

"Eh! Kok kamu sensi sih?! Heii! Ara tungguinnn!"

---

Continue Reading

You'll Also Like

318K 25.8K 54
"They're the reason I'm still alive in this world" 🍑🌹 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭: 14-10-20 𝐅𝐢𝐧𝐢𝐬𝐡𝐞𝐝: 06-01-23 Copyright© Hyufanyav, 2020 #penulisan belum b...
4.6M 134K 88
WARNING ⚠ (21+) 🔞 𝑩𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 �...
1.8M 60.5K 69
Cinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam n...
4.1M 30.8K 34
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!